Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar belakang


Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial
bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran
dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 %
Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan
Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila
komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain
yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara
sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan
kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang
terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang
dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat
dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga
suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan.

B.   Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini
adalah:
1.      Apa pengertian udara?
2.      Apa itu pencemaran udara?
3.      Apa saja jenis-jenis pencemaran udara?
4. Apa saja sumber pencemaran Udara?
5.      Apa dampak pencemaran udara terhadap lingkungan?
6.      Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?

C.   Tujuan penulisan


Secara umum, tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ipa
tentang polusi (pencemaran) khususnya polusi udara dan untuk memperluas pengetahuan

1
tentang pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah;
1. Untuk mengetahui pengertian udara?
2. Untuk mengetahui pencemaran udara?
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran udara?
4. Untuk mengetahui sumber pencemaran Udara?
5. Untuk mengetahui dampak pencemaran udara terhadap lingkungan?
6. Untuk mengetahui cara mencegah pencemaran udara?

D.  Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai
pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara kita untuk
menanggulangi pencemaran udara.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Udara
Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran
biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh  pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang
berhubungan dengan sumber panas  atau daerah panas dan dingin  pada atmosfir. Kecepatan
angin  selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer
panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh
kecepatan angin.
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida
(CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di
atmosfer bumi.
a. Nitrogen
Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk
protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu
memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat
menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis
diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla
(tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat.
Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir,
secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
b.  Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya
karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan
energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan
pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan
oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi.
c. Angin dan kelembaban
Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan.
Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan.
Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.
Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah

3
jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan
kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan
panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).
Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH)
dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol
persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada
saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan
dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun,
2002).
B.  Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
brfungsi lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4
Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap
makhluk hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila : 
1.      Jumlah melebihi jumlah normal 
2.      Berada pada waktu yang tidak tepat
3.      Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan
pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara
dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga
terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan
hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure
pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang
mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat
sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH
yang rendah
4
C.   Jenis-Jenis Pencemaran Udara
1.     Menurut bentuk
a.       Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan
Sulfat Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO),
Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon .
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b.      Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2.     Menurut tempat dan sumbernya
a.       Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam
ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b.      Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dll.
3.     Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan
menjadi 4 jenis yaitu:
a.       Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan.
Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran
pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
b.      Asfiksia

5
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat
O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida,
Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c.       Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter,
aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d.      Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol,
toluen dan xylene.
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4.     Menurut asal
a.       Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon
serta berbagai partikel.
b.      Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis
pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil
reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal
dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

D.   Sumber Pencemaran Udara


1.      Kegiatan manusia
a. Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan
ke daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun
meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia
yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon
dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.

6
b. Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri
besi dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri
alumunium, industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak,
industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi
perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh
karena itu pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk
pengendalian limbah.
c. Pembangkit listrik
d. Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan
bakar
e. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.      Sumber alami
a. Gunung berapi
b. Rawa-rawa
c. Kebakaran hutan
d. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3.      Sumber-sumber lain
a. Transportasi amonia
b. Kebocoran tangki klor
c. Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
d. Uap pelarut organik

E.   Dampak Pencemaran Udara


1.      Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai
paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran
napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
7
2.      Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat
proses fotosintesis.
3.      Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH
air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a.       Pencairan es di kutub
b.       Perubahan iklim regional dan global
c.        Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di
stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan
laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Berikut tabel dampak pencemaran udara berupa gas:
N BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
O PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan bakar Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas
(SO2) minyak yang mengandung sehingga menimbulkan gejala batuk dan
Sulfur. Pembakaran limbah sesak nafas.

8
pertanah. Proses dalam   
industri.   

