Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH DISIPLIN DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA

GURU SD NEGERI KECAMATAN SEMATANG BORANG


PALEMBANG

Ria Puspita Sari1* Happy Fitria2 Achmad Wahidy2

1
SD Negeri 245 Palembang
2
Universitas PGRI Palembang
*
Saririapuspita925@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh disiplin dan etos kerja
terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Sematang Borang Palembang. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model regresi berganda dengan bantuan program SPSS for Windows. Hasil
penelitian menyimpulkan bahwa secara parsial disiplin kerja dan etos kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Sematang Borang Kota
Palembang. Sementara itu, secara simultan disiplin dan etos kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang.

Kata Kunci: Disiplin, Etos Kerja, Kinerja Guru

1. Introduction Negeri di Kecamatan Sematang Borang


Sebagaimana disadari bersama Palembang menunjukkan pada kompetensi
bahwa pendidikan memegang peranan pedagogik, mayoritas guru masih
penting dalam upaya mewujudkan kualitas cenderung menggunakan metode
sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pembelajaran yang tradisional dan kurang
sumber daya manusia merupakan suatu variatif dalam mengembangkan metode
proses yang tidak bisa dipisahkan dengan pembelajarannya. Sementara pada
proses peningkatan pelayanan pendidikan kompetensi kepribadian, guru belum
oleh guru. Dalam menciptakan kualitas memberikan kesempatan yang sama
pendidikan yang tinggi maka diperlukan kepada setiap siswa untuk berpartisipasi
guru-guru yang profesional dalam aktif dalam pembelajaran. Pada kompetensi
menghasilkan lulusan pendidikan yang profesional, guru kurang terampil dalam
berkualitas. Guru yang profesional adalah menggunakan media-media pembelajaran
guru yang mengedepankan mutu dan yang tepat dan sesuai dengan materi yang
kualitas pendidikan. diajarkan. Sementara pada kompetensi
Kinerja guru merupakan kegiatan guru sosial, masih terdapat guru yang belum
dalam proses pembelajaran yaitu bertindak secara adil dalam memperhatikan
bagaimana guru merencanakan kebutuhan belajar masing-masing siswa.
pembelajaran, melaksanakan kegiatan Kinerja guru ditentukan salah satunya
pembelajaran, dan menilai serta oleh disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja
mengevaluasi pembelajarannya. Kinerja guru merupakan cermin sikap dan pribadi
guru dapat dilihat dari penguasaan guru guru yang mereka tampilkan dalam
terhadap kompetensi yang dimiliki sebagai mematuhi segala aturan dalam sekolah.
tenaga profesional. Dari hasil observasi SD Disiplin kerja guru dalam organisasi sekolah
merupakan salah satu fungsi dari Berdasarkan latar belakang masalah
manajemen sumber daya manusia pada yang telah diuraikan di atas maka dapat
sekolah tersebut, karena dengan kondisi diidentifikasikan masalah penelitian yaitu:
yang penuh dengan disiplin guru dapat kinerja guru SD Negeri di Kecamatan
diharapkan menjadi tonggak dasar yang Sematang Borang Palembang tergolong
tangguh pada suatu organisasi sekolah masih rendah, disiplin guru cenderung
untuk mencapai tujuan (Sulistyo dan menurun, etos kerja guru terlihat masih
Wijayanto, 2015). rendah, dan rendahnya kinerja guru
Kondisi di lapangan tentang kinerja disebabkan karena rendahnya etos kerja
guru SD Negeri di Kecamatan Sematang guru.
Borang Palembang menunjukkan bahwa Perumusan masalah yang akan diteliti
ada beberapa guru yang mempunyai dalam penelitian ini adalah apakah ada
kecenderungan menurun dalam hal pengaruh disiplin kerja dan etos kerja
kedisiplinan diantaranya adalah guru yang terhadap kinerja guru SD Negeri di
datang terlambat, keberangkatan dan Kecamatan Sematang Borang Palembang?.
kepulangan mereka tidak sesuai dengan Sementara tujuan dari penelitian ini adalah
jam yang telah dijadwalkan, sering untuk mengetahui dan mendeskripsikan
melalaikan tugas, dan tidak membuat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
rencana pembelajaran. Jika hal ini dibiarkan guru SD Negeri di Kecamatan Sematang
berlanjut tanpa adanya teguran baik secara Borang Palembang.
langsung maupun tidak langsung, akan
mempengaruhi kinerja guru tersebut dalam 2. Literature Review
proses belajar-mangajar. Menurut Bangun (2012:99) kinerja
“Selain disiplin, etos kerja juga sangat adalah hasil pekerjaan yang dicapai
mempengaruhi kinerja guru. Etos kerja guru seseorang berdasarkan persyaratan-
dapat diartikan sebagai perpaduan antara persyaratan pekerjaan, persyaratan biasa
tingkah laku dan keyakinan yang dimiliki disebut dengan standar kerja, yaitu tingkat
oleh guru dan diwujudkan dalam perilaku yang diharapkan suatu pekerjaan tertentu
kerja dalam melaksanakan tugas dan untuk dapat diselesaikan dan
kewajibannya sebagai guru. Pada diperbandingan atas tujuan atau target yang
hakekatnya seorang guru dapat dikatakan ingin dicapai. Sedangkan Mangkuprawira
memiliki etos kerja yang tinggi, apabila dia dan Hubeis (2007:153) mengatakan kinerja
dapat memandang pekerjaannya sebagai yaitu hasil proses pekerjaan tertentu secara
sebuah ibadah. Sangat disayangkan terencana pada waktu dan tempat dari
apabila seorang guru tidak memilki etos pegawai serta organisasi bersangkutan.
