Anda di halaman 1dari 16

MODUL KELAS XII

PEMBELAHAN SEL

Dra. Christina Indarti

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [1]


PEMBELAHAN SEL

KD.3.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan
pewarisan sifat

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu membedakan dan menjelaskan proses pembelahan mitosis dan
meiosis, serta keterkaitannya dengan pewarisan sifat.
2. Siswa mampu menjelaskan proses gametogenesis.

A. PETA KONSEP PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel merupakan salah satu ciri makhluk hidup yaitu berkembang
biak/reproduksi. Pada sel bakteri/uniseluler (prokariotik) pembelahan dilakukan
dengan sistem pembelahan amitosis/pembelahan biner. Pembelahan biner (binnary
fision)/amitosis meliputi tahap-tahap:
a. pertumbuhan sel,
b. penggandaan materi genetik,
c. pembagian kromosom,
d. pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel
baru.

[2] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


Sedangkan pada Eukariotik, pada sel-sel Somatis mengalami pembelahan
Mitosis (duplikasi) dan pada sel-sel Gonosom (sel kelamin) mengalami
pembelahan Meiosis (reduksi).

B. SIKLUS SEL DAN PEMBELAHAN MITOSIS


Sel dalam tubuh manusia mempunyai kecepatan yang berbeda dalam proses
pembelahan sel, bahkan tidak mampu bereproduksi setelah melewati masa
pertumbuhan. Sel-sel germinativum pada kulit mampu membelah dengan cepat
untuk menggantikan sel-sel yang rusak, sel-sel hati memerlukan waktu bertahun-
tahun untuk membelah mengganti sel-sel yang rusak, sementara itu sel-sel saraf
tidak mengalami pembelahan lagi setelah melewati masa pertumbuhan/usia
tertentu. Pada sel-sel organisme multiseluler, proses pembelahannya memiliki
tahap-tahap tententu yaitu siklus sel. FUNGSI Mitosis :
a) Untuk pertumbuhan
b) Pengganti sel-sel yang rusak , regenerasi
c) Menjaga agar faktor genetik tetap
Berikut ini siklus sel pada makhluk hidup.

No Fase Keterangan
1 GO/GAPO Fase istirahat
Transkripsi RNA, tRNA, mRNA, dan protein
2 G1/GAP1
Penggandaan organel
3 S/Sintesis Replikasi DNA, pembentukan DNA
tahap akhir interfase, pembentukan penyusunan sitoplasma
4 G2/GAP2
berupa organel dan makromolekul

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [3]


Pada Organisme Eukariotik proses pembelahan Mitosis melalui tahap-tahap sebagai
berikut :
1. PROFASE
2. METAFASE
3. ANAFASE
4. TELOFASE
a) KARYOKINESIS
1. PROFASE
Merupakan fase awal pembelahan mitosis dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1) Benang-benang kromatin terkondensasi sehingga memendek dan
memadat.
2) Kromosom yang sebelumnya telah menduplikasi diri tersusun atas dua
kromatid, saling melekat pada bagian sentromer.
3) Sentrosom yang mengandung sepasang sentriol memisah menuju
kutub-kutub sel yang berlawanan sambil membentuk benang-benang
spindel yang tersusun atas mikrotubulus.
4) Membran inti mengalami peleburan/pemisahan (disagregasi) sehingga
tidak tampak
5) Benang spindel meluas ke seluruh badan sel dan membentuk seperti
bintang (Aster).
6) Pada tumbuhan yang tidak mempunyai sentriol, benang spindel muncul
dari titik kutub
2. METAFASE
Fase kedua pada pembelahan mitosis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Kromosom berkumpul pada bidang ekuator (METAPHASE PLATE)
2) Kinetokor terikat pada benang-benang spindel
3) Kromosom tampak sangat jelas (pengamatan kromosom paling baik
pada fase ini)
4) Kromosom memisah menjadi dua kromatid (Sentromer terbelah
menjadi 2 kinetokor)
3. ANAFASE
1) Kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan
2) Kinetokor yang melekat pada benang spindel sebagai penunjuk jalan
sedangkan lengan kromosom mengikuti di belakang menuju kutub
pembelahan
4. TELOFASE
1) Kromatid berkumpul pada kutub-kutub sel yang berlawanan
2) Pada masing-masing kutub mulai membenttuk membran inti
3) Apparatus Golgi dan Retikulum Endoplasma mulai terbentuk

