Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“LAPORAN KEUANGAN DAN PENGKLARIFIKASIAN LAPORAN NERACA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu: Windu Mulyasari, S.E.,M.Si.

Disusun oleh:

Elen Elnanda Putri (5552190116)


Syifa Nurul Afda (5552190119)
Ovia Anisa Az-Zukhruf (5552190133)
Anisa Nur Aini (5552190134

Kelas 5B

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah saya memuji dan
hanya kepada-Nya lah saya memohon pertolongan. Tidak lupa pula, shalawat serta salam saya
haturkan pada junjungan nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW, Risalah beliau lah yang
bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya lah saya dapat menyelesaikan Laporan Keuangan dan


Pengklarifikasian Laporan Neraca dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teori Akuntansi yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Windu
Mulyasari,S.E.,M.Si.

Saya sangat berharap bahwa proposal ini dapat berguna dan bermanfaat. Saya menyadari
bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak kekurangan-kekurangan dan juga jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan demi perbaikan
proposal ini di masa yang akan datang.

Serang, 30 September 2021

Penulis

i|TEOR I AKUN TANSI


DAFTAR ISI

LAPORAN KEUANGAN DAN PENGKLASIFIKASIAN LAPORAN NERACA


KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Laporan Neraca ............................................................................................................................. 3
2.2 Definisi Komponen Neraca ............................................................................................................ 4
2.3 Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi .............................................................................. 11
2.4 Pengertian Laporan Arus Kas ....................................................................................................... 13
2.5 Fungsi Laporan Arus Kas............................................................................................................. 13
2.6 Peranan Laporan Arus Kas ........................................................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 17

ii | T E O R I A K U N T A N S I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan suatu perusahaan dapat dilihat dari perkembangan statuskeuangan
perusahaan tersebut yang dapat dilihat dari laporan pertanggungjawaban perusahaan yang
disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Standar AkuntansiKeuangan No.1 tujuan laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasiyang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilankeputusan ekonomi.Maka dapat disimpulkan laporan keuangan dapat
dijadikan sarana untukmelihat tingkat produktivitas perusahaan dimasa lalu dan dapat dijadikan
sebagaialat untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang.

Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang menyajikaninformasi hasil usaha
perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usahauntuk satu periode
akuntansi tertentu. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi
perusahaanatau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham.
Unsurunsuryang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Dengan
mengelompokkanunsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba
yang berbedaantara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Neraca merupakan ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentuyang


menunjukkan total aktiva (harta) dengan total kewajiban (utang) ditambah total ekuitas
pemilik (modal perusahaan). Neraca dibuat untuk mengetahui kondisi(jumlah dan jenis) harta,
utang, dan ekuitas. Neraca biasanya di susun pada periode tertetnu, misalnya satu tahun.
Sedangkan laporan arus kas merupakanlaporan keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas
keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas akan menunjukkan tingkat efektivitas
dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga akan menunjukkan sumber-
sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas.Dengan adanya laporan arus kas maka pihak-
pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya,
apabila arus kasmasuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan

1|TEOR I AKUN TANSI


membawa perusahaan dalam kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk
perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil dibandingkan dengan beban akanmembuat kreditor
kehilangan keyakinan atas perusahaan karena dianggapmengalami financial distress atau
permasalahan keuangan.

Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakanelemen aktiva
yang paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan.Kas digunakan untuk
membiayai baik untuk pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan
tentunya kas juga berperan aktif dalammenghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas
juga dipergunakan untukmenjamin utang-utang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian
rasio kasdengan hutang harus dijamin dengan rasio yang bisa menjamin kreditur
untukmenghindari adanya krisis likuiditas. Dengan posisi kas yang memegang peranan yang
sangat penting dalamkelanjutan perusahaan dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang
perananyang sangat penting untuk perusahaan karena kegunaannya untuk
menyajikanlaporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar
sertasumber penerimaan dan pengeluaran kas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumusakan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apa saja pengertian dan pengklasifikasian akun laporan neraca ?


