Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PELAYANAN KESEHATAN KONTEKSTUAL

MANUSIA, MORAL, NILAI DAN HUKUM

DISUSUN OLEH :

Auriel Tiara P. (P27228019114)

Mahendra Verdi S. (P27228019134)

Rosavelyna S. M. (P27228019151)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Menyelesaikan Mata Kuliah Pelayanan Kesehatan Kontekstual

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV OKUPASI TERAPI

JURUSAN OKUPASI TERAPI

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

TAHUN 2021
1. Hakikat, fungsi, dan perwujudan nilai, moral dan hukum dalam kehidupan
manusia, masyarakat dan negara ?
a. Hakikat, fungsi, dan perwujudan nilai dalam kehidupan manusia, masyarakat
dan negara
Hakikat nilai merupakan gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang
pantas, yang berharga, dan yang mempengaruhi perilaku sosial dari individu
yang memiliki nilai tersebut. Nilai cenderung bersifat tetap, namun dapat
berubah tergantung penilaian dari individu tersebut. Oleh karena itu tidak tepat,
jika dikatakan bahwa ada pergeseran nilai karena nilai tidak pernah bergeser,
hanya saja yang bergeser adalah persepsi atau penilaian manusia.
Pada Hierakhi Kualitas Nilai, nilai sendiri tidak mudah dipahami jika
lepas dari konteksnya. Oleh karena itu, pemahaman tentang nilai harus secara
holistik dan kontinue. Menurut Frondizi nilai terbagai menjadi 3 kualitas yaitu :
 Kualitas primer: manusia memiliki akal, karsa, dan rasa
 Kualitas sekunder: manusia memiliki bentuk, dan warna sehingga bisa
diindera
 Kualitas tersier: manusia memiliki kejujuran, loyalitas, dedikasi,
keberanian, dan sebagainya.
b. Hakikat, fungsi, dan perwujudan moral dalam kehidupan manusia, masyarakat
dan negara
Moral berasal dari bahasa latin yaitu mores yang artinya adat kebiasaan.
Namun dalam bahasa Indonesia moral diartikan sebagai susila. Moral berkaitan
erat dengan bidang kehidupan manusia dalam menilai baik buruknya perbuatan
sebagai manusia. Norma moral dijadikan sebagai tolak ukur dalam menetapkan
antara benar dan salah sikap dan tindakan manusia. Moral memiliki makna
ganda, yang pertama yaitu moral adalah seluruh kaidah. Dan yang kedua moral
adalah nilai yang berkenaan dengan ikhwal baik atau buruk perbuatan manusia.

Perbuatan manusia yang berkaitan dengan baik atau buruk dan ada juga
yang netral. Contoh perwujudan moral dalam kehidupan sehari-hari seperti
Membuang sampah tepat pada tempatnya, membungkukkan badan ketika
melewati orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih ketika mendapat
pemberian dari seseorang. Menunaikan ibadah tepat pada waktunya,
menghargai pendapat orang lain saat rapat sedang berlangsung, mencium tangan
orang tua saat hendak keluar rumah, memberikan tempat duduk saat di
kendaraan umum untuk orang tua maupun ibu hamil yang tidak mendapat
tempat duduk, dan lain-lain.

c. Hakikat, fungsi, dan perwujudan hukum dalam kehidupan manusia, masyarakat


dan negara
Menurut Mudjiono, SH, tahun 2006 Hukum merupakan keseluruhan
aturan tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup berbangsa dan bernegara,
baik tertulis maupun tidak tertulis yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwenang. Hukum juga berfungsi memberikan rasa tentram dan apabila
seseorang melanggar hukum tersebut akan diberikan sanksi hukum. Sehingga
unsur-unsur dalam hukum meliputi:
 Peraturan dibuat oleh yang berwenang
 Tujuannya mengatur tatanan
 Tertib kehidupan masyarakat
 Mempunyai ciri memerintah dan melarang
 Bersifat memaksa dan harus ditaati
Terdapat dua fungsi hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
diantaranya :
1) Sebagai sarana kontrol sosial, maka hukum bertugas menjaga agar
masyarakat tetap berada dalam kontral yang benar saat melakukan perbuatan.
Hukum hanya mempertahankan apa yang telah diterapkan dan diterima di
dalam masyarakat.
2) Sebagai sarana untuk melakukan perubahan masyarakat, maka hukum
bertugas untuk menggerakkan tingkah laku masyarakat kearah timbulnya
suatu keadaan tertentu yang dikehendaki atau di rencanakan.

