JARINGAN SELULER
Dosen Pengampu : Dr. tech.Ahmad Ashari,M.Kom
Disusun Oleh :
Vittalis Ayu (336520)
Frequency Reuse adalah penggunaan ulang sebuah frekuensi pada suatu sel, dimana
frekuensi tersebut sebelumnya sudah digunakan pada satu atau beberapa sel lainnya.
Jarak antara 2 sel yang menggunakan frekuensi yang sama ini harus diatur sedemikain
rupa sehingga tidak akan mengakibatkan interferensi. Latar belakang penerapan
frequency reuse ini adalah karena adanya keterbatasan resource frekuensi yang dapat
digunakan, sedangkan kebutuhan akan ketersedian coverage area yang lebih luas terus
meningkat. Maka agar coverage area baru dapat diwujudkan, dibuatlah sel-sel baru
dengan menggunakan frekuensi yang sudah pernah digunakan sebelumnya oleh sel
lain. Dalam penggunaan kembali kanal frekuensi diusahakan agar daya pemancar
masing-masing BS tidak terlalu besar, hal ini untuk menghindari adanya
interferensi akibat pemakaian kanal yang sama Interferensi Co-Channel). Jarak
minimum frequensi reuse yang diperbolehkan, ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
jumlah sel yang melakukan frequency reuse, bentuk geografi suatu wilayah, tinggi
antena dan besarnya daya pemancar masing-masing base station. Gambar di bawah ini
menunjukan pemetaan geographis penggunaan freukensi pada beberapa sel, dimana
digunakan mekanisme frequency reuse.
C. Fading
Analisa efek fading akibat multipath (Fast fading) ini dapat didekati dengan
beberapa distribusi level, antara lain :
Rician, jika sinyal yang dominan sampai ke penerima adalah sinyal yang
bersifat Line Of Sight (direct path).
Rayleigh, jika sinyal yang dominan sampai ke penerima adalah sinyal
yang bersifat tidak langsung (indirect path).
Sistem akses jamak digunakan dalam rangka tiap user dapat mengakses suatu
kanal atau medium secara bersama-sama. Contohnya pada teknologi mobile cellular,
dimana suatu sel mempunyai lebar bandwidth tertentu harus melayani beberapa user
secara simultan.
Tujuan utama dari pengunaan teknik akses jamak ini adalah untuk
meningkatkan effisiensi pemakaian kanal (utilitas kanal). Beberapa sifat dari teknik
akses jamak ini antara lain :
Sistem akses jamak yang utama dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
o Pemborosan bandwitdh
o Untuk aplikasi Wideband maka sinyal yang ditrasnsmisikan dapat terkena
frequency selective fading.
o Timbul effek near-far, sehingga diperlukan skema power control untuk
menjaga level interferensi yang berpengaruh pada kapasitas sistem.
Pada komunikasi wireless jika dilihat dari arah komunikasinya (forward dan reverse
link), maka pada teknik aksesnya dapat dibedakan menjadi FDD dan TDD
F1 F2
T
(sama)
Comm. Tower Comm. Tower
User User
T1 T2
F
(sama)
Comm. Tower Comm. Tower
User User
Arti kanal pada CDMA adalah carrier dengan lebar pita spektral tersebar,
tempat suara dan data ditransmisikan dari pengirim ke penerima. Kanal pada IS-95
dibedakan atas kanal logik yang ada pada hubungan forward (dari RBS ke MS) dan
reverse (dari MS ke RBS).
1. Kanal Forward
Kanal forward CDMA terdiri dari Kanal Pilot, Kanal Sinkronisasi, Kanal
Paging dan Kanal Trafik. Contoh struktur kanal forward ditunjukkan pada
gambar berikut :
Kanal Forward
CDMA
Pada komunikasi forward, sinyal dari sel atau sektor yang berbeda
dipisahkan dengan pembedaan time offset (offset waktu) dari suatu kode PN
dasar yang disebut kode PN sinyal pilot, yaitu kode PN pendek yang
dimodulasi dengan kode Walsh-0. Walsh-0 digunakan untuk membedakan
kanal pilot dengan kanal yang lain. Sinyal pilot ditransmisikan oleh tiap RBS
secara kontinyu. Pada pendeteksian sinyal pilot, sinyal yang paling kuat adalah
offset waktu kode PN RBS yang terdekat. Setelah sinkronisasi, sinyal pilot
digunakan sebagai referensi pembawa untuk demodulasi koheren sinyal-sinyal
lain dari RBS tersebut.
Jumlah kanal trafik reverse adalah sama dengan jumlah kanal trafik
forward. Pada contoh di atas jumlah kanal trafik forward adalah 55, sehingga
jumalah kanal trafik reverse juga diambil 55. Seluruh kanal ini menggunakan
frekuensi pembawa yang sama.
