Covid 19
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2).
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal
7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus tersebut sebagai jenis baru coronavirus. Pada
tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan kejadian tersebut sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC) dan pada tanggal 11 Maret 2020, WHO sudah menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi.
Berdasarkan panduan WHO, terdapat 4 skenario transmisi pada pandemi COVID-19 yaitu:
2. Wilayah dengan satu atau lebih kasus, baik kasus import ataupun lokal, bersifat sporadik
dan belum terbentuk klaster (Sporadic Cases)
3. Wilayah yang memiliki kasus klaster dalam waktu, lokasi geografis, maupun paparan
umum (Clusters of Cases)
Definisi Operasional
1
transmisi lokal**.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan
kasus konfirmasi/probable COVID-19.
2. Kasus Probable
3. Kasus Konfirmasi
4. Kontak Erat
2
epidemiologi setempat (penjelasan sebagaimana terlampir).
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik),
untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul
gejala.
Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum
dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
5. Pelaku Perjalanan
6. Discarded
7. Selesai Isolasi
3
menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria selesai isolasi pada kasus
probable/kasus konfirmasi dapat dilihat dalam Bab Manajemen
Klinis.
8. Kematian
Kematian COVID-19 untuk kepentingan surveilans adalah kasus
konfirmasi/probable COVID-19 yang meninggal
SDGS
Sidang Umum PBB tanggal 25 September 2015 di New York, secara resmi mengesahkan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/TPB (SDGs) sebagai kesepakatan pembangunan global.
•Mulai tahun 2016, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2015–2030 secara resmi
menggantikan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) 2000–2015.
• SDGs berisi 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan yang diharapkan dapat menjawab
ketertinggalan pembangunan negara–negara di seluruh dunia, baik di negara maju dan negara
berkembang
• Integration – SDGs dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada semua dimensi
sosial, ekonomi dan lingkungan
• No One Left Behind harus memberi manfaat bagi semua terutama bagi yang rentan, dan
pelaksanaan yang melibatkan semua pemangku kepentingan
4
5. Partnership (kerjasama) Tujuan SDGS ke 19
RPJMN
VISI KEMENKES
1. Memperkuat upaya kesehatan yang bermutu dan menjangkau seluruh penduduk Indonesia
5
1. Memberdayakan masyarakat dan mengarusutamakan pembangunan kesehatan
JKN
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari sistem jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunaan mekanisme asuransi kesehatan
nasional yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-undang Nomor 4o tahun
2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat
yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iuarannya
dibayarkan pemerintah
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah suatu tatacara menyelenggarakan program
jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial.
Sejarah BPJS
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional, bangsa Indonesia telah memiliki sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan sosial nasional perlu dibentuk badan
penyelenggara yang berbentuk badan hukum publik berdasarkan prinsip kegotongroyongan,
nirlaba, keterbukaan, kehati- hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib,
dana amanat, dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan sebesar-besarnya untuk kepentingan Peserta.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
6
Sosial Nasional maka dibentuk Badan penyelenggara Jaminan Sosial melalui Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan Undang-
Undang ini dibentuk 2 (dua) BPJS yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada
tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan transformasi kelembagaan PT Askes (Persero).
Kepesertaan BPJS
PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga
keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta
memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat
luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai
informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta
meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku
sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih
sehat.
7
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling
utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan
memenuhi standar kesehatan.
Beberapa Tatanan PHBS Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan
bagian dari tempat beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari.
Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi simpul – simpul untuk memulai proses
penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Manfaat PHBS Di Rumah Tangga Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan
menciptakan keluarga sehat dan mampu meminimalisir masalah kesehatan.
Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap anggota keluarga mampu
meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena penyakit, rumah tangga
sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah tangga dan manfaat phbs
rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa untuk menerapkan pola
hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi
8
Manfaat PHBS Di Tempat Kerja PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk
memberdayakan para pekerja agar tahu dan mau untuk melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat dan berperan dalam menciptakan tempat kerja yang sehat.
manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja mampu meningkatkan
kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan produktivitas kerja dan
meningkatkan citra tempat kerja yang positif .
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat
dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup bersih dan sehat
pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. Persalinan yang mendapat pertolongan
dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar
dalam penggunaan peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang
9
dilahirkan.
2. Pemberian ASI eksklusif Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6
bulan menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih
dan sehat pada tingkat rumah tangga.
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala Praktek tersebut dapat memudahkan
pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi
berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau
pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara
teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan
dengan kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit
berkat tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup
sehat.
7. Memberantas jentik nyamuk Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan
memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan
berbagai penyakit.
8. Konsumsi buah dan sayur Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga
ataupun aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit
dan masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak
merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah
kesehatan. Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun Pentingnya Materi PHBS
Di Setiap Tatanan Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain
yang tidak kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja.
Keseluruhan dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
individu dan masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan. Sekolah yang sehat dengan
anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat dapat
10
mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai penyakit. Demikian
pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan menjadi sesuatu
yang tidak kalah penting.Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi
materi PHBS dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Menjalankan praktek indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi
sebuah gerakan untuk memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun
dan juga kapanpun
NARKOBA
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan- golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang- undang ini.
Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana
terlampir dalam Undang-undang ini.
Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan sertamempunyai
potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin)
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan (Contoh : kodein)
11
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA dibedakan dalam golongan-golongan sebagai berikut.
PSIKOTROPIKA GOLONGAN I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
PSIKOTROPIKA GOLONGAN II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi, dan/atau
tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan . ( Contoh amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam,
Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip,
Dum, MG).
Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan NAPZA dapat digolongkan menjadi
tiga golongan :
1. Golongan Depresan (Downer) Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas
fungsional tubuh. Jenis ini menbuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan
bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. Golongan ini termasuk Opioida
(morfin, heroin/putauw, kodein), Sedatif (penenang), hipnotik (otot tidur), dan
tranquilizer (anti cemas) dan lain-lain.
2. Golongan Stimulan (Upper) Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh
dan meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif,
segar danbersemangat. Zat yang termasuk golongan ini adalah : Amfetamin (shabu,
esktasi), Kafein, Kokain
12
3. Golongan Halusinogen Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi
yang bersifat merubah perasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang
yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak
digunakan dalam terapi medis. Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD, Mescalin
Rehabilitasi narkoba adalah cara untuk memulihkan pengguna agar terbebas dari
narkoba. Memang proses rehabilitasi ini memerlukan waktu yang tidak sebentar. Terlebih
jika pasien tersebut telah kecanduan narkoba dalam waktu lama.
Jika sudah sampai pada tahap kecanduan narkoba, bisa dikenali gejala nya seperti selalu
ingin mengkonsumsi narkoba setiap hari dan keinginan untuk terus menambah dosis
pemakaian.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita semua mencegah ini agar tidak sampai terjadi
pada keluarga maupun lingkungan kita.
Kalau sampai ada orang di sekitar kita yang mengalami kecanduan narkoba, kita bisa
melakukan rehabilitasi agar kondisinya bisa cepat dipulihkan.
Pada tahap awal ini, dokter akan memeriksa kesehatan fisik dan mental pecandu.
Dari hasil pemeriksaan, dokter kemudian bisa memberikan resep obat tertentu
untuk mengurangi gejala sakau.
Pada tahap kedua ini, dilakukan di tempat rehabilitasi narkoba yang tersebar di
seluruh Indonesia. Saat berada di tempat rehabilitasi ini, pecandu akan coba
dipulihkan agar bisa kembali normal dan terbebas dari narkoba yang berbahaya.
Pada tahap ini, pecandu sudah bisa kembali ke lingkungan. Namun akan tetap
diawasi sehingga nantinya mantan pengguna ini tidak tergoda untuk kembali ke
jalan yang salah.
13
IMUNISASI
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti diberikan kekebalan
terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum
tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
B. PengertianVaksin
Pada bagian sebelumnya Anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan imunisasi,
sekarang Anda akan belajar apa yang dimaksud dengan vaksin.
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan,
masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksoid, protein rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan
kekebalan spesifik secaraaktif terhadap penyakit infeksi tertentu.
C. PenyelenggaraanImunisasi
Anda sudah banyak mendengar tentang imunisasi, tahukah Anda siapa sajakah yang bisa
memberikan pelayanan imunisasi? Yang dapat melaksanakan pelayanan imunisasi adalah pemerintah,
swasta, dan masyarakat, dengan mempertahankan prinsip keterpaduan antara pihak terkait.
Penyelenggaraan imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan
evaluasi kegiatan imunisasi.
D. TujuanPemberianImunisasi
Mengapa imunisasi penting? Alasannya, secara umum imunisasi mempunyai dua tujuan berikut ini.
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I).
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap
minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/ kelurahan pada tahun 2014.
b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000
14
kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013.
E. Sasaran Imunisasi
Sebagai seorang bidan, tahukah Anda siapa saja yang merupakan sasaran dalam imunisasi? Jadi, yang
menjadi sasaran dalam pelayanan imunisasi rutin adalah sebagai berikut:
BCG 1 bulan 1 -
Campak 9 bulan 1 -
DPT-HB-Hib 18 bulan 1
Campak 24 bulan 1
15
Tabel imunisasi pada WUS
TT1 - -
16
No Nama Definisi dan Penularan Gejala Komplikasi Gambar
Penyebab
. Penyakit
17
No Nama Definisi dan Penularan Gejala Komplikasi Gambar
Penyebab
. Penyakit
5. Campak Penyakit yangMelalui udara
disebabkan oleh(percikan ludah) • Gejala awal: • Diare
virus myxovirusdari bersin atau demam, bercak hebat
viridae measles. batuk penderita kemerahan, • Peradang
batuk, pilek,
an
konjunctivitis
pada telinga
(mata merah) dan
koplik spots. • Infeksi
saluran
• Selanjutnya (Sumber: Modul
napas
timbul ruam pada
muka dan leher,
(pneumoni pelatihan
kemudian
a) imunisasibagi
menyebar ke petugas
tubuh kesehatan)
dan tangan serta kaki.
Definisi dan
No. Nama Penyebab Penularan
Gambar
Penyakit
Gejala Komplikasi
18
No Nama Definisi dan Penularan Gejala Komplikasi Gambar
Penyebab
. Penyakit
s
persa
linan
Definisi dan
No. Nama Penyebab Penularan
Gejala
Gambar
Penyakit
Komplikasi
19
No Nama Definisi dan Penularan Gejala Komplikasi Gambar
Penyebab
. Penyakit
Definisi dan
No. Nama Penyebab Penularan
Penyakit Gejala
Gambar
Komplikasi
G. Jenis Imunisasi
Setelah mempelajari tentang penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, sekarang Anda akan
mempelajari jenis imunisasi berdasarkan sifat penyelenggaraannya di Indonesia. Berikut ini bagan
pembagian jenis imunisasi.
1. Imunisasi Wajib
Imunisasi wajib merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk seseorang sesuai
dengan kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dan masyarakat sekitarnya dari
penyakit menular tertentu. Imunisasi wajib terdiri atas imunisasi rutin, imunisasi tambahan, dan
imunisasi khusus.
a. Imunisasi Rutin
Imunisasi rutin merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus-menerus sesuai
20
jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Tahukah Anda
mengenai jenis vaksin imunisasi rutin yang ada di Indonesia? Berikut akan diuraikan macam
vaksin imunisasi rutin meliputi deskripsi, indikasi, cara pemberian dan dosis, kontraindikasi, efek
samping, serta penanganan efek samping.
1) Imunisasi Dasar
Vaksin BCG
Deskripsi:
Indikasi:
• Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus),
Efek samping:
2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul kecil (papula)
yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu 2–4 bulan, kemudian
menyembuhperlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2–10 mm.
• Apabila cairan bertambah banyak atau koreng semakin membesar anjurkan orangtua
21
Vaksin DPT – HB – HIB
Deskripsi:
Vaksin DPT-HB-HIB
(Sumber: www.biofarma.co.id)
Kontra indikasi:
Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius .
Efek samping:
Reaksi lokal sementara, seperti bengkak, nyeri, dan kemerahan pada lokasi suntikan,
disertai demam dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat,
seperti demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat terjadi
dalam 24 jam setelahpemberian.
• Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau sari buah).
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24
jam).
22
Vaksin Hepatitis B
Deskripsi:
• Dosis 0,5 ml atau 1 (buah) HB PID, secara intramuskuler, sebaiknya pada anterolateral
paha.
• Dosis pertama usia 0–7 hari, dosis berikutnya interval minimum 4 minggu (1 bulan).
Kontra indikasi:
Efek Samping:
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan.Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam).
Deskripsi:
23
Indikasi:
Secara oral (melalui mulut), 1 dosis (dua tetes) sebanyak 4 kali (dosis) pemberian,
denganinterval setiap dosis minimal 4 minggu.
Kontra indikasi:
Pada individu yang menderita immune deficiency tidak ada efek berbahaya yang timbul
kibatpemberian polio pada anak yang sedang sakit.
fek Samping:
Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio oral. Setelah mendapat vaksin
polio oral bayi boleh makan minum seperti biasa. Apabila muntah dalam 30 menit
segera diberi dosis ulang.
Deskripsi:
Indikasi:
24
Cara pemberian dan dosis:
• Disuntikkan secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5
ml.
• Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml harus diberikan pada interval satu
atau dua
bulan.
• IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10, dan 14, sesuai dengan rekomendasi dari
WHO.
• Bagi orang dewasa yang belum diimunisasi diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan
interval
satu atau dua bulan.
Kontra indikasi:
Efek samping:
Reaksi lokal pada tempat penyuntikan: nyeri, kemerahan, indurasi, dan bengkak bisa
terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan selama satu atau dua
hari.
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24
jam)
Vaksin Campak
Deskripsi:
25
Indikasi:
0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas atau anterolateral paha, pada
usia9–11 bulan.
Kontra indikasi:
Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga menderita
gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
Efek samping:
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang
dapatterjadi 8–12 hari setelah vaksinasi.
• Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau sari buah).
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24
jam).
1) Imunisasi Lanjutan
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk
memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi lanjutan diberikan kepada anak usia bawah tiga tahun
(Batita), anak usia sekolah dasar, dan wanita usia subur
26
Tabel 2.8 Jenis Imunisasi Lanjutan
Vaksin DT
Deskripsi:
Secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml. Dianjurkan untuk anak
usia dibawah 8 tahun.
Kontra indikasi:
Efek Samping:
Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat
sementara, dankadang-kadang gejala demam.
• Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24
jam)
Vaksin Td
Deskripsi:
27
yangterabsorpsi ke dalam alumunium fosfat.
Vaksin Td Indikasi:
Disuntikkan secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5
ml.
(4,7%)
Vaksin TT
Deskripsi:
Vaksin TT Indikasi:
secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml.
Kontra indikasi:
28
Efek samping:
Jarang terjadi dan bersifat ringan seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan
yangbersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
b. Imunisasi Tambahan
Imunisasi tambahan diberikan kepada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena
penyakit sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu. Yang termasuk dalam kegiatan
imunisasi tambahan adalah Backlog fighting, Crash program, PIN (Pekan Imunisasi Nasional), Sub-
PIN, Catch up Campaign campak dan Imunisasi dalam Penanganan KLB (Outbreak Response
Immunization/ORI).
c. Imunisasi Khusus
Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat
terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu. Situasi tertentu antara lain persiapan
keberangkatan calon jemaah haji/umrah, persiapan perjalanan menuju negara endemis penyakit
tertentu dan kondisi kejadian luar biasa. Jenis imunisasi khusus, antara lain terdiri atas
Imunisasi Meningitis Meningokokus, Imunisasi Demam Kuning, dan Imunisasi Anti-Rabies.
2. Imunisasi Pilihan
Setelah mempelajari tentang macam vaksin imunisasi dasar, sekarang kita akan
mempelajari macam vaksin imunisasi pilihan yang sudah beredar di Indonesia.
Imunisasi pilihan merupakan imunisasi yang dapat diberikan kepada seseorang sesuai dengan
kebutuhannya dalam rangka melindungi yang bersangkutan dari penyakit menular tertentu,
yaitu vaksin MMR, Hib, Tifoid, Varisela, Hepatitis A, Influenza, Pneumokokus, Rotavirus,
Japanese Ensephalitis, dan HPV.
KIPI
A. Pengertian
Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan KIPI? KIPI adalah kejadian medik yang berhubungan
dengan imunisasi baik berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, efek farmakologis, kesalahan prosedur,
koinsiden atau hubungan kausal yang tidak dapat ditentukan. (Akib, 2011; Kemenkes RI, 2013)
KIPI serius merupakan kejadian medis setelah imunisasi yang tak diinginkan yang
29
menyebabkan rawat inap atau perpanjangan rawat inap, kecacatan yang menetap atau
signifikan dan kematian, serta menimbulkan keresahan di masyarakat. (Kemenkes, 2013)
B. Penyebab KIPI
Selama ini, persepsi awam dan juga kalangan petugas menganggap semua kelainan dan kejadian
yang dihubungkan dengan imunisasi sebagai reaksi alergi terhadap vaksin. Akan tetapi, telaah
laporan KIPI oleh Vaccine Safety Comittee, Institute of Medicine (IOM) United State of America (USA),
menyatakan bahwa sebagian besar.
SKN
LANDASAN SKN
30
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat”, Pasal 34
ayat (2) ”Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan”, dan Pasal 34 ayat (3)
”Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak”.
e. keseimbangan;
f. manfaat;
g. perlindungan;
h. keadilan;
l. legalitas;
o. kearifan lokal.