kerja yang tinggi, sebab guru pada Menurut Lian, et.al (2020) kinerja guru
hakikatnya memiliki posisi mulia disisi adalah proses pembelajaran sebagai upaya
manusia dan Tuhannya. mengembangkan kegiatan yang ada
Etos kerja guru SD Negeri di menjadi kegiatan yang lebih baik, sehingga
Kecamatan Sematang Borang Palembang tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
belum mencapai kondisi yang paling optimal dicapai dengan baik melalui kegiatan
untuk tercapainya kinerja guru yang baik pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
sehingga yang terjadi saat ini adalah kinerja sesuai dengan sasaran dan tujuannya.
guru juga belum mencapai kondisi yang “Sesuai dengan Peraturan Menteri
diharapkan. Berdasarkan pengamatan Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007
penulis, sebagian guru tidak antusias dalam tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan,
melaksanakan tugasnya, terlihat santai, dijelaskan bahwa untuk uji kinerja guru,
bekerja sambil ngobrol melalui telepon dan meliputi empat kompetensi yaitu
sudah mempersiapkan diri untuk pulang (Depdiknas, 2007:39):
sebelum jam pulang yang ditentukan.
a. Kompetensi Pedagogik 2) Menyiapkan kelengkapan
Kemampuan yang berkaitan dengan mengajar
kemampuan pemahaman terhadap 3) Melaksanakan tugas-tugas pokok
peserta didik merancang dan b. Disiplin terhadap waktu
melaksanakan pembelajaran, evaluasi 1) Menepati waktu tugas
pembelajaran, mengembangkan 2) Memanfaatkan waktu dengan baik
potensi peserta didik untuk aktualisasi 3) Menyelesaikan tugas tepat waktu
berbagai potensi yang dimilikinya. c. Disiplin terhadap suasana kerja
b. Kompetensi Profesional 1) Memanfaatkan lingkungan sekolah
Kemampuan yang berkenaan dengan 2) Menjalin hubungan yang baik
penguasaan materi pembelajaran 3) Menjaga keseimbangan antara hak
secara luas dan mendalam. dan kewajiban
Mencakup penguasaan substansi d. Disiplin di dalam melayani masyarakat
materi yang diajarkan di sekolah dan 1) Melayani peserta didik
substansi keilmuan yang menaungi 2) Melayani orang tua siswa
materinya serta penguasaan terhadap 3) Melayani masyarakat sekitar
struktur dan metodologi keilmuannya. e. Disiplin terhadap sikap dan tingkah
c. Kompetensi Kepribadian laku
Kemampuan personal yang 1) Memperhatikan sikap
digambarkan sebagai guru yang 2) Memperhatikan tingkah laku
memiliki kepribadian mantap dan 3) Memperhatikan harga diri
stabil, dewasa, arif dan memiliki Sinamo (2005:111) menyatakan
akhlak mulia yang dapat menjadi bahwa etos kerja adalah seperangkat
teladan bagi peserta didik. perilaku kerja positif yang berakar pada
d. Kompetensi Sosial kesadaran yang kental, keyakinan yang
Berkomunikasi dan bergaul secara fundamental, disertai komitmen yang total
efektif baik dengan peserta didik pada paradigm kerja yang integral. Istilah
maupun dengan sesama pendidik dan paradigma di sini berarti konsep utama
tenaga kependidikan, serta orang tua tentang kerja itu sendiri yang mencakup
murid atau wali peserta didik dan idealisme yang mendasari, prinsip-prinsip
masyarakat sekitar. yang mengatur, nilai-nilai yang
Anoraga (1992:96) mengatakan menggerakkan, sikap-sikap yang dilahirkan,
disiplin kerja adalah suatu sikap perbuatan standar-standar yang hendak dicapai;
untuk selalu menaati tata tertib. Sedangkan termasuk karakter utama, pikiran dasar,
Ravianto (1990:134) mengemukakan kode etik, kode moral, dan kode perilaku
bahwa disiplin adalah menaati atau taat bagi para pengikutnya.
pada ketentuan, peraturan, aturan main, Etos kerja merupakan hal yang
kewajiban yang berkaitan dengan pekerjaan penting dan perlu dimiliki oleh seorang guru
yang ditekuninya. Sementara menurut Lian, serta yang akhirnya mengarah pada budaya
et.al (2018:203), disiplin adalah sikap kerja yang dimiliki oleh guru. Jika guru
kesediaan seseorang untuk memiliki etos kerja yang baik maka guru
mengungkapkan dan menaati norma akan selalu melaksanakannya tugasnya
peraturan yang berlaku disekitarnya. Oleh secara optimal. Melalui penjelasan tersebut
karena itu, dalam menjalankan tugasnya dapat disimpulkan bahwa etos kerja adalah
seorang guru harus bersikap disiplin. sekumpulan sikap atau pandangan
Indikator disiplin yang digunakan fundamental yang dianut oleh seseorang
dalam penelitian ini, yaitu (Hakim, untuk meningkatkan kualitas hidup
2017:341): sehingga mempengaruhi tingkah laku
a. Disiplin terhadap tugas kedinasan pekerjaannya (Lian, et.al, 2019).
1) Mentaati peraturan kerja Menurut Santoso (2012:27-28)
terdapat tujuh etos kerja terbaik dan mulia
yang dapat digunakan sebagai indicator 4) Pandai menghargai waktu dalam
dalam penelitian ini untuk mengukur etos bekerja
kerja. Indikator etos kerja yang digunakan Utari dan Rasto (2019) melakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: penelitian tentang “Pengaruh Disiplin Kerja
a. Jujur dan berintegritas Terhadap Kinerja Guru”. Penelitian ini
1) Berani bekerja jujur itu cerdas dan bertujuan untuk menganalisis pengaruh
mulia. disiplin kerja terhadap kinerja guru. Metode
2) Meraih sukses melalui kejujuran. penelitian menggunakan metode survey.
