Syarat wajib
Hukum membayar zakat fitrah adalah wajib. Tapi, apakah zakat fitrah ini
berlaku untuk setiap muslim? Tentunya tidak. Zakat fitrah hanya wajib ditunaikan
oleh:
Rukun
Berikut ini adalah 4 rukun zakat fitrah.
1. Berniat
2. Ada muzzaki / orang yang berzakat fitrah
3. Ada mustahik atau orang yang menerima zakat fitrah
4. Ada harta yang untuk berzakat
Harta yang bisa digunakan untuk berzakat seperti penghasilan, hasil
perdagangan, hasil pertanian atau peternakan, simpanan logam mulia,
kepemilikan saham, tabungan diam dan barang temuan.
Hikmah
Menyucikan jiwa manusia dari sifat keji, kikir, pelit, rakus, dan
tamak. Zakat bisa membersihkan dan menyucikan orang yang menunaikannya
karena zakat membersihkan akhlaknya dan menyucikan serta membersihkan
jiwanya dari rasa bakhil dan berbagai akhlak tercela.
2.Zakat Mal
Pengertian
Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan
sekali sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya.
Menurut syar'a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan
dapat digunakan (dimanfaatkan) menurut ghalibnya (lazim).
Syarat wajib
Mengeluarkan zakat mal bagi yang sudah memenuhi syarat hukumnya adalah
wajib. Kewajiban zakat bagi umat muslim yang mampu tercantum jelas dalam
Surat at-Taubah pada ayat 60, ayat 71, dan ayat 103. Lalu Albaqarah ayat 43.
Syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal antara lain. berakal (sadar/tidak
gila), sudah baligh, memiliki harta sendiri, dan sudah mencapai nisab.
2. Mencapai nisab
86/PUU-X/2012
a). Pasal 18 ayat (2) huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2011 tentang Pengelolaan Zakat yang menyatakan, ”a. terdaftar sebagai
organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan,
dakwah, dan sosial”; “b. berbentuk lembaga berbadan hukum”
bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “terdaftar sebagai organisasi
kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan
sosial, atau lembaga berbadan hukum, harus mendapatkan izin dari
pejabat yang berwenang, sedangkan untuk perkumpulan orang,
perseorangan tokoh umat Islam (alim ulama), atau pengurus/takmir
masjid/musholla di suatu komunitas dan wilayah yang belum terjangkau
oleh BAZ dan LAZ, cukup dengan memberitahukan kegiatan pengelolaan
zakat dimaksud kepada pejabat yang berwenang”.
3.CARA MENGHITUNG
Zakat fitrah
Contoh Perhitungan Zakat Dengan Menggunakan Qias ke-3:
Pak Ahmad adalah karyawan sebuah perusahaan swasta, setiap bulan mendapat
gaji Rp6.000.000,-. Dari gaji tersebut, Pak Ahmad mengeluarkan keperluan pokok
rumah tangga Rp3.000.000,-, membayar sekolah 2 orang anak Rp1.000.000,-,
membayar cicilan rumah Rp750.000,- dan membayar telepon dan listrik
Rp500.000,-.
nisab: Setara dengan 653 kg beras. Jika harga beras Rp. 5.000,- perkg, maka nisab
dalam rupiah adalah Rp3.265.000,-. Kadar zakat: 2,5%. Haul: Setiap menerima
gaji.
Rp. 750.000,- tidak mencapai nisab sebesar Rp3.265.000. Jadi pak Ahmad tidak
perlu membayar zakat penghasilan.
Jika penghasilan pak Ahmad adalah Rp9.000.000,- per bulan. Maka penghasilan
bersihnya setelah dipotong keperluan asasi dan hutang jatuh tempo:
Rp9.000.000,- – Rp5.250.000,- = Rp3.750.000,-. Ini sudah melebihi nisab yang
sebesar R3.265.000. Sehingga pak Ahmad wajib mengeluarkan zakat profesi
sebesar: 2,5% x Rp3.750.000,- = Rp93.750,-
Keperluan asasi adalah pengeluaran bagi diri sendiri, istri dan anak. Seperti:
makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, cicilan rumah, dan bayar utang.