Anda di halaman 1dari 13

PENANAMAN SIKAP SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN IPS PADA

SISWA SMP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN


SEMARANG

Yekti Utami, Arif Purnomo, Rudi Salam


Program Studi Pendidikan IPS UNNES
yektiutami1@gmail.com
Abstract
SMP Islam Sudirman Ambarawa is one of the schools that is implementing
the instilling of social attitudes through programs in schools. This study whose
aims to find out: (1) to describe the background of social science teachers instill
a social attitude of SMP Islam Sudirman Ambarawa’s students, (2) the process of
cultivation of the social attitude in social studies, and (3) the means used to instill
an social attitude.This study uses qualitative methods to the design of case
studies.Data collection techniques are observation, interviews, and
documentation. Analysis of data using interactive analysis techniques.The results
showed that (1) Background the social studies teacher at SMP Islam Sudirman
Ambarawa instill social attitude is related to the role of humans as social and to
prepare students to live more organized and focused to become good citizens, (2)
the process of instilling the social attitudes through social studies internalized in
the learning process and direcly, (3) facilities that supports the growing process
of social attitudes is through extracurricular activities and other routine activities
in the school.
Keywords: Social Studies, Social Attitudes, Students

Abstrak
SMP Islam Sudirman Ambarawa merupakan salah satu sekolah yang
melaksanakan penanaman sikap sosial pada siswa. Penelitian ini bertujuan: (1)
untuk mengetahui latar belakang guru IPS menanamkan sikap sosial pada siswa
SMP Islam Sudirman Ambarawa, (2) proses penanaman sikap sosial melalui
pembelajaran IPS, dan (3) sarana yang digunakan untuk menanamkan sikap
sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi
kasus.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa (1) latar belakang guru IPS SMP Islam Sudirman Ambarawa
menanamkan sikap sosial adalah berhubungan dengan peran manusia sebagai
makhluk sosial serta untuk menyiapkan peserta didik untuk hidup lebih teratur
dan terarah sehingga menjadi warga negara yang baik, (2) proses penanaman
sikap sosial melalui pembelajaran IPS terinternalisasi dalam proses pembelajaran
maupun disampaikan secara langsung, dan (3) sarana penanaman sikap sosial
dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan rutin lainnya yang ada di
sekolah.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Sikap Sosial, Siswa

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 40


PENDAHULUAN upon the evaluation of an idea
(Sagir, 2012).
Pendidikan merupakan suatu
upaya untuk meningkatkan kualitas Sikap sosial merupakan konsep
sumber daya manusia baik secara afektif yang sangat penting dalam
individu maupun sosial sebagai modal pendidikan. Sikap sendiri dapat
dasar pembangunan bangsa bersifat menguntungkan dan tidak
(Puspitasari,2012). Era globalisasi menguntungkan karena hubungannya
yang terjadi sekarang ini telah banyak dengan perasaan baik positif maupun
berpengaruh dalam berbagai sendi negatif mengenai seseorang, objek,
kehidupan dan menimbulkan masalah atau masalah tertentu. Perasaan
sosial. Masalah sosial yang terjadi tersebut akan menimbulkan suatu
antara lain seperti individualistis, perilaku tertentu yang merupakan hasil
egoistis, kurang dapat berkomunikasi dari pemikiran.
secara efektif, rendahnya empati,
kurangnya rasa tanggung jawab, Sikap dibentuk sepanjang
tingkat dsiplin yang rendah, kurangnya perkembangan hidup seseorang dan
kerjasama dan interaksi dalam turut mempengaruhi tingkah laku
kehidupan bermasyarakat (Ginanjar, seseorang terhadap objeknya sehingga
2016). akan menimbulkan tindakan yang
khas. Sikap dibedakan menjadi dua
Persoalan tersebut men-jadikan yakni sikap sosial dan juga sikap
pendidikan di era sekarang tidak hanya individu. Sikap sosial merupakan cara-
terfokus pada faktor intelektual namun cara kegiatan yang sama dan berulang-
juga diintegrasikan dengan faktor lain ulang terhadap objek sosial. Sikap
seperti sikap sosial. individu merupakan kesukaan atau
Attitude has been one of ketidaksukaan pribadi atas objek,
the most important affective orang, binatang, dan hal-hal tertentu.
concepts in science education. Sikap sosial dinyatakan dengan cara-
Attitude recognizes a favourable cara kegiatan yang sama dan berulang-
or unfavourable feeling toward ulang terhadap objek sosial. Sikap
something (Koballa & Warden, sosial tidak hanya dilakukan oleh
1992), positive or negative seorang saja, tetapi melibatkan orang
feelings about some person, lain sekelompoknya atau masyarakat
object or issue (Newhouse, 1990; (Gerungan, 2009).
Herron, 1996), feelings about
enganging in the behaviour Ahmadi (2009), me-nyebutkan
(Chiappetta & Koballa, 2002); bahwa terdapat dua faktor yang
therefore, attitude is primarily an menyebabkan terjadinya perubahan
affective concept that centres sikap yakni (1) faktor intern yang
berupa daya pilih seseorang untuk

