Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Disusun oleh:

Syifa Nurul Afda

5552190119

JURUSAN S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2021
1. Jelaskan secara rinci disertai dengan contoh lima elemen sistem yang dikendalikan
 Setiap sistem yang dikendalikan memiliki setidaknya lima elemen:
1. Detektor atau sensor – perangkat yang mengukur apa yang sebenarnya terjadi dalam
proses yangdikendalikan.
2. Sebuah penilai – perangkat yang menentukan signifikansi dari apa yang sebenarnya
terjadi dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau harapan tentang
apa yang seharusnyaterjadi.
3. Sebuah efektor – perangkat (sering disebut 'umpan balik') yang mengubah perilaku
jika penilai menunjukkan kebutuhan untukmelakukannya.
4. Jaringan komunikasi – perangkat yang mengirimkan informasi antara detektor dan
asesor dan antara asesor danefektor.
5. Model prediksi - pengetahuan tentang efek dari perubahan perilaku yang dibuat
olehefektor.

 Contoh Pada Lingkungan Sekitar


Alat thermostat adalah alat yang berguna untuk mengatur suhu pada suatu ruangan.
Berikut ini adalah elemen-elemen pengendalian dari alat ini:
1. Detector
Termometer yang bertugas untuk mengukur suhu ruangan.
2. Assessor
Program di dalam thermostat yang membandingkan suhu aktual dan suhu seharusnya.
3. Effector
Program di dalam thermostat yang menyalakan pemanas jika suhu seharusnya lebih
panas dari suhu aktual atau menyalakan pendingin jika suhu seharusnya lebih dingin dari
suhu aktual atau mematikan pemanas dan pendingin jika suhu seharusnya telah sama
dengan suhu aktual.
4. Communication network
Jaringan data yang menyalurkan informasi di adalam thermostat.
 Contoh Pada Perusahaan
1. Detector
Pelaporan atas kondisi yang sedang terjadi pada perusahaan.
2. Assessor
Rapat eksekutif senior yang membahas tentang kondisi yang sedang terjadi dan kondisi
yang seharusnya terjadi.
3. Effector
Keputusan eksekutif senior atas apa yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi
yang sedang terjadi.
4. Communication network
Sistem informasi di dalam perusahaan yang menyampaikan pelaporan dan keputusan
yang sudah dibuat.
2. Jelaskan secara rinci disertai oleh contoh tentang dua tren utama (Corporate
Governance dan Corporate Social Responsibility) dan bagaimana kedua tren itu
berpengaruh dalam pengendalian manajemen?

 Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan (corporate governance) adalah rangkaian proses, kebiasaan,
kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta
pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup
hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta tujuan
pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah
pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya
termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan kreditor lain, regulator, lingkungan,
serta masyarakat luas.
Tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu
topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan
tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk
memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham. Fokus
utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola
perusahaan harus ditujukan untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan
kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek
dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut
perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham,
misalnya karyawan atau llingkungan.
Contoh dari penerapan Corporate Governance adalah sistem pengendalian dan
pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola
teknologi informasi, pedoman perilaku etika, dsb.

 Corporate Social RResponsibility


CSR (Corporate Sosial Responbility) adalah suatu mekanisme sebuah perusahaan
untuk secara sadar mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan sosial ke dalam
operasi dan interaksinya dengan stakehilder yang melampaui tanggung jawab sosial
khususnya di bidang hukum.
Secara sederhanya, CSR adalah sebuah konsep dan tindakan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap sosial dan lingkungan
sekitar dimana perusahaan tersebut berdiri.
Seperti dengan melaksanakan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat atau penduduk sekitar, menjaga lingkungan sekitar, memberikan beasiswa
pendidikan kepada masyarakat yang kurang mampu, membangun fasilitas umum, dan
memberikan bantuan berupa dana ataupun kebutuhan pokok untuk kesejahteraan
masyarakat sekitar.
Pada dasarnya CSR adalah bentuk tanggung jawab sebuah perusahaan terhadap
stakeholder atau pemangku kepentingan. Menurut para ahli, CSR memiliki 3 definisi,
yakni :
a. Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap
lingkungan hidup yang diharuskan dalam peraturan perundangan-undangan.
b. Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara resmi, serta dapat
berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi yang di iringi dengan peningkatan kualitas
hidup karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal, serta masyarakat luas.
c. Komitmen bisnis untuk turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas
lokal, serta masyarakat luas dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Contoh CSR adalah Saat ini ada banyak perusahaan besar yang memberikan
perhatiannya terhadap lingkungan hidup dan melakukan program CSR (Corporate Sosial
Responbility), seperti perusahaan-perusahaan dibawah ini :

