Anda di halaman 1dari 12

Economic Education Analysis Journal 13 (2) (2020)

Economic Education Anysis Journal


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

PENGARUH MINAT, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANGTUA,


LINGKUNGAN SOSIAL DAN FAKTOR BELAJAR TERHADAP
KEPUTUSAN KARIER
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima: Pendidikan dapat melahirkan Sumber daya Manusia (SDM) yang
Disetujui: berkualitas dan unggul. Keputusan adalah suatu proses penelusuran masalah yang
Dipublikasikan: memang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada
terbentuknya kesimpulan atau sebuah rekomendasi. Keputusan seseorang dalam
menentukan pendidikannya akan mempengaruhi kemampuan dalam diri yang
nantinya akan menimbulkan kecenderungan minat. Keputusan Karier ini berasal dari
Keywords: teori belajar sosial umum yang berkembang dari teori behaviorisme dan teori tentang
penguatan (reinforcement) tingkah laku. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
Influence of Interest, adanya pengaruh analisis minat, kondisi sosial ekonomi orangtua, lingkungan dan
Parents Socio-Economic faktor belajar terhdap keputusan karier mahasiswa Populasi dalam penelitian adalah
Conditions, Social selutuh mahasiswa pendidikan ekonomi yang berjumlah 326 mahasiswa.Penelitian
Environment on Career Teknik pengumpulan data menggunakan teknik sampling insidental. Metode
pengumpulan data yang digunakan menggunakan angket. Metode penelitian yang
Decisions
digunakan yaitu metode kuantitatif daengan desain penelitian yang digunakan yaitu
analisis deskriptif yang digunakan pula sebagai analisis data, selain itu uji yang
digunakan yaitu uji analisis regresi, uji asumsi klasik dan uji hipotesis penelitian..
Hasil Penelitian berdasarkan regresi menunjukan bahwa (1)Minat Kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi
UNNES angkatan 2016, (2)Kondisi sosial ekonomi orangtua berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi UNNES
angkatan 2016, (3)Lingkungan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi UNNES angkatan 2016, (4) Faktor
Belajar tidak berpengaruh terhadap keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi
UNNES angkatan 2016, namun memiliki nilai positif secara simultan Saran dalam
penelitian ini yaitu keputusan dalam memilih keputusan karier mahasiswa pendidikan
ekonomi angkatan 2016 sebaiknya memang harus sesuai dengan minat kerja, kondisi
sosial ekonomi orangtua, lingkungan sosial dan faktor belajar sehingga keputusan
yang diambil dapat sesuai dengan yang diinginkan

Abstract
Education creates qualified and excellent human resources (SDM). A
decision is a process of tracing a problem starting from background of problem,
identification of problem, to a conclusion drawing or recommendation. The decision
of a person in determining his/her education will affect his/her self-capability which
in the end forms a tendency of interest. This career decision comes from a general
social learning theory that is developed from behaviorism theory and behavioral
reinforcement theory. The purpose of this study was to determine the influence of
interest analysis, socio-economic conditions of parents, the environment and learning
factors on career decisions The population of the present study was 326 students of
economic education in academic year of 2016. data collection method used was
questionnaire. This research uses incidental sampling technique. Data collection
methods used were using a questionnaire. The research method used is a quantitative
method daengan research design used is descriptive analysis which is also used as
data analysis, in addition to the test used is a regression analysis test, test classic
1
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
assumptions and test hypotheses of research.The results of the research based on
regression showed that (1) interests had a positive and significant influence towards
career decision of economic education (2) parents’ socio-economic condition was
positively and significantly influential towards the career decision of UNNES
economics education students (3) the social environment positively and significantly
influenced the career decision of UNNES economic education in academic year of
2016 (4) learning factors did not have significance towards the career decision of
UNNES economic education students The recommendation in this research is the
decision in choosing a career decision of economic education students in academic
year of 2016 should be in accordance with the interests, parents’ social economic
conditions, social environment and learning factors. Therefore, the decision can be
taken as desired.

How to Cite
Amalia, Mutiara Restu & Widiyanto (2020). Pengaruh Minat, Kondisi Sosial
Ekonomi Orangtua, Lingkungan Sosial dan Faktor Belajar Terhadap Keputusan
Karier

© 2018 Universitas Negeri Semarang

Alamat Korespondensi: p-ISSN 1907-3720


Gedung L3 Lantai 1 FE UNNES
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e-ISSN 2502-5074
E-mail: jamboydarboy@gmail.com

PENDAHULUAN layak kepada setiap warga negara Indonesia.