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 41


menerima dan mengolah pengaruh- humanis, sehingga dapat menjadi
pengaruh dari luar, yang disesuaikan jembatan bagi masyarakat untuk
dengan motif dan sikap yang ada menyadari peran manusia yang
dalam diri manusia, terutama minat berdimensi ganda yakni sebagai
per-hatiannya, (2) faktor ekstern yakni makhluk individu sekaligus sebagai
berupa interaksi sosia diluar kelompok. makhluk sosial. Salah satu peran
Sheriff (dalam Ahmadi, 2009:158) penting mata pelajaran Ilmu
menyebutkan sikap dapat diubah dan Pengetahuan Sosial yakni sebagai
dibentuk apabila (1) terdapat hubungan sarana penanaman sikap sosial melalui
timbal balik yang langsung antara proses pembelajaran di kelas.
manusia, (2) adanya komunikasi dari
satu pihak. Nasution (dalam Barr dan Barth,
2003) mengemukakan IPS merupakan
Permendikbud No. 21 tahun program pendidikan yang secara pokok
2016 tentang Standar Isi mempersoalkan manusia dengan
mendefinisikan sikap sosial sebagai lingkungan alam fisik maupun
suatu sikap yang menunjukan perilaku lingkungan sosialnya. Bahan
jujur, disiplin, santun, percaya diri, pembelajaran IPS diambil dari
peduli, dan bertanggung jawab dalam berbagai ilmu sosial seperti Geografi,
berinteraksi dengan keluarga, teman, Sejarah, Ekonomi, Anthropologi,
guru, tetangga, dan Negara. Sementara Sosiologi, Politik, dan
Chaplin (2009), mendefinisikan social Psikologi.Sejatinya IPS merupakan
attitude (sikap sosial) adalah (1) satu mata pelajaran yang sangat penting dan
predisposisi atau kecenderungan untuk kompleks dalam mempelajari
bertingkah laku dengan satu cara fenomena-fenomena sosial yang terjadi
tertentu terhadap orang lain, (2) satu dalam masyarakat. IPS akan menjadi
pendapat umum, dan (3) tingkah laku bekal siswa dalam kehidupan
yang ada dibawah kontrol masyarakat. bermasyarakat (Salam, 2017). Hal
Kedua definisi tersebut mengandung tersebut menunjukan bahwa peran IPS
arti bahwa sikap sosial merupakan sangat strategis dalam rangka
tingkah laku seseorang yang menanamkan sikap sosial pada siswa.
menunjukan sikap tertentu terhadap
orang lain yang dilakukan dengna cara National Council for the Social
tertentu. Studies (NCSS) pada tahun 1993
merumuskan social studies sebagai
Salah satu mata pelajaran yang berikut
menjadi sarana penanaman sikap sosial Social studies is the
adalah mata pelajaran Ilmu integrated study of the social
Pengetahuan Sosial (IPS). IPS sebagai sciences and humanities to
ilmu pengetahuan selain memiliki promote civic competence.
tujuan akademis juga memiliki tujuan Within the school program,

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 42


social studies provide merupakan pembelajaran yang tidak
coordinated, systematic study hanya mendasarkan pada teori, namun
drawing upon such disciplines as berdasarkan pada fakta. IPS memiliki
anthropology, archeology, dimensi integratif yakni mengukuhkan
economics, geography, history, moral intelektual siswa atas dasar nilai-
law, philosophy, political nilai kebaikan.
science, psychology, religion, SMP Islam Sudirman Ambarawa
and sociology, as ell as sebagai salah satu lembaga pendidikan
appropriate content from the yang melakukan upaya penanaman
humanities, mathematics, and sikap sosial kepada siswa. Sekolah ini
natural sciences. The primary merupakan sekolah pinggiran yang
purpose of social studies is to dikenal dengan anak-anaknya yang
help young people develop the nakal, namun dibalik itu terdapat nilai-
ability to make informed and nilai sikap sosial yang telah tertanam
reasoned decisions for the public dalam diri siswa. Tujuan utama
good as citizens of a culturally penelitian ini adalah untuk mengetahui
diverse, democratic society in an (1) Latar belakang guru IPS
interdependent world (NCSS menanamkan sikap sosial pada siswa
dalam Sapriya, 2009). SMP Islam Sudirman Ambarawa,
Kabupaten Semarang, (2) Proses
Rumusan tersebut mengandung
penanaman sikap sosial pada siswa
pengertian bahwa IPS merupakan
SMP Islam Sudirman Ambarawa,
integrasi ilmu-ilmu sosial dan
Kabupaten Semarang, (3) Sarana-
humaniora untuk membentuk warga
sarana yang digunakan dalam proses
negara yang baik. Tujuan IPS yang
penanaman sikap sosial pada siswa
dapat ditarik dari rumusan tersebut
SMP Islam Sudirman Ambarawa,
adalah bahwa IPS membantu generasi
Kabupaten Semarang.
muda untuk mengembangkan
kemampuannya untuk membuat METODE PENELITIAN
keputusan-keputusan yang beralasan
Penelitian ini merupakan
dan sebagai warga negara yang
penelitian kualitatif dengan desain
bertanggungjawab pada suatu
studi kasus. Jenis data yang digunakan
masyarakat yang berbeda budaya serta
dalam penelitian ini adalah perpaduan
masyarakat demokratis dunia yang
antara data primer dan data sekunder.
saling tergantung.
Data primer diperoleh dari hasil
Pembelajaran IPS memiliki peran wawancara terhadap guru IPS SMP
penting dalam pembentukan sikap Islam Sudirman Ambarawa, kepala
sosial siswa. Peran tersebut dapat sekolah, dan siswa. Data primer juga
terwujud melalui peran seorang guru. diperoleh dari hasil observasi peneliti
Pembelajaran IPS pada dasarnya terhadap proses pembelajaran yang

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 43


dilakukan oleh guru IPS di kelas. Data guru. Siswa pun nggak bakal
sekunder diperoleh dari hasil jadi siswa kalau nggak ada
dokumentasi berkaitan dengan data gurunya. Pasti dia manusia
bisa. Yang perlu kita
administrasi sekolah serta dokumentasi
tanamkan pokoknya kita
selama kegiatan penelitian selalu butuh orang lain,
berlangsung. Keabsahan data nggak bisa hidup sendiri”.
penelitian dicek menggunakan (Wawancara tanggal 8
triangulasi sumber dan juga triangulasi Februari 2018)
teknik. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan model interktif dengan Penanaman sikap sosial juga
langkah-langlah pengumpulan data, dilakukan guna melatih siswa agar
reduksi data (data reduction) , dapat hidup lebih teratur dan terarah
penyajian data (data display), dan sehingga dapat menjadi warga negara
diakhiri dengan penarikan kesimpulan yang baik.
(verification). Faktor lain yang mendukung
penanaman sikap sosial di SMP Islam
HASIL PENELITIAN DAN Sudirman Ambarawa adalah terkait
PEMBAHASAN dengan kondisi latar belakang siswa
yang berbeda-beda. Ada yang memang
1. Latar Belakang
berasal dari keluarga lengkap sehingga
Penanaman Sikap Sosial Siswa
sikapnya telah baik, namun banyak
SMP Islam Sudirman Ambarawa
pula diantara siswa yang berasal dari
Penanaman sikap sosial siswa
keluarga tidak mampu bahkan siswa
SMP Islam Sudirman Ambarawa
yang merupakan anak panti asuhan.
dilatar belakangi oleh peran
Selain itu, di SMP Islam Sudirman
manusia sebagai makhluk sosial
Ambarawa juga terdapat siswa yang
yang tidak dapat hidup sendiri dan
memang kurang, baik secara fisik
selalu membutuhkan bantuan orang
maupun psikis. Kondisi tersebut
lain. Hal tersebut sesuai dengan
menunjukan perlunya perhatian khusus
pernyataan yang dikemukakan oleh
dari pihak sekolah untuk membekali
Bu Tien salah satu guru IPS di
siswa agar tumbuh menjadi siswa yang
sekolah tersebut.
memilikii kemampuan tidak hanya
“Perlunya ditanamkan
dalam hal pengetahuan, namun juga
yang pertama kita nggak
boleh lupa bahwa kita kan memiliki sikap sosial yang baik. Hal
itu kan nggak bisa hidup tersebut akan mendorong siswa untuk
sendiri yang jelas. Kita harus tumbuh menjadi warga negara yang
selalu bekerja sama. Kita baik. Seperti yang disampaikan oleh
membantu orang lain. Begitu Bu Tien dalam wawancara tanggal 8
pula walaupun guru bukan Februari 2018. “Yang bisa mendukung
berarti nggak butuh murid,
kita nggak bakal bisa jadi yang jelas kembali lagi anak-anak kita

