Anda di halaman 1dari 5

DAMPAK AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN


ABSTRAK
Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila informasi yang disajikan dapat dipahami, diandalkan,
dan bebas dari kesalahan material. Audit internal, pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi
diharapkan mampu untuk menciptakan laporan keuangan perusahaan yang berkualitas. Mengacu pada hal
tersebut Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji dampak audit internal, pengendalian internal dan
kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan. Metode yang digunakan dalam Penelitian
ini merupakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif dan tipe penelitian deskriptif verifikatif. Data
penelitian adalah data primer.

Kata Kunci : Audit , Pengendalian, Kompetensi, Kualitas Laporan Keuangan

ABSTRACT

Financial report are said to be quality if the information presented can be understood, relied on and free
from material errors. Internal audits, internal controls and the competence of accounting staff are
expected to be able to create quality company financial reports. Referring to pepper, the purpose of this
study is to examine the impact of internal audit, internal control and accounting staf competence on the
quality of financial reports, the method with a quantitaive approach and descriptive verification research
type. Reserch data is primary.

Keywords: Audit, Control, Competence, Quality of financial Report


PENDAHULUAN diandalkan, dan bebas dari kesalahan material
(Alamsyah et al, 2015). Kualitas laporan
Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan,
terutama bagi perusahaan berbadan hukum
berbentuk perseroan terbatas yang bersifat
keuangan yang baik dapat dilihat dari
terbuka (PT terbuka). Dalam bentuk badan
pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian
usaha ini, perusahaan dikelola oleh manajemen
(WTP). Opini yang diberikan oleh akuntan publik
profesional yang ditunjuk oleh para pemegang
terbagi menjadi 4 yaitu: 1) opini Wajar Dengan
saham sebagai pemilik perusahaan dan akan
Pengecualian (WDP), 2) opini Tidak Wajar (TW),
diminta pertanggungjawabannya atas dana
3) opini Tidak Memberi Pendapat (TMP), 4)
yang dipercayakan kepada mereka. Para
opini Wajar Tanpa Pengecualian (Ihwandi,
pemegang saham akan meminta
2016).
pertanggungjawaban manajemen dalam bentuk
laporan keuangan. The Financial Accounting Kualitas laporan keuangan terbaik ini dinilai dari
Standard Board (FASB) menerbitkan pedoman 8 kriteria yaitu good corporate governance,
dan issue yang membahas tentang materialitas . iktisar data keuangan penting, laporan dewan
Dalam issue tersebut dijelaskan bahwa tidak komisaris dan dewan direksi, profil perusahaan,
ada standar umum untuk materialitas yang analisa dan pembahasan manajemen kinerja
dapat diformulasikan dalam rekening, semua perusahaan, dan informasi keuangan (Nurhaida,
pertimbangan yang masuk kedalam kebijakan 2016).
karena pengalaman auditor (FASB, 1980 : para
131). Statement on Auditing Standard (SAS) no Mencapai laporan keuangan yang berkualitas
47 menyatakan tentang materialitas sebagai dibutuhkan peran audit internal dalam
berikut : kebijakan materialitas dibuat dalam perusahaan. Dengan adanya audit internal
kaitannya dengan kegiatan sekelilingnya dan dalam suatu perusahaan dapat meningkatkan
melibatkan pertimbangan kualitatif dan kinerja perusahaan, karena audit internal
kuantitatif. Tingkat materialitas laporan mempunyai tujuan membantu manajemen
keuangan suatu entitas tidak akan sama dengan organisasi untuk mengetahui kepatuhan para
entitas yang lain, tergantung pada ukuran pelaksana operasional organisasi terhadap
entitas tersebut (AICPA). AICPA juga kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
menyebutkan bahwa risiko audit dan perusahaan (Kurnia & Suhayati, 2013)
meterialitas perlu dipertimbangkan dalam Selain audit internal yang berperan sangat
menentukan sifat, saat, dan lingkup prosedur penting, perusahaan membutuhkan
audit serta dalam mengevaluasi prosedur audit pengendalian internal yang baik dalam suatu
(AICPA). perusahaan (Putriyandari, 2014). Tujuan dari
Laporan keuangan sebagai alat untuk pengendalian internal yaitu untuk melindungi
berkomunikasi antara data keuangan atau kekayaan organisasi perusahaan dengan cara
aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak yang meminimalisasi penyimpangan dan
berkepentingan (Yasmeen & Hermawan, 2012). pemborosan serta memaksimalkan efisiensi dan
Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila efektifitas kinerja (Yunita T.Asri, 2015).
informasi yang disajikan dapat dipahami, Penyusunan laporan keuangan harus didukung
dengan adanya kompetensi staf akuntansi agar
terciptanya laporan keuangan yang berkualitas memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini
dan memiliki nilai informasi, sehingga laporan agar bermanfaat :
keuangan tersebut dapat berguna bagi para
a. Dapat Dipahami Kualitas informasi penting
pengguna laporan keuangan (Yunita T.Asri,
yang disajikan dalam laporan keuangan adalah
2015). Kompetensi dari masing-masing staf
kemudahannya untuk segera dapat dipahami
akuntansi harus memiliki skill, dan pengetahuan
oleh pengguna. Jadi, pengguna diasumsikan
yang luas yang di dukung pendidikan yang tinggi
memiliki pengetahuan yang memadai tentang
serta pelatihan yang memadai dapat
aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta
mempengaruhi kompetensi yang dimiliki oleh
kemauan untuk mempelajari informasi tersebut
setiap staf akuntansi.
dengan penuh ketekunan.
Apabila staf akuntansi tidak memiliki
b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus
pengetahuan dapat berdampak pada rendahnya
relevan dengan kebutuhan pengguna untuk
kualitas laporan keuangan. Meningkatkan
prosess pengambilan keputusan. Informasi
kualitas laporan keuangan dibutuhkan
dikatakan memiliki kualitas yang relevan jika