Pernyataan tersebut tertuang pada dalam Pasal 28
Pendidikan merupakan sarana yang C Undang – undang Dasar tahun 1945 yang isinya
utama dalam memajukan kehidupan manusia, adalah warga negara Indonesia berhak untuk
semakin berkembangnya kehidupan manusia mengembangkan diri melalui kebutuhan
maka akan semakin maju pula cita – cita dan dasarnya hak untuk mendapaatkan pendidikan
tujuan kehidupan manusia. Sehingga dengan dan memperoleh manfaat dari ilmu, pengetahuan
tingginya cita-cita semakin menuntut pula kepada dan tekhnologi, seni, dan budaya. Permyataan
peningkatan mutu pendidikan sebagai sara tersebut menyatakan adanya suatu pendidikan
mencapai cita-cita. Pendidikan sebagai salah satu dapat melahirkan suatu keputusan. Keputusan
sektor yang paling penting dalam pembangunan adalah suatu proses penelusuran masalah yang
nasional dan dijadikan sebagai andalan utama memang berawal dari latar belakang masalah,
yang berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia kesimpulan atau sebuah rekomendasi. Keputusan
(Fuad Ihsanm 2001:4). Pendidikan juga sebagai seseorang dalam menentukan pendidikannya akan
sarana yang dapat digunakan untuk mewujudkan mempengaruhi kemampuan dalam diri yang
tujuan negara ndonesia sebgaimana tercantum nantinya akan menimbulkan kecenderungan minat
dam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat yaitu Dikutip dalam jurnal pendidikan unnes dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. (Utami, Ninda Fitrisari, Widiyanto, 2015 : 4)
Pendidikan dapat melahirkan Sumber dikatakan bahwa “minat seseorang muncul dari
daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan seseorang dan muncul tanpa adanya paksaan dari
unggul supaya bisa menjadi sebuah investasi orang lain”. Sedangkan menurut Slameto
masa depan yang lebih baik. Salah satu cara untuk (2010:180) bahwa” minat merupakan suatu rasa
menghaslkan tenaga kerja terampil dapat lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal
dilakukan dengan memberikan pendidikan yang atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat
2
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
dapat juga diapresiasikan melalui suatu mhasiswa yang melanjutkan pendidikan ke
pernyataan yang memnunjukan bahwa mahasiswa jenjang S2 untuk pilihan karir memang meningkat
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, namun hanya 3 % saja dan di perkuat dengan data
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi yang diperoleh dari Buku Laporan Tahunan
dalam suatu aktivitas. Minat juga tidak dibawa Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan
sejak lahir dan minat selalu diikuti dengan Tinggi 2016, bahwa Jumlah Mahasiswa
perasaan senag dan dari itu pula dapat diperoleh berdasarkan Wilayah IV (regional Jateng)
suatu kepuasan.” Hal ini dapat diartikan jika sebanyak 589.577 mahasiswa dan jumlah
seseorang tertarik pada suatu benda atau senang mahasiswa melanjutkan ke jenjang S-2 dalam
dalam melakukan suatu hal maka sesorang bidang bidang pendidikan menduduki peringkat 3
tersebut melakukan tindakan untuk mendapatkan yaitu sebanyak 987.453. Hal ini sama halnya
benda benda atau sesuatu yang disenangi tanpa dengan data tracer yang diperoleh dari data tracer
ada paksaan dari orang lain. Minat Kerja juga pendidikan ekonomi 2016. Dari data tracer diatas
dapat diartikan sebuah akumulasi dari keinginan dapat dikatakan bahwa minat dapat sebagai salah
dan motivasi untuk kebutuhan seseorang dalam satu faktor untuk menentukan keputusan karier
memilih suatu keinginan keputusan berkarier. pada mahasiswa pendidikan ekonomi S1 untuk
Diperoleh dari data tracer pendidikan ekonomi menentukan keputusan kariernya karena diperoleh
unnes 3 tahun terakhir dibawah ini bahwa minat dari data diatas setiap tahunnya minat mahasiswa
mahasiswa pendidikan ekonomi dalam dalam menentukan keputusan karirnya berbeda
menentukan keputusan berkarier cukup banyak dan cenderung mengalami peningkatan pada
walaupun dalam tabel dibawah ini keputusan bidang non pendidikan. Padahal diketahui nahwa
karier mahasiswa cenderung fluktuatif walaupun lulusan pendidikan ekonomi nantinya memang
mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tabel dipersiapkan untuk menjadi tenaga pendidik.
dibawah ini Selanjutnya dalam rangka mengukur kualitas
Tabel 1.1 kelembagaan suatu perguruan tinggi di Indonesia,
Data Tracer Mahasiswa Pendidikan Kemristekdikti menyusun sebuah alat ukur yang
Ekonomi 3 Tahun Terakhir dimana ditentukan dari 4 aspek dimana setiap
No Status Tahun aspek memiliki bobot masing- masing. Empat
aspek tersebut antara lain Sumber daya Manusia
2017 2018 2019 (SDM) (30 %), Kemahasiswaan (10%),
Akreditasi (30%) dan Penelitian (30%). Dari 4
1 Bekerja 35 % 50% 32% aspek ini yang memang akan dipertimbangkan
pendidikan didalam keputusan karier mahasiswa pendidikan
2 Bekerja non 30% 50% 40% ekonomi Fenomena yang terjadi pada lulusan
pendidikan wisudawan dari data tracer pendidikan ekonomi 3
3 Belum Kerja 24 % - 18 % tahun terakhir diketahui bahwa memang yang
melanjutkan kariernya untuk bekerja cukup
4 Melanjutkan 2% - 5%
banyak dan mengalami peningkatan yang bekerja
Study
dalam dunia pendidikan ataupun non pendidikan.
5 Lain-lain 4% - 5%
Hal ini menandakan bahwasanyya memang minat
Sumber : Data Olahan Tracer Study Pendidikan berpengaruh dalam penentuan keputusan karier
Ekonomi UNNES 2016 mahasiswa pendidikan ekonomi
Dillihat dari Tabel 1.1 dari data tracer Dilihat dari beberapa fenomena lain
study diatas bahwa minat mahasiswa dalam bahwa minat mahasiswa untuk melanjutkan study
menentukan keputusan karier untuk bekerja di sambil berkarir juga mengalami peningkatan,
dunia pendidikan mengalami peningkatan pada walaupun memang lebih banyak memutuskan
tahun 2018 namun mengalami penurunan pada untuk melakukan keputusan berkarier, sebagian
tahun 2019 yaitu 32 % sama halnya dengan yang besar responden mengaku memilih budang sesuai
bekerja di dunia non pendidikan mengalami dengan minatnya dan kemampuan mereka,
peurunan namun leih banyak pada tahun 2019 sedangkan sebagaian memilih prospek lainnya
yaitu sebanayak 40%. Namun didapatkan dari dan terdapat anjuran dari orangtua selain itu
data tracer diatas bahwa memang banyaknya terdpaat pula faktor biaya khususnya bagi warga
3
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
yang benar-benar miskin sebagian tidak bisa daripada melanjutkan study agar dapat
mendapatkan beasiswa yang sudah disediakan mempunyai penghasilan sendiri tanpa
(https://edukasi.kompas.com/read/2018/10/01/) menyusahkan orangtua, karena mereka sadar akan
Selain itu dalam Kondisi Ekonomi biaya yang tinggi per semester akan kuliahnya,
Orangtua masing-masing mahasiswa tidak sedangkan yang bidkmisi sedemikian mereka juga
semuanya baik. Sehingga sebagian besar dari harus berusaha agar memperoleh pengahasilan
mereka lebih memilih menentukan keputusan yang lebih baik dari orangtuanya.
berkarier untuk bekerja. Disebabkan juga dari Lingkungan Sosial menjadi hal yang
beberapa hal, yaitu dengan besarnya biaya sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan sifat
pendidikan di Universitas selama 4 tahun seorang individu dalam menentukan pilihan
menjadikan pertimbangan juga untuk para hidupnya. Dalam observasi awal diketahui, bahwa
mahasiswa S1 untuk melakukan keputusan lingkungan Universitas Negeri Semarang
berkarir. Diketahui bahwa biaya pendidikan yang merupakan universitas yang memang jauh dari
dikelurkan orangtua mereka juga cukup besar keramaian kota namun sangat nyaman. Selain itu
karena dipengaruhi juga oleh faktor golongan lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh
kondisi soail ekonomi orangtua yang dipengaruhi terhadap keputusan karier mahasiswa karena
tingkat pendapatan yaitu golongan 1-8 dalam diperoleh dari observasi awal hampir 65 %
membayar UKT. Hal ini dapat dilihat pada tabel lingkungan tempat tinggal mereka yaitu memiliki
diabawah ini karier pada lingkungan petani ataupun nelayan.
Tabel 1.2 Kemudian lingkunagan eksternal lain yaitu
Presentase Data Mahasiswa Pendidikan lingkungan pergaulannya menurut responden dari
Ekonomi Aktif dan Non Aktif Angkatan beberapa mahasiwa 75 % senang jika berdiskusi
2016 yang Membayar Ukt dan Bidikmisi tentang keputusan karier dengan temannya. Hal
ini diperoleh secara langsung oleh beberapa
No Total Keteranga Presentas
Mahasis n e responden mahasiswa. Dapat diketahui dari
wa observasi awal diatas bahwa faktor lingkungan
Pendidik internal dan eksternal mereka juga menjadi salah
an satu keputusan apa yang akan dilakukan
Ekonomi mahasiswa terutama dalam pemilihan keputusan
1 228 Pembayar 69,7 berkarier mahasiswa.
an ukt
Selain itu faktor belajar juga menjadi
2 99 bidikmisi 30,3
penentuan mahasiswa memutuskan karir mereka .
Jumla 327 100%
h Faktor belajar yang juga menjadikan sebuah
Sumber : indikator dalam keputusan karier Menurut (Rifa’i:
http://data.unnes.ac.id/index.php/ukt/kategori 83-84) bahwa faktor belajar merupakan faktor –
Dapat dilihat dari tabel 1.2 diatas bahwa faktor yang memberikan suatu kontribusi pada
jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi yang proses dan hasil belajar adalah kondisi internal
membayar ukt, sekitar 228 mahasiswa dan 99 dan eksternal Sehingga dalam sebuah penentuan
orang bidikmisi, jika diprosentasekan bahwasanya keputusan karir mahasiwa akan
yang membayar ukt sekitar 69,7% dan yang mempertimbangkan proses atau hasil mereka
bidikmisi sekitar 30,3 %. Maka dari itu sebagian yang didapatkan selama berkuliah juga termasuk
mahasiswa pendidikan ekonomi 2016 69,7% nilai dan pengalamannya. Sehingga mahasiswa
membayar ukt dan dalam kategori ukt yang lebih untuk menetukan keputusan karier mereka
dari kategori III. Ukt yang lebih dari kagetori III selanjutnya masih memepertimbangkan dari 4
atau dapat dikatakan golongan minimal III ini aspek tersebut.
besarnya yang harus diabayrkan lebih dari Berdasarkan uraian diatas, menggunakan
3.000.000 dari 69,7 % mahasiswa pendidikan Teori Pengambilan Keputusan Karir oleh
ekonomi. Krumboltz, yang mengungkapkan bahwa” bahwa
Berdasarkan observasi yang telah “menganggap penting faktor pribadi dan
dilakukan di jurusan pendidikan ekonomi lingkungan sebagai faktor yang menentukan
sebagian besar mahasiswa lebih memilih bekerja keputusan karier seseorang.” Dalam faktor pribadi
4
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
tersebut berhubungan dengan apa yang sudah ada Tabel 1.3
pada diri seseorang, dan faktor lingkungan Data Mahasiswa Pendidikan Ekonomi
berhubungan dengan lingkungan itu sendiri, Tahun 2016
segala sesuatu yang terjadi di lingkungan dan Jumlah
latar kejadiannya. Pribadi dan lingkungan saling No Nama Prodi Polulas
berinteraksi. Interaksi tersebut menimbulkan i
pandangan pada diri seseorang yang selanjutnya 1 Pendidikan Ekonomi 107
mempengaruhi tingkah laku kerjanya. (Pendidikan Akuntansi)
2 Pendidikan Ekonomi 98
Berdasarkan latar belakang yang telah
(Pendidikan Koperasi)
dikemukakan di atas, identifikasi masalah pada 3 Pendidikan Ekonomi 107
penelitian ini mengenai (Pendidikan Administrasi
1. Mengalami penurunun keputusan karier Perkantoran)
untuk bekerja pada tahun 2019 pada Jumlah 312
pekerjaan dunia pendidikan dan non Sumber : (data.unnes.ac.id)
pendidikan namun pada tahun sebelumnya
mengalami peningkatan Teknik Pengambilan sampel yang
2. Banyaknya mahasiswa yang digunakan adalah sampling incidental. Sampling
mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi incidental adalah teknik penentuan sampel
orangtua dalam keputusan karier berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
3. Banyaknya mahasiswa yang kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
mepertimbangkan lingkungan sosial dari digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
internal maupun eksternal utuk menentukan yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai suatu
keputusan berkarier sumber data (Sugiyomo, 2016:85). Sampel penelitian
4. Sebagian mahasiwa juga yang dihitunh menggunakan rumus slovin yaitu
mempertimbangkan dari faktor belajar sebanyak 175 responden mahasiswa pendidikan
selama berkuliah dari proses dan hasilnya ekonomi..
dalam penentuan keputusan berkarier Penelitian ini terdiri atas variabel bebas
Berdasarkan latar belakang dan Identifikasi yaitu: minat, kondisi sosial ekonomi orangtua,
masalah, maka cakupan masalah penelitian ini perlu lingkungan sosial dan faktor belajar sedangkan
dibatasi, agar pembahasan mengenai permasalahan di variabel terikatnya adalah Keputusan Karier.
atas tidak terlalu meluas. Oleh karena itu penelitian Minat adalah akumulasi dari keinginan
hanya meneliti tentang minat, kondisi sosial ekonomi dan motivasi untuk kebutuhan Dari rincian
orangtua, lingkungan sosial dan faktor belajar terhadap tersebut, dapat disimpulkan ada beberapa
keputusan karier mahasiswa.
indikator yang dipergunakan dalam meneliti
minat keputusan karier menurut Syah (2008:136),
METODE diantaranya yaitu
Jenis penelitian ini menggunakan 1. Keinginan
pendekatan kuantitatif, karena data akan 2. Motivasi
diwujudkan dalam bentuk angka dan di analisis 3. Kebutuhan
berdasarkan analisis statisik dan merupakan 4. Kegiatan Menuju proses
termaasuk penelitian kuantitatif expost facto. Menurut Marmot dan Michael dalam
Desain Penelitian yang digunakan adalah analisis Okioga (2013:38) berpendapat bahwa kondisi
deskriptif kuantitatif yang menekankan pada sosial ekonomi merupakan kombinasi antara
pengujian teori melalui pengukuran variable kondisi sosial dan ekonomi yang diukur pada tiap
denngan menggunakan angka dan melakukan individu atau keluarga melalui pekerjaan serta
analisis data menggunakan prosedur statstistik kedudukan sosial dalam masyarakat berdasarkan
dengan bantuan SPSS Versi 22.00. tingkat pendapatan, pendidikan, dan jabatan
Populasi dalam penelitian ini adalah Terdapat tiga kategori dalam kondisi sosial
seluruh Mahasiswa Pendidikan Ekonomi ekonomi di masyarakat yaitu tinggi, menengah,
Angkatan 2016 yang berjumlah 312 Mahasiswa dan rendah. Dilihat berdasarkan tiga hal yang
Dapat dilihat pada tabel berikut ini . berpengaruh dalam kehidupan seperti
pendapatan, pendidikan, dan jabatan. Selain tu,
5
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
pendapatan yang rendah dan pendidikan yang terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
kurang akan menunjukkan prediksi yang kuat di mengelompokkan data berdasarkan variabel dan
masyarakat seperti fisik dan mental yang jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
bermasalah apalagi jika lingkungan sekitar yang variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
tidak mendukung untuk terjadinya kondisi sosial untuk menjawab rumusan masalah, dan
ekonomi yang layak. Sehingga dapat diperoleh melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
indikator dari kondisi sosial ekonomi orangtua yang telah diajukan (Sugiyono, 2016:207).
yaitu : Menurut Sugiyono (2016:147) Statistik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
1. Tingkat Pendidikan
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
2. Tingkat Penghasilan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul
3. Kawasan (daerah) tempat tinggal
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
Lingkungan sosial ini akan menjadi
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
Indikator dalam penentuan keputusan karier.
generalisas
Menurut Purwanto (2004:141) lingkungan sosial
Uji Analisis Regresi yang digunakan
yang menjadi Lingkungan pendidikan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji
digolongkan menjadi 3 yaitu :
Normalitas dan Uji Lineritas. Menurut Ghozali
1. Tempat tinggal (2016:60) mengatakan bahwa “ uji lneritas ini
2. Tempat sekolah/Universitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi
3. Tempat pergaulan model yang digunakan sudah benar atau tidak”.
Faktor belajar yang juga menjadikan Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi
sebuah indikator dalam keputusan karir Menurut apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat,
(Rifa’i: 83-84) bahwa faktor belajar merupakan atau kubik.
faktor – faktor yang memberikan suatu kontribusi Uji asumsi klasik digunakan untuk
pada proses dan hasil belajar adalah kondisi mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan
internal dan eksternal. Terdapat dua konidisi meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan
dalam faktor belajar yang akan dijadikan setiap observasi terhadap garis tersebut (Ghozali,
indikator, yaitu : 2016:96). Uji asumsi klasik yang digunakan
1. Kondisi Internal yang meliputi : meliputi: uji multikolinieritas, uji lineritas dan Uji
a. Kondisi fisik ,mencakup kondisi analisis regresi berganda.
kesehatan organ tubuh Menurut Ghozali, (2016:98), uji statistik
b. Kondisi psikis, mencakup kemampuan F/Uji Simultan pada dasarnya menunjukan
intelektual dan emosional apakah semua variabel independen atau bebas
c. Kondisi sosial, mencakup kemampuan yang dimaksud dalam model mempunyai
bersosialisasi dengan lingkungan pengaruh bersamasama terhadap variabel
2. Kondisi Eksternal, meliputi : dependen/terikat. Untuk menguji hipotesis ini
a. Suasana Lingkungan digunakan statistik F dengan cara pengujian
b. Proses dan hasil belajar dengan membandingkan pro Apabila perhitungan
diperoleh probabilitas < 0,05 maka variabel
Metode pengumpulan data pada penelitian independen berpengaruh terhadap dependen.
ini menggunkan angket atau kuesioner dan Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F
metode dokumentasi.Pengumpulan data yang dengan kriteria pengambilan keputusan apabila F
menggunakan instrumen dibuat dengan hitung < F tabe ldengan signifikansi > 0,05 maka
menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, keputusannya menerima hipotesis nol (Ho). Dan
maka variabel yang akan diukur dijabarkan apabila F hitung > F tabel maka signifikansi <
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator 0,05 maka keputusannya menolak hipotesis nol
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk (H0) dan menerima hipotesis Ha. Artinya secara