3) Bekerja dengan integritas tinggi. Responden adalah 45 guru Sekolah
b. Cerdas memiliki kreativitas Menengah Kejuruan Swasta di Kota Cimahi.
1) Menerapkan rumus bekerja Teknik analisis data menggunakan analisis
cerdas regresi. Hasil penelitian menunjukkan
2) Mengoptimalkan kecerdasan disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan
emosi dalam bekerja signifikan terhadap kinerja guru. Oleh
3) Pekerja berpengetahuan dan sebab itu, kinerja guru dapat ditingkatkan
pribadi pembelajar melalui peningkatan disiplin kerja.
4) Berani berpikir kreatif dan di luar Gabriella dan Tannady (2019)
kotak melakukan penelitian tentang “Pengaruh
c. Empati penuh peduli Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap
1) Bekerja sebagai ladang amal Kinerja Guru di SMAN 8 Bekasi”. Metode
kebaikan Analisa data yang digunakan adalah uji
2) Memiliki mentalitas melayani validitas, uji realibilitas, uji analisis regresi
dengan hati linear berganda (uji t dan uji F). Hasil
3) Bekerja dengan empati penuh penelitian ini adalah sebagai berikut:
peduli Terdapat pengaruh yang positif dan
d. Ikhlas penuh kecintaan signifikan antara motivasi terhadap kinerja
1) Menjadikan kerja bernilai ibadah guru di SMAN 8 Bekasi. Terdapat pengaruh
2) Bekerja dengan moralitas bersih yang positif dan signifikan disiplin kerja
dan ikhlas terhadap kinerja guru di SMAN 8 Bekasi.
3) Pandai bersyukur dan berterima Hasil analisis uji F diperoleh nilai F hitung
kasih sebesar 40,07 > 3,47 dengan probabilitas
4) Bekerja dengan kecintaan sebesar 0,00 < 0,05 berarti motivasi dan
sepenuh hati disiplin kerja secara bersama-sama
e. Berpikiran maju atau visioner berpengaruh signifikan terhadap kinerja
1) Bekerja berorientasi masa depan guru di SMAN 8 Bekasi. Hasil R Square
2) Memiliki semangat perubahan didapatkan sebesar 0.51 atau 51% yang
3) Memiliki jiwa kepemimpinan berarti variabilitas variabel independen
f. Mengutamakan kerja sama atau sebesar 51% sedangkan sisanya (49%)
sinergisme dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
1) Bekerja bersama adalah ikut terobservasi. Dan hasil dari penelitian
kesuksesan ini adalah motivasi berpengaruh positif dan
2) Mampu bekerja sama dalam tim signifikan terhadap kinerja guru dan disiplin
berkinerja tinggi kerja berpengaruh positif dan signifikan
3) Keterampilan membangun terhadap kinerja guru.
jaringan silahturahmi Fitria, et.al (2020) melakukan
g. Disiplin penuh tanggung jawab penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan
1) Kerja sebagai bentuk eksistensi Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
diri Guru SMA di Kecamatan Muara Padang”.
2) Membudayakan disiplin dalam diri Metode yang digunakan dalam penelitian ini
3) Bekerja benar dengan penuh adalah metode deskriptif kuantitatif.
tanggung jawab Penelitian ini merupakan penelitian populasi
karena semua populasi penelitian b. Wawancara
digunakan sebagai sampel penelitian yaitu Wawancara dilakukan untuk
sebanyak 42 responden. Hasil yang mendapatkan informasi terkait dengan
diperoleh dari penelitian ini adalah Terdapat masalah yang diteliti. Wawancara
pengaruh yang positif dan signifikan dilakukan kepada Kepala Sekolah dan
lingkungan kerja terhadap kinerja guru SMA Guru SD Negeri di Kecamatan
di kecamatan Muara Padang, yang berarti Sematang Borang Palembang.
hipotesis alternatif (Ha) dalam pengujian c. Dokumentasi
hipotesis 1 diterima; Terdapat pengaruh Dokumentasi dilakukan untuk
yang positif dan signifikan motivasi kerja mengumpulkan berbagai data dari
terhadap kinerja guru SMA di Kecamatan sekolah dan berita-berita yang dimuat
Muara Padang, yang berarti hipotesis dalam media cetak dan online
alternatif (Ha) dalam pengujian hipotesis 2 maupun sumber pustaka lainnya,
diterima; Terdapat pengaruh lingkungan termasuk juga dilakukan dengan
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja mengambil gambar situasi yang
guru SMA di Kecamatan Muara Padang, terkait masalah yang diteliti.
yang berarti hipotesis alternatif (Ha) dalam Instrumen penelitian yang digunakan
pengujian hipotesis 3 diterima. untuk mengumpulkan data dari lapangan
mengenai variabel disiplin, etos kerja dan
3. Methods kinerja guru yaitu menggunakan angket
Penelitian ini dilakukan pada SD atau kuesioner. Alasan digunakannya
Negeri di Kecamatan Sematang Borang angket atau kuesioner sebagai alat
Palembang. Sementara itu, waktu penelitian pengumpul data karena angket atau
ini dimulai pada bulan Juli 2020 sampai kuesioner mempunyai kedudukan yang
dengan selesai. tinggi dan memiliki kemampuan
Jenis penelitian yang digunakan mengungkapkan potensi yang dimiliki
dalam penelitian ini adalah penelitian responden serta dilengkapi petunjuk yang
kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini dilakukan seragam untuk responden (Arikunto,
melalui pendekatan korelasional atau 2013:101).
