Anda di halaman 1dari 4

Tindakan dalam menghadapi KLB

keracunan makanan
Tindakan-tindakan dalam menghadapi KLB Keracunan Makanan.

Kejadian Luar Biasa atau yang biasa di sebut KLB merupakan suatu
kejadian / kasus yang menunjukan peningkatan kejadian secara luar biasa
didalam suatu kelompok.

Dimana Kejadian Luar Biasa ini bisa di akibatkan dari kontaminasi suatu
bahan kimia dan atau disebabkan oleh mikroorganisme.

Guna menghindari kejadian luar biasa keracunan khususnya dari


makanan, diperlukan suatu tindakan-tindakan baik pra kejadian, saat
kejadian keracunan makanan dan pasca kejadian kercunan. Diharapkan
dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut kasus atau kejadian
keracunan makanan dapat ditiadakan dan diminimalisir jumlah korban
keracunan makanan.

Untuk mencegah kasus keracunan makanan diperlukan upaya-upaya :


1. Tempat Pengelolaan Makanan harus menerapkan prinsip-
prinsip Hazard AnalysisCritical Control Point ( HACCP ).
2. Masyarakat atau konsumen itu sendiri juga perlu ditingkatkan tentang
pemahaman Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman secara baik dan
benar.

Adapun Bilamana terjadi suatu kasus kejadian keracunan makanan maka


:

A. PUSKESMAS
1. Petugas Puskesmas setelah menerima laporan atau informasi dari
masyarakat, RS, dll, segera melakukan pengecekan ke lapangan tentang
kebenaran berita kasus keracunan.
2. Memberikan pertolongan berupa pengobatan kepada penderita
keracunan, dan bila diperlukan mengirim penderita ke unit
pelayanan kesehatan yang lebih tinggi untuk referal sistem (Rumah Sakit).
3. Mengambil contoh makanan/minuman yang diduga sebagai penyebab
keracunan
4. Mengirim contoh makanan/minuman ke Dinas Kesehatan Kab/Kota.
5. Melaporkan adanya kejadian keracunan makanan
ke Dinas Kesehatan Kab/Kota segera (menggunakan telepon, fax, form
W1, sms, dan e-mail).
6. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
7. Bergabung dengan TIM KLB Keracunan Dinas Kesehatan Kab/Kota
melakukan kajian Penyelidikan Epidemiologi.

B. DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


1. Segera melakukan koordinasi dan pembahasan tentang kasus yang
terjadi.
2. Segera meneruskan contoh makanan/ minuman yang diduga sebagai
penyebab keracunan ke BBTKLPM/BLK/Lab. lain yang ditunjuk dengan
menggunakan formulirPengiriman Sampel Keracunan Makanan/ Minuman
.
3. Melakukan pengecekan ke lokasi keracunan, dan memonitor kejadian
keracunan.
4. Melakukan tindakan investigasi / penyidikan epidemiologi. Investigasi
diarahkan pada :
a. Attack rate
b. Relatif risk
c. Penjelasan lokasi
d. Penjelasan waktu
4. Segera melaporkan kejadian keracunan ke Bupati/Walikota dengan
tembusan keDinas Kesehatan Propinsi, dan Ditjen PPM & PL, dengan
menggunakan telepon, fax, form W1, sms, e-mail.
5. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota memberikan keterangan/ penjelasan
kepada publik/ masyarakat tentang kasus yang terjadi, berdasarkan hasil
sementara dari kegiatan Penyelidikan Epidemiologi Tim Surveilans yang
ada.
6. Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota memberikan keterangan/ penjelasan
kepada publik/ masyarakat tentang kasus yang terjadi, berdasarkan hasil
sementara dari kegiatan Penyelidikan Epidemiologi Tim Surveilans yang
ada.

C. DINAS KESEHATAN PROPINSI


1. Petugas Kesehatan Propinsi yang bertanggung jawab
terhadap programmakanan/minuman dan surveilans
setelah mendapat laporan/ informasi segera melakukan koordinasi dan
evaluasi pelaporan dari DinKes Kab/Kota.
2. Memberi bimbingan teknis dalam menyusun rencana pencegahan,
penyelidikan dan penanggulangan keracunan.
3. Bila dianggap perlu membantu DinKes Kab/Kota dalam penyelidikan
epidemiologi kasus keracunan makanan di daerahnya dan koordinasi
dengan laboratorium yang ada di Propinsi.

D. PUSAT
1. Petugas Pusat (Ditjen PPM & PL) cq. Subdit HSMM dan Subdit
Surveilans setelahmendapat HSMM dan Subdit Surveilans
setelah mendapat laporan/informasi segera melakukan koordinasi dan
evaluasi pelaporan dari Dinas Kesehatan Propinsi dan Kab/Kota.
2. Memberi arahan dan bimbingan teknis dalam menyusun rencana
pencegahan, penyelidikan dan penanggulangan keracunan.
3. Memantau perkembangan dan tindak lanjut dalam kasus keracunan
makanan di Daerah dan Koordinasi
..

.
Pasca Kejadian Keracunan Makanan sangat perlu untuk dilakukan :
1. Pelatihan
a. Pelatihan Asisten Epidemiologi Lapangan (PAEL) yang diikuti oleh
petugas dinaskesehatan propinsi, kab/kota
b. Hazard Analisys Critical Control Point (HACCP)
c. Pelatihan/Kursus Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman
2. Pembelian alat
Untuk menunjang penanggulangan keracunan makanan diperlukan
peralatan pengambilan dan pemeriksaan sampel makanan dan specimen
bagi BBTKLPM, KKP dan Dinas Kesehatan
3. Menyusun Pedoman dan Peraturan
Untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan dalam menunjang
investigasi keracunan makanan, maka sangat diperlukan adanya
pedoman dan peraturan

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI INFORMASI/BERITA KLB


KER. MAKANAN DARI MEDIA CETAK/ELEKTRONIK

1. Menghubungi Petugas Dinas Kesehatan (Propinsi, Kab/Kota) tempat


terjadinya KLB keracunan Makanan melalui Telpon, HP/SMS
2 . Mencatat data/informasi tentang :
a. Penderita
b. Waktu Kejadian
c. Tempat kejadian
d. Upaya yang dilakukan
e. Solusi / Pemecahan masalah
3. Meminta hasil investigasi lapangan dikirim ke Ditjen PPM & PL (SD-
HSMM & SD SE) melalui fax, surat, e-mail
4. Kunjungan ke lokasi KLB untuk investigasi/ Pasca KLB Keracunan
Makanan
 Honeymoon packages india
 Hazard Analysis
 Personal
 Literatur
 Digital picture frame reviews
 Programming
 Medical Doctors

Posting Lebih BaruBeranda

Anda mungkin juga menyukai