Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional

Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019


“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

PELATIHAN BABY MASSAGE BAGI IBU AISYIYAH RANTING PAMIJEN,


SOKARAJA

BABY MASSAGE TRAINING FOR AISYIYAH MOTHER RANTING PAMIJEN, SOKARAJA


1)
Happy Dwi Aprilina, 2) Kris Linggardini
1,2)
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jln. Soepardjo Rustam KM 7 Purwokerto, Banyumas
*Email: happydwiaprilina@gmail.com

ABSTRAK
Tumbuh kembang pada bayi tidak terlepas dari konsep pertumbuhan dan perkembangan seperti kemampuan,
ketrampilan dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalan kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan
bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Pijat bayi
(baby massage) di Indonesia pada masyarakat desa masih dipegang oleh dukun bayi. Ibu jarang melakukan
pemijatan pada bayi karena ibu kurang mampu dan kurang terampil dalam memijat bayi. Kegiatan ini bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu Aisyiyah ranting Pamijen tentang baby massage. Metode yang digunakan
yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang baby massage dan mengaplikasikan praktik,
demonstrasi dan redemonstrasi baby massage. Luaran adalah terselenggaranya pendidikan kesehatan dan
demonstrasi baby massage, meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan ibu Aisyiyah dan kader posyandu balita
dan hasil ini dipublikasikan kedalam jurnal nasional atau seminar nasional. Hasil dalam kegiatan ini adalah
tingkat pengetahuan sebelum dilakukan pelatihan sebagian besar rendah yaitu 7 peserta (58,3%) sedangkan
setelah pelatihan mengalami peningkatan yaitu 10 peserta (83,9%). Ketrampilan (skill) setelah pelatihan baby
massage menunjukkan bahwa peserta sebagian besar terampil yaitu 9 peserta (75%).

Kata Kunci: aisyiyah, bayi,baby massage

ABSTRACT
Growth in infants is inseparable from the concept of growth and development such as the more complex
abilities, skills and functions of the body in gross motor skills, fine motor skills, speech and language, and the
socialization and independence of individuals to adapt the environment. Baby massage in Indonesia in the
village community is still held by a dukun. Mothers rarely do massage on babies because mothers are less
capable and less skilled at baby massage. This activity aims to increase the knowledge of Aisyiyah's mother
from the Pamijen branch about baby massage. The method used is by providing health education about baby
massage and applying the practices, demonstrations and red massage demonstrations. The output is the
implementation of health education and baby massage demonstrations, increasing knowledge and skills of
Aisyiyah mothers and toddlers' posyandu cadres and these results are published in national journals or national
seminars. The results of this activity were that the level of knowledge before the training was mostly low, namely
7 participants (58.3%) while after the training there was an increase of 10 participants (83.9%). The skills
(skills) after baby massage training show that the participants are mostly skilled at 9 participants (75%).

Keywords: aisyiyah, baby, baby massage

PENDAHULUAN
Perkembangan bayi diperlukan rangsangan dan stimulasi yang berguna agar potensi yang
dimiliki dapat berkembang secara maksimal. Faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak
adalah nutrisi yang tercukupi dan lingkungan keluarga yang mendukung. Tumbuh kembang pada bayi
tidak terlepas dari konsep pertumbuhan dan perkembangan seperti kemampuan, ketrampilan dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalan kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandirian yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan
(Adriana, 2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan antara

113
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

lain faktor herediter, lingkungan (prenatal dan postnatal) dan hormonal. Pada lingkungan postnatal
salah satu faktor yang mempengaruhi adalah stimulasi dari luar melalui terapi sentuhan atau pijat bayi
(Hidayat, 2008).
Pijat bayi (baby massage) di Indonesia pada masyarakat desa masih dipegang oleh dukun bayi.
Ibu jarang melakukan pemijatan pada bayi karena ibu kurang mampu dan kurang terampil dalam
memijat bayi. Kemampuan pijat bayi dengan teknik yang tepat bagi ibu dapat mempengaruhi
kesehatan dan tumbuh kembang bayi. Namun, ibu belum mengetahui manfaatnya sehingga yang
melakukan pijat bayi adalah dukun (Nugroho, 2013). Ibu menganggap dukun bayi lebih mengerti dan
mahir dalam melakukan pijat bayi serta adanya adat istiadat yang tumbuh di masyarakat secara turun
temurun. Dukun dianggap dapat mengatasi masalah bayi seperti kolik, sembelit dan bayi rewel (Dewi,
2012). Desa Pamijen 65% masih melakukan pijat bayi dengan dukun bayi karena orang terdekat
dengan bayi tidak bisa cara memijat bayi.
Stimulasi pijat bayi adalah salah satu jenis stimulasi dini yang dilakukan untuk
mengoptimalkan tubuh kembang bayi. Pijat bayi merupakan terapi sentuh yang sudah dikenal sejak
lama dan diwariskan secara turun temurun agar mampu memberikan rasa aman, menciptakan
hubungan emosi dan sosial yang baik antara ibu dan bayi yang dapat mempengaruhi pola tidur bayi
(Prasetyo, 2009). Manfaat pijat bayi adalah mengembangkan sistem imun, membantu bayi berlatih
relaksasi, membantu mengatasi gangguan tidur dan membuat bayi tertidur lelap dan lama, serta
memperkuat ikatan (bonding) bayi dengan ibu/orangtua. Stimulasi multisensorik, yakni visual adalah
kontak mata ibu, auditori misalnya komunikasi verbal, suara musik, penciuman, sentuhan dan kasih
sayang (bonding) saat dilakukan pijat bayi ini, maka sebaiknya dilakukan secara teratur, sesuai tata
cara dan teknik pemijatan bayi, dan saat pagi sebelum tidur, sore setelah mandi atau malam sebelum
tidur (Rosita dan Remedina, 2017).
Menurut Roesli (2009), manfaat pijat bayi adalah peningkatan jumlah sel dan daya racun dari
sistem imunitas, perubahan gelombang otak secara positif, perbaikan sirkulasi darah dan pernafasan,
merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan, peningkatan berat badan, mengurangi depresi dan
ketegangan, membuat tidur lebih lelap, mengurangi kembung dan kolik. Pemijatan pada bayi
sebaiknya dilakukan oleh orang terdekat bayi tanpa dibantu oleh dukun. Ibu yang mendapatkan
dukungan dan bimbingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akan pentingnya
tahapan-tahapan pelaksanaan pijat bayi, sehingga ibu merasa terdorong untuk melakukan pijat bayi
secara mandiri agar dapat mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak (Anindyawati dkk,
2007).
Pijat bayi banyak manfaatnya, hal tersebut sesuai dengan penelitian dari Ambarsari,
Anggarini, dan Nugraheni (2017) di didapatkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan terhadap
praktik pijat bayi pada ibu. Oleh karena itu, perlu adanya pelatihan bagi ibu dalam memijat bayi
sehingga ibu terampil dalam mengasuh anak demi tumbuh kembang anak. Tujuan kegiatan ini adalah
meningkatnya pengetahuan ibu Aisyiyah ranting Pamijen tentang baby massage dan meningkatnya
skill ibu Aisyiyah ranting Pamijen tentang baby massage.

METODE
Agar dapat mencapai tujuan dalam program ini, maka metode yang digunakan adalah
memberikan pendidikan kesehatan tentang baby massage dan mengaplikasikan praktik, demonstrasi
dan redemonstrasi baby massage.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan dalam program ini dihadiri oleh 12 ibu aisyiyah ranting Pamijen dan kader posyandu
balita di Firdaus, Pamijen. Pelaksanaan kegiatan pelatihan baby massage mendapatkan hasil yang
positif dan dapat meningkatkan skill ibu aisyiyah dan kader posyandu balita. Kegiatan tersebut dapat
meningkatkan kesadaran, pemahaman, pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan (skill) kader
posyandu balita sehingga ibu aisyiyah dan kader dapat memijat bayinya sendiri.