mencari pengaruh antara variabel bebas Sehubungan dengan latar belakang
(independent variable) dengan variabel dan rumusan hipotesis penelitian, maka
terikat (dependent variable). Penelitian ini penggunaan analisis model regresi yang
ingin mengetahui pengaruh disiplin dan etos digunakan adalah model regresi berganda.
kerja terhadap kinerja guru SD Negeri di Analisis regresi berganda digunakan untuk
Kecamatan Sematang Borang Palembang. mengukur seberapa jauh pengaruh disiplin
Dalam penelitian ini populasi yang dan etos kerja terhadap kinerja guru,
dimaksud adalah seluruh guru SD Negeri di dengan menggunakan bantuan program
Kecamatan Sematang Borang Palembang, SPSS for Windows.
baik yang berstatus PNS, Guru Bantu, Guru
Tidak Tetap dan Guru Honor yaitu 4. Result and Discussion
sebanyak 90 orang. a. Result
Teknik pengumpulan data dalam Subjek dalam penelitian ini adalah
penelitian ini dilakukan melalui beberapa seluruh guru SD Negeri di Kecamatan
cara, yaitu: Sematang Borang Palembang yang
a. Angket Atau Kuesioner berjumlah 90 orang. Data yang digunakan
Pernyataan-pernyataan di dalam dalam penelitian ini adalah data primer.
angket atau kuesioner berjenis Data primer diperoleh dengan cara
pertanyaan tertutup dengan menyebar kuesioner di SD Negeri di
menggunakan Skala Likert yaitu dari Kecamatan Sematang Borang. Adapun
nilai 1 sampai 5. hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan disajikan sebagai berikut:
Statistik deskriptif pada penelitian ini penelitian ini meliputi uji normalitas, uji
menunjukkan nilai minimum, nilai linieritas, uji multikolinieritas dan uji
maksimum, mean (rata-rata), dan standar heteroskedastisitas yang dilakukan
deviasi (simpangan baku) pada jawaban menggunakan bantuan komputer program
kuesioner masing-masing variabel yang SPSS for Windows. Pengujian normalitas
meliputi disiplin, etos kerja dan kinerja guru. adalah pengujian tentang kenormalan
Berikut hasil statistik deskriptif pada distribusi data. Dalam penelitian ini, uji
jawaban kuesioner masing-masing variabel Kolmogrov-Smirnov menunjukkan hasil
tersebut: sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Melalui Uji
Kolmogrov-Smirnov
Std.
Variabel N Min Max Mean Unstandardized
Deviation
Residual
Disiplin 90 100 123 111.38 5.491
Etos Kerja 90 119 149 134.30 6.713 N 90
Kolmogorov-Smirnov Z .384
Kinerja Guru 90 110 150 128.03 8.766
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020 Asymp. Sig. (2-tailed) .998
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
hasil analisis deskriptif pada variabel disiplin Hasil uji normalitas melalui uji
diperoleh nilai minimum sebesar 100, nilai Kolmogrov-Smirnov menunjukkan bahwa
maksimum sebesar 123, mean atau nilai variabel penelitian mempunyai nilai
rata-rata sebesar 111,38, dan standar signifikansi yaitu 0,998 lebih besar dari 0,05
deviasi sebesar 5,491. Jumlah sampel yang (sig > 0,05), sehingga dapat disimpulkan
digunakan dalam variabel ini adalah 90 dan bahwa data penelitian berdistribusi normal,
jumlah butir pertanyaan untuk variabel artinya variabel-variabel dalam penelitian
disiplin terdiri dari 28 pertanyaan yang mempunyai sebaran distribusi normal.
masing-masing mempunyai skor 1-5. Selain hasil pengujian dengan metode
Hasil analisis deskriptif pada variabel statistik (uji Kolmogrov-Smirnov) juga
etos kerja diperoleh nilai minimum sebesar didukung dengan hasil pengujian dengan
119, nilai maksimum sebesar 149, mean metode grafik. Hasil pengujian dengan
atau nilai rata-rata sebesar 134,30, dan metode grafik yaitu melalui grafik normal
standar deviasi sebesar 6,713. Jumlah probability plot. Adapun hasil pengujian
sampel yang digunakan dalam variabel ini melalui grafik normal probability plot dapat
adalah 90 dan jumlah butir pertanyaan dilihat pada gambar berikut:
untuk variabel etos kerja terdiri dari 34
pertanyaan yang masing-masing
mempunyai skor 1-5.
Hasil analisis deskriptif pada variabel
kinerja guru diperoleh nilai minimum
sebesar 110, nilai maksimum sebesar 150,
mean atau nilai rata-rata sebesar 128,03,
dan standar deviasi sebesar 8,766. Jumlah
sampel yang digunakan dalam variabel ini
adalah 90 dan jumlah butir pertanyaan
untuk variabel etos kerja terdiri dari 33
pertanyaan yang masing-masing Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020
mempunyai skor 1-5. Gambar 1. Grafik Hasil Uji Normalitas
Pengujian prasyarat analisis dilakukan
sebelum melakukan analisis regresi linier Hasil pengujian dengan metode grafik
berganda. Prasyarat yang digunakan dalam normal probability plot pada gambar di atas
menunjukkan data menyebar di sekitar garis Tabel 3. Hasil Uji Linieritas
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, Variabel Signifikansi Kesimpulan
sehingga dapat disimpulkan bahwa data Disiplin 0.063 Linier
Etos Kerja 0.362 Linier
dalam penelitian ini berdistribusi normal. Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020
Pengujian heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam Hasil uji linieritas pada tabel di atas
model regresi terjadi ketidaksamaan dapat diketahui bahwa semua variabel
variance dari residual satu pengamatan ke memiliki nilai signifikansi yang lebih besar
pengamatan yang lain. Apabila asumsi dari 0,05 (sig > 0,05), hal ini menunjukkan
heteroskedastisitas tidak terpenuhi, maka bahwa semua variabel penelitian adalah
model regresi dinyatakan tidak valid linier, artinya hubungan antara variabel
sebagai alat peramalan. Adapun hasil dari bebas dengan variabel terikat bersifat linear
pengujian ini melalui grafik scatterplot (garis lurus).