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa simultan minat, kondisi sosial ekonomi orangtua,
pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2016:93). lingkungan sosial dannfaktor belajar berpengaruh
Analisis data merupakan kegiatan setelah terhadap keputusan karier mahasiswa pendidikan
data dari seluruh responden atau sumber datalain ekonomi.
6
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
Menurut Ghozali, (2016:98), uji statistik Ada dua analisis yang digunakan dalam
parsial (iji t) pada dasarnya menunjukan seberapa skripsi ini yaitu analisis deskriptif dan analisis
jauh pengaruh suatu variabel penjelas/independen regresi. Analisis deskriptif dalam penelitian ini
secara individual dalam menerangkan variasi digunakan untuk mengetahui pengaruh minat,
variabel dependen. Pengujian hipotesis secara kondisi sosial ekonomi orangtua, lingkungan
parsial ini untuk menguji pengaruh dari masing – sosial, faktor belajar terhadap keputusan karier.
masing variabel yaitu minat (X1), kondisi sosial Variabel keputusan karier untuk mahasiswa
ekonomi orangtua, (X2, lingkungan sosial (X3) pendidikan ekonomi merupakan variabel dependend
dan faktor belajar (X40 terhadap variabel atau variabel yang berpengaruh yaitu keputusan
melanjutkan karier untuk bekerja di dunia pendidikan
dependent yaitu keputusan karier (Y). Uji
atau non pendidikan atau melanjutkan untuk
statistic t dilakukan untuk menunjukkan seberapa
menempuh study setelah lulus atau memilih pekerjaan
jauh pengaruh suatu variabel independen secara lainnya. Di dalam analisis deskriptif, indikator yang
individual dalam menerangkan variasi variabel digunakan untuk mengukur keputusan karier dalam
dependen. Uji t dapat dilakukan dengan melihat penelitian ini yaitu Dinamika Individu
nilai signifikansi t masing-masing variabel pada (Sikap/kemampuan diri sendiri), dinamika kelompok
output hasil regeri menggunakan SPSS dengan (Pengaruh teman) dan Dinamika Lingkungan (Kondisi
signifikansi level 0,05 (α =5 % ). Jika nilai Lingkungan).
signifikansi lebih besar dari α , maka hipotesis Berdasarkan Hasil analisis statistik
ditolak, yang berarti secara individual variabel deskriptif menggunakan SPSS versi 22.0 pada
independent (minat, kondisi sosial ekonomi variabel keputusan karier per prodi menjelaskan
orangtua, lingkungan sosial dan faktor belajar ) bahwa pada variabel keputusan karier per prodi
tidak mempunyai signifikansi terhadap variabel memiliki frekuensi yang berbeda – beda padah
dependen (Keputusan Karier) Jika signifikansi mahasiswa pendidikan akuntasi memiliki frekensi
lebih kecil dari α , maka hipotesis diterima yang cukup yaitu sebesar 47,4 %, pendidikan
(koefisien regresi signifikan) berarti secara ekonomi (koperasi) memiliki frekuensi yang
individual variabel independent (minat, kondisi cukup sebesar 43,9 % dan pendidikan
sosial ekonomi orangtua, lingkungan sosial dan administrasi perkantoran memiliki frekuensi yang
faktor belajar ) mempunyai pengaruh terhadap tinggi sebesar 42,4 %, sehingga mahasiswa
variabel dependen (Keputusan Karier). pendidikan ekonomi memiliki keputusan karier
Dikutip dari Ghozali (2016:97) yang yang tinggi sebanyak 73 mahasiswa dengan
menyatakan pada intinya Koefisien Determinasi ( jumlah presentase 125,2 % walaupun dua prodi
diatas lebih dominan banyak yang menjawab
R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam frekuensi yang cukup sebesar 72 mahasiwa
dalam menerangkan variasi variabel dependen, dengan 123,5 %. Kesimpulannya kategori
dalam hal ini koefisien determinasi digunakan tertinggi pada prodi pendidikan administrasi
untuk mengetahui besarnya pengaruh minat, perkantoran sebesar 42,4 % dengan jumlah
kondisi sosial ekonomi orangtua, lingkungan mahasiswa 25 % yang memiliki kategori tinggi
sosial, dan faktor belajar terhadap keputusan dan terdpat 2 mahasiswa yaitu mahasiswa
karier . Jika yang diperoleh mendekati 1, maka pendidikan akuntansi dan administrasi
dapat dikatakan semakin kuat model tersebut perkantoran yang memiliki keputusan karier yang
dalam menerangkan variasi variabel independent rendah dengan jumlah 3,4 %.
terhadap variabel dependent sebaliknya jika Berdasarkan hasil keputusan karer mahasiswa
mendekati nol, maka semakin lemah variasi jurusan pendidikan ekonomi. Dapat dilihat pada
variabel independent menerangkan variabel tabel dibawah ini.
dependent.
Tabel 1.4
Koefisien determinasi parsial (r2) digunakan
Hasil Keputusan Karier Mahasiswa
untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari
masing-masing variabel bebas, jika variabel
Jurusan Pendidikan Ekonomi
N Inter Kateg Frekue Present Rata
lainnya konstan terhadap variabel terikat, maka o al ori nsi ase -rata
semakin besar variasi sumbangannya terhadap %
variablel terikat. 1 55- Sangat 25 14,28 % 40,0
47 tinggi 3%
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 46- Tinggi 73 41,71 %
7
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
38 50
3 37- Cukup 72 41,41 % 4 27- Renda 0 0%
29 38 h
4 28- Renda 1 0,57 % 5 15- Sangat 0 0%
20 h 26 Renda
5 19- Sangat 1 0,57 % h
11 Renda Jumlah 175 100 % Ting
h gi
Jumlah 175 100% Ting Sumber : Data Penelitian diolah 2020
gi .. Dapat diambil kesimpulannya mahasiswa
Sumber : Data Penelitian diolah 2020 memiliki minat dengan kategori tinggi yaitu
58,14 %, namun jika dilihat dari masing-masing
Berdasarkan hasil perhitungan analisis
prodi, pendidikan akuntansi memiliki minat
deskriptif yang tertera pada Tabel 4.3 terhadap 175
responden mahasiswa dan sebanyakk 25 mahasiswa tertinggi yaitu sebesar sebesar 67,8 % dengan
menyatakan pengaruh keputusan karier sangat tinggi, jumlah 40 mahasiswa.
73 menyatakan keputusan karier tinggi, 72 mahasiswa Di dalam analisis deskriptif kondisi
menyatakan pengaruh keputusan karier cukup, 1 sosial ekonomi orangtua, indikator yang
mahasiswa menyatakan keputusan karier rendah dan 1 digunakan untuk mengukur kondisi sosial
mahasiswa menyatakan keputusan karier sangat rendah. ekonomi orangtua dalam penelitian ini yaitu
Dapat diambil kesimpulannya keseluruhan pendidikan tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan
ekonomi,mahasiswa memilih keputusan karier dengan kawasan tempat tinggal.
kategori tinggi yaitu 40,03 %. Jika dilihat dari masing- Berdasarkan hasil analisis deskriptif
masing prodi pendidikan ekonomi keputusan karier bahwa pada variabel kondisi sosial ekonomi
tertinggi yaitu pada jurusan pendidikan administrasi orangtua per prodi memiliki frekuensi yang
perkantoran sebesar 42,4 %. berbeda – beda padah mahasiswa pendidikan
Berdasarkan analisis deskriptif kategori akuntasi memiliki frekensi yang cukup yaitu
minat, indikator yang digunakan untuk mengukur sebesar 54,2 %, pendidikan ekonomi (koperasi)
minat dalam penelitian ini yaitu keinginan, motivasi memiliki frekuensi yang cukup sebesar 56,1 %
kebutuhan dan kegiatan menuju proses. Berdasarkan dan pendidikan administrasi perkantoran memiliki
hasil analisis deskriptif bahwa pada variabel minat per frekuensi yang cukup sebesar 47,5 %, rata-rata
prodi memiliki frekuensi yang berbeda – beda padah mahasiswa pendidikan ekonomi memiliki kondisi
mahasiswa pendidikan akuntasi memiliki frekensi yang sosial ekonomi orangtua yang cukup sebanyak 92
tinggi yaitu sebesar 67,8 %, pendidikan ekonomi
mahasiswa dengan jumlah presentase 157,8 %.
Kesimpulannya kategori cukup yang memiiliki
(koperasi) memiliki frekuensi yang tinggi sebesar 64,9
presntase yang banyak yaitu pada prodi
% dan pendidikan administrasi perkantoran memiliki
pendidikan ekonomi (koperasi) sebesar 56,1 %
frekuensi yang tinggi sebesar 66,1 %, sehingga
dengan jumlah 32 mahasiswa, terdapat 1
mahasiswa pendidikan ekonomi memiliki minat yang
mahasiswa yaitu mahasiswa pendidikan
tinggi sebanyak 116 mahasiswa dengan jumlah
ekonomi(koperasi) yang kondisi sosial ekonomi
presentase 198,9 %. Kesimpulannya kategori tertinggi
yang rendah dengan jumlah 1,7 % dan dari 175
pada prodi pendidikan akuntansi sebesar 67,8 % mahasiswa terdpat 10 mahasiswa yang memiliki
dengan jumlah 40 mahasiswa dan terdpat 2 mahasiswa kondisi sosial ekonomi orangtu yang tinggi yaitu
yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi(koperasi) dan sebsar 17,1 %.
administrasi perkantoran yang memiliki minat yang Berdasarkan hasil analasis deskriptif
rendah dengan jumlah 3,5 %. mengenai kondisi sosial ekonomi orangtua pada
Berdasarkan hasil analasis deskriptif mengenai mahasiswa jurusan pendidikan ekonomi. Dapat
minat pada mahasiswa jurusan pendidikan dilihat pada tabel dibawah ini.
ekonomi. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.6
Tabel 1.5 Hasil Perhitungan Deskriptif Kondisi
Hasil Perhitungan Deskriptif Minat Sosial Ekonomi Orangtua
N Inter Kateg Frekue Presenta Rat N Inter Kateg Frekue Present Rata
o al ori nsi se a- o al ori nsi ase -rata
% rata 1 63- Sangat 10 5,71 % 45,9
1 63- Sangat 44 25,14 % 58,1 74 tinggi 4%
74 tinggi 4% 2 51- Tinggi 41 23,4 %
2 51- Tinggi 116 66,28 % 62
62 3 39- Cukup 91 52 %
3 39- Cukup 15 8,57 50