2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung yang Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat
(H2S) masih aktif. merusak indera penciuman (nervus
olfactory)
3.    Nitrogen Oksida    Berbagai jenis pembakaran.    Menggangu sistem pernapasan.
(N2O)    Gas buang kendaran    Melemahkan sistem pernapasan paru dan
   Nitrogen bermotor. saluran nafas sehingga paru mudah terserang
Monoksida (NO)    Peledak, pabrik pupuk. infeksi.
   Nitrogen Dioksida
(NO2)
4. Amoniak (NH3) Proses Industri    Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
   Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera penciuman.
5.    Karbon Dioksida    Semua hasil pembakaran.    Menimbulkan efek sistematik, karena
(CO2)    Proses Industri meracuni tubuh dengan cara pengikatan
   Karbon Monoksida . hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi
(CO) jaringan tubuh akaibatnya apabila otak
   Hidrokarbon kekurangan oksigen dapat menimbulkan
kematian.
   Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan
gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan
jantung.

F.   Cara Mencegah Pencemaran Udara


Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan
pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya
caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan,
melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau
memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan
konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat
juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat
adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap
polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.

9
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai
titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi
dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon
Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama
dengan proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang
akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap.
Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur
dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan
melalui enam konsep yaitu:
1. “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan
filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat
semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan
pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya,
sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran
listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan
ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga
kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor
dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan
yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti
bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang
sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini
dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan
hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan
10
bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat
pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab
tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen
sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan
mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling
penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan
bensin tanpa Timbal.

BAB III
PENUTUP

11
A.   Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
2. Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat :
ruangan (indoor), udara bebas (outdoor). Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia,
anetesia, toksis. Menurut asal : primer, sekunder
3. Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran
tangki klor, dan lain-lain
4. Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat
menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
5. Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas
yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi, pembakaran, dan reaksi kimia.

B.   Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua
ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak
memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang
berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar
kebersihan udara tetap terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

12
Modul “Ilmu Pengetahuan Alam”, Kharisma
Buku “lingkungan hidup”, mahkota offset – jakarta.
Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas
Indah kastiyowati, st. Staf puslitbang tek balitbang dephan.“Dampak dan upaya
penanggulangan pencemaran udara”
Siri Pencemaran Alam, Jasiman Ahmad, Eddiplex Sdn, 1996. Pencemaran Alam Sekitar,
Bhd. Penerbit Mikamas.
Siri Utamakan Alam Sekitar Anda, Jasman Ahmad & Siti Razmah Idris, 1996, Pencemaran
Udara dan Bunyi, Penerbit Mikamas.
www.miqra.blogspot.com

KATA PENGANTAR

13
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik langit dan bumi.
Karena atas penyertaan-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah IPS Geografi yang
berjudul “Pencemaran Udara” ini.
Dengan pembuatan makalah yang berjudul “Pencemaran Udara” ini pembaca diharapkan
dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud dengan polusi udara. Pembaca juga
diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Makalah ini dibuat semata-mata karena ingin menyelesaikan tugas sekaligus
memberikan contoh yang baik. Selain itu, makalah ini juga dijadikan sebagai sarana untuk
menambah wawasan bagi pembacanya.
Saya sangat berterima kasih kepada seluruh anggota kelompok yang telah bekerja sama
dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran IPS Geografi, khususnya
pada materi pencemaran udara. Dan saya sangat berterima kasih dan sangat senang apabila
makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam proses kegiatan belajar-mengajar.
Saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari guru, teman-teman, dan atau siapa saja. Saran dan
kritikan yang diberikan akan saya terima dengan lapang dada. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama pada diri saya sendiri. Akhir kata , saya
ucapkan banyak terima kasih

Palopo, 30 Maret 2016

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI
14
SAMPUL/HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
A. Pengertian Udara ........................................................................................................ 3
B. Pencemaran Udara ..................................................................................................... 4
C. Jenis-jenis Pencemaran Udara .................................................................................. 5
D. Sumber Pencemaran Udara ....................................................................................... 6
E. Dampak Pencemaran Udara ...................................................................................... 7
F. Cara Mencegah Pencemaran Udara ......................................................................... 9
BAB III: PENUTUP .............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12
B. Kritik dan Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

iii

15

Anda mungkin juga menyukai