Anda di halaman 1dari 23

BADANPOM

Profil Kasus Keracunan di DIY


dan Ketentuan Data Pelaporan

Disampaikan pada Pertemuan Toksikovigilan


BBPOM di Yogyakarta, 5 September 2023
LATAR BELAKANG
Tingginya angka
kasus
keracunan di
Indonesia

Pemetaan Mencari
Kasus penyebab kasus
Keracunan keracunan
di Indonesia
Menentukan
kebijakan
dalam
pencegahan
kasus
keracunan
Kenapa perlu dilakukan pendataan kasus keracunan dan mendapatkan
gambaran yang jelas tentang kejadian keracunan

meningkatnya resiko paparan berbagai


bahan berbahaya pada manusia yang
akan menyebabkan keracunan
masalah kesehatan
saat ini Kasus keracunan dan insiden
keracunan masih banyak terjadi
dengan berbagai penyebab

tata laksana yang baik dan terarah


penanganan kasus
keracunan tindakan pencegahan yang tepat dan
efektif
Untuk bisa merumuskan kebijakan
Diperlukan identifikasi penyebab
dalam upaya pencegahan kasus keracunan
keracunan
TUJUAN PERTEMUAN

Membangun koordinasi antar lintas sektor dan lintas program terhadap


berbagai upaya pengendalian keracunan

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan bahaya


keracunan dan penanggulangan keracunan

Meningkatkan keterampilan tim pengelola penanggulangan keracunan


baik di tingkat pusat ataupun daerah

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

Penentuan kebijakan selanjutnya


Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota,
SASARAN Puskesmas, Rumah
PERTEMUAN
Sakit Pemerintah/
Swasta, sarana
pelayanan kesehatan
lainnya
MANFAAT PEMETAAN KASUS KERACUNAN
Instansi Lain (Pemda dan Dinas
Rumah Sakit, Klinik dll
Kesehatan, Puskesmas dll)

Mendapatkan gambaran penanganan


pasien keracunan di RS. Mendapatkan gambaran kejadian
keracunan wilayah setempat.
Sebagai pelaporan dan alat advokasi
berbasis bukti. Sebagai data pelaporan dan alat
advokasi.
Sebagai data dasar untuk Sebagai alat bantu untuk
meningkatkan pelayanan preventif, meningkatkan pemberdayaan
kuratif, dan rehabilitatif terkait kasus masyarakat akan makna hidup sehat,
keracunan. serta menciptakan kegiatan yang
bermanfaat bagi masyarakat untuk
Sebagai alat bantu dalam
meningkatkan derajat kesehatan.
menentukan arah kebijakan rumah
sakit dalam menangani pasien Sebagai alat bantu dalam
keracunan. Penyusunan Perencanaan KIE
keracunan
PEMETAAN KASUS KERACUNAN

Keracunan adalah Pemetaan kasus


Masuknya suatu zat ke keracunan merupakan
dalam tubuh baik melalui sebuah kegiatan
saluran pencernaan, pengumpulan data kasus
saluran nafas, melalui kulit keracunan yang terjadi di
atau mukosa serta Indonesia melalui
menimbulkan gejala klinis aplikasi SPIMKer

Data didapatkan melalui Diharapkan semua RS dan


pelaporan rumah sakit sarana pelayanan kesehatan
lain didukung oleh Dinas
berdasarkan rekam medis,
Kesehatan Kab/Kota,
dikumpulkan oleh Badan Puskesmas dapat
POM & Balai Besar/Balai memberikan informasi
POM seluruh Indonesia terkait kasus keracunan
PENYEBAB KERACUNAN
CHEMICAL TOXICANTS

KASUS
KERACUNAN

BACTERICAL TOXICANTS BOTANICAL TOXICANTS

BIOLOGICAL TOXICANTS
Data Keracunan pada SPIMKER
(Sistem Pelaporan Informasi Masyarakat Keracunan)

 KASUS KERACUNAN, keracunan


yang menimpa individu/perorangan

 INSIDEN KERACUNAN, keracunan


yang bersifat masal (lebih dari 1
orang), tidak dilakukan penyelidikan
epidemiologi

 KLB Keracunan Pangan, keracunan


disebabkan oleh pangan dan
dilakukan penyelidikan epidemiologi
untuk mengetahui penyebabnya
KLB keracunan pangan
suatu kejadian dimana terdapat dua orang atau lebih
yang menderita sakit dengan gejala yang sama atau
hampir sama setelah mengonsumsi pangan, dan
berdasarkan analisis epidemiologi, pangan tersebut
terbukti sebagai penyebab keracunan