1. Danone (Air Mineral Aqua)


Danone melakukan program CSR yang dikenal dengan WASH (Water, Acces,
Sanitation, Hygiene Program) yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan lingkungan dan berkontribusi secara aktif serta berkelanjutan untuk
memberikan solusi atas suatu permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan air
bersih di Indonesia. Program ini lebih dikenal dengan “1 Liter Aqua untuk 10 Liter Air
Bersih”
2. PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)
PT Sinde Budi Sentosa melakukan program CSR dengan cara melestarikan habitat Badak
Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Program ini berkerjasama dengan Sinde dan
WWF Indonesia. Yang mana Sinde mendonasikan dana dari hasil penjualannya tersebut
untuk program pelestarian Badak Jawa di Ujung Kulon.

 Karena, Corporate Governance berpatokan pada peraturan yang dibuat oleh manajemen
perusahaan maka pengawasan dan penilaian dalam pengendalian manajemen perusahaan
akan menjadi mudah dan efisien. Sedangkan Corporate Social Responsibility berpatokan
pada lingkungan dan masyarakat perusahaan dapat mengunakannya untuk membuat
peraturan baru yang di terapkan pada coporate governance.
3. Jelaskan secara rinci disertai dengan contoh bagaimana relasi strategi dan
pengendalian manajemen
 Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu.
Strategi perusahaan berkaitan dengan keputusan tentang jenis bisnis yang akan
dioperasikan, termasuk bisnis apa yang akan diperoleh atau diivestasi, dan cara terbaik
untuk menstrukturisasi dan membiayai perusahaan. Hal tersebut berkaitan dengan cara
sumber daya difokuskan untuk mengubah kompetensi menjadi keunggulan kompetitif
Sedangkan sistem pengendalian manajemen juga dapat diartikan sebagai proses
untuk mempengaruhi perilaku. Sistem pengendalian manajemen menyediakan sarana
untuk menjadikan individu atau unit untuk dapat berkerjasama dalam mencapai tujuan
bersama dalam sebuah organisasi.

 Hubungan antara sistem pengendalian manajemen (SPM) dan strategi tidak hanya
fokus pada jenis SPM yang digunakan, melainkan pada cara manajer dalam
menggunakan SPM. Penelitian ini menyelidiki pengaruh penggunaan diagnostik dan
interaktif SPM pada hubungan strategi dan kinerja organisasi. Sifat dari hubungan antara
SPM, strategi dan kinerja tergantung pada konteks organisasi.
Strategi merupakan suatu cara atau pendekatan yang diterapkan oleh manajer
dalam mencapai tujuan organisasi. Agar strategi tersebut dapat terimplementasikan
dengan baik, maka dibutuhkan sistem yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa
seluruh anggota organisasi telah mengimplementasikan strategi dalam mencapai tujuan
bersama (goal congruence). Riset tersebut membuktikan bahwa penggunaan sistem
pengendalian manajemen yang interaktif dapat mendorong dan meningkatkan
kapabilitias. Hasil riset tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan sistem
pengendalian manajemen yang interaktif dan diagnostik secara seimbang akan
menimbulkan ketegangan dinamis yang dapat mendorong kapabilitas dan memberikan
kontribusi yang positif terhadap kinerja organisasi. Faktor lain yang juga mempengaruhi
hubungan antara strategi dan sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan dimana
organisasi tersebut beroperasi. Faktor persaingan dan kondisi perekonomian menjadi
sesuatu yang sangat penting dalam perumusan strategi dan perancangan sistem
pengendalian organisasi.