terhadap data penelitian adalah sebagai Uji multikolinieritas dilakukan untuk
berikut:” mengetahui besarnya interkolerasi antar
variabel bebas dalam penelitian ini. Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat
masalah multikolinieritas. Untuk mendeteksi
ada atau tidaknya multikolinieritas dapat
dilihat pada nilai tolerance dan VIF. Apabila
nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di
bawah 10 maka tidak terjadi
multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas
untuk model regresi pada penelitian ini
disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020 Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Gambar 2. Grafik Hasil Uji Disiplin 0.794 1.260 Non Multikolinieritas
Heteroskedastisitas Etos Kerja 0.794 1.260 Non Multikolinieritas
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020

“Berdasarkan gambar 4.2 di atas yang “Dari tabel di atas terlihat bahwa
memperlihatkan bahwa sebaran data tidak semua variabel mempunyai nilai toleransi di
berkumpul pada satu titik, dibuktikan atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10,
terdapat data di wilayah positif dan negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
serta data tidak membentuk pola tertentu. regresi pada penelitian ini tidak terjadi
Oleh karena itu, dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas, hal ini menunjukkan
gejala heteroskedastisitas dalam pengujian variabel-variabel independen tidak saling
ini, dengan begitu pengujian regresi linier berkorelasi.
dapat dilakukan karena prasyarat dalam Dalam penelitian ini, hipotesis diuji
pengujian telah terpenuhi. Setelah dengan menggunakan model regresi linier
pengujian prasyarat terpenuhi, maka berganda untuk memperoleh gambaran
dilakukan pengujian hipotesis. menyeluruh mengenai pengaruh variabel
Tujuan uji linieritas adalah untuk disiplin dan etos kerja terhadap kinerja guru
mengetahui hubungan antara variabel yang dilakukan dengan bantuan software
bebas dan variabel terikat linier atau tidak. SPSS for Windows. Hasil uji regresi linear
Kriteria pengujian linieritas adalah jika nilai berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
signifikasi lebih besar dari 0,05, maka
hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat adalah linier. Hasil ”
rangkuman uji linieritas disajikan berikut ini:”
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Linier bahwa variabel X memiliki pengaruh
Berganda kontribusi sebesar 35,6% terhadap variabel
Unstandardized Coefficients Y. Sedangkan sisanya (100% - 35,6% =
Model B Std. Error 64,4%) dijelaskan oleh variabel independen
1 (Constant) 7.198 17.834 lain yang tidak termasuk dalam penelitian
ini. Nilai adjusted R Square sebesar 0,341
Disiplin 0.746 0.154
atau 34,1% ini menunjukkan besarnya
Etos Kerja 0.281 0.126 sumbangan pengaruh variabel independen
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020 terhadap variabel dependen.
Pengujian secara parsial (uji t)
Berdasarkan hasil pengelolaan data
terhadap masing-masing variabel
pada tabel di atas pada kolom
independen yaitu disiplin (X1), dan etos
unstandardized coefficient bagian B
kerja (X2) digunakan untuk mengetahui
diperoleh model persamaan regresi linier
masing-masing variabel independen secara
berganda sebagai berikut:
sendiri-sendiri berpengaruh secara
signifikan atau tidak terhadap variabel
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝜀
dependen. Suatu variabel independen
dikatakan berpengaruh positif apabila t hitung
𝑌 = 7,198 + 0,746𝑋1 + 0,281𝑋2 + 𝜀
> ttabel dan dapat dilihat dari nilai signifikansi.
Variabel independen dikatakan
Koefisien determinasi (R2) digunakan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
untuk mengetahui besarnya nilai korelasi
dependen apabila signifikansi lebih kecil
antara variabel independen (X) yang terdiri
dari α (0,05).
dari disiplin (X1), dan etos kerja (X2)
Untuk melihat signifikansi tiap
terhadap variabel dependen (Y) yaitu
variabel, maka dapat dilakukan dengan
kinerja guru. Koefisien determinasi ini
melihat dari nilai thitung setiap variabel X. Jika
digunakan karena dapat menjelaskan dari
nilai thitung> ttabel atau jika nilai Sig. < 0,05
model regresi dalam variabel dependen.
maka secara individual (parsial) variabel X
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dapat dinyatakan memiliki pengaruh
dan satu. Nilai R2 yang kecil menyatakan
signifikan terhadap variabel Y. Nilai ttabel
kemampuan variabel-variabel independen
dicari pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2
dalam menjelaskan variasi variabel
sisi) dengan derajat kebebasan df = n-k-1
dependen sangat terbatas. Hasil pengujian
atau 90-3-1 = 86. Hasil diperoleh untuk ttabel
koefisien determinasi dapat dilihat pada
sebesar 1,9879/-1,9879. Penerimaan
tabel berikut:
hipotesis juga dapat dilihat dari nilai
Tabel 6. Hasil Koefisien Determinasi
signifikansi setiap variabel independen. Jika
nilai signifikansi < 0,05 atau 5% maka
Model R R Square Adjusted R Square hipotesis dapat diterima. Hasil uji parsial (t)
a
dapat dilihat dalam tabel berikut:
1 .597 .356 .341
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020 Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa hasil pengujian regresi berganda
Model t Sig.