Selanjutnya tujuan hukum adalah untuk menciptakan ketertiban. Dikarenakan


ketertiban merupakan suatu syarat utama dari adanya masyarakat yang teratur. Untuk
tercapainya ketertiban tersebut diperlukan kepastian. Karena itu hukum harus
mengatur hal yang jelas, baik subyek, obyek, wilayah berlakunya. Selain itu Bentuk
hukum juga harus jelas , apakah bentuknya tertulis atau tidak tertulis.
2. Keadilan, Ketertiban, dan Kesejahteraan sebagai Wujud Masyarakat yang
Bermoral dan Mentaati Hukum
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dan membutuhkan
bantuan satu sama lain.Dalam konteks hubungan dengan orang lain harus ada
keteraturan agar setiap individu selaras dengan orang lain di sekitarnya.tidak
mungkin kita menggambarkan kehidupan manusia tanpa atau di luarnya. Hukum
diciptakan dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menyatakan bahwa tujuan
hukum adalah keadilan, ada yang kemaslahatan negara, ada yang menjamin
kepastian hukum negara dan autres.Namun dalam kaitannya dengan masyarakat,
tujuan utama hukum dapat direduksi menjadi ketertiban (permintaan): Mochtar
Kusumaatmaja (2002, p.3) menegaskan bahwa “ketertiban adalah tujuan utama dan
primordial dari semua hak, kebutuhan akan ketertiban merupakan syarat (dasar).)
Untuk adanya masyarakat yang tertib, ketertiban merupakan tujuan utama hukum
yang merupakan fakta objektif yang berlaku bagi semua masyarakat manusia
dalam segala bentuknya.

Banyak aturan yang telah dibuat dan dihormati oleh masyarakat, seperti aturan
agama, aturan moral, sopan santun, aturan moral dan moral, dan lain-lain, meskipun
ada kalanya aturan hukum tidak sesuai atau tidak sesuai dengan aturan tersebut.
Thaib (2001) mengatakan hukum adalah hukum jika Anda mau, diterima oleh kami
anggota komunitas; jika kita juga sungguh-sungguh berpikir, itu seperti yang
dirumuskan dalam undang-undang, dan di atas semua itu benar-benar juga menjadi
kenyataan hukum dalam kehidupan orang-orang dalam masyarakat.Oleh karena itu,
hukum sebagai aturan sosial tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai yang berlaku
dalam suatu masyarakat. Dapat juga dikatakan bahwa hukum mencerminkan nilai-
nilai yang berlaku dalam masyarakat. Lebih lanjut Mochtar Kusumaatmadja (2002,
hlm. 10) menyatakan bahwa “hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan
hukum yang hidup dalam masyarakat, yang tentunya juga sesuai atau merupakan
cerminan dari nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat tersebut.
3. Problematika Nilai, Moral dan Hukum dalam Masyarakat dan Negara

Hukum merupakan alat untuk menciptakan suatu keadilan bagi seluruh


masyarakat. Keadilan bagi seluruh rakyat merupakan suatu harapan bagi seluruh
manusia, hal ini ditujukan untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan
terpenuhinya berbagai hak dalam menjalani kehidupan. Namun dewasa ini keadilan
justru hal yang sulit untuk ditegakkan. Hal ini dikarenakan kelemahan dan
kekurangan hukum yang ada di Indonesia. Sejauh ini penegakkan hukum di
Indonesia masih berkaitan dengan politik, dimana yang memiliki kekuasaan akan
lebih unggul dan mendapatkan keadilan jauh lebih baik daripada rakyat biasa.
Pancasila merupakan salah satu landasan yang baik yang digunakan untuk
mewujudkan keadilan hukum di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk dijadikan
tonggak utama dalam membentuk keadilan dengan memanusiakan manusia secara
adil dan beradab. Berdasarkan hal tersebut keailan merupakan prinsip moral yang
bersifat universal, dimana nilai-nilai pokok seperti keadilan ini dibutuhkan oleh
seluruh masyarakat Indonesia.

Kemerosotan nilai-nilai yang telah diwariskan ini mengakibatkan seseorang


dengan mudahnya menyalahgunakan kewenangan hukum. Sehingga akhir-akhir ini
problematika yang timbul dalam segi hukum di Indonesia yaitu hukum dan keadilan
yang dapat dibeli oleh mereka yang memiliki jabatan tinggi, kekuasaan, dan uang
yang cukup banyak pasti akan mendapatkan perlindungan meskipun sedang terlibat
masalah/melanggar hukum. Hukum yang seharusnya menjadi penolong demi
menegakkan keadilan justru berubah menjadi pembunuh karena hal-hal tersebut.
Padahal masyarakat Indonesia mengharapkan penegakkan hukum yang baik demi
terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya kesenjangan dalam
menegakkan hukum ini jelas bertentangan dengan arti keadilan itu sendiri.
Seharusnya para penegak hukum yang ada di Indonesia ini menggunakan prinsip
yang tertera pada Pancasila. Sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan norma
yang telah diwariskan para pejuang terdahulu. Penerapan hal ini ditujukan agar
terwujud keadilan yang tidak tajam kebawah maupun tumpul ke atas.
4. Contoh Kasus Penyimpangan Seksual
Menurut Junaedi, tahun 2010, penyimpangan seksual (sexual deviation) atau
abnormalitas seksual (sexual abnormality) atau ketidakwajaran seksual (sexual
perversion) atau kejahatan seksual (sexual harrasment) merupakan bentuk
dorongan dan kepuasan seksual yang diperoleh atau ditunjukkan kepada objek
seksual secara tidak lazim. Disebut tidak lazim karena perilaku menyimpang
seksual diikuti oleh fantasi seksual yang diorientasikan pada pencapaian orgasme
melalui hubungan di luar kelamin heteroseksual dengan jenis kelamin yang sama
atau dari partner seks di bawah umur atau hubungan seksual yang secara normatif
bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual yang diakui masyarakat
secara umum. Hal inilah yang mendasari asumsi, penyimpangan seksual sebagai
bentuk penyalahgunaan fitrah kemanusiaan dan bertentangan dengan akal sehat.
Terdapat beberapa macam penyimpangan seksual :

Macam-Macam
No. Penyimpangan Keterangan
Seksual
Perilaku seks menyimpang di mana kepuasan seksnya
1. Fetishisme diperoleh dengan cara onani atau masturbasi dengan benda-
benda mati seperti celana dalam, bh, gaun, dan semacamnya
Kelainan di mana seseorang menyukai berhubungan seksual
2. Homo Seksual dengan sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada
perempuan disebut lesbian.
Penyimpangan seksual di mana seseorang merasakan
3. Sadomasokisme memperoleh kenikmatan seksual setelah menyakiti pasangan
seksnya.
Kelainan seks di mana seseorang menikmati seks setelah
4. Masokisme
terlebih dulu disiksa oleh pasangannya.
Perilaku menyimpang seksual di mana seseorang
memperoleh kepuasan seksual setelah mengintip orang lain
5. Voyeurisme
yang sedang melakukan hubungan seksual, sedang telanjang,
sedang mandi, dan semacamnya.
Orang dewasa yang menyukai berhubungan seksual dengan
6. Pedofilia
anak yang berusia di bawah umur.
7. Bestially Kelainan seksual di mana seseorang menyukai berhubungan
seksual dengan binatang seperti anjing, kuda, kambing,
ayam, dan lain-lain.
Seseorang yang berhubungan seks dengan sesama anggota
8. Incest
keluarga (sedarah).
Kelainan seksual di mana seseorang menyukai berhubungan
9. Necrophilia
seksual dengan mayat.
Kelainan seksual di mana seseorang merasa terangsang
10. Zoophilia
setelah melihat binatang sedang berhubungan seks.
Kelainan seksual di mana seorang laki-laki menyukai
11. Sodomi
hubungan seks melalui dubur pasangannya.
Kelainan seksual di mana seseorang laki-laki merasa
memperoleh kepuasan seksual dengan jalan menggesek-
12. Frotteurisme
gesekkan alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat
publik/umum seperti di bis, kereta, dan semacamnya.