Kanal Reverse
CDMA
Dialamatkan oleh
Long Code
Data user
dan/atau
Kontrol
c. Kanal sinkronisasi
Kanal Sinkronisasi adalah kanal pada hubungan forward yang
digunakan selama tahap pengaksesan sistem oleh unit mobil. Kanal
sinkronisasi mengandung informasi parameter-parameter sistem
mengenai identitas (ID) sel, level daya sinyal pilot, waktu sinkronisasi
sistem, dan laju data Kanal Paging.
d. Kanal paging
Fungsi utama kanal paging adalah untuk memanggil unit mobil saat
terjadi panggilan. Sinyal paging juga memberitahu unit mobil tentang
informasi registrasi untuk mengunci Kanal trafik terhadap unit mobil
lain yang tidak berkepentingan. Untuk menghemat baterai, Kanal
paging menggunakan mode time slot, dimana unit mobil diberitahu
pada time slot tertentu.
e. Kanal akses
Kanal akses menyediakan komunikasi dari unit mobil ke RBS pada saat
unit mobil tidak sedang memakai Kanal trafik. Fungsi utama Kanal
akses adalah untuk pengalamatan panggilan, respon terhadap paging.
Satu atau lebih kanal akses akan selalu berpasangan dengan kanal
paging. Tiap kanal akses dibedakan berdasar kode PN-nya. RBS akan
memberi respon terhadap kanal akses dengan memberi pada kanal
paging, demikian sebaliknya unit mobil memberi respon terhasdap
kanal paging dari RBS melalui kanal akses.
G. Multipath propagation
Ada beberapa mekanisme dasar yang terjadi pada propagasi sinyal dalam sistem
komunikasi bergerak :
Difraksi, jika antara antena Base Station dengan antena Mobile Station
terhalang oleh suatu obstacles (Gedung, bukit, dll), maka MS masih dapat
menerima sinyal dimana penurunan sinyalnya terhadap hubungan LOS
dinyatakan dengan paramater difraksi v. Penambahan Loss yang terjadi akibat
adanya difraksi merupakan fungsi dari parameter difraksi v
2 1 1
v H
R1 R2
Refleksi, Terjadi jika sudut kedatangan sinyal langsung dan sinyal pantul kecil,
dimana koefisien refleksi =1 dan refleksi menyebabkan phase gelombang
berubah 1800.
h BS
h MS
d
Gambar 9.5 Refleksi
H. Handover
1. Definisi
Handover adalah proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada MS
yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan
hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah
‘call’ koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Proses ini
memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated node (persiapan
handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari
suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain.Keputusan
untuk sebuah handover dibuat oleh BSC, yaitu dengan mengevaluasi secara
permanent pengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata
oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold); jika Px
melebihi nilai treshold maka dimulai proses handover dengan mencari sebuah
sel target yang cocok.
Handover terjadi karena kualitas atau daya ratio turun di bawah nilai yang
dispesifikasikan dalam BSC. Penurunan level sinyal ini dideteksi dari
pengukuran yang dilakukan MS maupun BTS. Konsekuensinya handover
ditujukan ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu, handover dapat terjadi
apabila traffic dari sel yang dituju sudah penuh. Saat MS melewati sel,
dialihkan ke ‘neighbouring cell’ dengan beban traffic yang lebih kecil.
Handover bisa juga terjadi karena propagasi radio, distribusi trafik, aktivitas
GSM, kegagalan peralatan.
a. Intra cell handover, pemindahan informasi yang dikirim dari satu kanal
ke kanal yang lain pada sel yang sama. Dilakukan karena terjadi
gangguan interferensi atau operasi pemeliharaan.
b. Intra-BSC handover, yaitu handover yang dikontrol oleh BSC .BTS
yang lama dan baru sama-sama dibawah kendali sebuah BSC
.Handover ditangani seluruhnya oleh BSC. MSC menerima informasi
lokasi sel baru yang digunakan MS dari BSC.
c. Intra-MSC Handover (handover yang terjadi dalam sebuah MSC) BTS
lama yang baru berada dibawah sebuah MSC tapi dikendalikan oleh
BSC yang berbeda.
d. Inter-MSC handover (handover antar dua MSC). BTS lama dan yang
baru berada pada MSC area yang beda.
Jaringan seluler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat .Hingga 2013,
tercatat sudah ada 4 generasi perkembangan jaringan seluler yaitu :
1. Generasi pertama
Sejarah AMPS
Telepon seluler generasi pertama disebut juga 1G. 1-G merupakan
telepon seluler pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari
Motorola Corp menemukan telepon seluler pertama dan diperkenalkan kepada
public pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh Cooper
memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah
merubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat
analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS dikembangkan oleh Bell
Labs , dan secara resmi diperkenalkan di Amerika pada tahun 1983
dan Australia pada tahun 1987 . Itu adalah sistem telepon analog utama
selular di Amerika Utara (dan lokal lainnya) melalui tahun 1980 dan masuk ke
tahun 2000-an. Pada 18 Februari 2008, operator di Amerika Serikat tidak lagi
diperlukan untuk mendukung AMPS dan perusahaan seperti AT & T dan
Verizon telah dihentikan layanan ini secara permanen. AMPS dihentikan di
Australia pada September 2000.
Deskripsi AMPS
AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan
dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang
digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah
karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang
besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang
baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas
pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada
jangkauan area telpon seluler.
