Anda di halaman 1dari 3

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

KLB KERACUNAN PANGAN

No.
: UPT YANKES
Dokumen
KEC. ARJASARI
Jalan Raya Soreang Km. 17 No. Revisi : -
Jl. Raya Banjaran No. 596
Telp. (022) 5897520 Tanggal
: 12/2016 Telp. (022) 5940017
Terbit
Fax. (022) 5897521
Halaman : 1 dari 2
SOP
Kepala Puskesmas PUSKESMAS

BANJARAN DTP
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN BANDUNG
Hj. Ineu Maemunah A.Md. Keb.

NIP. 19700910 199203 2 007

1. Pengertian : Penyelidikan Epidemiologi KLB Keracunan Pangan adalah


penyelidikan terhadap suatu kejadian dimana terdapat dua orang
atau lebih yang menderita sakit dengan gejala-gejala yang sama
atau hampir sama setelah mengkonsumsi seseuatu dan
berdasarkan analisis epidemiologi terbukti Pangan/bahan tersebut
sebagai sumber keracunan.

2. Tujuan : 1. Menurunkan angka kejadian dan kematian karena keracunan


Pangan
2. Pedoman untuk pelaksana program pencegahan dan
penanggulangan
3. Mengetahui distribusi frekuensi kejadian KLB Keracunan
Pangan berdasarkan waktu kejadian, tempat kejadian dan
distribusi penduduk
4. Mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel faktor risiko
keracunan pangan
5. Menganalisis dengan hasil konfirmasi laboratorium sumber
keracunan pangan baik jenis Pangan, lingkungan, dan agen
penularnya
6. Kebijakan : SK kepala UPT Yankes Kecamatan Arjasari tentang
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di
Puskesmas Banjaran DTP Nomor: 440/075/SK/UPT/2017

7. Referensi : 1. Permenkes No. 2 Tahun 2013 Tentang Kejadian Luar Biasa


Keracunan Pangan
1. Permenkes No. 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

1
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang


Kesehatan Lingkungan

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Higiene
Sanitasi Rumah Makan dan Restoran

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003


tentang Pedoman Persyaratan Higiena Sanitasi Makanan
Jajanan

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang


Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan

9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2014 tentang


Higiene Sanitasi Depot Air Minum; dan

10. Surat Edaran Menkes No. HK.00.SJ.SE.D.0147 tgl 29 Januari


1999 tentang Protap Penanggulangan Terpadu KLB Keracunan
Makanan.

11. Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian


Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan,
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2011

2. Prosedur A. Alat dan bahan


1. Alat Tulis
:
2. Form W1
3. Komputer/Laptop
B. Langkah-langkah
1. Petugas menerima laporan kasus keracunan makanan
dari RS/Dinkes/masyarakat atau mengkaji register
puskesmas.
2. Petugas menyiapkan administrasi, alat dan bahan (surat
tugas dan form penyelidikan epidemiologi keracunan
makanan).
3. Petugas mewawancara penderita keracunan makanan
dengan mengumpulkan data yang meliputi:
a. Identitas Pasien (nama, alamat, usia, jenis kelamin,
alamat sekolah/pekerjaan)
b. Kronologis kejadian (waktu mulai timbul gejala dan
gejala yang timbul)
c. Riwayat makanan yang dikonsumsi (Jenis makanan
dan waktu makan)

2
4. Petugas mengumpulkan data penunjang, seperti
pengambilan sisa makanan dan muntahan untuk
pemerikasaan laboratorium, faktor risiko (asal bahan
makanan, cara pengolahan, cara penyajian).
5. Petugas mengobservasi lokasi pengolahan makanan,
PHBS penjamah makanan, cara mengolah makanan,
lingkungan sekitar.
6. Petugas membuat laporan W1 KLB Keracunan Makanan
dan kronologis kejadian dari mulai makan sampai timbul
gejala dan upaya pengobatan
7. Petugas menggambarkan distribusi frekuensi kejadian
KLB berdasarkan waktu, kejadian, tempat kejadian dan
distribusi penduduk (umur,dll).
8. Petugas menggambarkan hubungan sebab akibat antara
variabel faktor risiko dan kejadian keracunan makanan.
9. Petugas melaporkan hasil penyelidikan epidemiologi ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
10. Petugas membuat laporan hasil penyelidikan dan upaya
pengendalian
11. Petugas surveilans mencatat laporan hasil penyelidikan
epidemiologi di daftar catatan kasus.
C. Unit Terkait 1. Tenaga Medis (dokter, perawat, analis)
2. Pemegang Program Kesehatan Lingkungan
3. Dinas Kesehatan
D. Riwayat Dokumen

1. Huruf arial 11
2. Margins Left : 3, Right : 2, Top : 2 Bottom : 2
3. Remove before space : 0
4. Remove after space : 0
5. Spasi : 1

Anda mungkin juga menyukai