PP no 86/2019 tentang Keamanan Pangan


11
Kewenangan dalam Penanganan KLB Keracunan
Pangan*)
Unit Pelayanan Bupati/Walikota BB/BPOM, Badan POM Lab lainnya
Kesehatan

 Tindakan  Menetapkan KLB  Melaksanakan Pengujian


pertolongan kepada setelah menerima hasil penyelidikan dan atau laboratorium
korban. pengkajian. pengujian terhadap
 Mengambil contoh  Melakukan laboratorium untuk contoh pangan
pangan penanggulangan KLB mendukung penentuan atau spesimen
 Melaporkan kepada Keracunan Pangan penyebab KLB
Bupati/Walikota, (pertolongan kepada Keracunan Pangan.
tembusan, korban, penyelidikan  Koordinasi dengan
Kemenkes dan epidemiologi, Bupati/Walikota untuk
Badan POM dalam pencegahan) serta mencegah meluasnya
waktu 24 jam melaporkan kepada KLB Keracunan Pangan
gubernur dan tembusan
Kepala Badan
 Mencabut penetapan
KLB jika sudah tidak
ditemukan korban baru

PP no 86/2019 tentang Keamanan Pangan


1. Laporan Sementara dan data pendukungnya
2. Laporan Akhir dan data pendukungnya
(termasuk hasil pengujian laboratorium)

Melalui spimker.pom.go.id
Data Keracunan pada SPIMKER Tahun 2019 – Ags 2023
(Sistem Pelaporan Informasi Masyarakat Keracunan)

Keterangan Jumlah
Kasus dan Insiden Keracunan 403
Penyebab binatang (cleaning) 63
Penyebab kimia (cleaning) 54
Penyebab obat, obat tradisional, 286
kosmetik, pangan
No Nama Sarana Jml Input Kasus
1 RS JIH 68
2 RSUD Wonosari 43
3 RS Panti Rapih 36
4 RSUD Yogyakarta 30
5 RS Condongcatur 20
6 RSUD Sleman 15
7 RS Hidayatullah 14
8 RS St Elizabeth 9
9 RS Sardjito 7
10 RS Bethesda 7
11 RS Sakina Idaman 5
12 RS PKU Muh Bantul 5
13 RS Panembahan Senopati 5
14 RS Panti Rahayu 4
15 RS Gramedika 10 4
16 RS PKU Muh Wonosari 3
17 RS Kharisma Paramedika 3
18 RS Saptasari 2
19 RS Rizqi Amalia 2
20 RS Bethesda Lempuyangwangi 1
PENYEBAB KERACUNAN
obat tradisional, 3,
kosmetik, 1, 1% 1%

obat, 61, 21%

makanan, 152, 53%


minuman; 69; 24%
PENYEBAB KERACUNAN
minuman
tdk
lain, 9, 13%
diketahui, rumah
33, 22% tangga, 61,
40%

segar, 3,
2%

jasa boga;
15; 10%
minuman
keras, 60,
87% kemasan,
16, 10% jajanan,
24, 16%

tdk diketahui, 9,
15%
obat keras, 25,
41%

campuran obat;
13; 21%

obat bebas, 11,


obat bebas
18%
terbatas, 3, 5%
Jenis Produk Diduga Penyebab Keracunan
Komoditi Jenis Produk
kosmetik parfum esential diteteskan pada bayi
obat bebas paramex, parasetamol, antasida, panadol
obat bebas terbatas ibuprofen
obat keras cirpofloxain, tramadol, ketorolac, methylprednisolon,
cefixime, metformin dll
campuran obat sucrafalat+lansoprazole, valisanbe+THP, komix+alkohol,
bodrex+parasetamol, amoxycilin+asam mefenamat dll

makanan rumah tangga udang, jengkol, ikan, gembili, kepiting, belalang, jamur,
kerang, ayam, gembili, rica-rica, telur, gadung, bubur
ayam, sup iga, puding, olahan daging

makanan jajanan/PKL sate, soto, kue, nasi goreng, nasi kuning, belalang, kebab,
telur asin, stik jagung, takjil
makanan kemasan kripik, makanan ringan, coklat, sarden, makanan kaleng,
roti
makanan jasaboga/catering nasi aqiqoh, nasi kotak, ikan, ayam goreng, ayam
panggang, kripik gadung
makanan segar kecubung, semangka
tidak diketahui tidak teridentifikasi jenis obat atau pangan penyebab
keracunan keracunan
KRITERIA
Ketentuan Pelaporan Keracunan
DATA
 Jenis Komoditi : Obat/Nappza, Obat Tradisional, Suplemen
Kesehatan, Kosmetik, Pangan.
 Kelompok penyebab : Campuran apabila salah satu komponen
campurannya masuk kedalam 5 komoditi (contoh zat kimia dengan
Obat dan Makanan)
INKLUSI  Tipe kejadian : Sengaja dan Tidak Sengaja
Diinput dalam  Kategori keracunan: Keracunan Obat (misuse – abuse) dan
SPIMKER Keracunan Pangan