Perkembangan AMPS
AMPS berkembang menjadi DAMPS (Digital AMPS) atau dikenal juga
dengan sebutan IS-45B, dimana kanal voice-nya sudah menggunakan
teknologi digital dengan menggunakan TDMA (Time Division Multiple
Access), tetapi kanal signaling-nya masih analog. Dengan TDMA, setiap kanal
dibagi-bagi dalam time slot – time slot yang dapat digunakan secara bersama-
sama oleh semua user. Sehingga utilisasi dapat ditingkatkan dan capasitas juga
meningkat.
Metoda akses pada GSM merupan kombinasi antara FDMA dan TDMA.
Band 25 MHz dibagi-bagi menjadi 124 frekuensi carrier dimana masing-
masing 200 KHz. Masing-masing frekuensi carrier dibagi lahgi menjadi 8
time slot. Alokasi frekuensi untuk sistem GSM ini dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Layanan
Selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS(Short
Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirimpesan pendek
sebanyak 160 karakter).
Mendukung voice mail, call waiting.
Transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per
second). Kecepatan sebesar itu cukup untuk mengirim SMS,
download gambar, atau ringtoneMIDI.
Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari
segikapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,
karenaberbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah
menjadi sinyaldigital. Perubahan ini memungkinkan dapat diperbaikinya
kerusakan sinyal suara akibat gangguan noise atau interferensi frekuensi
lain. Perbaikan dilakukan dipenerima, kemudian dikembalikan lagi dalam
bentuk sinyal analog, efisiensispektrum/ frekuensi yang menjadi meningkat,
serta kemampuan optimasi sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan
kompresi dan coding data digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal
sedikit sehingga dapat menghemat baterai ,sehingga handset dapat dipakai
lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
Kelemahan teknologi 2G terletak pada kecepatan transfer data yang masih
rendah (kecepatan rendah - menengah). Tidak efisien untuk trafik
rendah.Selain itu, jangkauan jaringan juga masih terbatas sehingga, sangat
tergantung oleh adanya BTS (cell Tower). Contoh: GSM dan CDMA2000
1xRTT
MS – Mobile Station
MS dapat dikatakan perangkat selular yang terhubung langsung dengan
jaringan GSM, yaitu SIM (Subscriber Identify Module) Card dan perangkat
keras seperti telepon selular, PDA, perangkat komputer yang terhubung
menggunakan jaringan GPRS. Untuk selanjutnya dalam tulisan ini yang
dimaksud dengan MS adalah lebih mengarah kepada komputer yang
terhubung ke jaringan GPRS dengan menggunakan GPRS Modem (telepon
selular).
BSS – Base Station System
BSS terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station
Controller). Di BSS sinyal radio dari BSS akan diterima oleh BTS dan
selanjutnya diteruskan ke BSC. BSC menangani sinyal yang dikirimkan oleh
beberapa BTS.
HLR – Home Location Register
HLR adalah database yang menyimpan data pengguna jaringan GPRS.
Informasi yang disimpan dalam HLR misalnya APN (Access Point Name).
VLR – Visitor Location Register
VLR adalah database yang berisi informasi semua MS yang sedang
terhubung dengan GPRS.
SGSN – Serving GPRS Support Node
SGSN adalah komponen utama jaringan GPRS. SGSN akan meneruskan
paket data dari/ke MS.
GGSN – Gateway GPRS Support
GGSN juga merupakan komponen utama jaringan GPRS. GGSN mengubah
paket data GSM dari SGSN menjadi paket TCP/IP. GGSN dan SGSN
digunakan sebagai penghitung pembayaran pemakaian internet.
EIR – Equiptment Identity Register
EIR adalah database yang berisi data tentang perangkat bergerak. Dalam EIR
bisa berisi data-data IMEI dari telepon selular yang diperbolehkan/tidak
diperbolehkan memakai GPRS.
AuC – Authentication Center
AuC adalah database yang berisi informasi pengguna yang diperbolehkan
memakai jaringan GPRS. AuC merupakan bagian dari HLR.
1. UE (User Equipment)
User Equipment merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk
dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. UE dilengkapi dengan smart
card yang dikenal dengan nama USIM (UMTS Subscriber Identity Module) yang
berisi nomor identitas pelanggan dan juga algoritma security untuk keamanan
seperti authentication algorithm dan algoritma enkripsi. Selain terdapat USIM,
UE juga dilengkapi dengan ME (Mobile Equipment) yang berfungsi sebagai
terminal radio yang digunakan untuk komunikasi lewat radio.
• Node B
Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B
merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan
pelayanan radio kepada UE. Fungsi utama node B adalah melakukan
proses pada layer 1 antara lain : channel coding, interleaving, spreading,
de-spreading, modulasi, demodulasi dan lain-lain. Node B juga melakukan
beberapa operasi RRM (Radio Resouce Management), seperti handover
dan power control
3. CN (Core Network)
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS,
memanajeman jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan
jaringan yang lainnya. Komponen Core Network UMTS terdiri dari