31
kesehatan dewasa ini serta pendekatan pengelolaan kesehatan tersebut
di atas, maka subsistem SKN dikelompokkan sebagai berikut:
a. subsistem upaya kesehatan;
b. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan;
c. subsistem pembiayaan kesehatan;
d. subsistem sumber daya manusia kesehatan;
e. subsistem sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;
f. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan;
g. subsistem pemberdayaan masyarakat.
32
yang berbasis bukti untuk menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
i. Unsur-unsur subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
terdiri dari unsur-unsur area penelitian, pengembangan, dan
penapisan:
• biomedis dan teknologi dasar kesehatan;
• teknologi terapan kesehatan dan epidemiologi klinik;
• teknologi intervensi kesehatan masyarakat; dan
• humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan
masyarakat.
j. Prinsip-prinsip subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan
terdiri dari:
• terpadu, berkesinambungan, dan paripurna;
• akurat dan akuntabel;
• persetujuan setelah penjelasan;
• bekerja dalam tim secara cepat dan tepat;
• norma agama;
• kebenaran ilmiah; dan
• perlindungan terhadap subjek penelitian dan etik.
k. Subsistem pembiayaan kesehatan adalah pengelolaan berbagai upaya
penggalian, pengalokasian, dan pembelanjaan dana kesehatan untuk
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
l. Unsur-unsur subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari:
• dana;
• sumber daya; dan
• pengelolaan dana kesehatan.
m. Prinsip-prinsip subsistem pembiayaan kesehatan terdiri dari:
• kecukupan;
• efektif dan efisien; dan
• adil dan transparan.
n. Subsistem sumber daya manusia kesehatan adalah pengelolaan
upaya pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan, yang meliputi: upaya perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu sumber
daya manusia kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
33
pembangunan kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
o. Unsur-unsur subsistem sumber daya manusia kesehatan terdiri dari:
• sumber daya manusia kesehatan;
• sumber daya pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia kesehatan; dan
• penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia kesehatan.
p. Prinsip-prinsip subsistem sumber daya manusia kesehatan terdiri dari:
• adil dan merata serta demokratis;
• kompeten dan berintegritas;
• objektif dan transparan; dan
• hierarki dalam sumber daya manusia kesehatan.
34
dan informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya dari SKN
guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.
Unsur-unsur subsistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan terdiri dari:
a. kebijakan kesehatan;
b. administrasi kesehatan;
c. hukum kesehatan;
d. informasi kesehatan; dan
e. sumber daya manajemen kesehatan.
Prinsip-prinsip subsistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan terdiri dari:
a. inovasi atau kreativitas;
b. kepemimpinan yang visioner bidang kesehatan;
c. sinergisme yang dinamis; dan
d. kesesuaian dengan sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Subsistem pemberdayaan masyarakat adalah pengelolaan penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan, baik perorangan,
35
GERMAS
- Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di Indonesia. Kini
setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting terkait pemberantasan
penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis
penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar GERMAS atau
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga demam berdarah dahulu menjadi kasus
kesehatan yang banyak ditemui; kini telah terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya
kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker dan jantung koroner.
GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat
serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini
juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air
minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni.
Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup
sehat.
GERMAS
Logo GERMAS
Logo GERMAS yang terkesan sederhana ternyata memiliki makna yang dalam; mengetahui
makna yang ada di balik logo tersebut dapat menjadi awal untuk lebih memahami dan
mengapresiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang telah dicanangkan sejak tahun 2015 lalu.
Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turqoise yang merupakan
lambang dari 3 Pilar Program Indonesia Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah Penerapan Paradiga
Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.
Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat
universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat
tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.
36
Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai Kemenkes;
yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes Republik
Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola hidup sehat
dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh
masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani
pola hidup yang lebih sehat.
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan aktivitas fisik;
baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan – kemudahan dalam
kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya
kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian
germas aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang.
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan berkurangnya waktu
untuk makan buah dan sayur yang sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan
tubuh. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food dan minuman bersoda
sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi makanan dari
buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah dan sayur,
untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan buah dan sayur sebagai
berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah dan sayur dengan
mengubahnya menjadi tampilan yang menarik, contohnya dari karakter kartun yang disukai
37
anak menggunakan buah tomat dan sayur ketimun sehingga tadinya anak susah makan buah
dan sayur menjadi mau makan sayur dan buah
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur yang
memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus makan buah dan sayur
setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa harus makan buah dan sayur
setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk kesehatan
tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tekan
darah tinggi dan lainnya.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan masyarakat dapat
dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah dan sayur untuk tingkatkan
kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi kesehatan. Berhenti
merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan berdampak tidak pada diri
perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis
atau metode bantuan berhenti merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan
kebiasaan buruk tersebut.
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu efek buruk
bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah dengan lebih
baik dalam mengelola kesehatan. Diantaranya adalah dengan melakukan cek kesehatan secara
rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini
memiliki manfaat untuk dapat memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan
lebih dini.
Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips cek kesehatan secara
berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan berkala yang dapat anda lakukan untuk
mengetahui kondisi kesehatan anda? Berikut adalah beberapa contoh pengecekan yang bisa
dilakukan.
Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
38
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai Indeks Massa
Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat badan dan tinggi badan Anda
sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM)
Dengan melakukan Cek Lingkar Perut secara berkala anda bisa mengontrol lemak perut, jika
berlebihan dapat menyebabkan penyakit seperti stroke, diabetes hingga serangan jantung
Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda mendeteksi adanya risiko stroke, hipertensi
hingga jantung
Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan jenis pengecekan kesehatan
berkala ini, hasilnya anda dapat mengetahui potensi diabetes
Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL (Kolesterol "Buruk"), HDL (Kolesterol "Baik") dan
Trigliserida
Pengecekan ini adalah salah satu cek kesehatan dalam pengujian fungsi paru, pengecekan ini
biasa dilakukan pada penderita asma atau penyakit lainnya untuk menilai kemampuan paru-
paru
Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan berkala seperti Test PAP SMEAR dan
Test IVA
Lalu berikutnya dalam ragam cek kesehatan berkala yaitu dengan pemeriksaan payudara
sendiri.
39
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas
lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga
kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan dengan
pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna
mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di
lingkungan sekitar.
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah satunya
dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas buang kotoran di
luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis penyakit sekaligus
menurunkan kualitas lingkungan.
Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup sehat akan
memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga peningkatan
produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan dari gaya hidup sehat
adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya resiko membuang lebih banyak
uang untuk biaya berobat ketika sakit.
KB
Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga dengan
pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan
kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.
Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan khusus
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini
mengandung hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB
umumnya terdiri dari 21–35 tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara
berkelanjutan.
40
Kelebihan:
Kekurangan:
2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom
biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke
vagina dan mencapai sel telur.
Kelebihan:
Harga terjangkau
Praktis dan mudah digunakan
Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
Mudah diperoleh di toko atau apotek
Kekurangan:
Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang tepat
Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi
3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu
menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB,
yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Kelebihan:
Kekurangan:
41
4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti batang
korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan
yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3 tahun.
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan
bagian atas.
Kelebihan:
Kekurangan:
5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai
huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara
menghalau sperma agar tidak membuahi sel telur.
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat
bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5
tahun sekali.
Kelebihan:
Kekurangan:
6. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin
plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat
digunakan bersamaan dengan kondom pria.
Kelebihan:
Kekurangan:
42
Kurang efektif daripada kondom pria
Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
Hanya sekali pakai
Tingkat kegagalan mencapai 21%
7. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan
seksual. Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia
untuk membunuh sperma.
Kelebihan:
Harga terjangkau
Mudah digunakan
Kekurangan:
8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat
kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya
digunakan bersama dengan spermisida.
Kelebihan: harganya terjangkau
Kekurangan:
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi ini
umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan sperma
masuk ke rahim.
Kelebihan:
Harga terjangkau
Bisa digunakan hingga 2 kali
Kekurangan:
Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan 15% bagi
yang belum memiliki anak
Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
Harus dilepas saat haid
43
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Kekurangan:
Kekurangan:
12. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen bisa
menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir 100%
efektif untuk mencegah kehamilan.
Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada
pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan tubektomi
atau proses pengikatan tuba falopi.
Selain beberapa alat kontrasepsi di atas, sebagian pasangan mungkin memilih cara alami untuk
mencegah kehamilan. Berikut ini adalah beberapa metode yang tergolong sebagai KB alami:
44
Menghitung kalender masa subur
Metode perhitungan kalender ini dilakukan dengan cara mencatat masa subur setiap bulan dan
menghindari hubungan seks di masa tersebut. Wanita bisa menentukan masa subur atau
ovulasinya dengan cara memeriksa suhu tubuh dan melihat perubahan cairan vagina.
Kelebihan: tidak memerlukan biaya, alat, maupun obat-obatan
Kekurangan:
45