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 44


itu kan menengah ke bawah, kemudian terarah tidak dapat dilakukan secara
dari latar belakang yang berbeda- instan, namun harus dilakukan secara
bedda. Pluralnya disitu. Anak-anak kontinu sampai nilai-nilai sikap sosial
yang benar-benar butuh bantuan, kasih tersebut tertanam pada diri setiap
sayang atau digatekke gitu loh. Jadi siswa. Penanaman sikap sosial secara
yang mendorong disitu.” kontinu dapat dilakukan melalui
Penanaman sikap sosial akan pembelajaran IPS serta program dan
membentuk siswa menjadi pribadi budaya-budaya keislaman yang ada di
yang lebih baik dan berguna sebagai SMP Islam Sudirman Ambarawa.
bekal terjun ke masyarakat di masa Peran manusia sebagai makhluk
mendatang, didukung dengan notabe sosial yang tidak dapat hidup sendiri
sekolah sebagai sekolah yang berbasis dan selalu membutuhkan bantuan
Agama Islam tentu sikap sangat orang lain. Hal tersebut mengandung
ditekankan. “Untuk menjadi warga arti bahwa peran tersebut harus
Negara yang baik kan sikap sangat melibatkan orang lain dan tidak dapat
diperlukan. Apalagi sini kan SMP dinyatakan sendiri. Manusia untuk
Islam. Dalam pembelajaran kan juga dapat hidup lebih teratur dan terarah
ada penilaian sikap to? Sama kayak serta mampu menjadi warga negara
sekolah lain. Cuma sini ada yang baik tentu tidak terlepas dari
tambahannya pelajaran yang peran orang lain. Peran tersebut dalam
keislamannya itu (Wawancara dengan konteks pembelajaran IPS di sekolah
Sutopo, kepala sekolah, tanggal 12 mengandung arti bahwa siswa
Februari 2018). memerlukan bantuan guru IPS yang
Berdasarkan hasil penelitian membekali siswa untuk mampu
yang telah dijelaskan diatas bahwa menjadi generasi yang siap terjun ke
penanaman sikap sosial siswa SMP masyarakat. Guru tidak dapat menjadi
Islam Sudirman Ambarawa yang guru tanpa adanya siswa, begitu pula
berkaitan dengan peran manusia seorang siswa tidak dapat menjadi
sebagai makhluk sosial dan siswa yang sesungguhnya tanpa adanya
menjadikan siswa agar hidup lebih seorang guru. Kondisi tersebut
teratur dan terarah. Hal tersebut sesuai menunjukan adanya hubungan timbal
dengan pernyataan Ahmadi (2009), balik antara guru dengan siswa dalam
bahwa sikap sosial dinyatakan tidak konteks pembelajaran. Guru, siswa,
hanya oleh seorang saja, tetapi maupun warga sekolah lain juga
diperhatikan oleh orang-orang melakukan hubungan timbal balik
sekelompoknya dan memiliki objek melalui program-program serta
berupa objek sosial. Sikap sosial juga kegiatan yang ada di sekolah.
dinyatakan secara berulang-ulang. Berdasarkan hasil penelitian dan
Berkaitan dengan latar belakang pembahasan diatas dapat disimpulakan
melatih siswa untuk hidup teratur dan bahwa latar belakang penanaman sikap

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 45


sosial pada siswa di SMP Islam materi, serta media pembelajaran yang
Sudirman Ambarawa adalah untuk dapat mendukung proses penanaman
mempersiapkan siswa menjadi warga sikap sosial melalui pembelajaran IPS.
negara yang baik dan siap terjun ke RPP tersebut dijadikan pedoman dalam
masyarakat. Latar belakang tersebut pelaksanaan pembelajaran di kelas.
juga erat kaitannya dengan peran Nilai-nilai sikap sosial yang
manusia sebagai makhluk sosial yang ditanamkan sesuai dengan materi
tidak dapat hidup sendiri dan selalu pembelajaran yang akan dipelajari dan
membutuhkan bantuan orang lain. dari materi tersebut dapat ditentukan
Sama halnya untuk menjadi seorang pula metode serta media pembelajaran
warga negara yang baik tentu tidak yang sesuai materi dan dapat
terlepas dari interaksi dengan orang menunjang proses penanaman sikap
lain, dimana dalam berinteraksi sosial siswa.
memerlukan tata nilai dan sikap yang Yang jelas kalau persiapan yang
baik. dilakukan kita harus ikut dalam
2. Proses Penanaman Sikap kurikulum, kemudian RPP, kemudian
sampai dengan materinya. Nah
Sosial melalui Pembelajaran IPS
biasanya persiapan itu misalnya dari
pada Siswa SMP Islam Sudirman pembelajarannya misal hubungan
Ambarawa sosial, ya kita harus mencari bentuk-
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan bentuk yang sesuai seperti gambar,
Sosial (IPS) merupakan pembelajaran mungkin contoh peristiwa yang sesuai,
yang membahas mengenai kemudian kita cari juga contoh-contoh
permasalahan-permasalahan sosial yang ada dilingkungan sekitar.
Disesuaikan dengan keadaan siswa kita
yang sedang terjadi, sehingga akan
plus lokasi (Wawancara dengan Bu
membantu peserta didik untuk Tien, Guru IPS SMP Islam Sudirman
memiliki kepribadian yang merdeka, Ambarawa, 8 Februari 2018).
sehat fisik, sehat mental, cerdas, serta
menjadi warga negara yang berguna Penanaman sikap sosial melalui
(Indrawati, 2017). Pembelajaran IPS di pembelajaran IPS dapat dilakukan
SMP Islam Sudirman Ambarawa secara langsung maupun tidak
menjadi salah satu media penanaman langsung. Penanaman sikap sosial
sikap sosial siswa. secara langsung dilakukan oleh guru
dengan cara menyampaikan secara
Penanaman sikap sosial melalui lisan sikap-sikap yang sebaiknya
pembelajaran IPS pada siswa SMP dilakukan oleh siswa yang tentunya
Islam Sudirman Ambarawa dimulai berhubungan dengan materi dan
dari penyusunan Rencana Pelaksanaan lingkungan sekitar. Selain itu, guru
Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya juga memberikan teguran kepada siswa
memuat nilai-nilai sikap sosial sebagai yang melanggar aturan sekolah.
tujuan khusus pembelajaran, persiapan Penanaman sikap sosial secara tidak

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 46


langsung dilakukan dengan cara pemberian tugas, atau bisa juga mbak
menyelipkan nilai-nilai sikap dalam dengan contoh kejadian atau peristiwa
materi pembelajaran, kemudian yang terjadi pada saat pembelajaran.
Biasanya kan siswa ada yang terlambat
didukung dengan metode dan media
atau tidak mengerjakan tugas. Nah itu
pembelajaran yang sesuai dengan kan bisa jadi contoh nyata saat
materi. Metode diskusi merupakan pembelajaran mbak. Yang namanya
metode pilihan kedua yang sering sikap ya mbak, kadang sudah
digunakan oleh guru IPS SMP Islam direncanakan dengan matang di RPP,
Sudirman Ambarawa. Metode diskusi tapi tetap saja tidak menutup
melatih siswa memiliki sikap gotong kemungkinan dalam proses
pembelajaran akan ada kejadian atau
royong, ditunjukan dengan adanya
peristiwa yang menunjukan sikap
peran dan keikutsertaan tiap siswa tertentu. Nah itu langsung kita
dalam menyelesaikan permasalahan tunjukan sama siswa. Apakah sikap itu
atau topik yang diberikan oleh guru. baik dan patut dicontoh ataukah tidak
Diskusi juga dapat membentuk sikap (Wawancara tanggal 8 Februari 2018).
tanggung jawab dan disiplin dalam hal
melaksanakan tugas yang diberikan Hal tersebut sesuai degan hasil
sesuai dengan waktu yang telah penelitian Natalia (2016),yang
ditentukan. Percaya diri, toleransi, dan menyebutkan bahwa pembentukan
sopan santun dapat ditanamkan dalam sikap sosial siswa sangat dipengaruhi
kegiatan presentasi setelah diskusi, oleh peran guru terutama melalui
yang mana setiap kelompok harus pembelajaran sosial. Sikap sosial dapat
mempresentasikan hasil diskusi dibentuk melalui pembelajaran IPS
kelompok di depan kelas. Seseorang dengan cara guru memberikan contoh
yang memiliki rasa percaya diri tentu sikap yang baik kepada siswa baik
tidak akan ragu dalam menyampaikan didalam kelas maupun diluar kelas.
pendapatnya di depan umum, begitu Seperti halnya yang dilakukan oleh
pula orang yang memiliki sikap guru IPS SMP Islam Sudirman
toleransi yang baik tidak akan mencela Ambarawa dalam melakukan
pendapat orang lain dan akan penanaman sikap sosial kepada siswa
cenderung mendengarkan dan melalui proses pembelajaran,
menanggapi secara sopan. Kegiatan kemudian didukung dengan kegiatan-
diskusi dan presentasi sangat kegiatan lain diluar jam pembelajaran.
mencerminkan adanya nilai-nilai sosial Penanaman sikap sosial siswa
yang ditanamkan. Hal tersebut sesuai SMP Islam Sudirman Ambarawa tidak
pernyataan Bu Tutik. selalu berjalan mulus. Terdapat
Untuk cara menanamkannya ya kendala-kendala yang memang
bisa dengan contoh nyata yang sesuai menjadi tantangan dalam penanaman
dengan materi pembelajaran pada saat sikap sosial. kendala tersebut adalah
itu. Bisa dijabarkan sesuai dengan berkaitan dengan sikap masing-masing
materi dalam RPP. Ilustrasi juga bisa,

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 47


siswa yang sulit untuk diarahkan, 3. Sarana yang
seperti yang dinyatakan oleh Bu Tutik digunakan dalam Proses Penanaman
dalam wawancara tanggal 8 Februari Sikap Sosial Siswa melalui
2018. Pembelajaran IPS
“…Memang ada sebagian siswa Sikap dapat tumbuh dan
yang tidak mau diarahkan sesuai berkembang dalam basis sosial seperti
keinginan kita. Biasanya karena dari ekonomi, politik, agama, dan
lingkungan keluarga yang tidak
sebagainya. Pembentukan sikap sendiri
mendukung akhirnya ya mereka jadi
kurnag memahami pentingnya nilai dipengaruhi oleh beberapa faktor
sikap. Kalau di sekolah jadinya mereka seperti pengalaman pribadi,
suka bertingkah laku dan berkata kebudayaan, orang lain yang dianggap
semaunya sendiri. Tapi justru penting, media massa, institusi atau
kewajiban kita untuk selalu lembaga pendidikan dan lembaga
mengarahkan mereka.” agama, serta faktor emosi dalam diri
Berbeda dengan Bu Tien yang
individu (Azwar, 2009). SMP Islam
menyatakan bahwa penanaman sikap
Sudirman Ambarawa merupakan salah
sosial mudah dilaksanakan kapan saja
satu lembaga pendidikan yang
dan dimana saja. Bu Tien
melakukan upaya penanaman sikap
menyampaikan pendapatnya dalam
sosial, khususnya pada siswa sekolah
wawancara tanggal 8 Februari 2018.
tersebut. Penanaman sikap sosial di
“Sebetulnya kalau hambatan pokok
SMP Islam Sudirman Ambarawa tentu
nggak ada mbak. Karena sikap sosial
saja tidak hanya dilakukan oleh guru
ditanamkannya mulai dari awal kita
sebagai tenaga pendidik, namun
hanya mendengarkan orang lain,
didukung pula oleh sarana atau media
menyapa, itu kan mudah.”
lain yang ada di sekolah tersebut.
Kedua pernyataan tersebut dapat
Sarana atau media pendukung
disimpulkan bahwa sejatinya upaya
proses penanaman sikap sosial berupa
penanaman sikap sosial dapat
program-program yang terangkum
dilakukan melalui berbagai kegiatan,
dalam kegiatan-kegiatan yang ada di
situasi, dan kondisi yang terjadi. SMP
sekolah. Program yang ada diantaranya
Islam Sudirman Ambarawa dengan
mulai dari 5S (senyum, sapa, salam,
budaya keislaman yang turut menjadi
sopan, santun) yang dilakukan setiap
penguat penanaman sikap sosial tentu
pagi dan berlaku bagi seluruh warga
dapat dengan mudah menanamkan
sekolah, program infak setiap hari
sikap sosial kepada siswa. Kendati hal
Jum’at, serta program kerjasama antara
tersebut, masih terdapat siswa yang
sekolah dengan kepolisian, koramil,
memang masih kurang dalam hal
sekolah lain, dan juga dengan pejabat
kemampuan sikap sosial. Hal tersebut
setempat. Program kerjasama
dipengaruhi oleh faktor intern masing-
dilakukan dengan mengundang pihak-
masing individu.
pihak terkait untuk datang ke SMP