 Bukan termasuk 5 komoditi (kasus keracunan karena binatang,


cairan pembersih, pestisida, obat nyamuk, deterjen, hand sanitizer dll)
 Kelompok penyebab campuran (selain komponen campuran dalam 5
komoditi)
EKSKLUSI  Variabel tipe kejadian masuk dalam kategori: alergi, efek samping
(bukan termasuk kelompok kasus keracunan namun masuk kedalam
Tidak diinput dalam kelompok farmakovigilans)
SPIMKER
Misuse : penggunasalahan atau penggunaan yang tidak tepat karena ketidaktahuan
Abuse : penyalahgunaan/penggunaan secara berlebihan tanpa tujuan medis atau
indikasi tertentu, ada unsur kesengajaan
Data KLB Keracunan Pangan 2019 – 2023
(berdasarkan data yang dilaporkan di SPIMKER)
Kasus 10 kasus
6
Terpapar 1624 org
3
2
Sakit 521 org (32%)
Meninggal 0
Slm Btl Gk
IRTP, 1,
10% jasa boga,
3, 30% pesta 1
jajanan, 3,
30%
rumah jajan 4
tangga, 3,
30%
makan rutin 5

tdk
diketahui, tempat tinggal 2
kimia, 2,
1, 11%
22%
kantor/pabrik 2
mikro, 6,
67%
sekolah/pesantren 6
Data KLB-KP
N Tgl Definisi Lokasi Dugaan Keterangan
o Kasus Penyebab
1 18 Apr 17 korban setelah mengonkonsumsi Sleman Dugaan Makanan
2019 bolu yang dibagikan mikrobiologi industri rumah
tangga
2 6 Des 100 karyawan pabrik keracunan Sleman Dugaan histamin Makanan jasa
2019 makanan catering boga

3 13 Des 5 orang dalam satu keluarga Gunung Tidak ada sampel uji Makanan
2021 keracunan makanan rumah tangga Kidul Dugaan E.coli rumah tangga

4 5 Sept 50 orang keracunan saat dilakukan Gunung Dugaan Makanan


2022 kegiatan sosial Kidul mikrobiologi rumah tangga

5 16 Des 26 santri keracunan snack yang Bantul Dugaan Makanan jasa


2022 disajikan saat hari santri mikrobiologi boga

6 11 Jan 222 siswa keracunan setelah Bantul Dugaan Makanan


2023 mengkonsumsi jajanan dari sekolah mikrobiologi jajanan
Data KLB-KP
N Tgl Definisi Lokasi Dugaan Keterangan
o Kasus Penyebab
7 23 Feb 32 siswa keracunan setelah makan Sleman Dugaan Histamin Makanan jasa
2023 catering sekolah boga

8 12 Mei 23 orang di sekolah keracunan Bantul Dugaan Makanan


2023 setelah mengkonsumsi makanan yang mikrobiologi jajanan
dibagikan
9 31 Juli 41 orang keracunan setelah makan Sleman Dugaan Makanan
2023 dalam acara kerja bakti mikrobiologi rumah tangga

10 21 Ags 5 siswa keracunan setelah minum Sleman Tidak ada sampel Makanan
2023 jajanan yang dijual di sekolah jajanan
EVALUASI LAPORAN

 Data yang terkumpul dari aplikasi SPIMKER berfluktuasi, karena bukan


merupakan data real, masih banyak kasus keracunan yang belum
dilaporkan.

 Diperlukan dukungan dari lintas sektor terkait, pihak Rumah Sakit maupun
sarana pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta untuk ikut aktif
melaporkan data kasus keracunan yang terjadi di sarananya masing-
masing.

 Beberapa kasus keracunan secara laboratorium belum terungkap


penyebabnya, diperlukan pengetahuan tentang pengambilan sampel
keracunan dan penyelidikan epidemiologi
TERIMA KASIH
Website: bbpom-yogya.pom.go.id
Telp. (0274) 552250
Fax. (0274) 519052
Email: bpom_yogyakarta@pom.go.id
HP ULPK: 08112543633
Twitter: @BPOM_Yogya
Fanpage Facebook: Balai Besar POM
Yogyakarta
Instagram: bbpom_yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai