Anda di halaman 1dari 40

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDIA HUSADA MADURA


JL. RE. Martadinata No. 45, Telp. (031) 3061522

PERHITUNGAN INDIKATOR
MUTU, KEBUTUHAN TENAGA,
DAN BEBAN KERJA
Rahmad Septian Reza, S.Kep., Ns., M.Kep.
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar praktek profesi.

UMUM KHUSUS
BOR Kejadian Jatuh
ALOS Flebitis
TOI Medication Eror
BTO Dekubitus
NDR
GDR
BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio) adalah prosentase
pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu,
dengan nilai standar baik 60-85% [DEPKES, 2005;
dalam Setiadi (2017)].

𝑂
BOR = (𝐴 ) 𝑥 100

Keterangan:
O = Jumlah tempat tidur yang terpakai
A = Jumlah tempat tidur yang tersedia
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
ALOS
ALOS (Average Length Of Stay) adalah rata-rata lama
perawatan pasien, dengan nilai standar baik 6-9 hari
[DEPKES, 2005; dalam Setiadi (2016)] atau 1 – 10 hari
[Nursalam, 2016; hal.300]
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑚𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛
ALOS = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖)
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
TOI
TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata lama hari
dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah terisi
sampai terisi kembali, dengan nilai ideal 1-3 hari
[DEPKES, 2005; dalam Setiadi (2017)].

∑𝑇𝑇 𝑥 ℎ𝑎𝑟𝑖 −ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑅𝑆


TOI = ∑ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖)
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
BTO
BTO (Bed Turn Over) adalah rata-rata lama hari
pemakaian tempat tidur dalam satu periode, dengan nilai
ideal 5 – 45 hari atau 40 - 50 hari/tahun [DEPKES, 2005,
dalam Setiadi (2017); Nursalam, 2016].

∑ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖)


BTO = 𝑥 100%
∑𝑇𝑇
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
NDR
NDR (Net Death Rate) adalah rata-rata angka kematian
yang terjadi dalam 48 jam setelah dirawat, dihitung
untuk tiap 1000 pasien yang keluar, dengan nilai ideal
<25% [DEPKES, 2005; dalam Setiadi (2017)].

∑𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 >48 𝑗𝑎𝑚


NDR = ∑ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖)
𝑥 100%
GDR
GDR (Gross Death Rate) adalah rata-rata angka
kematian umum, dihitung untuk tiap 1000 pasien
yang keluar, dengan nilai ideal <45% [DEPKES, 2005;
dalam Setiadi (2017)].

∑𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙
GDR = ∑ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 (ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑖)
𝑥 100
ANGKA KEJADIAN JATUH
Kejadian jatuh adalah suatu peristiwa dimana seseorang
mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan orang
lain, dengan tidak sengaja, dengan arah jatuh ke lantai,
dan dengan cidera atau tidak cidera.

𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑗𝑎𝑡𝑢ℎ
𝑥 100%
𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑗𝑎𝑡𝑢ℎ
Penilaian Resiko Jatuh Pasien Dewasa Skala Morse Fall Scale
(Lihat Nursalam, 2016; hal.262)
Penilaian Resiko Jatuh Pasien Anak Skala Humpty Dumpty
(Lihat Nursalam, 2016; hal.263)
Penilaian Resiko Jatuh Pasien Geriatri (Lihat Nursalam, 2016;
hal.265)
FLEBITIS
Flebitis adalah suatu penyakit akibat peradangan
pembuluh darah vena yang disebabkan oleh kateter,
atau zat kimiawi adiktif atau obat-obatan yang
diberikan melalui intravena.

𝐾𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝐹𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑥 100%
𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑓𝑙𝑒𝑏𝑖𝑡𝑖𝑠
Penilaian Kejadian Flebitis Menggunakan Visual Infusion Phlebitis (VIP) Score
(Lihat Nursalam, 2016; hal.273)
MEDICATION EROR
Medication eror adalah kesalahan dalam proses
pengobatan yang masih dalam pengawasan dan
tanggung jawab profesi kesehatan.

𝐾𝑇𝐷 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑂𝑏𝑎𝑡


𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡
DEKUBITUS
Dekubitus adalah kerusakan atau kematian kulit
bahkan sampai otot yang diakibatkan oleh
penekanan suatu area secara terus menerus.

𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑘𝑢𝑏𝑖𝑡𝑢𝑠
𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
Penilaian Resiko Dekubitus Dengan Norton Scale
(Lihat Nursalam, 2016; hal.273)
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
RASIO
Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan dengan
rasio berdasarkan keputusan MENKES RI no. 262
Tahun 1979.
Tipe RS TM/TT TPP/TT TNP/TT TnonP/TT
A dan B 1/(4-7) (3-4)/2 1/3 1/1
C 1/9 1/1 1/5 3/4
D 1/15 1/2 1/6 2/3
E Disesuaikan
Keterangan:
TM : Tenaga medis
TPP : Tenaga paramedis perawatan
TNP : Tenaga non paramedic
TnonP :Tenaga non paramedis perawatan
DOUGLAS
Rumus Douglas
∑ tenaga perawat perhari = ∑ tenaga perawat + ∑ tenaga lepas dinas + 2

Nilai Standart Jumlah per Sif Berdasarkan Klasifikasi Pasien


1. Asuhan keperawatan minimal (minimal care), dengan kriteria:
a. Dapat melakukan kebersihan diri sendiri, seperti: mandi, ganti pakaian;
b. makan dan minum dilakukan sendiri;
c. ambulasi dengan pengawasan atau gerakan;
d. observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap sif;
e. pengobatan minimal, status psikologis stabil;
f. Persiapan prosedur pengobatan.
2. Asuhan keperawatan sedang (parsial care), dengan kriteria:
a. Dibantu dalam kebersihan diri, makan, minum dan ambulasi;
b. observasi tanda-tanda vital setiap empat jam;
c. pengobatan lebih dari sekali;
d. Pakai kateter foley;
e. Pasang infus, intake dan output dicatat;
f. Pengobatan perlu prosedur.
3. Asuhan keperawatan agak berat (Total Care), dengan kriteria:
a. Dibantu segala sesuatunya, posisi diatur
b. observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam sekali;
c. Pemakaian selang NGT
d. Terapi intravena
e. Pemakaian suction
f. Kondisi gelisah/ disorientasi/ tidak sadar
Lanjutan…
Tabel cara perhitungan kebutuhan jumlah tenaga perawat berdasarkan klasifikasi
(tingkat ketergantungan) pasien diruangan

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga


Klasifikasi Jumlah Pasien Pagi Sore Malam
Minimal … … x 0,17 = … … x 0,14 = … … x 0,07 = …
Parsial … … x 0,27 = … … x 0,15 = … … x 0,10 = …
Total … … x 0,36 = … … x 0,30 = … … x 0,20 = …
Jumlah

∑ tenaga lepas dinas = 86 + ∑ 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡


279
86 adalah jumlah hari tidak berdinas dalam setahun; 279 adalah hari efektif bekerja dalam setahun.

Rumus Douglas
∑ tenaga perawat perhari = ∑ tenaga perawat + ∑ tenaga lepas dinas + 2
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
GILLIES

𝐴𝑥𝐵𝑥𝐶 𝐹
= =H
𝐶−𝐷 𝑥 𝐸 𝐺

A = Rata-rata jumlah perawatan pasien


B = Rata-rata jumlah pasien per hari
C = jumlah hari per tahun
D = Jumlah hari libur masing-masing perawat
E = Jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = Jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
G = Jumlah jam kerja efektif per tahun
H = Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
Catatan Penting Dalam Rumus Gillies:
▪ Perawatan pasien (A) ada 3 jenis: langsung, tak langsung dan HE.
▪ Perawatan langsung menurut Minnetti Hurchinsun (dalam Kurniadi,
2013) dengan tingkat ketergantungan: self care = 2 jam, partial care = 3
jam; & total care = 6 jam.
▪ Perawatan tak langsung, menurut Wolfe dan Young (dalam Kurniadi,
2013) serta Hopkins yakni 60 menit (1 jam)/pasien.
▪ HE membutuhkan waktu 15 menit (0,25 jam)/pasien (Nursalam, 2016;
hal 183-184)
Kualifikasi Pasien Perawatan Pasien
Klasifikasi Jumlah Pasien Langsung Tak Langsung HE
Self Care … …x2=… …x1=… … x 0,25 = … Total
Parsial Care … …x3=… …x1=… … x 0,25 = …
Total Care … …x6=… …x1=… … x 0,25 = …
Jumlah ∑ Total