diperoleh R sebesar 0,597 yang berarti
bahwa korelasi atau hubungan antara 1 (Constant) .404 .687
disiplin, etos kerja dan kinerja guru Disiplin 4.841 0.000
mempunyai hubungan yang relatif cukup Etos Kerja 2.227 0.029
kuat sebesar 59,7%. Sedangkan nilai R Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020
Square atau nilai koefisien determinasi
diperoleh sebesar 0,356. Hal ini berarti
Dari tabel di atas maka dapat dilihat Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa nilai thitung dan derajat signifikansi tiap nilai Fhitung adalah sebesar 24,055 dan
variabel independen yaitu disiplin (X1), dan signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti
etos kerja (X2) yang merupakan indikator bahwa Fhitung sebesar 24,055 lebih besar
penerimaan dan penolakan hipotesis. Hasil dari Ftabel yaitu sebesar 3,10, sehingga
pengujian hipotesis melalui uji parsial (uji t) dapat dinyatakan bahwa secara simultan
akan dijelaskan sebagai berikut:” variabel independen (disiplin dan etos kerja)
Variabel disiplin (X1) nilai thitung mempengaruhi variabel dependen yaitu
sebesar 4,841 lebih besar dari nilai ttabel kinerja guru.
1,9879 dengan tingkat signifikansi sebesar Tingkat signifikansi sebesar 0,000
0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H1 diterima kurang dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat
dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan disimpulkan bahwa secara keseluruhan
bahwa variabel disiplin (X1) secara parsial variabel independen yaitu disiplin dan etos
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kerja memiliki pengaruh yang signifikan
kinerja guru SD Negeri di Kecamatan terhadap variabel dependen yaitu kinerja
Sematang Borang Kota Palembang. guru. Berdasarkan kesimpulan tersebut,
Variabel etos kerja (X2) nilai thitung maka hipotesis penelitian bahwa disiplin
sebesar 2,227 lebih besar dari nilai ttabel dan etos kerja mempengaruhi kinerja guru
1,9879 dengan tingkat signifikansi sebesar dapat diterima.
0,029 lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima
dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan b. Discussion
bahwa variabel etos kerja (X2) secara Secara parsial hasil penelitian ini
parsial berpengaruh positif dan signifikan menunjukkan bahwa disiplin kerja
terhadap kinerja guru SD Negeri di berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kecamatan Sematang Borang Kota kinerja guru. Pengaruh positif menunjukkan
Palembang. bahwa pengaruh disiplin kerja adalah
Pengujian simultan variabel searah dengan kinerja guru atau dengan
independen yaitu disiplin (X1) dan etos kerja kata lain disiplin kerja yang baik atau tinggi
(X2) ditetapkan ketentuan bahwa jika nilai akan berpengaruh terhadap kinerja guru
Fhitung > Ftabel, atau jika nilai sig. < 0,05 maka yang baik atau tinggi, demikian sebaliknya
hipotesis dapat diterima atau dengan kata bila disiplin kerja rendah atau buruk maka
lain seluruh variabel independen secara kinerja guru akan rendah atau buruk.
bersama-sama (simultan) mempengaruhi Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa
variabel dependen. Nilai Ftabel dapat dilihat disiplin kerja mempunyai peranan yang
pada tabel statistik pada tingkat siginifikansi penting dalam meningkatkan kinerja guru.
0,05 dengan df1 (k-1) atau 3-1 = 2 dan df2 Hasil ini memperkuat teori dan
(n-k-1) atau 90-3-1 = 86 (n adalah jumlah temuan-temuan dari penelitian sebelumnya
data dan k adalah jumlah variabel), hasil mengenai pengaruh disiplin terhadap
diperolah untuk Ftabel sebesar 3,10.” kinerja. Terdapat pengaruh yang positif dan
Hasil dari pengujian simultan (uji F) signifikan dari disiplin kerja terhadap kinerja.
pada keseluruhan variabel-variabel Secara teoritik, menurut Siagian (2010)
independen dalam penelitian ini dapat kinerja seseorang salah satunya
dilihat pada tabel berikut: dipengaruhi oleh disiplin kerja. Disiplin
benar-benar memainkan peran penting
Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Simultan (uji F) dalam membentuk perilaku. Kinerja yang
Model F Sig. baik dipengaruhi oleh disiplin kerja yang
1 Regression 24.055 .000a baik. Disiplin kerja yang baik mencerminkan
rasa tanggung jawab dari seorang terhadap
Residual
pekerjaan yang diberikan kepadanya. Guru
Total yang memiliki disiplin kerja tinggi, akan
Sumber: Hasil Output SPSS For Windows, 2020 mampu menyelesaikan tugas dengan cepat
dan tepat, karena disiplin sudah menyatu guru dalam menghargai waktu dalam
dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan bekerja.