2. Apakah pengertian laporan arus kas?
3. Apakah fungsi laporan arus kas ?
4. Bagaimana peranan laporan arus kas ?

1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, berikut ini adalah tujuan makalah ini dibuat:

1. Untuk mengetahui pengertian dan pengklasifikasian akun laporan neraca.


2. Untuk mengetahui pengertian laporan arus kas
3. Untuk mengetahui fungsi laporan arus kas.
4. Untuk mengetahui peranan laporan arus kas.

2|TEOR I AKUN TANSI


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laporan Neraca


Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam
suatu tanggal tertentu atau moment of time, sering disebut per tanggal tertentu misalnya per
tanggal 31 Desember 1999. Posisi yang di gambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta, utang
dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai akibat dari konsep double
entry accounting system yang sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akuntansi
keuangan

Klasifikasi akun neraca yang standar terbagi menjadi: aktiva lancar, aktiva tetap, utang lancar,
utang jangka panjang, dan modal.

Fungsi dari klasifikasi neraca antara lain agar para pengguna laporan neraca dapat:

 Memprediksi kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban yang akan segera jatuh
tempo lewat aktiva lancar yang dimilikinya.

 Memprediksi kemampuan organisasi dalam melunasi kewajiban jangka pendek lewat


aktiva yang dapat dikonversi menjadi kas tanpa mengalami kesulitan.

 Mempersiapkan kebutuhan dan jangka panjang untuk memenuhi kewajiban tidak lancar.

 Memprediksi jumlah total klaim kreditur atas aktiva organisasi.

 Memprediksi jumlah total klaim pemilik dana atau investor atas aktiva organisasi.

 Memperoleh gambaran mengenai besarnya komposisi aktiva tetap terhadap total aktiva.

 Memperoleh gambaran mengenai jumlah perbandingan tetap total kewajiban dengan total
aktiva.

3|TEOR I AKUN TANSI


2.2 Definisi Komponen Neraca
1) Harta
Definisi tentang harta ini telah berkembang dan berubah, Definisi Aktiva menurut
tiga sumber. Committe on Terminology (1953, halaman 26) mendefiniskan Aktiva
sebagai berikut:
“Sesuatu yang akan di sajikan di saldo debit yang akan di pindahkan setelah tutup buku
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi (bukan karena saldo negatif yang akan di
nilai sebagai utang), saldo debit ini merupakan hak milik atau nilai yang di beli
atau pengeluaran yang di buatuntuk mendapatkan kekayaan di masa yang akan datang”.
Sedangkan APB Statement (1970, halaman 132) mendefinisikan Aktiva sebagai :
“Kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk di dalamnya pembebanan yang di tunda,
yang di nilai dan diakui sesuai dengan prinsipakuntansi yang berlaku”.
Sedangkan FASB (1985) memberikan definisi sebagai berikut :
“Aset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang di peroleh atau di kuasai di masa
yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang
sudah berlaku”.
Dari definisi ketiga ini diketahui bahwa sesuatu yang di anggap sebagai Asetjika
di masa yang akan datang dapat di harapkan memberikan net cash inflow yang
positif kepada perusahaan. Untuk perkiraan deffered charge dianggap bahwa karena
pembayaran telah dilakukan maka di masa yang akan datang tidak perlu lagi cash
flow. Definisi terakhir ini dianggap lebih luas dari definisi pertama. Mengenai executory
contract sering terjadi perdebatan. Executory contract adalah perjanjian yang belum
dilaksanakan. Dalam prinsip akuntansi yang berlaku sekarang tidak ada pencatatan atas
jenis kontrak seperti ini dalam laporan keuangan, misalnya kontrak dengan pegawai,
dan kontrak pembelian jangka panjang.

Jenis Harta:

1 Current Asset
Harta mencakup Cash dan sumber daya yang diharapkan dapat diubah menjadi cash
selama siklus operasi normal suatu perusahaan atau di dalam jangka satu tahun. Contoh:
 Cash

4|TEOR I AKUN TANSI


 Inventories
 Marketable securities
 Prepaid expenses and other
 Receivables

Ada beberapa perkecualian, dimana perkiraan tersebut tidak dapat digolongkan sebagai
current assets seperti:

 Notes Receivable yang jatuh temponya 24 bulan


 Cash yang disisihkan untuk melunasi noncurrent debt.

2 Noncurrent Assets
Assets yang tidak diklasifikasikan lancar dikategorikan sebagai noncurrent assets.
Noncurrent assets dapat terdiri dari beberapa unsur seperti:
 Invesments
Investment yang dimaksud untuk tujuan jangka panjang, seperti untuk memperoleh
income yang teratur, kenaikan nilai investment, atau pengendalian pemilikan, dan
dilaporkan di bawah judul “Invesments”
Contoh dari invesments yaitu:
Stocks, bonds, and mortgage holdings, securities dari perusahaan-perusahaan afiliasi
dan uang muka kepada perusahaan tersebut, sinking fund yang terdiri dari cash dan
securities untuk penebusan bonds atau stocks
 Property, Plant and Equipment
Properties yang berwujud dan relatif permanen yang digunakan dalam operasi normal
perusahan dan dilaporkan dengan judul “Property, Plant, and Equipment”
Contoh dari property, plant and equipment yaitu:
Land, Building, Machinery, Tools, Furniture, Fixtures, Vihicles.
 Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)
Merupakan Long Term Right dan hak istimewa (privileges) yang bersifat nonfisik
dan digunakan dalam operasi perusahaan dan dilaporkan di bawah judul “Intangibel
Assets”

5|TEOR I AKUN TANSI


Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu: Goodwill, Patents, Trademark, Franchises,
Copyright Intangible assets dilaporkan sebesar cost dikurangi dengan jumlah yang
telah diamortisasi.
 Aktiva Tak Lancar lainnya (Other Noncurrent Assets)
Noncurrent assets yang tidak tepat dicantumkan dalam klasifikasi di atas dapat di
catat secara terpisah dengan judul “Other Noncurrent Assets”
yang termasuk dalam other noncurrent assets yaitu:
pembayaran dimuka untuk jasa atau manfaat yang diterima dalam beberapa periode,
seperti: biaya penataan ulang, pengembangan serta perbaikan pabrik
3 Current Liabilities
Current Liabilities yaitu kewajiban (obligations) yang layaknya diperkirakan untuk
dibayarkan dengan memakai current asset.
Pos-pos yang biasa dimasukkan sebagai current liabilities seperti:
 Short term borrowings
 Accrued rental expense
 Accounts payable
 Accrued interest expense
 Accrued salaries and wages
 Accrued taxes

Perkecualian yang disebut dengan current liabilities yaitu

 Kewajiban jangka pendek (Short-term obligations) yang diharapkan akan dibiayai


kembali (refinanced, yaitu diperpanjang waktunya atau dilunasi dengan pinjaman
baru)
 Debt yang akan dilunasi dengan dana yang telah dikumpulkan dan yang dilaporkan
sebagai tak lancar (noncurrent sinking fund)
 Pinjaman yang dilakukan atas polis asuransi jiwa dengan maksud hal ini tidak akan
dibayarkan tetapi akan dikompensasikan dengan pemotongan dari hasil polis pada
tanggal jatuh tempo
 Kewajiban untuk penerimaan dimuka yang melibatkan penundaan jangka panjang
atas penyerahan barang atau jasa

6|TEOR I AKUN TANSI


2) Kewajiban
Jenis Kewajiban:
1 Current Liabilities
Current Liabilities yaitu kewajiban (obligations) yang layaknya diperkirakan
untuk dibayarkan dengan memakai current asset.
Pos-pos yang biasa dimasukkan sebagai current liabilities seperti:
 Short term borrowings
 Accrued rental expense
 Accounts payable
 Accrued interest expense
 Accrued salaries and wages
 Accrued taxes

Perkecualian yang disebut dengan current liabilities yaitu

 Kewajiban jangka pendek (Short-term obligations) yang diharapkan akan


dibiayai kembali (refinanced, yaitu diperpanjang waktunya atau dilunasi
dengan pinjaman baru)
 Debt yang akan dilunasi dengan dana yang telah dikumpulkan dan yang
dilaporkan sebagai tak lancar (noncurrent sinking fund)
 Pinjaman yang dilakukan atas polis asuransi jiwa dengan maksud hal ini
tidak akan dibayarkan tetapi akan dikompensasikan dengan pemotongan
dari hasil polis pada tanggal jatuh tempo
 Kewajiban untuk penerimaan dimuka yang melibatkan penundaan jangka
panjang atas penyerahan barang atau jasa
2 Noncurrent Liabilities (Kewajiban tak lancar)
Kewajiban (Obligations) yang tidak diharapkan untuk dibayar atau di penuhi
dalam waktu 12 bulan atau dalam siklus operasi normal perusahaan
diklasifikasikan sebagai noncurrent liabilities.
Noncurrent Liabilities pada umumnya terdiri dari beberapa unsur seperti:
 Hutang Jangka Panjang (Long-Term Debt)

7|TEOR I AKUN TANSI


Long-term notes, bonds, mortgages dan similar obligations yang tidak
memerlukan penggunaan dana lancar untuk pelunasannya pada umumnya
dilaporkan pada balance sheet dengan judul “Long Term Debt”
Jika jumlah yang dipinjam tidak sama dengan jumlah yang dikembalikan
untuk melunasi debt, dan debt disajikan dengan jumlah jatuh temponya,
dan debt discount atau premium harus dilaporkan.
Discount harus mengurangi jumlah debt yang dilaporkan, dan premium
harus menambah jumlah debt yang dilaporkan.
Dengan demikian, debt dilaporkan sebesar nilai sekarangnya (Present
Value) yang diukur berdasarkan hasil yang diperoleh saat debt tersebut
terjadi.
 Kewajiban lease jangka panjang (Long-Term Lease Obligations)
Beberapa lease Land, Building, dan equipment secara finansial telah
terstruktur sehingga pada dasarnya merupakan kewajiban yang didanai
penuh.
FASB telah membentuk kriteria untuk menentukan mana lease yang harus
dipertimbangkan sebagai pembelian, atau capital lease, dan bukan sebagai
operating lease biasa.
Present value dari pembayaran minimum lease masa depan dicatat sebagai
kewajiban jangka panjang. Bagian dari present value yang jatuh tempo
dalam tahun berikutnya, atau dalam siklus operasi normal, yang mana
lebih lama, akan diklasifikasikan sebagai current liabilities.
 Pajak penghasilan yang ditangguhkan (Deferred Income Tax Liability)
Pajak penghasilan di masa depan yang diharapkan dibayar pada
penghasilan yang telah diakui di dalam laporan penghasilan namun belum
dikenai pajak. Hutang pajak penghasilan tertunda sering muncul dari
perlindungan pajak temporal oleh depresiasi yang dipercepat.
Hutang ini di nilai dengan menggunakan tingkat pajak penghasilan yang
diharapkan untuk diterima pada masa yang akan datang ketika pendapatan
dikenai pajak.
 Kewajiban tak lancar lainnya (Other Noncurrent Liability)

8|TEOR I AKUN TANSI


Noncurrent liabilities yang tidak tepat untuk dilaporkan pada judul umum,
dapat diklasifikasikan sebagai other noncurrent liability.
Contoh dari liabilities ini mencakup long-term liabilities kepada pegawai
staf perusahaan atau perusahaan afiliasi, nilai pokok dan kewajiban bunga
obligasi yang jatuh tempo tetapi belum diklaim, kewajiban jangka panjang
untuk program pensiun dan pendapatan diterima dimuka
 Kewajiban Kontinjen atau Hutang Bersyarat (Contingent Liabilities)
Merupakan hutang potensial (Potential obligation) yang keberadaannya
tidak pasti karena bergantung pada hasil kejadian di mana depan, misalnya
pemberlakuan hukum yang tertunda, jumlah kewajiban potensial dapat
atau tidak dapat ditentukan.
3) Ekuitas Pemilik
Metode pelaporan Owners’ Equity bervariasi menurut bentuk unit usaha yang pada
dasarnya dibagi 3 kategori yaitu:
1 Perusahaan perorangan (Proprietorships)
2 Persekutuan (Partnerships)
3 Perseroan (Corporations)
Pada Proprietorships, owners’ equity dalam assets dilaporkan dengan perkiraan single
capital account. Saldo perkiraan ini merupakan hasil kumulatif owner’s invesments dan
withdrawals dan juga earning serta loss masa lalu.
Pada Partnerships, masing-masing sekutu memiliki perkiraan modal yang
mengikhtisarkan investasi dan penarikan serta bagian laba dan kerugian masa lalu untuk
masing-masing sekutu.
Pada Corporations, selisih antara assets dan liabilities disebut owners’ equity,
stockholders (shareholders’ ) equity