Beberapa resiko yang dapat muncul dari perilaku penyimpangan seksual diantaranya
adalah :
1. Seks bebas yang dilakukan pasangan tanpa ikatan pernikahan dan dengan tidak
menggunakan alat kontrasepsi menjadi sebab kehamilan pranikah. Akibatnya,
banyak di antara perempuan yang hamil pranikah yang melakukan aborsi atau
pengguguran kandungan, dengan cara bantuan ramuan atau obat-obatan, memijat
peranakannya dengan bantuan dukun atau dokter atau bidan, dan lain sebagainya.
Hal ini dapat menyebabkan resiko pada pendarahan, infeksi, bahkan kematian si
calon ibu.
2. Aktifitas seks yang tidak sehat sangat beresiko terhadap munculnya penyakit
menular seksual seperti :
No. Penyakit Keterangan
Seseorang yang menderita penyakit ini kencingnya
bernanah. Penyakit ini menyerang organ seks dan
organ kemih. Kecuali itu, juga menyerang selaput
1. Gonorea
lendir mulut, mata, anus, dan beberapa organ tubuh
lainnya. Bakteri yangmenjadi penyebab penyakit ini
adalah Gonococcus.
2. Sifilis Disebut juga dengan “Raja Singa”. Penyakit ini
ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan
barang-barang seperti handuk, celana dalam, jarum
suntik, dan lain-lain dari seorang yang tertular.
Penyebab penyakit ini adalah kuman Treponema
Pallidum.
Penyebabnya adalah virus Harpes Simpleks. Disebut-
sebut penyakit yang telah dikenal sejak lama dalam
3. Herpes
sejarah umat manusia. Ditularkan oleh Bangsa Yunani
dan Romawi, terutama oleh Louis XV.
Klamidia berasal dari kata Chlamydia, sejenis
organisme mikroskopok yang dapat mengakibatkan
infeksi pada leher rahim, rahim, saluran indung telur,
4. Klamidia
dan saluran kencing. Gejala yang banyak dijumpai
yaitu keluarnya cairan dari vagina yang berwarna
kuning dan disertai rasa panas/ terbakar saat kencing.
Disebut pula infeksi ragi. Di dalam vagina perempuan
terdapat berjuta-juta ragi. Tidak akan menjadi masalah
5. Candida jika volumenya normal. Namun, jika ragi berkembang
terlalu pesat, dalam keadaan tertentu dapat menjadi
infeksi.
Disebabkan sejenis bakteri yang menyerang kulit
kelamin dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika
6. Chancroid
luka ini pecah, bakteri akan menjalar ke daerah
kelamin.
Mirip dengan Chancroid. Ebabnya juga karena bakteri.
Bagian yang diserang penyakit adalah permukaan kulit
Glanuloma
7. penis, bibir vagina, klitoris, anus, dan akan berubah
Inguinale
membentuk jaringan berisi cairan yang mengeluarkan
bau busuk.
Disingkat LGV. Penyebabnya adalah virus dan dapat
Lymphogranulom mempengaruhi seluruh organ tubuh, Disebut-sebut
8.
a venereum berbahaya karena antibiotik belum mampu
menanggulanginya.
Adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, yaitu menurunnya sistem kekebalan tubuh
9. AIDS
seseorang. Penyebabnya adalah virus yang disebut HIV
(human immunodeficiency virus).
10. ARC Singkatan dari AIDS related complex, yang
menyebabkan timbulnya pembengkakan pada kelenjar
di sekitar paha dan daerah lainnya.
Penyakit yang disebabkan serangga yang disebut mite.
11. Scabies Serangga tersebut dapat menelusup masuk melalui
kelamin dan berkembang biak dengan cepat.
Singkatan dari Pelvis Inflammatory Disease, yaitu
12. PID penyakit infeksi sistem saluran reproduksi perempuan
seperti gonorea atau clamydia.
Penyakit ini merupakan penyakit yang menyerang
Trichomonas vagina perempuan dan menyebabkan terjadinya infeksi
13.
infection dengan mengeluarkan cairan busa disertai dengan rasa
gatal dan panas pada vagina.
Penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang
alat kelamin seseorang. Pada laki-laki virus ini
14. Venereal Warts menyerang bagian kepala penis, dan sementara pada
perempuan menyerang bibir vagina dan daerah sekitar
anus.
Perilaku penyimpagan seks jika ditinjau dari Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) ini merupakan bentuk perbuatan cabul yang bertentangan dengan
alam. Perbuatan ini dinilai sebagai pelanggaran kesusilaan dalam lingkup nafsu birahi.
Penyimpagan seks ini tertuang dalam pasal 292 KUHP, dimana pasal ini mengancam
pelaku penyimpangan seks (sodomi) yang dilakukan pada seseorang yang belum
cukup dewasa demi memuaskan nafsu birahinya. Para pelaku penyimpangan seks ini
menginginkan untuk dilegalkannya pernikahan sejienis di Indonesia. Namun
pernikahan sejenis secara normatif tidak dapat dilakukan di Indonesia, hal ini
dikarenakan tidak sesuai dengan hukum perkawinan yang ada di Indonesia. Selain itu
mayoritas masyarakat Indonesia yang memeluk agama Islam, tentu sangat
bertentangan dengan syariat-syariat Islam. Dimana telah disampaikan pada Al-Quran
dan Al-Hadist yang menyebutkan bahwa kaum homoseks merupakan perbuatan yang
tidak benar. Dengan demikian perbuatan homoseks ini tidak sesuai dengan nilai,
moral, dan hukum yang berlaku di negara kita.

Anda mungkin juga menyukai