yang dilakukan sama sekali tidak dirasakan Temuan penelitian ini perihal
sebagai beban sehingga dapat pengaruh positif etos kerja terhadap kinerja
meningkatkan kinerjanya. Dengan guru mendukung teori-teori terdahulu yang
demikian, dapat dinyatakan bahwa disiplin menjadi rujukan penelitian ini, yakni teori
kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. etos kerja Max Weber (dalam Mulyadi,
Hasil penelitian ini sejalan dengan 2008), dan teori etos kerja birokrasi
penelitian Ngiode (2016) yang menunjukkan Suryono (2007), serta konsisten dengan
bahwa terdapat pengaruh positif dan penelitian Kurniasih (2013) dan Komsani
signifikan disiplin kerja terhadap kinerja (2008). Dengan demikian, temuan
guru. Selain itu, hasil penelitian Utari dan penelitian ini dapat diposisikan sebagai
Rasto (2019) juga menunjukkan hal yang penyedia bukti empiris yang memperkuat
sama yaitu bahwa disiplin kerja memiliki ataupun yang menjabarkan lebih lanjut dari
pengaruh positif dan signifikan terhadap teori-teori dan penelitian-penelitian empiris
kinerja guru. terdahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika pihak sekolah menginginkan
bahwa faktor kedisiplinan merupakan salah kinerja yang guru yang lebih baik maka
satu tolak ukur bagi seorang guru. Seorang upaya intervensi yang paling tepat adalah
guru yang disiplin akan melakukan terlebih dahulu memperbaiki etos kerja
pekerjaan yang diberikan kepadanya tanpa guru. Memperbaiki yang dimaksudkan
harus menunggu perintah dari pimpinan. adalah meminimalkan kelemahannya dan
Guru SD Negeri di Kecamatan Sematang kemudian memperbanyak keunggulan etos
Borang Kota Palembang tentulah kerja sehingga menjangkau sebanyak
mempunyai patron yang menjadi acuan mungkin guru agar makin baik pula kinerja
dalam penerapan kedisiplinan pegawai guru di sekolah.
yang diatur pada Peraturan Pemerintah No. “Berdasarkan hasil analisis yang telah
53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin diuraikan sebelumnya, maka etos kerja guru
Pegawai Negeri Sipil. Peraturan disiplin SD Negeri Kecamatan Sematang Borang
memuat pokok kewajiban, larangan dan menunjukkan pengaruh positif dan
sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau signifikan terhadap peningkatan kinerja
peraturan dilanggar. guru. Bagi guru di SLTA SD Negeri
Etos kerja pegawai berpengaruh Kecamatan Sematang Borang bekerja
positif dan signifikan terhadap kinerja guru secara ikhlas dan sungguh-sungguh
pada SD Negeri di Kecamatan Sematang tentunya akan membantu mereka dalam
Borang Kota Palembang. Pengaruh positif menyelesaikan pekerjaan dengan baik,
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi etos sehingga bukan saja bermanfaat bagi
kerja guru maka semakin tinggi pula kinerja sesama melainkan juga bernilai di mata
guru tersebut. Hal ini dikarenakan guru Tuhan. Konsep menjadi guru yang
yang memiliki etos kerja yang tinggi pada profesional juga menjadi wacana dalam
umumnya dapat menunjukkan pencapaian peningkatan etos kerja, dimana sebagai
atau kinerja yang lebih tinggi dibandingkan seorang guru dituntut untuk bekerja keras
dengan guru yang memiliki etos kerja yang dan bersungguh-sungguh.
rendah. Berdasarkan hasil kuesioner Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan etos kerja guru pada SD disiplin dan etos kerja berpengaruh
Negeri di Kecamatan Sematang Borang signifikan secara simultan terhadap kinerja
Kota Palembang tergolong sedang atau guru pada SD Negeri di Kecamatan
cukup baik namun masih ditemukan Sematang Borang Kota Palembang, maka
kelemahan yang berkenaan dengan penelitian ini mampu membuktikan hipotesis
pekerjaan yang dilakukan dengan benar ketiganya. Kontribusi pengaruh disiplin dan
dan penuh tanggung jawab serta kurangnya etos kerja terhadap kinerja guru sebesar
0,341 atau 34,1%. Hasil penelitian ini yang berujung pada peningkatan prestasi
selaras dengan hasil penelitian sebelumnya dan kinerja guru.”
yang dilakukan oleh Kaliri (2008) yang
menemukan bahwa ada pengaruh yang 5. Conclusion
signifikan secara simultan disiplin kerja dan Penelitian ini bertujuan untuk melihat
motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA pengaruh disiplin kerja dan etos kerja
Negeri di Kabupaten Pemalang.” terhadap kinerja guru. Hasil penelitian ini
Menurut Hasibuan (2001:34), kinerja memberikan kesimpulan sebagai berikut:
adalah suatu hasil kerja yang dicapai a. Disiplin kerja berpengaruh positif dan
seseorang dalam melaksanakan tugas- signifikan terhadap kinerja guru SD
tugas yang dibebankan kepadanya yang Negeri di Kecamatan Sematang Borang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman Kota Palembang. Hal ini berarti semakin
dan kesungguhan serta waktu. Dalam tinggi disiplin kerja maka kinerja guru
penelitian Setiawan dan Kartika (2014) semakin baik pula. Sebaliknya semakin
diketahui bahwa pegawai yang memiliki rendah disiplin kerja guru maka kinerja
kinerja yang tinggi ditandai dengan guru semakin kurang baik.
beberapa hal, antara lain: dapat b. Etos kerja berpengaruh positif dan
menyelesaikan tugas dengan tepat dan signifikan terhadap kinerja guru SD
cepat, bersedia mematuhi peraturan yang Negeri di Kecamatan Sematang Borang
berlaku dalam organisasinya, sanggup Kota Palembang. Hal ini berarti semakin
bekerja dalam waktu yang sudah etos kerja guru tinggi maka kinerja guru
ditentukan, dapat bekerja sama dengan semakin baik pula. Sebaliknya semakin
pegawai lain dalam menyelesaikan rendah etos kerja guru maka kinerja guru
pekerjaan atau suatu tugas yang ditentukan semakin kurang baik.
oleh organisasinya. c. Disiplin dan etos kerja secara simultan
Kinerja guru dapat dipengaruhi oleh berpengaruh signifikan terhadap kinerja
dua faktor yakni disiplin dan etos kerja. guru SD Negeri di Kecamatan Sematang
Seorang guru yang memiliki disiplin kerja Borang Kota Palembang.
yang tinggi dan memiliki etos kerja yang
tinggi menggambarkan semangat kerja 6. Acknowledgement
yang tinggi pula akan cenderung memiliki Berdasarkan penelitian yang telah
kinerja yang lebih baik atau tinggi. Disiplin dilaksanakan, maka peneliti
kerja yang tinggi ditunjukkan dari sikap mengemukakan beberapa saran sebagai
seseorang guru melaksanakan tugasnya berikut:
dengan baik dan penuh rasa tanggung a. Penelitian selanjutnya dapat
jawab. Sementara itu, apabila dikaitkan mengembangkan penelitian ini melalui
dengan situasi kehidupan manusia yang eksplorasi pengaruh variabel kontrol
sedang membangun, maka etos kerja yang terhadap kinerja guru, dan melibatkan
tinggi akan dijadikan sebagai persyaratan variabel lain seperti: lingkungan kerja,
yang mutlak, yang ditumbuhkan dalam budaya kerja, motivasi kerja, dan
kehidupan. koordinasi kerja.
Berdasarkan analisis hasil uji regresi b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat
diketahui bahwa variabel disiplin, dan etos mengembangkan model penelitian
kerja berpengaruh signifikan secara dengan melibatkan variabel kondisional
simultan terhadap kinerja guru SD Negeri sebagai variabel moderasi.
Kecamatan Sematang Borang. Hal ini c. Penelitian selanjutnya dapat
menunjukkan bahwa secara umum guru SD mengembangkan obyek penelitian
Negeri Kecamatan Sematang Borang dalam ruang lingkup yang lebih luas
apabila etos kerja pun terus ditingkatkan sehingga menemukan hasil yang lebih
maka guru semakin disiplin sehingga etos layak dan tepat.
kerjanya menjadi lebih baik dalam bekerja
7. References and Interpersonal Communication With
Work Ethos of The Teacher. European
Anoraga, Pandji. 1992. Psikologi Kerja. Journal of Education Studies. Volume 6,
Jakarta: Rineka Cipta. Issue 1.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Lian, Bukman., Happy Fitria dan Ruslan.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek 2020. The Influence of Principal’s
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Situational Leadership and Teacher’s
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Performance. International Journal of
Daya Manusia. Bandung: Erlangga. Progressive Sciences and Technologies
Depdiknas. 2007. Kebijakan Pendidikan di (IJPSAT), Vol. 20, No.1.
Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Ngiode, Syafrin. 2016. Pengaruh
Fitria, Happy., Bukman Lian dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Marphudok. 2020. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru MTs.N Batudaa
terhadap Kinerja Guru SMA di Kabupaten Gorontalo. TADBIR: Jurnal
Kecamatan Muara Padang. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Volume
Intelektualita: Keislaman, Sosial, dan 4, Nomor 2.
Sains, Vol. 9, No. 1. http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.ph
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/i p/tjmpi/article/view/446 (Diunduh
ntelektualita/article/view/5467 (Diunduh tanggal 2 Oktober 2020).
tanggal 2 Oktober 2020). Ravianto, J. 1990. Produktivitas dan
Gabriella, Petrina dan Hendy Tannady. Pengukuran. Jakarta: Lembaga Sarana
2019. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Informasi dan Usaha.
Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMAN 8 Santoso, Eko Jalu. 2012. Good Ethos: 7
Bekasi. Seminar Nasional Sains & Etos Kerja Terbaik dan Mulia. Jakarta:
Teknologi Informasi (SENSASI). PT. Alex Media Komputindo.
http://seminar- Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen
id.com/prosiding/index.php/sensasi/articl Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
e/view/281 (Diunduh tanggal 2 Oktober Aksara.
2020). Sinamo, Jansen H. 2005. Delapan Etos
Hakim, Habib. 2017. Pengaruh Etos Kerja Kerja Profesional: Navigator Anda
dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Menuju Sukses. Jakarta: Institut Darma
Kerja Guru Di SMK Teknik Dipanegara Amahardika.
Tebing Tinggi. Wahana Inovasi, Vol. 6 Sulistyo, Andri dan Wisnu Wijayanto. 2015.
No. 2. http://penelitian.uisu.ac.id/wp- Meningkatkan Kinerja Guru Ditinjau Dari
content/uploads/2018/06/27.-Habib- Kedisplinan dan Motivasi Kerja Guru di
Hakim.pdf (Diunduh tanggal 2 Oktober SD Negeri X Kecamatan Tanggungharjo
2020). Kabupaten Grobogan. Prosiding
Hasibuan, Malayu SP. 2001. Manajemen Seminar Nasional Pendidikan,
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Surakarta.
Aksara. https://www.neliti.com/publications/1715
Lian, Bukman., Tobari dan Perawati. 2018. 07/ (Diunduh tanggal 2 Oktober 2020).
The Influence of Compensation, Work Utari, Kania Teja dan Rasto. 2019.
Motivation and Discipline On Teacher’s Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Work Productivity. European Journal of Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan
Education Studies. Volume 5, Issue 7. Manajemen Perkantoran, Vol. 4 No. 2.
Lian, Bukman., Muhammad Kristiawan dan https://ejournal.upi.edu/index.php/jpman
Murtiningsih. 2019. The Correlation per/article/view/18019 (Diunduh tanggal
Between Supervision of Headmaster 2 Oktober 2020).

Anda mungkin juga menyukai