Dalam penyajiannya, owners’ equity pada balance sheet dibedakan menjadi 2 yaitu:

1 Ekuitas yang berasal dari stockholder investment , disebut contributed capital


(paid-in capital)
2 Ekuitas yang berasal dari earnings, disebut retained earnings.

9|TEOR I AKUN TANSI


Jenis Ekuitas Pemilik:

1 Modal Kontribusi (Contributed Capital)


Contributed Capital atau modal setoran umumnya dilaporkan dalam 2 bagian yaitu:
a. Modal saham (Capital Stock) - menunjukkan bagian kontribusi pemegang saham
(stockholders) yang dapat dikaitkan dengan lembar saham yang diterbitkan.
b. Tambahan modal setoran (Additional paid – in capital) - merupakan investment oleh
stockholders yang melebihi jumlah capital stock dan modal investasi (invested
capital) dari sumber-sumber lainnya.

2 Modal Kontribusi (Contributed Capital)


Contributed Capital atau modal setoran umumnya dilaporkan dalam 2 bagian yaitu:
a. Modal saham (Capital Stock) – menunjukkan bagian kontribusi pemegang saham
(Stockholders) yang dapat dikaitkan dengan lembar saham yang diterbitkan.
b. Tambahan modal setoran (Additional paid – in capital) – merupakan investment
oleh stockholders yang melebihi jumlah capital stock dan modal investasi
(invested capital) dari sumber-sumber lainnya.

3 Laba ditahan (Retained Earnings)


Jumlah earning yang tidak dibagikan pada periode-periode yang lalu dilaporkan sebagai
retained earning. Jumlah total yang terlihat mungkin tidak akan menunjukkan cash yang
tersedia untuk dibayarkan sebagai dividend, karena earnings tahun-tahun lalu biasanya
sudah diinvestasikan kembali dalam other assets.

4 Ekuitas Lainnya (Other Equity)


Sebagai tambahan pada dua kategori pokok modal yang disumbangkan dan retained
earnings, bagian equity dapat meliputi sejumlah perkiraan yang beragam antara lain:
a. Saham Treasuri (Treasury Stock)
Saham yang diterbitkan tetapi kemudian ditarik kembali dan tidak dihentikan
peredarannya atau dibatalkan, dikurangkan dari total saham yang dikeluarkan atau
dari jumlah saldo modal kontribusi dan saldo retained earning.
b. Unrealized Gains and Loss on Available For Sale Securities

10 | T E O R I A K U N T A N S I
Available for sale securities adalah efek yang tidak segera untuk dijual kembali
namun juga tidak berarti di tahan secara permanen.
Securities ini dilaporkan pada balance sheet sebesar nilai pasar yang berjalan.
Unrealized gains and loss dari fluktuasi nilai pasar tidak termasuk pada income
statement tetapi dilaporkan / ditunjukkan sebagai bagian dari perkiraan equity.
c. Foreign Currency Translation Adjustments
Adjustment ini muncul dari perubahan equity of foreign subsidiaries yang terjadi
selama tahun itu sebagai hasil dari perubahan pada foreign currency exchange
rates.
d. Offsets on The Balance Sheet
Beberapa perkiraan pada balance sheet sering kali dilaporkan sebesar jumlah
kotornya dan untuk memperoleh penilaian yang layak diperlukan pencatatan
saldo-saldo offset.
Saldo-saldo offset tersebut dapat ditemukan dalam kelompok assets, liabilities,
dan owners’ equity.

Untuk assets contohnya:

 An allowance for doubtful account yang dikurangkan dari jumlah


customer accounts untuk melaporkan jumlah bersih yang di anggap dapat
diterima.
 Accumulated depreciation yang dikurangkan dari saldo building dan
equipment bersangkutan untuk melaporkan nilai assets yang masih dpat
dikaitkan dengan pendapatan di masa depan.
 Untuk liabilities, diskonto obligasi yang dikurangkan dari nilai nominal
obligasi yang beredar untuk melaporkan jumlah bersih hutang obilgasi.

2.3 Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi


Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang lazim. Keuangan harus
disusun sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan
pada suatu saat tertentu. Untuk lebih dapat menggambarkan secara wajar sifat dan perkembangan
perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu sangat dianjurkan agar perusahaan
menyusun laporan keuangan komporatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir.

11 | T E O R I A K U N T A N S I
Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:

Aktiva:

 Aktiva Lancar
 Investasi (penyerahan)
 Aktiva Tetap
 Aktiva yang tidak berwujud
 Aktiva lain-lain

Kewajiban

 Kewajiban Lancar (jangka pendek)


 Kewajiban Jangka Panjang
 Kewajiban Lain-Lain

Modal

 Modal Saham
 Agio Saham (premi)
 Laba Ditahan

Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut:

 Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas


 Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
 Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan

Perkiraan lawan atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurangan atau pos neraca
yang bersangkutan. Sebagai contoh penyisihan piutang diragukan disajikan sebagai pengurang
terhadap jumlah piutang usaha, akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang terhadap
jumlah aktiva tetap, demikian pula diskonto uang obligasi dapat disajikan pada kelompok
kewajiban sebagai pengurang terhadap pos utang obligasi. Kecuali perkiraan lawan antara lain
seperti yang disebut diatas, pos aktiva dan kewajiban masing-masing lazimnya disajikan
tersendiri dan tidak dikurangkan satu sama lain pada neraca.

12 | T E O R I A K U N T A N S I
2.4 Pengertian Laporan Arus Kas
Arus kas atau cash flow adalah jumlah uang kas yang masuk (cash in) dan uang kas yang keluar
(cash out). Sedangkan laporan arus kas merupakan informasi yang menggambarkan perubahan
posisi kas perusahaan dalam periode tertentu, bisa bulanan, triwulan atau tahunan. Berdasarkan
PSAK No.2 bahwa dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi 3 aktivitas yaitu :

a. Aktivitas operasi
Kas dari aktivitas operasi utamanya diperoleh dari pendapatan entitas serta aktivitas lain
yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi ataupun pendanaan. Contohnya :
penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa, pembayaran kas kepada pemasok barang,
dan pengeluaran kas untuk membayar karyawan.
b. Aktivitas investasi
Kas dari aktivitas investasi diperoleh dari penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aset
jangka panjang. Contohnya : pengeluaran kas untuk membeli mesin produksi,
penerimaan kas hasil dari penjualan tanah, serta penerimaan kas hasil dari saham.
c. Aktivitas pendanaan
Kas dari aktivitas pendanaan mengakibatkan berubahnya kontribusi modal dan pinjaman
entitas, baik dalam jumlah maupun komposisinya. Contohnya : kas yang di terima dari
emisi obligasi, serta kas yang dibayarkan kepada pemegang saham untuk menebus saham
perusahaan.

2.5 Fungsi Laporan Arus Kas


Setelah memahami pengertian laporan arus kas, selanjutnya perlu Anda ketahui fungsi dari
laporan arus kas.

Pertama, menilai kegiatan operasi perusahaan pada periode akuntansi sebelumnya untuk
merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di periode mendatang. Misal, menilai laporan
arus kas selama bulan Januari untuk merencanakan aktivitas investasi yang bisa dilaksanakan di
bulan Februari. Jika belum bisa dilaksanakan pada bulan tersebut, maka ada kemungkinan untuk
merealisasikannya di bulan Maret atau di periode akuntansi selanjutnya.

Kedua, sebagai tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jika kas yang
dihasilkan belum memenuhi target, maka pihak manajemen bisa segera mengambil langkah agar

13 | T E O R I A K U N T A N S I
kas perusahaan segera stabil. Ingat bahwa perusahaan mempunyai banyak kewajiban yang harus
di bayar, termasuk juga pembayaran dividen.

Ketiga, informasi dari laporan arus kas dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja
operasi berbagai perusahaan. Mengapa bisa demikian? Karena dengan melihat laporan arus kas
dapat menganulir pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi
dan peristiwa yang sama.

2.6 Peranan Laporan Arus Kas


Laporan arus kas menggantikan laporan perubahan posisi keuangan, berperan untuk
memberikan informasi yang lengkap mengenai perubahan kas dan setara kas. Ikatan Akuntan
Indonesia (2009, seksi 2.1) mengemukakan sebagai berikut :

Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.

Tujuan pernyataan ini dalam memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan
setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifkasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama satu periode
akuntansi.

Smith dan Skousen (2012: 493) mengemukakan sebagai berikut : “Tujuan laporan arus
kas adalah untuk menjelaskan perubahan saldo kas.”

Sedangkan Hendriksen (2014: 226) menjelaskan sebagai berikut : Tujuan utama


penyajian data mengenai arus kas ialah menyediakan informasi yang diasumsikan akan (1)
membantu para investor atau kreditur meramalkan jumlah kas yang mungkin ddidistribusikan
pada waktu yang akan datang dalam bentuk bunga dan dalam bentuk distribusi likuidasi atau
pembayaran kembali pokok dan (2) membantu dalam mengevaluasikan resiko.

Sehingga dari pendapat-pendapat diatas, maka dapat ditarik kesimpulan informasi


laporan arus kas adalah sebagai berikut :

14 | T E O R I A K U N T A N S I
a. Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara
kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas.
b. Memberikan informasi perubahan kas dan setara kas dalam suatu periode akuntansi
tertentu yang sangat berguna dalam mengevaluasi

likuiditas, fleksibilitas keuangan, resiko dan kemampuan operasional perusahaan.

15 | T E O R I A K U N T A N S I
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Laporan Keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Dalam
laporan keuangan, ada yang disebut laporan neraca. Laporan neraca adalah Laporan
posisi Keuangan (Harta,Utang, Modal) perusahaan dalam suatu tanggal tertentu.
2. Neraca terdiri dari tiga komponen, yaitu: Aktiva,utang, dan Ekuitas(modal). Dalam
neraca umumnya terdapat pos-pos neraca:
a. Aktiva Lancar : Kas dan Setara kas, Investasi jangka pendek, piutang, persediaan,
biaya dibayar di muka
b. Aktiva tidak lancar : Investasi jangka panjang, Aktiva tetap, Aktiva tidak
berwujud, dan aktiva tidak lancar lainnya (biaya dibayar di muka,biayapensiun
dibayar di muka, piutang tidak lancar, aktiva pajak penghasilan yang
ditangguhkan, dan aktiva yang dimiliki untuk dijual)
c. Kewajiban Lancar : Utang usaha, utang wesel jangka pendek, beban yang masih
harus dibayar,pendapatan diterima di muka, bagian utang jangka panjang yang
lancar
d. Kewajiban tidak lancar: Utang jangka panjang (utang obligasi,utang hipotek,
pinjaman jangka panjang yang lain/utang jangka panjang ke bank)
e. Kewajiban sewa jangka panjang
f. Kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan
g. Kewajiban tidak lancar lainnya, yaitu kewajiban kontigensi lainnya
h. Ekuitas atau Modal.

16 | T E O R I A K U N T A N S I
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-klasifikasi-neraca-atau-classified-balance-
sheet/3593/2, diakses pada 28 September 2021 pukul 0.23

https://pdfcoffee.com/makalah-teori-akuntansi-15-pdf-free.html, diakses pada 28 September


2021 pukul 0.25

Farhan, Anggara. 2018. “ Fungsi dan Contoh Laporan Arus Kas ”,


http://www.beeaccounting.com/blog/fungsi-dan-contoh-laporan-arus-kas/, diakses pada 28
September 2021 pukul 0.13

Harap, Sofyan Syafri. 2012. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Cetakan kelima. Jakarta: Raja
Frafindo Persada

17 | T E O R I A K U N T A N S I

Anda mungkin juga menyukai