▪ Jumlah keseluruhan total (∑ Total) dibagi jumlah pasien = A


Catatan Penting Dalam Rumus Gillies:

▪ Rata-rata jumlah pasien per hari (B) = BOR x Jumlah TT : 100


▪ Jumlah hari libur: hari minggu [52], cuti [12] dan hari libur nasional [12] (D) =
76 hari
▪ Jam kerja adalah 7 jam, bila hanya libur hari minggu
▪ Ditambah 20% dari total tenaga keperawatan
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 2
pasien.
LOKAKARYA KEPERAWATAN
𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 + 7 (𝑇𝑇 𝑥 𝐵𝑂𝑅)
+ 25%
𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 40

Keterangan:
▪ Jam perawatan sama perhitungannya dengan rumus “A” pada Gillies
▪ Angka “7” merupakan jumlah hari pada satu pekan
▪ Hari kerja efektif: 365 – (52 hr minggu + 12 libur nasional + 12 cuti) =
289 atau 41 minggu
▪ Angka “40” adalah jumlah jam kerja dalam seminggu
▪ Tambahan 25% adalah untuk penyesuaian produktifitas
LATIHAN SOAL
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Madura Husada
memiliki 10 ruang rawat inap. Salah satu ruang
rawat inap bernama ruang “Shofa”, ruangan ini
terdapat 30 tempat tidur, dalam 1 bulan sudah 160
pasien keluar rumah sakit (meninggal 25 pasien dan
135 hidup) dengan lama perawatan 450 hari. Rata-
rata pasien rawat inap perhari diruangan ini
sebanyak 24 pasien, dengan katagori perawatan
minimal 8 pasien, parsial 14 pasien, dan total 3
pasien.
PERHITUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT
TIME AND TASK FREQUENCY
▪ Cara ini untuk mengetahui kualitas pekerjaan yang
dilakukan oleh seorang perawat dan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu pekerjaan
dengan baik

Langkah-langkahnya:
1. Menentukan jumlah sampel perawat yang akan
diambil
2. Membuat formulir kegiatan yang akan dipakai untuk
mengamati serta ada kolom untuk menulis waktunya
3. Menentukan observer; tiap observer mengamati satu
orang perawat
CONTOH TIME AND TASK FREQUENCY
NO KEGIATAN LAMA (menit)
1 Timbang terima 60 menit
2 Pre Konferensi 20 menit
Dst. ...
WORK SAMPLING
Metode work sampling akan mengetahui:
1. Aktivitas apa saja yang dilakukan oleh perawat
saat jam kerja
2. Apakah aktivitas perawat masih ada hubungan
dengan tugas pokok pekerjaannya
3. Dapat membandingkan beberapa proporsi kerja
produktif dan non produktif
4. Jenis beban kerja yang digunakan dikaitkan
dengan waktu dan jadwal kerjanya
CONTOH FORMAT WORK SAMPLING

Peneliti : ………
Ruangan : ………
Tanggal : ………

Jenis Kegiatan Keperawatan


No. Pukul Kode Resp.
Langsung Tidak Langsung Non Keperawatan
1 07.05 A
2 07.10 B
3 07.15 C
Dst.
CONTINOUS SAMPLING
▪ Metode ini hampir sama dengan work sampling,
tetapi perbedaannya metode ini dilakukan terus
menerus terhadap satu orang perawat, dan
dilakukan pada setiap kegiatan secara terperinci.
▪ Pencatatan dilakukan mulai perawat datang hingga
pulang kerja
CONTOH FORMAT CONTINOUS SAMPLING

Peneliti : ………
Ruangan : ………
Tanggal : ………

No. Kegiatan Dimulai Diakhiri Jumlah Waktu


1 Timbang terima 07.00 08.00 60
2 Pre Konferensi 08.00 08.20 20
3 TTV 08.21 09.21 60
Dst.

Anda mungkin juga menyukai