8
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
4 27- Renda 32 18,28 % Dapat diambil kesimpulannya bhawa
38 h mahasiswa memiliki lingkungan sosial dengan
5 15- Sangat 1 0,57 % kategori tinggi yaitu 45,94 %, %, namun jika dilihat
26 Renda dari masing-masing prodi pendidikan ekonomi
h
memiliki lingkungan sosial tertinggi yaitu pada jurusan
Jumlah 175 100 % Ting
gi pendidikan administrasi perkantoran 40,17 %
Sumber : Data Penelitian diolah 2020 Berdasarkan analisis deskriptif kategori faktor
belajar, dalam penelitian ini yaitu 1) Kondisifisik:
Dapat diambil kesimpulannya bahwa mahasiswa mencakup kondisi kesehatan organ tubuh, 2) Kondisi
memiliki kondisi sosial ekonomi orangtua dengan psikis : mencakup kemampuan intelektual dan
kategori cukup yaitu 45,94 %, namun jika dilihat dari emosional, dan 3) Internal : Proses dan hasil.
masing-masing prodi pendidikan ekonomi (koperasi)i Berdasarkan variabel faktor belajar per prodi memiliki
memiliki kategori cukup yang memiiliki presntase yang frekuensi yang berbeda – beda padah mahasiswa
banyak yaitu pada prodi pendidikan ekonomi (koperasi) pendidikan akuntasi memiliki frekensi yang tinggi
sebesar 56,1 % dengan jumlah 32 mahasiswa. yaitu sebesar 80 %, pendidikan ekonomi (koperasi)
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif memiliki frekuensi yang cukup sebesar 73,7% dan
lingkungan sosial. indikator yang digunakan untuk pendidikan administrasi perkantoran memiliki
mengukur Lingkungan sosial dalam penelitian ini yaitu frekuensi yang tcukup sebesar 56 %, rata-rata
Lingkungan tempat tingggal, lingkungan mahasiswa pendidikan ekonomi memiliki faktor belajar
sekolah/universitas, lingkungan pergaulan. lingkungan yang tinggi sebanyak 121 mahasiswa dengan jumlah
sosial per prodi memiliki frekuensi yang berbeda – presentase 209,7 %. Kesimpulannya kategori tinggi
beda padah mahasiswa pendidikan akuntasi memiliki yang memiiliki presentase yang banyak yaitu pada
frekensi yang tinggi yaitu sebesar 47,5 %, pendidikan prodi pendidikan akuntansi sebesar 80 % dengan
ekonomi (koperasi) memiliki frekuensi yang cukup jumlah 46 mahasiswa, terdapat 72 mahasiswa yang
sebesar 50,9% dan pendidikan administrasi perkantoran memiliki kategori faktor belajar yang rendah pada
memiliki frekuensi yang tcukup sebesar 40,7%, rata- masing -masing prodi sebesar 30,8 % dan dari 175
rata mahasiswa pendidikan ekonomi memiliki mahasiswa terdpat 36 mahasiswa yang memiliki faktor
lingkungan sosial yang tinggi sebanyak 81 mahasiswa belajar yang tinggi yaitu sebesar 61,7 %.
dengan jumlah presentase 139,1 %. Kesimpulannya Berdasarkan hasil analasis deskriptif
kategori tinggi yang memiiliki presentase yang banyak mengenai faktor belajar pada mahasiswa jurusan
yaitu pada prodi pendidikan ekonomi (koperasi) pendidikan ekonomi. Dapat dilihat pada tabel
sebesar 50,9 % dengan jumlah 29 mahasiswa, terdapat dibawah ini.
7 mahasiswa yang meiliki kategori lingkungan sosial Tabel Error! No text of specified style in
yang rendah pada masing -masing prodi dan dari 175 document..3
mahasiswa terdpat 26 mahasiswa yang memiliki Hasil Deskriptif Faktor Belajar
lingkungan sosial yang tinggi yaitu sebsar 44,5 %. N Inter Kateg Frekue Present Rata
Berdasarkan hasil analasis deskriptif o al ori nsi ase -rata
mengenai lingkungan sosial pada mahasiswa 1 73-62 Sangat 36 20,57 %
jurusan pendidikan ekonomi. Dapat dilihat pada tinggi
tabel dibawah ini. 2 50-61 Tinggi 121 69, 14
%
Tabel 1.7
Hasil Perhitungan Deskriptif Lingkungan Sosial 3 38-49 Cukup 18 10,28 % 56 ,
4 26-37 Renda 0 0% 54 %
Present Rat
N Inter Kateg Frekue h
ase a-
o al ori nsi 5 14-25 Sangat 0 0%
% rata
55- Sangat Renda
1 26 14,85 % h
47 tinggi
46- Juml 175 100 % Ting
2 Tinggi 81 46,28 % ah gi
38
37- Sumber : Data Penelitian diolah 2020
3 Cukup 61 34,85 % 39,5
29
6% Berdasarkan hasil perhitungan analisis
28- Renda
4 7 4% deskriptif yang tertera pada tabel dengan jumlah 175
20 h
Sangat responden mahasiswa, sebanyak 36 mahasiswa
19-
5 Renda 0 0% menyatakan faktor belajar memiliki pengaruh sangat
11
h tinggi, sebanyak 121 mahasiswa menyatakan faktor
Tin belajar memiliki pengaruh tinggi, dan sebanyak18
Jumlah 175 100%
ggi
mahasiswa menyatakan faktor belajar memiliki
Sumber : Data Penelitian diolah 2020 pengaruh yang cukup. Tidak ada mahasiswa yang

9
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
menyatan faktor belajar memiliki pengaruh rendah dan sosial ekonomi orangtua dengan keputusan karier pada
sangat rendah. Dapat diambil kesimpulannya bhawa mahasiswa pendidikan ekonomi UNNES angkatan
mahasiswa memiliki faktor belajar dengan kategori 2016 diterima dan memberikan pengaruh poistif.
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian
tinggi yaitu 56, 54 %, namun kategori tinggi yang
terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian Puput Isnaini
memiiliki presentase yang banyak yaitu pada prodi
Choeriah (2017) tentang Pengaruh Brand Image,
pendidikan akuntansi sebesar 80 % dengan jumlah 46
Motivasi Diri dan Kondisi Sosial Ekonomi Orangtua
mahasiswa.
terhadap Keputusan Melanjutkan Studi di Fakultas
Berikut ini merupakan hasil pengujian hipotesis
Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan 2016,
antara variabel minat, kondisi sosial ekonomi
yaitu di dlam ketiga variabel ini uttamanya kondisi
orangtua, lingkungan sosial dan faktor belajar terhadap
sosial ekonomi orangtua memiliki pengaruh yang besar
keputusan karier .
dan signifikasi Hasil penelitian saya juga menunjukan
bahwa memang terdapat pengaruh antara kondisi sosial
Tabel 1.8 Hasil Uji Hipotesis (uji t) ekonomi orangtua dengan keputusan karier mahasiswa
t Sig di dalam penelitian saya
MINAT 2,047 ,042
3) Hasil uji statasitik dengan IBM SPSS 22.0 Pada
KONDISI
variabel Lingkungan Sosial (X3) diperoleh nilai t
SOSIAL
5,032 ,000 hitung = 5,785 dengan sig = 0,000 < 0,05, dan nilai B
EKONOMI
pada kolom Unstrandardized Coefficients sebesar
ORANGTUA
0,420. Hal ini menunjukan H3 yang menyatakan bahwa
LINGKUNGA ada nya pengaruh lingkungan sosial dengan keputusan
5,785 ,000
N SOSIAL karier pada mahasiswa pendidikan ekonomi FE
FAKTOR UNNES angkatan 2016 diterima dan memberikan
,253 ,801
BELAJAR pengaruh poistif.
Sumber : Data Penelitian diolah 2020 Hasil penelitan ini sejalan dengan Penelitian
Wiwit Febriana (2015) yang meneliti tentang Pengaruh
Berdasarkan Tabel 1.8 dapat dilihat bahwa pendapatan orangtua, Lingkungan Sosial, Potensi Diri
diperolehanalaisis hasiil uji hipotesis secara parsial dan Informasi Perguruan Tinggi Terhadap Minat
antara minat, kondisi sosial ekonomi orangtua,
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa
lingkungan sosial dan faktor belajar terhadap keputusan
karier. Hasil analisis uji parsial (uji t) dapat dijabarkan kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen,
berikut ini : 1) Hasil uji statasitik dengan IBM SPSS dikatakan dalam penelitian ini bahwasanya memang
22.0 Pada variabel minat (X1) diperoleh nilai t hitung lingkungan sosial memiliki pengaruh yang signifikan.
= 2,0437 dengan sig = 0,042 < 0,05, dan nilai B pada
kolom Unstrandardized Coefficients sebesar 0,137.
4) Hasil uji statasitik dengan IBM SPSS 22.0 Pada
Hal ini menunjukan H1 yang menyatakan bahwa
variabel Faktor Belajar (X4) diperoleh nilai t hitung =
adanya pengaruh minat dengan keputusan karier pada
0,253 dengan sig = 0,801 > 0,05, dan nilai B pada
mahasiswa pendidikan ekonomi UNNES angkatan
kolom Unstrandardized Coefficients sebesar 0,019. Hal
2016 diterima dan memberikan pengaruh positif
ini menunjukan H4 yang menyatakan bahwa tidak ada
Hal ini memebrikan gambaran bahwa minat
pengaruh faktor belajar dengan keputusan karier pada
merupakan salah saktu faktor yang mempengaruhi
mahasiswa pendidikan ekonomi UNNES angkatan
mahasiswa pendidikan ekonomi. Hal ini sejalan juga
dengan analisis statistik deskriptif sebagai rsponden 2016 dikarenakan nilai sig > dari nilai α = 0,05
pada minat benar menjawa setuju dan sangat setuju sehingga hipotesis ditolak
yang memberikan arti bahwa minat memang Hal ini tidak sejalan dengan Lenny Amitta
menjadikan sebuh indikator dalam memnetuka suatu Wijayana Kusuma (2016) yang meneliti tentang
keputusan. Kareir. Hal ini minat jsebagi pendorong pengambilan keputusan yang berjudul “Faktor-faktor
untuk memenntuka minat menjadi seorang pendidik. yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi Pendidika
dilakukan oleh, Rahmawati, Ari (2018) yang meneliti Akuntansi di Universitas Negeri Semarang”. Hasil
mengenai Pengaruh Minat, Latar Belakang Sosial penelitian ini menunjukan adanya analisis faktor pada
Ekonomi, dan Persepsi Profesi Akuntansi Terhadap proses internal dan eksternal memilih pengaruh terhap
Memilih Jurusan Akuntansi dengan Brand Image penentuan keputusan kariernya.
sebagai Variabel moderating. Sehingga didalam KESIMPULAN
penelitian terdahulu ini sudah dibuktikan bahwa minat Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan memilih jurusan akuntansi. yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka
. 2) Hasil uji statasitik dengan IBM SPSS 22.0 Pada dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
variabel kondisi sosial ekonomi orangtua (X2) Minat Kerja berpengaruh positif dan
diperoleh nilai t hitung = 5,037 dengan sig = 0,000 < signifikan terhadap keputusan karier mahasiswa
0,05, dan nilai B pada kolom Unstrandardized
pendidikan ekonomi UNNES angkatan 2016
Coefficients sebesar 0,266. Hal ini menunjukan H2
yang menyatakan bahwa adanya pengaruh kondisi

10
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
Kondisi sosial ekonomi orangtua Kelas X1 Jurusan Pemasaran SMK
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Sawunggalih Kuto Arjo Tahun Pelajaran
keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi 2014/2015. Skripsi. UNY
UNNES angkatan 2016
Lingkungan Sosial berpengaruh positif dan Dyah Ayu Anggraeni (2016) . Pengaruh Prestasi
signifikan terhadap keputusan karier mahasiswa Belajar, Pendidikan Orangtua dan
pendidikan ekonomi UNNES angkatan 2016 Informasi Penawaran Beasiswa S2
Faktor Belajar tidak berpengaruh terhadap Terhadap Minat Melanjutkan Studi S2
keputusan karier mahasiswa pendidikan ekonomi pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
UNNES angkatan 2016, namun memiliki nilai Ekonomi UNY Angkatan 2012. Skripsi.
positif secara simultan. UNY
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data
yang telah dilakukan, maka saran yang dapat Fuad Ihsan (2001). Dasae-Dasar Kependidikan.
diberikan adalah sebagai berikut. Jakarta : Rineka Cipta
Keputusan dalam memilih keputusan karier
mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 Fuad Ihsan. 2001. Dasar-Dasar Kependidikan.
sebaiknya memang harus sesuai dengan minat, Jakarta: Rineka Cipta
kondisi sosial ekonomi orangtua, lingkungan
sosial dan faktor belajar sehingga keputusan yang Ghozali,Imam. (2016). Aplikasi Analisis
diambil dapat sesuai dengan yang diinginkan Multivariate dengan Program IBM SPSS
Peneliti menyarankan kepadaa mahasiswa 23. Semarang : Badan Penerbit
agar sebagian tidak terpengaruh dengan Universitas Diponegoro
lingkungan sosial terutama dari lingkungan
pergaulan dalam keputusan kariernya sehingga Gujarati, Damodar N. (2012). Dasar-dasar
dengan tidak terpengaruhnyu dalam memilih Ekonometrika Jilid 2 Edisi 3. Jakarta:
kpeutusan memang harus sesuai dengan Penerbit Erlangga
keinginan
Peneliti juga menyarankan kepada orangtua, Hamalik, Oemar.2004. Proses Belajar Mengajar.
baik yang memiliki penghasilan kecil maupun Bandung : Bumi Aksara
besar untuk selalu mendukung karier anaknya
dalam memilih keputusan karier baik untuk karier Irma Desti Nur’aeni (2016) . Pengaruh Bakat,
di dunia pendidikan, non pendidikan maupun Persepsi Peluang Kerja, Dukungan
melanjutkan jenjang berikutnya Orangtua, dan Pengaruh Teman Sebaya
Untul Penelitian selanjutnya juga dapat Terhadap Keputusan Pemilihan Jurusan
menggunakan variabel independent yang lain Akuntansi Pada Siswa Kelas X
yang dapat mempengaruhi keputusan karier Akuntansi di SMK Muhammadiyah 1
mahasiswa pendidikan ekonomi unnes angkatan Ajibarang Banyumas Tahun Ajaran
2016 2015/2016. Skripsi.Unnes
Untul Penelitian yang akan dataang
diharapkan mampu memperluas sampel penelitian Jefri Herdiansyah; Sri Dwi Prawani (2019)
misalnya dengan menambahkan semua jurusan .Analisis Pengaruh Minat Mahasiswa
pendidikan ekonomi yang berada di universitas Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan
lain. Profesi Akuntansi (PPA)” Studi pada
Mahasiswa STIE Semarang Program
DAFTAR PUSTAKA Studi S1 Akuntansi.

Jurnal STIE SEMARANG VOL 11 No 1 Edisi


Ardana, Komang., Ni Wayan Mujiati., dan Anak
Februari 2019 ( ISSN: 2085-5656, e-
Agung Ayu Sriathi. (2009). Perilaku
ISSN :2232-7826).
Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu
Buku Laporan Tahunan Kementerian Riset,
Lenny Amitta Wijayana Kusuma (2016) . Faktor-
Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi 2016
faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan Mahsiswa Dalam Memilih
Data jumlah mahasiswa pendidikan ekonomi
Program Studi Pendidikan Akuntansi Di
universitas negeri semarang 2016.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Website :
Skripsi. Unnes.
http://data.unnes.ac.id/index.php/ukt/kate
gori
Dhimas Fajar Prasetyo. (2015) Pengaruh Minat
Karir terhdap Kematangan Karier Siswa
11
Mutiara Restu Amalia, Widiyanto/EEAJ
Munandar, Utami (2002). Pemanduan Anak Puput Isnaini Choeriah. (2017) . Pengaruh Brand
Berbakat : Suatu Studi Penjajagan. Image, Motivasi Diri dan Kondisi
Jakarta : Rajawali Press. Sosial Ekonomi Orangtua terhadap
Munandir. (1996). Program Bimbingan Karier Di
Keputusan Melanjutkan Studi di
Sekolah. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Semarang Angkatan 2016. Skripsi.
Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. UNNES.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier Di
Sekolah. Jakarta : Departemen Remaja Rosda Karya Fahmi, Irham.2018. Teori
Pendidikan Dan Kebudayaan Direktoral dan Teknik Pengambilan Keputusan
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek
Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta. PT
Pendidikan Tenaga Akademik.
RajaGrafindo Persada.
Nasution, S. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara Rifa’i, dkk. (2016). Psikologi Pendidikan.
Semarang : Unnes Press
Ngalim, Purwanto.2004. Psikologi Pendidikan.
Bandung : Remaja Rosdakarya Rusyan, Tabrani. 2000. Pendektan dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Nugroho, Rifal emandi (2013). Peningkatan
Kemampuan Pengambilan Keputusan Bumi Aksara.
Karir Melalui Metode Gyroscope pada
siswa kelas XII di Sma Negeri 1 Slameto (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang
Cawas. Skripsi. Hal 15. UNY. mempengaruhinya (edisi revisi)
Jakartra : Rineka Cipta.
Okioga, Charles Kombo.2013. he Impact of
Students’ Socio-economic Background Slameto.(2010) .Belajar dan faktor-faktor yang
on Academic Performance in Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Universities, a Case of Students in Cipta
Kisii University College. Hlm. 38-46.
Amerika Serikat.: American Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu
International Journal of Social Science. Pengantar. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Pasal 28 C Undang – undang Dasar tahun 1945
Penelitian Ari Rahmawati (2018) dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh
Minat, Latar Belakang Sosial Ekonomi,
dan Persepsi Profesi Akuntansi
Terhadap Keputusan Memilih Jurusan
Akunatnsi dengan Brand Image
sebagai Variabel Moderating”. Skripsi.
UNNES.

12

Anda mungkin juga menyukai