 Contoh relasi Strategi:

Dalam hal mengeksplorasi hubungan antara penggunaan SPM, strategi kompetitif dan
kinerja organisasi berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan industri manufaktur di
Provinsi Banten. Temuan penelitian mendukung pendapat bahwa keduanya (penggunaan
diagnostik dan interaktif) memoderasi hubungan antara strategi bisnis dan kinerja. Responden
penelitian ini adalah 40 eksekutif manajer yang bekerja di perusahaan industri manufakutr di
Provinsi Banten. Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Warp Partial Least
Square (PLS) dengan menggunakan Solfware Warp PLS versi 2.00. Temuan lain penelitian ini
adalah efek moderat yang diciptakan oleh penggunaan diagnostik SPM lebih signifikan ketika
strategi kepemimpinan biaya yang diterapkan untuk kinerja. Tidak terdapat bukti yang
mendukung eksklusifitas proposisi Porter dari strategi bisnis untuk kinerja yang lebih baik.
Akibatnya, hasil penelitian ini mempunyai dampak penting bagi praktek manajemen dan literatur
akademik.
4. Jelaskan secara rinci disertai dengan contoh apa itu desentralisasi dan bagaimana
pengendalian control diterapkan pada perusahaan yang terdesentralisasi

 Istilah 'desentralisasi' sangat penting bagi setiap teori dan praktik manajemen.
Desentralisasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara, tetapi definisi paling mendasar
dari desentralisasi mencakup tiga elemen penting:
1. pendelegasian wewenang pengambilan keputusan ke tingkat yang lebih rendah dalam
organisasi;
2. penyediaan sumber daya material dan formal yang cukup untuk melaksanakan
wewenang itu, dan;
3. penugasan akuntabilitas dan tanggung jawab untuk kualitas pengambilan keputusan.

 alasan utama mengapa organisasi yang terdesentralisasi memerlukan sistem


pengendalian manajemen yang tepat:
1. Manajer yang terdesentralisasi tidak secara otomatis memahami tujuan dan strategi
yang dikembangkan oleh manajer tingkat yang lebih tinggi, atau bagaimana mereka dapat
berkontribusi pada tujuan dan strategi ini.
2. Manajer yang terdesentralisasi tidak secara otomatis setuju dengan tujuan dan strategi
organisasi yang dikembangkan oleh manajer tingkat yang lebih tinggi.
3. Manajer yang terdesentralisasi tidak secara otomatis memiliki sumber daya yang
dibutuhkan untuk bertindak dengan tujuan dan strategi organisasi yang dikembangkan
oleh manajer tingkat yang lebih tinggi.
Ini juga alasan mengapa, dalam definisi kami tentang desentralisasi, kami
menyebutkan bahwa desentralisasi memerlukan pemberian sumber daya formal dan
informal kepada manajer untuk bertindak dengan kemandirian tertentu, dan untuk
menetapkan akuntabilitas dan tanggung jawab atas kualitas pengambilan keputusan.
 Keuntungan khas meliputi:

1. Desentralisasi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di tingkat manajemen


senior (lebih tinggi). Karena desentralisasi mengurangi rentang kendali manajemen
senior, mereka
mungkin mengalihkan perhatian mereka dari masalah operasional hari ini ke masalah
taktis dan strategis jangka panjang.

2. Desentralisasi meningkatkan kualitas pengambilan keputusan di tingkat manajemen


junior(bawah). Desentralisasi memberdayakan manajer tingkat yang lebih rendah untuk
membuat keputusan yang terinformasi dengan baik dengan cepat, yang menyelamatkan
mereka dari keharusan mendapatkan otoritas untuk masalah operasional di tingkat
manajemen yang lebih tinggi.

3. Desentralisasi memfasilitasi peningkatan skala ekonomi dan spesialisasi. Unit


terdesentralisasi dapat didedikasikan untuk produksi barang dan jasa tertentu, yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan inovasi lokal mereka, dan mengarah pada penggunaan
sumber daya produksiyang optimal.

4. Desentralisasi mendukung pengembangan manajemen. Karena organisasi yang


terdesentralisasi menyebarkan kekuasaan dan wewenang atas sejumlah besar manajer,
manajer ini akan terlibat dalam pengambilan keputusan di awal karir mereka. Ini
memberi para manajer ini kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang
dibutuhkan untuk posisi senior, akan meningkatkan motivasi mereka dan menciptakan
sejumlah persaingan untuk posisi yang lebih tinggi. Desentralisasi juga disertai dengan
kebebasan untuk mencoba inovasi, yang juga memiliki efek positif pada motivasi dan
komitmen organisasi.
5. Jelaskan secara rinci desertai dengan contoh 4 pusat pertanggungjawaban
(Responsibility Center)
 Jenis Pusat Pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban akan
menggunakan memasukkan dan akanmenghasilkan keluaran berupa barang atau
jasa.
Berdasarkan hubungan memasukkan dan keluaran tersebut, pusat pertanggungjawaban
diklasifikasikan menjadi empat :

1. Pusat pendapatan (revenue center)


Pusat pendapatan dinilai kinerjanya hanya berdasarkan jumlahpendapatan
kamudan diperoleh. Pusat pendapatan merupakan pusatpertanggungjawaban
dimana keluaran-nya ukuran dalam satuan moneter, tetapitidak depan dengan
masukan-nya. Karenanya pusat pendapatan Adalah organisasi pemasaran yang tidak
memiliki tanggung jawab terhadap laba.dalam sebuah organisasi fungsional,
departemen pemasaran merupakanpusat pendapatan. dalam organisasi divisi,
bagian pemasaran divisi jugamerupakan pusat pendapatan. setiap pusat
pendapatan juga merupakanpusat biaya karena sebenarnya mereka mengeluarkan
biaya untukterciptanya pendapatan. Namun biaya tersebut tidak diukur. Bagian
pemasaran juga tidak dibebani harga pokok penjualan atas barang yangterjual.
Manajer pusat pendapatan tidak mengetahui bahwa diperlukanperbandingan
antara pendapatan dan biaya untuk menghasilkan keputusanyang maksimal. Karena
itu keputusan yang ada tidak bisa dibuat oleh pusatpendapatan yang pada tentang tidak
bisa membuat keputusan tentangharga jual. Kinerja pusat pendapatan yang diukur di atas
pendapatanyang diperoleh, yaitu antara satuan yang dijual dengan harga jualnya.tentang
keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara pendapatan
yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang dianggarkan.

2. Pusat biaya
Pusat biaya, hanya akan diukur berdasarkan jumlah biaya yangdikeluarkan.
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban dimana memasukkan atau biaya ukuran
dalam satuan moneter namut keluaran-nya tidak ukuran dalam unit moneter. Secara
umum pusat biaya dapat dibedakan menjadi pusat biayateknik atau pusat biaya kebijakan.
Pemiliahan pusat biaya seperti ini mengacupada dua jenis biaya yang kita ketahui yaitu
biaya teknik dan biaya kebijakan.Biaya teknik adalah biaya yang benar-benar terjadi dan
dapat ukuran secarapasti karena memiliki hubungan yang erat dengan keluaran yang
dihasilkan.Misalnya bahan baku, upah tenaga kerja, bahan habis pakai, dan bahan-bahan
pembantu lainnya. Sedangkan biaya kebijakan adalah biaya yang tidak menempel secara
langsung atas produk yang dihasilkan. Biaya yang terjadi tergantung pada kebijakan
manajemen untuk mengeluarkan sesuai dengankeadaan dan kekudusan Dengan demikian
pusat biaya yang sebagian besarbiayanya merupakan biaya teknik disebut sebagai
biaya teknik dan pusat biaya yang sebagian besar biayanya merupakan Biaya kebijakan
disebut pusat biaya kebijakan.

3. Pusat laba
Dalam pusat laba, kinerjanya ukuran berdasarkan laba yang diperolehyang
bersama dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh labatersebut. kapan suatu
pusat pertanggungjawaban ukuran prestasinya atas dasar laba yang diperoleh, maka pusat
pertanggungjawaban tersebut disebut pusat laba. Dalam pusat laba,baik masukan atau
biaya maupun keluaran atau pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter.
Pusat laba dapat berbentuk divisi apabila kegiatan-kegiatan fungsional
dilaksanakan oleh satuan-satuan kerja dalam lingkup satu organisasi sendiri. selain itu
pusat laba dapat juga berbentuk organisasi kegiatan fungsional serta organisasi
pelayananjasa dan organisasi-organisasi lainnya. Kinerja keuangan pusat laba ukuran
berdasarkan laba, yang merupakan pengurangan antara pendapatan dan biaya.
Laba sekaligus merupakan alat penilai efisiensi dan efektifitas pusatlaba. Laba
yang diperoleh suatu pusat laba perlu dibandingkan dengan anggarannya. Hal ini
diperlukan oleh manajemen puncak sebagai langkah pengendalian pusat laba.

4. Pusat investasi
Dalam jenis satuan usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba, maka
dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
Pembandingan antara laba dan investasi inilah yang terjadi pada pusat investasi. Pusat
penemuan ukuran dengan membandingkan laba dan jumlah investasi yang digunakan.
Dengan demikian pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang ukuran
prestasinya atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai