ETIKA KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PEMBIMBING :
Ernawati, S. Psi, M. Si
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena
penyusun telah berhasil menyelesaikan makalah degan judul “Etika
Kewirausahaan” untuk melengkapi pengambilan nilai pada semester ini. Makalah
ini memberikan perhatian yang besar terhadap ilmu keperawatan. Oleh karena itu,
selain menyajikan materi yang di kehendaki makalah ini juga menyajikan aplikasi
kesehatan.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
A. Latar Belakang.....................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TNJAUAN TEORI...........................................................................................................3
A. Pengertian Kewirausahaan.................................................................3
B. Etika Wirausaha..................................................................................4
C. Faktor yang Mempengaruhi Etika.....................................................8
D. Tujuan dan Manfaat etika wirausaha...............................................9
E. Sikap dan perilaku wirausaha..........................................................11
F. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil.....................................................13
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang
pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak
seorang wirausaha mengabaikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan
sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki
serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan.
Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha
tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi
mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan
orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen,
pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan
diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer
dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus
menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam
waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan
asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Apabila
moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan
etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan
secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang
bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang
iii
menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika
sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat
membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang
terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di
dalam wirausaha sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada
dalam kelompok wirausaha serta kelompok yang terkait lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa Pengertian wirausaha?
2. Bagaimana Etika wirausaha?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi etika ?
4. Apa Tujuan dan manfaat etika wirausaha?
5. Bagaimana Sikap dan perilaku wirausaha?
6. Apa Ciri-ciri wirausaha yang berhasil?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan apa itu wirausaha
2. Mampu menjelaskan bagaimana etika wirausaha
3. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi etika
4. Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat etika wirausaha
5. Mampu menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku wirausaha
6. Mampu menjelaskan cirri-ciri wirausaha yang berhasil
iv
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kewirausahaan
Secara sederhana wirausaha (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun
dalam kondisi tidak pasti. Menurut Peter F. Drucker kewirausahaan
merupakan kemmpuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain
atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada
sebelumnya. Menurut Zimmerer kewirausahaan merupakan suatu proses
penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan
menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Maksudnya,
untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa innovator
yang tinggi. Seseorang yang memiliki kreativitas dan jiwa innovator tentu
berpikir untuk mencari atau menciptakan peluan yang baru agar lebih baik
dari sebelumnya.
v
(Say, 1996). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.
Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi
yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang
sudah ada sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakat banyak. Jadi, untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
B. Etika Wirausaha
Pengertian Etika Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan
standar (standard of conduct) yang memimpin individu dalam membuat
keputusan. Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-
norma yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini
digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah
ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpati dari berbagai
pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha yang
bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan
dalam waktu yang relatif lebih lama. Dengan melaksanakan etika yang
benar, akan terjadi keseimbangan hubungan antara pengusaha dengan
masyarakat, pelanggan, pemerintah, dan pihakpihak lain yang
berkepentingan. Masing-masing pihak akan merasa dihargai dan
dihormati. Kemudian, ada rasa saling membutuhkan diantara mereka yang
pada akhirnya menumbuhkan rasa saling percaya sehingga usaha yang
dijalankan dapat berkembang seperti yang diinginkan. Pengertian etika
adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara pada
masing-masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini
disebabkan beragamanya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari
vi
berbagai wilayah. Tata cara ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan
manusia agar terbina hubungan yang harmonis, saling menghargai satu
sama lainnya.
vii
Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusa
adalah sebagai berikut:
1. Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara
maupun bertindak. Jujur perlu agar berbagai pihak percaya terhadap
apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran usaha tidak akan maju dan
tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya.
2. Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang
dilakukan dalam bidang usahnya. Kawajiban terhadap berbagai pihak
harus segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada
kewajiban, tetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat, dan
pemerintah.
3. Menepati janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal
pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali saja seorang
pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya.
Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa yang telah dibuat dan
disepakati sebelumnya.
4. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan usahnya, misalnya dalam hal waktu pembayaran
atau pelaporan kegiatan usahanya.
5. Taat
hukum Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hokum yang
berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah.
Pelanggaran terhadap hokum dan peraturan yang telah dibuatkan
berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi penguasaha apabila tidak diselesaikan.
6. Suka membantu
viii
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak
yang memerlukan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan
kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan
pelit akan dimusuhi banyak orang.
7. Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan
menghargai komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang
menjunjung tinggi komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau
disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
8. Mengejar prestasi Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha
mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar perusaaan dapat
terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai
perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusaha juga harus tahan
mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan
situasi yang dihadapinya.
ix
C. Faktor yang Mempengaruhi Etika
Banyak faktor yang berpengaruh terhdap perilaku etika, namun pada
dasarnya ada tiga faktor utama yaitu (Bovee et al 2004)
x
8. Dan berbagai bentuk kode etik lainnya, sesuai dengan bentuk dan jenis
bisnis
xi
manusia dalam memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa, untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, ini adalah termasuk
kegiatan “ibadah” dalam islam. Jadi kegiatan bisnis tidak terlepas dari
ajaran agama dan kepercayaan kepada Allah Tuhan yang Maha Esa. Allah
akan ikut dalam dua orang yang bersekutu, berkongsi. Apabila dua orang
bersepakat menjalankan bisnis, maka yang ketiga adalah Allah. Apabila
salah seorang meliciki atau mulai menipu yang lain, maka Allah akan
menarik diri, keluar dari persekutuan tersebut, sehingga persekutuan itu
akan pecah, berantakan, bubar. Ada tiga tingkatan standar Etika:
a. The law : Undang-undang dan berbagai peraturan mengatur masyarakat
apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dan memiliki sanksi
yang jelas, ada hukumnya.
b. The policies and procedures of an organization : aturan yang berlaku di
dalah sebuah lembaga, menyangkut aturan kerja, kompensasi, cara
berpakaian dan sebagainya
c. The moral stance of the individual (Zimmerer, 1996:23) sikap atau
perilaku individu bila berhadapan dengan sesuatu dalam pergaulan yang
tidak ada aturan formalnya.
Nilai-nilai moral ini diperoleh oleh seseorang sejak dini dari keluarga,
belajar agama, belajar budi pekerti, sopan santun. Perilaku semacam ini
dilatih dalam kehidupan sehari-hari. Apabila dilihat perilaku fundamental
yang berhubungan dengan etika dimasyarakat, dan berlaku sepanjang masa
di semua etnis adalah:
1. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak menipu, tidak
mencuri.
2. Integrity, memiliki prinsip, hormat, jangan dua muka.
3. Jaga janji, bisa dipercaya bila berjanji, amanah, jangan mau menang
sendiri.
4. Fidelity, benar dan loyal pada keluarga, teman, jangan
menyembunyikan informasi yang tidak perlu dirahasiakan.
5. Fairness, berlaku fair, dan terbuka komit pada kedamaian, jika salah
jangan tetap bertahan, tapi cepat mengakui kesalahan, perlakuan sama
pada setiap orang, toleran.
6. Caring for others, perhatian, baik budi, ikut andil, menolong siapa yang
memerlukan.
7. Respect for others, menghormati hak-hak orang lain, privacy, beri
pertimbangan pada orang lain yang dianggap berguna, jangan
berprasangka.
xii
8. Responsible citizenship, patuh pada undang-undang dan peraturan yang
berlaku, jika menjadi pemimpin harus bersifat terbuka dan menolong.
9. Pursuit of excellence, berbuatlah yang terbaik disegala kegiatan, dalam
pertemuan, tangung jawab, rajin, komit, tingkatkan kompetensi dalam
segala bidang, jangan mau menang sendiri.
10. Accountability, bertanggung jawab dalam segala perbuatan terutama
dalam mengambil keputuan.(diringkas dari Zimmerer 1996:28).
Ada beberapa sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha
dan seluruh karyawan, yaitu:
xiii
Dengan senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk
menyukai produk atau perusahaan kita.
xiv
F. Ciri-ciri wirausaha yang berhasil
Berwirausaha tidak selalu emberikan hasil yang sesuai dengan
harapan dan keinginan pengusaha, ada pengusaha yang mengalami
kerugian dan akhirnya bangkrut, dan ada juga pengusaha yang awalnya
hidup sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya.
5. Kerja keras
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang
disitu ia datang. Kadang-kadang pengusaha sulit untuk mengatur
waktu kerjanya, karna selalu memikirkan kemajuan usahanya, dan
ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras
meralisasikannya.
xv
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai
pihak, baik yang berhubungan lansung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak, seperti kepada para pelanggan, pemerintah, pemasok,
serta masyarakat luas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan
usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi
yang terus-menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah
ada sebelumnya yang akhirnya mampu memberikan kontribusi bagi
masyarakat banyak. Seorang wirausaha harus memiliki etika dalam
menjalankan usahanya, yaitu antaralain: Sikap dan perilaku; Penampilan; Cara
berpakaian; Cara berbicara; dan Gerakgerik. Dalam etika ada beberapa manfaat
yang dapat dipetik, yaitu: Persahabatan dan pergaulan; Menyenangkan orang
lain; Membujuk pelanggan; Mempertahankan pelanggan; Membina dan
menjaga hubungan; serta Berusaha menarik pelanggan. Sikap dan perilaku
yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan sesuai dengan
etika wirausaha, yaitu: jujur dalam bertindak dan bersikap; rajin, tepat waktu,
dan tidak pemalas; selalu murah senyum; lemah lembut dan ramahtamah;
sopan santun dan hormat; selalu ceria dan pandai bergaul; fleksibel dan
memiliki rasa tanggung jawab; serius dan suka menolong; serta rasa memiliki
perusahaan yang tinggi. Keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat
dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian seseorang.
B. Saran
Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan sehari-hari yang sering kita
lakukan, namun tidak tau dimana posisinya. Oleh karena itu, untuk menjadi
wirausahawan yang sukses, alangkah baiknya dipahami dan diaplikasikan etika
xvi
dalam berwirausaha, agar mudah dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dan
dengan berwirausaha yang mempunyai etika yang baik akan membuat usaha
kita berjalan dengan baik dan akan sukses, karena kegagalan seorang
wirausaha dipengaruhi oleh sifat dan kepribadian yang dimiliki dirinya sendiri .
DAFTAR PUSTAKA
Hisrich, R.D. dkk. 2005. Enterpreneurship. Sixth edition. New York: McGraw-
Hill.
Suryana Dr, Msi (2003) ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses
Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta.
xvii