komitmen dari setiap karyawan (Fajar &
dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
Rohendi, 2016). Komitmen merupakan
pengguna dengan cara membantunya
keteguhan hati dalam meningkatkan kinerja
mengevaluasi peristwia masa lalu, masa kini,
guna mencapai kualitas laporan keuangan yang
masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasinya
baik (Rahayu, 2018).
di masa lalu.
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini
c. Materialitas Informasi dipandang bersifat
adalah untuk mengkaji dampak audit internal,
material jika kelalaian untuk mencantumkan
pengendalian internal dan kompetensi staf
atau kesalahan dalam mencatat informasi
akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan
tersebut dapat mempengaruhi keputusan
pada PT XXX Indonesia.
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
KAJIAN LITERATUR laporan keuangan. materialitas tergantung pada
besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai
Kualitas Laporan Keuangan
dengan situasi tertentu dari kelalaian
Laporan keuangan menjadi suatu dokumen mencantumkan (omission) atau kesalahan
penting bagi perusahaan, karena bisa dijadikan mencatat (mistatement).
suatu acuan untuk menilai kinerja perusahaan
d. Keandalan Informasi yang disajikan dalam
tersebut baik dari anggaran, rugi laba
laporan keuangan harus andal. Informasi akan
perusahaan dan hal lainnya terkait keuangan
memiliki kualitas yang andal jika bebas dari
perusahaan. Maka laporan keuangan yang baik
kesalahan material dan bias, serta menyajikan
dan berkualitas akan sangat berpengaruh untuk
secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau
menarik calon investor. Tujuan umum laporan
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, Materialitas
arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas
Konsep materialitas dalam audit mendasari
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna
penerapan standar auditing yang berlaku.
dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
Standar auditing merupakan ukuran kualitas
mengenai alokasi sumber daya (Pradono &
pelaksanaan auditing yang berarti auditor
Basukianto, 2015). Namun, laporan keuangan
menggunakan standar auditing sebagai
yang dihasilkan oleh setiap instansi harus
pedoman dalam pelaksanaan audit dan dalam kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.”
laporannya. Standar auditing terdiri dari Audit internal berfungsi sebagai penilaian
sepuluh standar yang ditetapkan oleh Ikatan independen yang dibentuk oleh perusahaan
Akuntan Indonesia ( IAI ). The American guna memeriksa dan mengevaluasi semua
Accounting Association (AAA) mengklasifikasi aktivitas-aktivitas perusahaan (Solihudin &
faktor yang dipertimbangkan dalam Ikatrinasari, 2015). Adanya fungsi audit internal
pertimbangan materialitas tersebut : 1. dalam perusahaan dapat meningkatan
karakteristik-karakteristik yang mempunyai efektivitas agar dapat mencapai tujuan dari
signifikasi kuantitatif. a. besarnya suatu item perusahaan tersebut (Arief, 2016). Peran audit
(lebih besar/kecil) relatif terhadap pengharapan internal tidak terbatas pada pengawasan
normal. b. Besarnya suatu item relatif terhadap keuangan perusahaan, tetapi juga melakukan
item-item serupa (relatif terhadap total dari pembinaan/konsultasi dan review laporan
terjadinya laba periode tersebut dan lain-lain). keuangan (Syarifudin, 2014). Mengembangkan
2. karakteristik-karakteristik yang mempunyai dan menjaga efektivitas pengendalian internal
signifikasi kualitatif. a. tindakan bawaan serta pengelolaan resiko untuk mewujudkan
penting, aktifitas atau kondisi yang suatu perusahaan yang sehat perlu adanya
tercerminkan (tidak bias, tidak diharapkan, peran audit internal (Solihudin & Ikatrinasari,
pelanggaran terhadap kontrak ). b. sifat bawaan 2015). Pengendalian Internal Pengendalian
penting suatu item sebagai indikator dari bagian internal menurut Kurnia & Suhayati, (2013)
kejadian dimasa mendatang yang mungkin yaitu “Suatu proses yang dipengaruhi oleh
(pikiran mengenai perubahan dalam praktek dewan komisaris, manajemen, dan personel
usaha dan lain-lain). Pertimbangan materialitas lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang
diperlukan dalam menentukan jumlah bukti untuk memberikan keyakinan memadai guna
yang harus dikumpulkan atau kecukupan bukti, mencapai tujuan-tujuan berikut ini :
bagaimana bukti itu akan diperoleh dan kriteria
a) keandalan pelaporan keuangan,
yang digunakan untuk mengevaluasi bukti
tersebut. Kecukupan bukti audit digunakan b) menjaga keyakinan dan catatan organisasi,
sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapat auditor atas laporan keuangan yang c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan,
diaudit, seperti tersebut dalam standar efektivitas dan efisiensi operasi.” Tanggung
pekerjaan lapangan ketiga jawab atas pengendalian internal berbeda
antara manajemen dan auditor. Manajemen
Audit Internal bertanggung jawab untuk merancang dan
menerapkan sistem pengendalian internal,
Suatu perusahaan dalam pengelolaannya
serta melaporkan secara transparan perihal
memerlukan audit internal, audit internal
efektivitas pelaksanaan pengendalian ini (Hery,
memberikan nilai tambah bagi laporan
2011). Tujuan pengendalian internal secara
keuangan dan mencegah terjadinya
garis besar menurut MTuanakotta (2013)
penyimpangan-penyimpangan yang dapat
adalah sebagai berikut :
berpengaruh terhadap kondisi perusahaan
(Lasmaya & Karmila, 2011). Sukrisno (2012) 1. Strategis, sasaran –sasaran utama (highlevel
“mengungkapkan bahwa audit internal goals) yang mendukung nilai entitas.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh
bagian internal audit perusahaan terhadap 2. Pelaporan keuangan (pengendalian atas
laporan keuangan maupuun ketaatan terhadap laporan keuangan).
3. Operasi (pengendalian operasional)
Kepatuhan terhadap hukum dan per undang-
undangan.

Dengan penjelasan yang sudah dijelaskan dapat


ditarik kesimpulan bahwa tujuan pengendalian
internal dirancang untuk kepentingan
perusahaan dan melaporkan secara taransparan
mengenai efektivitas perusahaan. Kompetensi
Staf Akuntansi Kompetensi staf akuntansi
merupakan faktor pendukung terciptanya
laporan keuangan yang berkualitas, karyawan
yang memiliki kompeten yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab
terhadap pekerjaan yang dibebankan (Sihite &
Holiawati, 2017). Kompetensi staf akuntansi
merupakan karateristik dan kemampuan kerja
yang mencakup aspek pengetahuan dan sikap
sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan (Yunita
T.Asri, 2015). Kompetensi staf akuntansi
merupakan aspek-aspek pribadi yang dimiliki
oleh seorang pegawai untuk mencapai kinerja
superior (Safwan, Nadirsyah & Syukriy, 2014)
Lima kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang pegawai adalah :

a. Task skills yaitu keterampilan untuk


melaksanakan tugas-tugas rutin sesuai dengan
standar ditempat kerja.

b. Task management skills yaitu keterampilan


untuk mengelola serangkaian tugas yang
berbeda yang muncul dalam pekerjaan.

c. Contingency management skill yaitu


keterampilan mengambil tindakan yang cepat
dan tepat bila timbul masalah dalam suatu
pekerjaan

d. Job role environment skills yaitu


keterampilan untuk bekerja sama serta
memelihara kenyaman lingkungan kerja

e. Transfer skill yaitu keterampilan untuk


beradaptasi dengan lingkungan kerja

Anda mungkin juga menyukai