114
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

Kegiatan pelatihan baby massage yang pertama dilakukan adalah melakukan pendidikan
kesehatan kemudian dilanjutkan demonstrasi bagi ibu aisyiyah dan ibu kader posyandu balita di
Firdaus Pamijen. Pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar dan antusias sehingga terlaksana sesuai
dengan perencanaan. Pada saat pelaksanaan, pelaksana memberikan apresiasi kepada ibu aisyiyah dan
kader posyandu yang aktif dalam proses pelaksanaan.
Karakteristik ibu ibu aisyiyah ranting Pamijen dan kader posyandu balita di Firdaus, Pamijen
sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Peserta
N Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
o
1. Usia
≤ 35 tahun 8 66,7
≥ 36 tahun 4 33,3
Total 12 100,0
2. Pendidikan
SD 1 8,3
SLTP 4 33,3
SLTA 5 41,7
Perguruan Tinggi 2 16,7
Total 12 100,0

Distribusi karakteristik peserta yang mengikuti pelatihan baby massage sebagian besar berusia
≤ 35 tahun yaitu 8 ibu (66,7%) dan berpendidikan SLTA yaitu 5 ibu (41,7%)
Kegiatan berikutnya adalah evaluasi pada ibu aisyiyah dan kader posyandu balita untuk
melakukan baby massage sesuai dengan SOP yang telah dibuat dan dievaluasi terkait pengetahuannya
tentang baby massage. Pada kegiatan ini, pelaksana mengevaluasi dengan cara ibu aisyiyah yang
membawa bayinya langsung memijat dengan bayi dan kader posyandu balite memijat phantom bayi
yang sudah disediakan oleh pelaksana.
Tabel 2. Tingkat pengetahuan setelah pelatihan baby massage
Tingkat Sebelum Sesudah
Pengetahuan
n % n %
Tinggi 5 41,7 10 83,9
Rendah 7 58,3 2 16,1
Total 12 100 12 100.0
Tingkat pengetahuan sebelum dilakukan pelatihan sebagian besar rendah yaitu 7 peserta
(58,3%) sedangkan setelah pelatihan mengalami peningkatan yaitu 10 peserta (83,9%).

Tabel 3. Ketrampilan (skill) setelah pelatihan baby massage


Keterampilan (Skill) Frekuensi Presentase (%)
Terampil 9 75
Tidak Terampil 3 25
Total 12 100,0
Tabel 3 ketrampilan (skill) setelah pelatihan baby massage menunjukkan bahwa peserta
sebagian besar terampil yaitu 9 peserta (75%). Ibu Aisyiyah dan kader posyandu balita Desa Pamijen
mengalami peningkatan dalam pengetahuan dan ketrampilan dalam baby massage, sehingga ibu dan
kader dapat melakukan baby massage sendiri di rumah dan kader dapat menginformasikan
kemanfaatan baby massage kepada ibu balita lainnya.

115
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1

KESIMPULAN
Program pengabdian masyarakat yang berjudul ”pelatihan baby massage bagi ibu Aisyiyah
ranting Pamijen” ini dapat mengkontribusikan berupa: terselenggaranya pendidikan kesehatan tentang
baby massage, meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan ibu aisyiyah ranting Pamijen.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani W. (2012). Gambaran Kemampuan Ibu Primipara dalam Memandikan Bayi di Kelurahan
Polewali Kabupaten Polman. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.
Prasetyono DS. (2009). Teknik-teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri. Yogyakarta: Diva Press (Anggota
IKAPI).
Dewi, S. (2012). Pijat dan Asupan Gizi Tepat Untuk Meningkatkan Tumbuh Kembang Anak.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Roesli U. (2001). Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Umur 0-3 Bulan. Jakarta: Trubus
Agriwidya.
Roesli. (2009). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Niaga Swadaya.
Harley S. (2003). Tangan-tangan Lembut Pijatan Sehat Untuk Anak. Jakarta: PT. Elexmedia
Rosita S.D., Remedina G. (2017). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Stimulasi Pijat Bayi. STIKes Mitra Husada Karanganyar. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol. 8 No. 1 Edisi Juni 2017, hlm. 28-38.
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
Oktobriariani R. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Praktik
Pijat Bayi di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo.

116

Anda mungkin juga menyukai