Anda di halaman 1dari 3

Nama : David Erlangga

Ringkasan Pertemuan 11

Husulul Masarrot

Murojaah

Bab af’al

1 Shohih karena segala sesuatu yang menjadi kekhususan nabi tidak boleh diikuti

2 shohih karena tata cara boleh diikut

3 Khoto karena ada perbedaan pendapat yaitu ada yang wajib, ada yang mustahab , ada yang tawaquf

4 Shohih persetujuan nabi pada yang lainnya bisa jadi hujjah

Lanjutan Bab Naskh

Pembahasan kedua

2. macam macam naskh dari sisi keadaan dan hukum

Ada 3 macam naskh dari tulisan bacaan dan hukumanya

1. Naskh yang dihapus bacaannya akan tetapi hukumnya tidak dihapus , jadi bacaannya dinaskh
tapi hukumnya tidak dinaskh seperti naskhnya ayat yang mewajibkan hukuman rajam bagi laki dan
perempuan yang muhson, hukum ada tapi ayat tidak ada

2. Naskh yang dihapus hukumnya tapi bacaannya masih ada , seperti dan orang orang yang
ditinggal mati untuk memberikan nafkah untuk satu tahun tanpa keluar dari rumah Qs Al Baqarah 120,
kemudian hukum di naskh hanya sampai 4 bulan 10 hari Qs Al Baqarah 134. Jadi awal iddahnya satu
tahun kemudian berubah menjadi 4 bulan 10 hari

3. Naskh Yang dihapus hukumnya sekaligus bacaanya contohnya dihapusnya kemahroman


dengan 10 kali sepersusuan dinaksh jadi 5 kali persusuan
Pembagian naskh dari ada penggantinya atau tidak maka jadi 2

1. Naskh yang tidak ada badalnya dan jenis ini kata imam syafii tidak terjadi , tapi kata ulama lain
ada dinaskh tpi tidak ada gantinya dengan memberikan contohnya di Qs Al Mujadalah ayat 13 , wahai
orang beriman jika ingin melakukan perbincangan khusus kepada nabi maka diperintahkan untuk
bersedekan dulu hal itu lebih baik, jika tidak mendapatkan , maka Allah maha pengampun dan
penyayang. Apakah kalian takut miskin ketika kalian memberikan shadaqah ? jika kalian menunaikan
maka Allah akan bebaskan dari zakat….

Kata Ulama yang menyatakan ada ini menghapus pertama yang mewajibkan shodaqoh pada dalil yang
pertama

Kata syarih : jenis ini tidak ada

2. Di naskh ada penggantinya ada 3 macam

- Hukum yang diganti lebih ringan daripada dihapus seperti iddah Wanita yang ditinggal
suaminya dari satu tahun jadi 4 bulan 10 hari

- Naksh atau penggantinya tidak ada bedanya seperti kiblat berubah dari masjiqdil aqsho
ke masjiqdil haram

- Naks yang diganti dengan yang lebih berat seperti bisa memilih puasa atau memberi
makan untuk puasa Ramadhan, kemudian diganti dengan wajibnya puasa di bulan Ramadhan

3. Lanjutan dari naksh

Musonnif berkata

Boleh mennaskh al quran dengan al quran , boleh mennaksh hadist dengan al quran, hadist dengan
hadist dan boleh mennaskh mutawatir dengan mutawatir, boleh pula mennaskh ahad dengan ahad,
boleh pula naskh ahad dengan mutawatir. Tidak boleh mennaskh mutawatir dengan ahad

Syarah

Kebolehan naskh dan naskh yang tidak boleh ada dua pembahasan

1. dinaskh al quran dan hadist

Boleh menaskh al quran dengan al quran , hadist dengan al quran dan hadist dengan hadist dan
mushonnif tidak menyebutkan al quran dinaskh dengan hadist bisa atau tidak ?Syarih mengatakan
karena ada perbedaan pendapat ulama dalam hal itu, sebagian melarang seperti imam syafii.

Contoh naskh hadist dengan al quran : pergantian kiblat dari masjidil aqsho (Dari hadist) ke masjidil
haram (dari al quran), Al Baqarah 144

Contoh naskh hadist dengan hadist :Dahulu aku melarang kalian ziarah kubur maka sekarang boleh
ziarah kubur
Contoh naskh al quran dengan hadist bagi yang membolehkan : Qs Al Baqarah 180 permasalahan jika
meninggalkan harta yang banyak maka ada kewajiban wasiat maka ini dinaskh dengan hadist tidak ada
wasiat bagi waris secara lafadz ahad hadist ini namun secara makna mutawatir

Kalau dinaskh dengan hadist mutawatir boleh menurut salah satu pendapat

2. Naskh mutawatir dan ahad

1. Mutawatir naskh dengan mutawatir boleh,

2. Ahad dinaskh dengan mutawatir boleh

3. ahad dinaskh dengan ahad boleh

4 mutawatir dinaskh dengan ahad boleh menurut pendapat yang lebih kuat karena sasaran dari
naskh hukumnya dan tidak disyaratkan keberadaan harus mutawatir . Sebagian ulama yang melarang
karena hadist ahad dibawah mutawatir dalam sisi kekuatannya. Kalau Al Quran mutawatir semua, tapi
kalau hadist ada yang ahad dan mutawatir. Meskipun mutawatir kuat tapi dalalah hukum dzonniyyah
maka seperti ahad dari sisi pendalilan yang membolehkan

Bab dalil pertentangan dalil dan penguatannya (ta’arudh dan rojih)

Matan :

Tanbih : jika dua nutqan bertentangan maka tidak lepas dari

1. kemungkinan pertama keduanya umum

2. kemungkinan keduanya keduanya khas

3. salah satunya am dan yang lainnya khas

4. masing masing umum dari satu sisi dan khusus dari sisi yang lain

Jika umum semua yaitu am dengan am, jika bisa digabung maka digabung, jika tidak bisa maka
ditawaquf sampai diketahui Tarikh nuzulnya, tarikhnya diketahui maka yang mutaqaddim di naskh
dengan yang muta aakhir, demikian pula jika keduanya khos

Jika kondisi ketiga maka tinggal ditakhsis saja yang am

Jika salah satunya dari keduanya punya umum dan dari sisi lain khusus maka saling mengkhususkan

Syarah

Saling berhadapannya nash nash dari al quran dan hadist dan ini yang dimaksutkan 2 nutqan yang
punya penunjukan kandungan yang dzonny bukan yang qathi seperti nash, karena nash yang qathi tidak
bertentangan. Mushonnif telah menyebutkan pertentangannya dan ada 4 keadaan dan bisa ayat dengan
ayat bisa dengan ayat dan hadist atau keduanya hadist

Anda mungkin juga menyukai