INOVASI
Mindset old school adalah paradigma lama yang sudah usang. Kalau itu tetap
dianut sebagai solusi, anda sebagai bos atau enterpreneur pasti sudah ketinggalan zaman.
Sekarang anda harus punya gagasan baru yang berani mendobrak pintu – pintu hambatan
dalam usaha.
A. Sikap Mental Self Disruptive
Menunggu adalah situasi yang menjemukan bahkan kalau yang ditunggu tidak
kunjung datang lebih celaka lagi semuanya akan sia-sia belaka. Waktu kita akan terbuang
percuma dan anda tak bisa beranjak kemana-mana.
Orang kadang baru melakakan reaktif apabila ada respon dari luar, akhirnya mereka
sebagai follower yang tanpa memiliki inovasi-inovasi baru. Siapa yang ditunggu? Bisa saja
lingkungan, orang lain, perusahaan. Lalu kapan mereka bisa berubah, sekalipun bisa
prosentasenya sangat kecil, jadi andalah yang perlu mengadakan perubahan sendiri. Perlu
mendevelop sebagai agen perubahan jika anda terlibat dalam suatu organisasi dan
menginginkan sebuah kesuksesan lalu bagaimana solusinya? Ada ditangan anda sendiri.
Anda harus punya pola pikir yang fleksibel punya ide-ide yang terkadang tidak umum
nyeleneh tapi bagi anda berkeyakinan siapa takut? Yang menjadi penhalang seseirang
meniti kariernya tidak disadari adalah pikiran kakunya fixed mindset. Mereka masih
terbelenggu dengan pola pikir seperti itu, kenapa mereka akhirnya lamban mencapai
kemajuan. Kalau sudah terbebas dari pikiran itu, anda bisa mempengaruhi orang-orang
disekitar anda, untuk bersikap disruptif.
Membuat sebuah kebijakan baru yang sebelumnya belum pernah anda cetuskan
biasanya menimbulkan pro dan kontra orang-orang disekitar anda. Ada yang
menyambutnya dengan antusias ada pula yang merasa ragu-ragu dan gamang. Karena
mereka belum merasakan efek dari perubahan tersebut. Tidak sedikit yang memprotes
atas kebijakan tersebut kalau anda sebagai pemimpin harus tegas atas segala kebijakan
dan resiko yang diambilnya bahwa anda adalah pengendali lajunya organisasi dan anda
harus meyakinkan mereka bahwa keputusan yang anda ambil adalah pilihan yang tepat.
Tidak hanya pemimpin saja yang harus bisa beradaptasi, tetapi harus didukung oleh
anak buah. Jadi semua berjalan sinergi dan itu tidak bisa berjalan kalau tidak saling
mendukung, semakin cepat bertindak semakin muluslah tujuan yang diharapkan.
Seorang enterpreneur harus punya future focused mempunyai feeling yang tajam
dalam menatap masa depan, bisa menyikapi masa depan dengan cepat tanpa ragu-ragu,
kuncinya anda harus mau beradaptasi, anda harus segera menangkapnya dan
menjadikannya sebagai sarana kendaraan dalam menjalankan usahanya.
Keyakinan terhadap diri sendiri merupakan modal utama resepnya adalah keyakinan
dan kepastian. Dan milikilah prinsip untuk berbuat dan bertindak. Keyakinan terhadap diri
buka dipicu oleh orang yang tidak bertanggung jawab atau provokator, yang bisa merusak
harapan anda dalam situasi tidak menyenangkan, biasanya menimpa seseorang yang
terkena PHK. Apabila itu terjadi dan menimpa seseorang kita tidak perlu saling
menyalahkan dan mencari kambing hitam.
Anda yang harus memelopori, untuk mengambil langkah baru, misalnya inisiatip
menjadi enterpreneur. Inisiatif adalah keputusan yang anda ambil tanpa harus ragu-ragu
dan dilandasi penuh keyakinan. Orang bisa melejit dan mencapai kesuksesasn tanpa
harus bertindak arogan. Mereka mencapai karier dan bisa dibuktikan oleh orang-orang
yang berfikir positif.
Merubah mindset kita sendiri, memerlukan tindakan, diawali dari pikiran yang
terbelenggu, oleh kebiasaan yang tidak mengarah pada perubahan. Faktor eksternal,
menyikapi perkembangan situasi bisnis di Indonesia, merupakan keputusan bijak, tetapi
menilai kemampuan diri sendiri adalah modal yang utama. Anda harus mempunyai
potensi yang anda miliki. Apakah potensi hanya dimiliki oleh orang tertentu saja?
Itu anggapan yang salah dan semua orang pasti dibekali oleh potensi untuk melejitkan
dirinya sendiri. Tinggal apakah mau mengembangkanya atau tidak. Lihat saja orang-orang
yang mengalami cacat tubuh dengan keyakinannya akan sebuah potensi mereka bisa
meraih harapanya. Hellen Keller seorang wanita Inggris yang bisa mengembangkan
potensinya menjadi wanita luar biasa. Sekalipun dia mengalami kekurangan fisik (buta,
tuli, bisu) dan menghadapi tantangan menjadi sebuah peluang. Ia menganggap sebuah
kesulitan bukan menjadi penghalang. Baginya, ia menjadi orang sukses sebagai seorang
penulis dan pembicara. Keberhasilannya bisa menginspirasi banyak orang bahwa orang
mengalami cacat fisik, tetapi bisa mematahkan rasa pesimis medan ketakutan mencapai
cita-citanya.
Fear of Failure yang menjadi penghalang mendisrupsi diri. Masih ingat ketika anda
balita kemudian mulai berjalan apa yang terjadi, pasti pernah mengalami jatuh. Bukankan
jatuh ini merupakan sebuah kegagalan. Kalau anda melihat uncertainty, melalui kacamata
anak belajar berjalan sudah sepatutnya, anda lebih antusias menembus ketidakjelasan ini.
B. Merubah Fixed Mindset
Anda harus mau beradaptasi ini adalah kunci utama, agar tidak tertinggal oleh
perubahan zaman. Adaptasi seperti apa jangan menutup mata dengan perkembangan
teknologi yang semakin maju. Teknologi internet, social media dan sebagainya. Pola pikir
gaya lama dan monoton, bisa mengakibatkan anda sulit berkembang dan akan mati
tersingkir oleh perubahan. Sebagai contoh binatang zaman purba Dinosaurus yang
bertubuh besar, dengan kerangka tubuh yang kuat, tetapi tidak menjamin bisa untuk
kelangsungan hidupnya dan binatang itu mengalami kepunahan. Apa sebabnya, makhluk
itu tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Manusia dibekali oleh Tuhan akal pikiran sehingga mereka bisa mempertahankan
kelangsungan hidupnya, melalui proses adaptasi anda perlu belajar mengenal potensi diri,
walaupun masih terlihat kecil tapi jangan remehkan, dan anda singkirkan dengan kejam,
tanpa harus berdamai dengan potensi diri anda itu. Caranya dengan mengenalinya lebih,
dan anda lebih fokus untuk meningkatkanya melatih secara kontinyu, sehingga menjadi
kapasitas kecerdasan atau bakat.
Belakangan ini fokus menjadi resep penting dalam mengembangkan potensi diri,
dimana anda dapat memusatkan perhatian lebih utama dalam memecahkan persoalan.
Dengan mengembangkan potensi diri, lewat jalan fokus, anda akan memiliki kelebihan
dan keunggulan sebagai manusia, tentunya bisa menyeimbangkan IQ, EQ, dan SQ.
Seorang Bos, harus cepat merespon dan melakukan perubahan, dengan situasi yang
terjadi dan tentunya membutuhkan suatu pengalaman, sedangkan pengalaman harus
diciptakan dengan keberanian diri, berdasar kekuatan pikiranya. Untuk mendobrak situasi
ketidakpastian, sekalipun tidak menimbulkan resiko, pada jalan yang anda tempuh. Ada
seseirang yang bertahun-tahun, mengabdi bekerja ditempat orang lain tapi gajinya tak
pernah naik. Orang itu tidak berani memprotes, karena takut dikeluarkan oleh Bosnya.
Dan ini mengakibatkan orang upahan yang tidak bisa berbuat banyak.
Perubahan bisa terjadi jika anda mau melakukan dengan keberanian untuk
memulainya, menjadi penakut dan peragu merupakan penghalang, bisa berubah.
Mengeluh bukan jalan keluar dalam menghadapi permasalahan menyalahkan diri sendiri
dan merenungi nasibnya dan tidak disadari seseorang akan kehilangan potensi dirinya.
Anda harus meninggalkan comfort zone tetapi jangan mengambil langkah yang keliru,
atau secara membabi buta pikirkan dan rencanakan setiap keputusan resiko yang diambil,
dengan jalan mengukur kekuatan sendiri.
Anda harus mampu menembus tembok penghalang yang menjadi rintangan untuk
berubah dengan cara lebih focus seorang tokoh tersohor dari India Mahatma Gandhi
pernah berkata bahwa tebalnya tembok penjara tidak setebal tembok pembatas yang
anda ciptakan sendiri (Self Limiting Belief).
Prinsip keyakinan dalam diri anda memang perlu itu menjadi modal utama apabila
seseorang sudah tidak yakin dengan dirinya sendiri walaupun punya potensi untuk sukses
niscaya akan terbuang dengan sia-sia.
Bagaimana agar bisa keluar dari comfort zone? Dari gambaran sebuah tembok itu kita
harus bisa dan mampu merobohkannya. Jadi yang dirobohkan adalah mental kita, yang
selama ini masih terbelenggu. Tidak cukup hanya dengan sebuah teori dan ucapan belaka,
perlu sebuah pembuktian ( Challenging Belief) yaitu berupa action.
Ketika masih remaja saya dulu pernah memelihara Burung Kutilang tentu saja, burung
itu saya piara dalam sangkar, dan setiap pagi atau sore burung itu saya beri makan.
Sampai beberapa tahun, suatu saat burung itu saya lepas dari sangkarnya dan saya
bebaskan untuk terbang ke alam terbuka, tapi apa yang terjadi? Burung kutilang itu tidak
mau beranjak pergi meninggalkan rumah saya. Yaa… burung itu sudah keburu cumbu.
Tidak berani untuk bertualang mencari makan sendiri. Burung itu sudah terbiasa dengan
zona nyamannya.