Anda di halaman 1dari 46

PERATURAN PERUNDANGAN

KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI


&
KLB KERACUNAN PANGAN

DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
MANA YANG PALING BESAR PENGARUHNYA ????
UU NO 4 tahun 1984 tentang wabah
PMK No. 43
Kepmenkes.
TAHUN 2014
No.1096/Menkes
KEPMENKES NO. /Per/VI/2011
1098/SK/VII/2003

Kepmenkes
no.942/MENKES/SK/
VII/2003

Kepmenkes
Kepmenkes no.942/MENKES/SK/
no.942/MENKES/SK/VII/
2003
VII/2003
PENGENDALIAN MUTU & KEAMANAN ?

 mata rantai pengelolaan pangan


siap saji :
Proses Produksi

Proses Pengolahan

Penyimpanan

dilakukan
secara rutin, Transportasi
tidak hanya
bila timbul Penyajian
masalah
TITIK KRITIS PERHATIAN DALAM
PENYELENGGARAAN
MEMENUHI
KUALITAS PANGAN
ORANG PRINSIP – PRINSIP
TEMPAT HIGIENE SANITASI
PERALATAN & PROSES

TERSEDIANYA TPM YANG LAIK


HIGIENE SANITASI

MINIMALISASI KLB KERACUNAN


PANGAN
6
Kasus keracunan pangan selalu
meresahkan masyarakat ?
KLB Keracunan Pangan
nomor 2 terbesar setelah
KLB Difteri/suspek difteri
KLB KERACUNAN PANGAN 2016-2018

Tahun Total KLB KP Jumlah Kasus CFR (%)

2016 106 4161 0,48

2017 163 7312 0,1

2018 122 6713 0,1


Total : 122 KLB KP
Sumber : Kemenkes RI, 2019
Total : 122 KLB KP
Sumber : Kemenkes RI, 2019
Sumber : Kemenkes RI 2019
Sumber : Kemenkes RI 2019
Sumber : Kemenkes RI 2019
Menimbang, Mengingat dan Menetapkan
 UU No. 18, 2012 : Pangan
 PP 28, 2004 : Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan – pasal 28

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan pertolongan kepada


korban, pengambilan contoh spesimen dan pengujian spesimen
serta pelaporan KLB keracunan pangan ditetapkan oleh Menteri
yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
(2) Tata cara pengambilan contoh pangan, pengujian laboratorium
dan pelaporan penyebab keracunan ditetapkan oleh Kepala Badan.
Definisi KLB Keracunan Pangan
(Permenkes Nomor 2 Tahun 2013)

KLB Keracunan Pangan adalah suatu kejadian dimana


terdapat 2 (dua) orang atau lebih yang menderita sakit
dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah
mengkonsumsi pangan dan berdasarkan analisis epidemiologi
pangan tersebut terbukti sebagai sumber keracunan.
Ruang Lingkup

KLB Keracunan
Pangan

 Kewaspadaan KLB (3,4)


 Penetapan KLB (5,6,7)
 Penanggulangan KLB (8-22)
 Laporan (27)
 Sumber daya (23-26)
 Pembinaan dan pengawasan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan di
Indonesia
(Permenkes No. 2 tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan)

1. Kewaspadaan 2. Penetapan KLB 3. Penanggulangan


KLB Keracunan Keracunan Pangan KLB Keracunan Pangan
Pangan

6. Laporan 5. Penentuan sumber 4. Pengujian contoh


Penanggulangan dan penyebab KLB pangan dan spesimen
Keracunan Pangan

7. Pembinaan
dan
Pengawasan

10
Kewaspadaan
KLB Keracunan Pangan
Laporan masyarakat ■
Identitas diri, telp, tgl, tempat kejadian, jml korban,
gejala dan pangan penyebab

Pasal 3,4
Alur Laporan Kewaspadaan
KLB Keracunan Pangan

Dirjen Ka DinKes Dirjen P2P


Kesmas Provinsi

Ka DinKes
F2 (Form 2) Kab/Kota F2 (Form 2)

Rumah Sakit Puskesmas


Fasilitas pelayanan Kepala
Pasal 3,4 kesehatan lain desa/lurah
Alur Laporan Kewaspadaan
KLB Keracunan Pangan
wilayah Pelabuhan, Bandara, Lintas Batas Darat Negara

Ka Dinkes
Dirjen Kesmas Dirjen P2P Prov/Kab/Kota

fasilitas
klinik Kepala KKP pelayanan
(Form 3)
kesehatan
Kepala Unit Kerja/Kepala Desa/Lurah
KKP:Kantor Kesehatan Pelabuhan Pasal 3,4
Penetapan
Keracunan Pangan KLB
Kepala Dinkes Kab/Kota atau KKP

Ada dugaan KLB Keracunan Pangan


(2 korban/lebih + klinis + pangan sama)
Wajib menetapkan KLB KP (Form 5)
--------
Jika KLB KP telah berakhir,
Mencabut penetapan KLB KP (Form 6)