[4] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


4) Terjadi penebalan pada bagian tengah/ekuator sel dan mulai
menggenting (invaginasi ) sehinggga membagi sel menjadi dua

b) SITOKINESIS
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan terbagi menjadi dua
melalui terbentuknya cincin kontrakil dibentuk dari aktin dan miosin pada
bagian tengah sel. Cincin kontraktil menyebabkan terbentuknya alur
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anakan yang sama persis
dengan induknya. Jadi hasil dari pembelahan mitosis 2n (diploid) menjadi dua
sel anakan 2n dan 2n.Pada sel tumbuhan ditandai dengan munculnya dinding
pemisah sehingga sel terbagi menjadi dua dan selanjutnya terjadi pembagian
sitoplasma. Berikut ini skematika pembelahan mitosis (pada sel hewan)

C. PEMBELAHAN SEL SECARA MEIOSIS


Pembelahan meiosis terjadi pada kelenjar kelamin (Gonade) disebut juga sebagai
pembelahan reduksi karena hasil pembelahan sel induk diploid (2n) akan
menghasilkan empat sel anakan yang bersifat haploid (n). Meiosis melalui dua

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [5]


tahap besar pembelahan yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Meiosis I melalui tahap-
tahap pembelahan profase I, metafase I, anafase I, telofase I, sedangkan Meiosis II
melalui tahap-tahap pembelahan profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II

MEIOSIS I
1. PROFASE I
Profase I merupakan tahap pembelahan yang kompleks karena tahap ini melalui
beberapa sub tahap pembelahan yaitu tahap Leptoten, Zigoten, Pakiten,
Diploten, dan Diakinesis.
a. Leptoten
- Kromatin menjadi kromosom
- Sentrosom memisah, menuju kutub-kutub sel yang berlawanan
- Kromosom mengalami kondensasi yang terdiri atas dua kromatid
b. Zigoten
Kromosom homolog saling berlekatan (bivalen) dinamakan sinaps (sinapsis)
c. Pakiten
- Sinapsis terbentuk secara sempurna
- Tiap kromosom membelah menjadi dua kromatid, disebut duplikasi
kromosom
- Pada setiap kelompok sinapsis terdapat 4 kromatid disebut Tetrad
d. Diploten
- Terbentuk badan kromosom berbentuk X atau chiasma
- Kromosom yang berpasangan mengalami overlaping (berlilitan )pada
bagian kiasma sehingga memungkinkan terjadinya crossing over atau
pertukaran gen sehingga menyebabkan munculnya sifat yang beragam.
e. Diakinesis
- Membran inti dan nukleolus menghilang
- Benang-benang spindel mulai terbentuk

2. METAFASE I
- Inti mulai menghilang
- Mikrotubulus membentuk benang spindel
- Kromosom Tetrad (kromosom homolog) menempatkan diri pada bidang
ekuator
- Sentromer/kinetokor terikat oleh benang spindel

3. ANAFASE I
- Benang spindel memendek dan menarik tetrad menuju ke kutub yang
berlawanan sehingga kromosom homolog terpisahkan

[6] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


- Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub-kutub sel membawa
materi yang berbeda
- Terjadi reduksi kromosom

4. TELOFASE I
- RE membentuk membran inti
- Nukleolus dan Nukleus terbentuk kembali

SITOKINESIS
- Setelah sitokinesis, terbentuk dua sel anakan yang haploid (n)

MEIOSIS II
Pada pembelahan Meiosis II sel haploid hasil pembelahan Meiosis I membelah
menjadi dua sel anakan yang haploid juga
1. PROFASE II
- Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang sentriol baru
- Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan
- Mikrotubula membentuk spindel dan membran inti
- Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi spindel

2. METAFASE II
- Kromosom berjajar di bidang ekuator

3. ANAFASE II
- Seluruh isi sel bersama-sama dengan spindel bertmbah panjang
- Sentromer membelah menjadi dua
- Kromatid yang berpasangan saling memisah dan bergerak ke kutub
pembelahan yang berlawanan

4. TELOFASE II
- Kromatid berubah menjadi kromatin
- Karioteka dan nukleus terbentuk kembali
- Sekat pembelahan terbentuk , membagi sitoplasma menjadi dua bagian
- Terbentuk 4 sel anak dengan sifat haploid (n)

FUNGSI MEIOSIS
a) Memelihara jumlah kromosom yang tetap pada makhluk hidup
b) Adanya pindah silang (crossing over) memungkinkan untuk terjadinya
pertukaran gen yang dapat menimbulkan variasi genetik

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [7]


Berikut ini bagan pembelahan sel

D. MEIOSIS PADA MANUSIA


Meiosis pada manusia dan hewan (Gametogenesis) dibedakan menjadi dua yaitu
Oogenesis dan Spermatogenesis.

[8] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


1. SPERMATOGENESIS (pembentukan sperma)
Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di
dalam tubulus seminiferus pada testes. Dipengaruhi oleh beberapa hormon
yaitu:
a) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma
secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein)
b) Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig (Interstitial Leydig)
pada testis untuk memperoleh sekresi testosteron (yaitu suatu hormon
sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang
fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia, sehingga tidak ada
batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat
penghasilan sperma pada pria.
Secara skematis adalah sebagai berikut

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [9]


GAMBAR SPERMA

Akrosom mengandung enzim Hialoronidase dan Proteinase yang membantu


sperma menembus sel telur

2. OOGENESIS (pembentukan sel telur)


Oogenesis terjadi pada ovarium. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu:
No Hormon Fungsi
1) merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel
1 FSH ovum
2) merangsang folikel menghasilkan estrogen
1) merangsang sekresi hormon LH
2 Estrogen
2) menghentikan LH
1) merangsang terjadinya ovulasi (proses pematangan sel
3 LH ovum)
2) merangsang keluarnya progesteron
1) menghambat sekresi FSH dan LH
2) membuat endometrium menebal membentuk
4 Progesteron
pembuluh darah
3) menguatkan endometrium

E. GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN TINGKAT TINGGI


Gametogenesis pada tumbuhan berbiji meliputi:
a) Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan
b) Makrosporogenesis (Megasporogenesis) merupakan pembentukan gamet
betina.

[10] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan pada
tumbuhan. Gamet jantan diproduksi di dalam butir serbuk sari melalui
pembagian generatif sel menjadi dua inti sperma. Kepala sari (anthera) tersusun
oleh 4 ruang serbuk sari yang disebut dengan microsporangium.
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau antera. Di dalam antera
terdapat kantong serbuk sari yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk
serbuk sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Proses Mikrosporogenesis sebagai berikut.
1) Sel induk mikrospora membelah meiosis I dan menghasilkan sepasang
sel haploid.
2) Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu disebut tetrad
3) Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti
haploid. Satu inti disebut inti saluran serbuk sari (inti vegetatif), inti lain
dinamakan inti generatif.
4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokenesis sehingga
terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk sari tidak membelah
5) Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti haploid, yaitu
sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti sperma (inti generatif).

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [11]


2. Makrosporogenesis (Megasporogenesis)
Makrosporogenesis yaitu proses pembentukan gamet betina. Sel telur atau
ovum berasal dari sel induk atau megasporosid yang diploid. Megasporogenesis
berlangsung dalam bakal buah atau ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal
biji atau ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi oleh
integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji berhubungan dengan buluh
serbuk melalui lubang mikrofil. Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Proses Megasporogenesis sebagai berikut.
1) Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam ovarium
mengalami meiosis I yang menghasilkan dua sel haploid.
2) Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan empat megaspora
haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.
3) Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis tanpa
sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan
delapan inti haploid.
4) Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat intinya
didekat mikrofil.
5) Satu inti dari tiap sisi menuju kepusat dan bersatu membentuk kandung
lembaga sekunder yang diploid.
6) Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti dibagian
tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel telur), dan disamping
kiri kanan dinamakan sindergid.
Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur membentuk zigot
diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel kutub yang dibuahi inti generatif
menghasilkan endosperm bersifat triploid.

[12] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


3. Fertilisasi
Serbuk sari jatuh di atas kepala putik (stigma) dengan perantaraan angin,
serangga atau manusia. Peristiwa ini disebut penyerbukan. Beberapa saat
kemudian serbuk sari tumbuh dan membentuk saluran serbuk yang memanjang
dan masuk ke dalam tangkai putik (stylus). Di dalam saluran serbuk itu terdapat
3 inti haploid, yaitu inti saluran serbuk terdapat di depan sedang kedua inti
sperma mengikuti di belakangnya. Saluran serbuk memasuki ovarium lewat
mikrofil. Kedua inti sperma masuk ke kandung lembaga. Salah satu inti sperma
bersatu dengan inti sel telur dan membentuk zigot diploid, yang kemudian akan
berkembang menjadi embrio.
Inti sperma lainnya bersatu dengan inti diploid yang merupakan hasil persatuan
dari dua inti kutub. Ini menghasilkan inti triploid (3n) yang setelah mengalami
pembelahan berkali-kali akan membentuk jaringan putih lembaga (endosperm).
Jadi endosperm itu bersifat triploid. Oleh karena itu, di sini terjadi dua kali
pembuahan, yaitu antara inti sperma dengan inti hasil persatuan dua inti kutub,
maka pembuahan pada tumbuh-tumbuhan berbunga (Angiospermae)
dinamakan pembuahan ganda. Gymnospermae hanya mengalami pembuahan
tunggal sehingga tidak menghasilkan endosperma sebagai cadangan makanan.

LATIHAN SOAL
01. Perhatikan gambar siklus sel berikut ini!
Proses transkripsi mRNA, tRNA dan beberapa
Jenis protein terjadi pada fase ... sedangkan
Pembentukan penyusun sitoplasma berupa
Organel dan makromolekul pada fase ...
A. Go dan G1
B. G1 dan Go
C. G1 dan S
D. G1 dan G2
E. S dan G2

02. Pada kehidupan siklus sel, benang kromosomnya tidak pernah ditemukan pada ....
A. Interfase
B. Anafase
C. Profase
D. Telofase
E. Metafase

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [13]


03. Perhatikan gambar berikut ini!

Yang bernomor 3 dan 4 adalah


....
A. Interfase dan Profase
B. Profase awal dan Profase
akhir
C. Metafase dan Anafase
1 2 3 D. Metafase dan telofase
E. Anafase dan Telofase

4 5

04. Pembelahan mitosis mempunyai arti penting bagi makhluk hidup yaitu ....
A. menjaga faktor genotip tetap, pertumbuhan, dan menentukan jenis kelamin
B. menjaga faktor genotip tetap, pertumbuhan, dan mengganti sel yang rusak
C. menjaga faktor genotip tetap, pertumbuhan, dan memelihara jumlah
kromosom
D. reproduksi, mengganti sel-sel yang rusak, dan memelihara jumlah kromosom
E. mengganti sel-sel yang rusak, memelihara jumlah kromosom, dan reproduksi

05. Berikut ini adalah beberapa ciri tahapan pembelahan meiosis.


1. Kromosom homolog berlekatan
2. Terbentuk tetrad atau bivalen
3. Kromosom berjajar di bidang ekuator
4. Kemungkinan terjadi crossing over
5. Kromosom homolog memisah
6. Kromosom menuju kutub-kutub sel yang berlawanan
Yang terjadi pada profase I adalah ....
A. 1 – 2 – 3 D. 2 – 3 – 4
B. 3 – 4 – 6
C. 1 – 2 – 4 E. 2 – 3 – 5

06. Saat yang paling tepat menghitung banyaknya kromosom adalah metafase karena
pada fase tersebut ....

[14] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel


A. Terbentuk kromatid
B. Kromatid berjajar di bidang ekuator
C. Kromosom berubah menjadi kromatin
D. Kromatin berubah menjadi kromosom
E. Kromosom bergerak ke kutub-kutub yang berlawanan

07. Perthatikan gambar di bawah ini!

Reduksi kromosom terjadi pada saat fase ....


A. Interfase D. Metafase I
B. Telofase I
C. Profase I E. Anafase I

08. Crossing over kromosom pada pembelahan meiosis terjadi pada profase I segmen
....
A. Leptoten D. Pakiten
B. Diakinesis
C. Zigoten E. Diploten

09. Pada meiosis hasil akhir pembelahannya adalah ....


A. Sel anak bersifat sama dengan induknya
B. Jumlah kromosom sel anak sama dengan induknya
C. Jumlah kromosom setengah dari jumlah induknya
D. Dihasilkan dua sel yang sama dengan induknya
E. Dihasilkan empat sel yang sama dengan induknya

10. Peristiwa oogonium, hasil pembelahannya adalah ....


A. Empat sel diploid yang berfungsi
B. Empat sel haploid yang berfungsi
C. Dua sel diploid yang berfungsi

Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel – [15]


D. Dua sel haploid yang berfungsi
E. Satu sel haploid yang berfungsi

11. Spermatogenesis pada hewan dan manusia terjadi di ....


A. Tubulus seminiferus D. Testis
B. Vas defferens E. Glandula prostate
C. Ductus ejaculatorius

12. Organisme A mempunyai 16 pasang kromosom mengalami meiosis. Berapa jumlah


kromatid pada profase I?
A. 4 pasang C. 14 pasang E. 32 pasang
B. 8 pasang D. 16 pasang

13. Pada tumbuhan pembelahan reduksi terjadi pada ....


A. lingkaran kambium D. alat berkembang biak
B. jaringan meristem E. ujung akar
C. pucuk batang

14. Sel telur pada tumbuhan tingkat tinggi hasil pembelahan meiosis akan membelah
lagi sebanyak ... dan menghasilkan ...
A. 1 kali dan 3 buah inti D. 3 kali dan 8 buah inti
B. 2 kali dan 4 buah inti E. 4 kali dan 10 buah inti
C. 3 kali dan 7 buah inti

15. Spora (mikrospora) hasil meiosis pada tumbuhan tingkat tinggi akan menghasilkan
....
A. 1 inti vegetatif dan 1 inti generatif
B. 1 inti vegetatif dan 2 inti generatif
C. 2 inti vegetatif dan 1 inti generatif
D. 2 inti vegetatif dan 2 inti generatif
E. 3 inti generatif

Daftar Pustaka
Champbell et all. 2010. BIOLOGI Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Aryulina, Diah. Biologi 3. Jakarta: Esis.
Internet
http://www.youtube.com/watch?v=VlN7K1-9QB0
https://putriaryaticintabiologi.wordpress.com/2015/10/22/lembar-kerja-siswa-
reproduksi-sel-3/

[16] – Modul Biologi XII IPA: Pembelahan Sel

Anda mungkin juga menyukai