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 48


Islam Sudirman Ambarawa untuk zakat sebagai media penanaman sikap
memberikan motivasi serta bimbingan peduli, kegiatan ekstra-kurikuler,
kepada siswa agar dapat tumbuh kegiatan LDK, lomba-lomba, study
menjadi seorang yang memiliki sikap tour dan kunjungan industri serta
serta perilaku yang baik. Contoh kegiatan rutin lainnya seperti jadwal
bentuk kerjasama nhyata yang telah wajib sholat Jum’at untuk memupuk
dilakukan oleh sekolah diantaranya rasa tanggung jawab.Budaya-budaya
adalah telah dilakukannya sosialisasi tersebut menunjukan bahwa SMP
pencegahan radikalisme oleh Islam Sudirman Ambarawa melakukan
Kejaksaan Negeri Kabupaten penanaman sikap sosial tidak hanya
Semarang pada Oktober 2017. Melalui dalam pembelajaran, namun mulai dari
kegiatan tersebut anak dituntut untuk awal masuk sekolah sampai dengan
ikut aktif dalam membahas pulang sekolah.
permasalahan yang banyak terjadi di Kepala SMP Islam Sudirman
masa sekarang seperti tawuran. Selain Ambarawa, Sutopo dalam wawancara
itu dibahas pula mengenai lambang- tanggal 12 Februari 2018 menyatakan
lambang yang tidak diperbolehkan. tentang program sekolah berkaitan
Contoh lainnya yakni kehadiran camat dengan penanaman sikap sosial siswa.
Ambarawa ke SMP Islam Sudirman “Kita kan tiap pagi juga sudah
Ambarawa sebagai pembina upacara melakukan upaya penanaman sikap to,
sekaligus memberikan tausiyah kepada dengan 5S itu. Senyum sapa salam,
siswa. Camat Ambarawa dalam sopan, santun ... Kalau dalam
upacara tersebut menyampaikan pembelajaran pasti diajarkan. Kalau
kepada siswa bagaimana anak-anak diluar pembelajaran ya kita kan punya
dapat menjunjung nama SMP Islam kegiatan ekstrakurikuler.”Kegiatan
Sudirman Ambarawa dan memberikan ekstrakurikuler yang paling
contoh bagaimana bersikap yang baik. mendukung proses penanaman sikap
“… Contohnya kemarin yang di sosial adalah pramuka. Hal tersebut
kecamatan. Pak camat itu kan salah sesuai pernyataan Bu Tien dalam
satu tokoh di kecamatan Ambarawa. wawancara tanggal 26 Februari 2018.
Yang disampaikan bagaimana anak- “Untuk penanaman sikap sosial ekstra
anak menjunjung nama SMP kita. yang paling dekat itu pramuka.”Sama
Kebetulan pak camatnya juga islam. halnya dengan pembelajaran IPS,
Beliau bisa memberikan tausiyah pramuka juga mampu menjadi media
sedikit. Memberi contoh bagaimana alternatif yang dapat digunakan untuk
bersikap.” (wawancara dengan Bu menanamkan semua indikator sikap
Tien, tanggal 26 Februari 2018). sosial. Kegiatan kemah dalam pramuka
Kegiatan-kegiatan lain yang dapat membentuk sikap disiplin,
mendukung proses penanaman sikap gotong royong, peduli, jujur, santun,
sosial diantaranya kegiatan qurban dan dan toleransi.

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 49


Ekstrakuler selanjutnya yang tarik yang lebih terhadap kegiatan
dapat membentuk sikap sosial adalah tersebut.
Palang Merah Remaja melalui kegiatan Sheriff (dalam Ahmadi, 2009),
sosialnya seperti melakukan menyebutkan bahwa sikap sosial dapat
pertolongan pertama terhadap teman diubah dan dibentuk apabila: (1)
yang sakit. Sementara daftar kegiatan terdapat hubungan timbal balik yang
ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh langsung antara manusia, (2) adanya
siswa SMP Islam Sudirman Ambarawa komunikasi (hubungan langsung) dari
adalah sebagai berikut. satu pihak. Pembentukan dan
1. Pramuka (wajib bagi kelas VII) perubahan sikap tidak dapat terjadi
2. Baca Tulis Al Qur’an (BTA) dengan sendirinya, namun akan
3. MTQ terbentuk dalam hubungannya dengan
4. Rebana suatu objek, orang, kelompok,
5. Marching Band lembaga, nilai, melalui hubungan antar
6. Tari individu, hubungan dalam kelompok,
7. Futsal komunikasi, surat kabar, buku, poster,
8. Voli radio, televisi, dan sebagainya.
9. Pencak Silat Hubungan tersebut dapat dilakukan
10.PMR melalui kegiatan pembelajaran IPS di
Perubahan sikap seseorang kelas, kegiatan ekstrakurikuler,
dipengaruhi oleh faktor intern dan juga kegiatan rutin lain di sekolah, serta
faktor ekstern. Faktor intern berupa kerja sama sekolah dengan lembaga
daya pilih seseorang untuk menerima lain seperti kepolisian, koramil,
dan mengolah pengaruh-pengaruh dari maupun pejabat setempat. Hubungan
luar, yang disesuaikan dengan motif tersebut juga dikuatkan dengan budaya
dan sikap yang ada dalam diri manusia, keislaman yang ada di SMP Islam
terutama minat perhatiannya, Sudirman Ambarawa seperti program
sementara faktor ekstern berupa 5S. program tersebut mengajak seluruh
interaksi sosial diluar kelompok warga sekolah untuk saling bertegur
(Ahmadi, 2009). Sesuai dengan konsep sapa, sehingga dapat terjalin hubungan
tersebut, siswa SMP Islam Sudirman yang harmonis antar warga sekolah.
Ambarawa dalam memilih kegiatan
ekstrakurikuler diarahkan untuk sesuai SIMPULAN DAN SARAN
dengan bakat dan minat dari masing-
Simpulan
masing siswa. Siswa akan mudah
untuk menerima informasi-informasi Berdasarkan hasil penelitian
serta nilai-nilai sikap yang ditanamkan dapat disimpulkan bahwa latar
melalui kegiatan yang diikuti karena belakang guru IPS SMP Islam
dilandasi dengan rasa senang dan daya Sudirman Ambarawa menanamkan
sikap sosial kepada siswa erat

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 50


hubungannya dengan peran manusia jauh kemampuannya, sehingga tujuan
sebagai makhluk sosial yang tidak IPS dan penanaman sikap sosial dapat
dapat hidup sendiri dan selalu tercapai lebih optimal.
membutuhkan bantuan orang lain.
Penanaman sikap sosial juga DAFTAR PUSTAKA
diperlukan guna membantu siswa
untuk hidup teratur dan terarah Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial.
Jakarta: Rineka Cipta.
sehingga menjadi warga negara yang
baik.Proses penanaman sikap sosial Barr, Robert dkk. 2003. Hakekat Studi
melalui pembelajaran IPS di SMP Sosial (The Nature of Sosial
Islam Sudirman Ambarawa dilakukan Studies). Terjemahan Buchari
Alma dan M. Harlasgunawan
secara langsung maupun tidak
Ap. Bandung: Alfabeta.
langsung. Penanaman secara langsung
dilakukan dengan penyampaian secara Gerungan, W.A. 2009. Psikologi
langsung, pemberian teguran kepada Sosial. Editor Januar Budhi.
Bandung: PT Refika Aditama.
siswa yang melanggar aturan, maupun
melalui nasehat-nasehat guru. Ginanjar, Asep. 2016. ‘Penguatan
Penanaman secara tidak langsung Peran IPS dalam Meningkatkan
dengan diselipkan pada materi Keterampilan Sosial Peserta
Didik’. Jurnal Harmony. Vol 1
pembelajaran melalui pemberian
(1). Hal 118 – hal 126.
contoh-contoh nyata maupun melalui https://journal.unnes.ac.id/sju/
metode pembelajaran yang digunakan dex.php/harmony/article/view
guru. Sarana atau media yang 5134 (22 Des 2017)
mendukung proses penanaman sikap
Indrawati, Made Wahyuni dkk. 2013.
sosial melalui pembelajaran IPS yakni ‘Pengaruh Implementasi
dilakukan melalui kegiatan Teknik Klarifikasi Nilai (TKN)
ekstrakurikuler maupun kegiatan rutin Bermuatan Masalah
lainnya yang ada di sekolah. Kontekstual Terhadap Sikap
Sosial dan Hasil Belajar IPS
Saran pada Siswa Kelas V SD Gugus
III Patimura Kec. Denpasar
Berdasarkan simpulan Selatan’. E-Journal Program
disarankan: (1) perlunya peningkatan Pascasarjana Universitas
program-program sekolah yang Pendidikan GaneshaProgram
berkaitan dengan penanaman sikap Studi Pendidikan Dasar’. Vol.
3. Hal 1- hal 12.
sosial seperti tata tertib siswa,
http://pasca.undiksha.ac.id/e
keteladanan guru, dan penyampaian journal/index.php/jurnal_pend
nasehat pada kegiatan-kegiatan yang s/article/download/944/695 (14
ada di sekolah, dan (2) guru lebih Des 2017)
mengembangkan metode, media
Natalia, Destiana. 2016. ‘Pembentukan
pembelajaran dan mengeksplor lebih Sikap Sosial Melalui

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 51


Pembelajaran IPS pada Siswa Sagir, Safak Ulucinar. 2012. ‘The
Kelas VII SMP Negeri 3 Primary School Students’
Palangka Raya’. Jurnal Attitude and Anxiety Towards
Pendidikan dan Pembelajaran Science’. Journal of Baltic
Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. Science Education. Vol 11 (2).
5 (2). Hal 127 – hal 140.
http://www.scientiasosialis.lt/j
http://ppjp.unlam.ac.id/journal se/files/pdf/vol11/127
ndex.php/JS/article/download/ 140.Ulucinar
335/2891 (14 Des 2017) Sagir_Vol.11.2.pdf (8 Des
Peraturan Menteri Pendidikan dan 2017)
Kebudayaan No. 21 Tahun
2016 Tentang Standar Isi. Salam, Rudi. 2017. ‘Model
Pembelajaran Inkuiri Sosial
Puspitasari, Nimas. 2012. dalam Pembelajaran IPS’.
‘Pengembangan Model Jurnal Harmony. Vol 2 (1). Hal
Pembelajaran IPS Berbasis 7 – hal 12.
Multikultural’. Journal of https://journal.unnes.ac.id/sju/
Educational Sosial Studies. Vol ndex.php/harmony/article/vie
1 (2). Hal 98 – hal 103. 19965/9413 (12 Jan 2018)
https://journal.unnes.ac.id/sju/
dex.php/jess/article/view/738 Sapriya. 2009. Pendidikan IPS Konsep
(14 Jan 2018) dan Pembelajaran. Editor Daris
Effendi. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.

SOSIOLIUM VOL.1 NO.1 52

Anda mungkin juga menyukai