Pasal 5,6,7
Pembagian Kewenangan
dalam Penanganan KLB Keracunan Pangan
Unit Pelayanan Dinas Kesehatan
Kab/Kota, Prov/ Ditjen
BPOM, BTKL, lab lain
Kesehatan
P2P dan KESMAS
 Tindakan  Menetapkan KLB  Pemeriksaan sarana dan
pertolongan kepada penyelidikan KLB karena
korban.  Penyelidikan pangan olahan
epidemiologi
 Mengambil contoh  Sampling dan pengujian
pangan dan  Pemeriksaan sarana laboratorium terhadap
mengirimkan contoh pengolahan pangan contoh pangan
ke laboratorium  Melaporkan kepada  Menentukan penyebab
 Melaporkan kepada Dinkes Prov/Ditjen KLB keracunan pangan
Dinkes Kab/Kota P2P dan Kesmas
dalam waktu 24 jam  Pengujian laboratorium
 Penanggulangan KLB terhadap contoh pangan
Keracunan Pangan atau spesimen
Berdasarkan :
•Peraturan Menteri Kesehatan No.2 Tahun 2013 KLB Keracunan Pangan
Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan

 Kejadian di Kab - kewajiban pemda


 Kejadian di wilayah bandara, pelabuhan dan lintas
batas – kewajiban KKP
 Provinsi dan Pusat sesuai luas KLB dan adanya
permintaan bantuan dari Kab/Kota atau KKP

Pasal 8
 Banyak unit teknis terkait, perlu
pengaturan setempat
Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan

 Pertolongan korban
 Penyelidikan epidemiologi
 Pencegahan
Pasal 9
Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan
 Pertolongan korban
 Puskesmas, RS, Fasyankes wajib melaksanakan
tindakan pertolongan korban
 Pemeriksaan, pengobatan, detoksifikasi, perawatan
 Rujukan
 Mendekatkan pelayanan

Pasal 10, 11
 Penyelidikan epidemiologi
 Pencegahan
Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan
 Pertolongan korban
 Penyelidikan epidemiologi
 Tujuan dan Metode
 Spesimen klinik (kebutuhan)
 Contoh pangan (wajib)
 Sasaran penyelidikan : korban dan higiene
sanitasi pangan
 Dukungan : setiap orang dan fasilitas-fasilitas
wajib membantu
 Pencegahan Pasal 12,13  14-17
Tujuan
Penyelidikan Epidemiologi
1.Agen penyebab KLB
2.Gambaran epidemiologi
3.Kelompok rentan (jumlah korban menurut waktu,
tempat, jenis kelamin, dan besar risikonya (attack
rate)
4.Sumber dan cara keracunan
5.Cara penanggulangan
Pasal 13, 14
Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan
 Pertolongan korban
 Penyelidikan epidemiologi
 Pencegahan
 Penyuluhan
 Pengendalian faktor risiko
 Surveilans

Pasal 18  19, 20, 21


Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan
 Pencegahan (pengendalian faktor risiko)
1. menerapkan higiene sanitasi pangan,
2. melarang mengkonsumsi pangan sumber keracunan,
3. menarik dari peredaran dan memusnahkan pangan sumber
keracunan,
4. meliburkan sekolah atau tempat kerja,
5. menutup fasilitas umum,
6. menghentikan produksi pangan untuk sementara waktu, dan
7. tindakan lain sesuai hasil investigasi

Pasal 20
Upaya Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan
 Pencegahan (surveilans)
Untuk mengetahui perkembangan KLB (WTO)
1.Menghimpun data kasus (fasyankes)
2.Membuat tabel, grafik dan pemetaan
3.Melakukan analisis kecenderungan KLB (WTO)
4.Melakukan pemantauan terhadap distribusi pangan sumber
keracunan, dan pelaksaaan higiene sanitasi pangan
5.Mengadakan pertemuan berkala antara petugas kesehatan
dengan kepala desa, kader, dan masyarakat
6.Melakukan pemantauan penanggulangan

Pasal 21-22
Laporan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan

1. Wajib

2. Kadinkes Kab/Kota kepada Bupati/Wali, tembusan Kadinkes


Provinsi, Badan, Dirjen

Kepala KKP kepada Dirjen, tembusan Badan, Kadinkes


Provinsi dan Kab/Kota setempat

3 Jenis laporan
1. Lap hasil penyelidikan (24 jam) (form 10)
2. Lap perkembangan situasi dan penanggulangan (form 11
)
3. Lap akhir penanggulangan (form 12)
Pasal 27
Alur Laporan Penanggulangan
KLB Keracunan Pangan

Dirjen Dirjen Bupati/ Ka Dinkes


Kesmas P2P Walikota Prov

• Laporan PE KLB KP
Kadinkes • Laporan
Kab/Kota Perkembangan KLB
KP
• Laporan
TGC Penanggulangan penanggulangan
KLB Keracunan Pangan akhir KLB KP
Sumber Daya
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan

1. Tim Gerak Cepat dibentuk di Kab/Kota (Kadinkes/an Bupati),


KKP (Kepala/an Dirjen P2P), Provinsi (Kadinkes/an
Gubernur) dan Pusat (Dirjen P2P&Kesmas)

2. Anggota TGC : tenaga medis, epidemiolog kesehatan,


sanitarian, tenaga laboratorium, dan program/sektor,
masyarakat

3. Sumber dana Penanggulangan KLB di Kab/Kota dari APBD,


di wilayah KKP dari APBN, dan dimungkinkan bantuan
Provinsi atau Pusat (form 9)

Pasal 23-26
Peran Serta masyarakat
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan
• Memberikan informasi adanya dugaan
keracunan pangan
• Membantu kelancaran penanggulangan KLB
Keracunan Pangan
• Menggerakkan motivasi masyarakat dalam
upaya penanggulangan KLB KP
Pasal 28
Pembinaan dan Pengawasan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan

1. Dilakukan Menteri, Kadinkes Provinsi dan Kadinkes kab/Kota


(monev, bimtek, kemampuan dan jejaring)
2. Menteri, KaBadan, Kadinkes Provinsi dan Kadinkes Kab/kota,
sesuai tugas dan kewenangannya dapat melakukan tindakan
administratif (pengelolaan pangan)
3. Menteri, Kadinkes Provinsi dan Kadinkes Kab/Kota dapat
melakukan tindakan administratif fasyankes (pertolongan korban)

Pasal 29-31
Pembinaan dan Pengawasan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan

Bentuk tindakan administratif (pengelolaan pangan)


1. Peringatan lisan atau tertulis
2. Pelarangan mengedarkan untuk sementara waktu dan/atau
perintah menarik produk pangan dari peredaran
3. Pemusnahan pangan
4. Penghentian produksi untuk sementara waktu
5. Pencabutan izin edar, sertifikat laik higiene sanitasi, atau sertifikat
produksi industri rumah tangga pangan
6. Rekomendasi pencabutan izin produksi

Pasal 30
Pembinaan dan Pengawasan
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan

Bentuk tindakan administrttif (pertolongan korban)


1. Peringatan lisan
2. Peringatan tertulis
3. Rekomendasi pencabutan izin fasilitas pelayanan kesehatan (?)

Pasal 31
Format Pelaporan

Laporan adanya KLB


Penetapan KLB Keracunan Pangan
Laporan Penyelidikan KLB
Laporan Berkala Penanggulangan
Laporan Akhir Penanggulangan
Tanggung Jawab TGC
No Epidemiolog Kesehatan
1 Melakukan identifikasi kasus.
2 Mengembangkan hipotesis dan strategi untuk menguji hipotesis tersebut.
3 Melakukan wawancara korban dan orang sehat yang mengonsumsi pangan
pada waktu dan tempat yang sama dengan korban.
4 Merencanakan penyelidikan epidemiologi.
5 Melakukan pengumpulan dan analisis hasil penyelidikan epidemiologi.
6 Menyusun laporan hasil penyelidikan epidemiologi.
7 Melakukan pengumpulan sampel spesimen klinis.
8 Melakukan koordinasi pengujian spesimen klinis dan sampel pangan dan
lingkungan.
9 Melakukan koordinasi dengan tenaga kesling dan tenaga laboratorium.
No Sanitarian/Tenaga Kesehatan Lingkungan

1 Melakukan penyelidikan terhadap pengelolaan pangan di lokasi sumber KLB keracunan


pangan.
2 Melakukan pengumpulan sampel pangan dan lingkungan.

3 Menyusun laporan hasil penyelidikan faktor risiko kesehatan lingkungan.


4 Merencanakan pengujian sampel lingkungan.
5 Melakukan koordinasi terkait manajemen prosedur pengambilan dan pengujian sampel
pangan dengan tenaga laboratorium.

6 Melakukan wawancara terhadap manager/penanggung jawab dan penjamah pangan.


7 Melakukan penilaian/riviu terhadap persiapan dan catatan penanganan pangan.
8 Melakukan penilaian terhadap catatan persediaan, distribusi, alur pangan, dan faktor-
faktor yang berkontribusi.
9 Melakukan koordinasi dengan tenaga epidemiologi kesehatan dan tenaga laboratorium.
10 Melakukan wawancara terhadap kasus dan mengumpulkan sampel spesimen klinis.
NO Tenaga Laboratorium
1 Melakukan pengambilan, pengemasan, pengamanan/penyimpanan, dan
2 pengiriman spesimen klinis, sampel pangan, dan/atau sampel lingkungan.
3 Melakukan pengujian dan analisis spesimen klinis, sampel pangan, dan/atau
sampel lingkungan.
4 Melakukan interpretasi hasil dan membuat rekomendasi pengujian lanjutan
jika diperlukan.
5 Menyusun laporan hasil pengujian spesimen klinis, sampel pangan,
dan/atau sampel lingkungan.
6 Melakukan koordinasi dengan laboratorium lain.
7 Melakukan koordinasi dengan laboratorium rujukan.
Form Penyelidikan Epidemiologi KLB Keracunan Pangan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai