Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat pada program

pendidikan dasar dan menengah yang mengacu pada Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK), kemudian disempurnakan lagi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

dan terakhir kurikulum K13.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 : “Pendidikan seni

budaya dan keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan

kebermanfaatan, terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada

pemberian pengalaman secara estetik, dalam bentuk kegiatan berekspresi dan berkreasi serta

berapresiasi melalui pendekatan “belajar dengan seni”, dan ” belajar melalui seni”.

Kurikulum Pendidikan Nasional (1993-1994 : 86) mata pelajaran pendidikan seni

budaya, bertujuan untuk :“Menanamkan dan mengembangkan cita rasa keindahan dan

keterampilan berolah seni, serta rasa cinta dan bangga terhadap seni budaya bangsa

Indonesia. Selain itu mata pelajaran pendidikan seni bertujuan untuk menyeimbangkan

kemampuan rasional dan emosional.”

Dalam pelajaran seni budaya di sekolah, terdapat beberapa cabang seni yakni seni

rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.Pendidikan seni rupa sebagai salah satu Sub bidang

seni pada mata pelajaran seni budaya di sekolah umum, pada dasarnya diarahkan untuk

menumbuhkembangkan daya imajinasi, serta daya cipta peserta didik, sehingga terbentuk

kesadaran terhadap nilai-nilai seni budaya.


Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya

terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Salah

satu hasil karya seni rupa adalah gambar bentuk.

Menggambar bentuk adalah kegiatan menggambar yang dilakukan dengan melihat

model yang ditempatkan secara langsung di hadapan penggambar. Bentuk dapat diartikan

sebagai wujud, bangun atau rupa. Dalam kegiatan menggambar bentuk, terdapat beberapa

teknik yang digunakan yakni, teknik arsir, linear, blok, pointilis, dusel, aquarel, dan plakat.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu

pengembangan kemajuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat

mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga

kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.

SMP Angkasa Kupang merupakan salah satu sekolah yang sudah memiliki

ekstrakurikuler seni seperti seni musik, namun kegiatan seni rupa belum diprogramkan dalam

kegiatan ekstrakurikuler. Sementara dilain pihak peserta didik sudah menguasai beberapa

teknik dalam menggambar bentuk yaitu: teknik arsir dan mendusel namun dalam hal ini

kegiatan menggambar khususnya menggambar huruf belum perna dilakukan oleh peserta

didik.

Berdasarkan kondisi ini peneliti berniat memberikan pembelajaran menggambar

dengan materi bentuk huruf 3 dimensi dengan maksud agar memacu kreatifitas juga dapat

menarik minat dan bakat peserta didik. Perlu disadari bahwa masa anak usia sekolah

menengah pertama merupakan individu yang mempunyai dorongan ingin tahu lebih banyak

untuk perkembangan daya imajinasi yang dimilikinya antara lain melalui kegiatan melukis.
Ada berbagai macam teknik yang dilakukan dalam menggambar bentuk 3 dimensi.

Salah satu teknik gambar yang biasanya digunakan dalam menggambar bentuk 3 dimensi

adalah teknik arsir. Teknik ini merupakan suatu teknik menggambar yang menggunakan

garis–garis patah atau lengkung. Mengingat kegiatan ini masih baru peneliti berencana

menerapkan dengan proses memberi contoh atau ditiru sampai mereka dapat menghasilkan

lukisan dalam bentuk 3 dimensi. Kegiatan pembelajaran ini sekaligus menjadi subyek

penelitian untuk tugas akhir yang diangkat dalam judul :“PENERAPAN TEKNIK ARSIR

DALAM MENGGAMBAR BENTUK HURUF 3 DIMENSI MELALUI METODE

MENIRU PADA SISWA-SISWI KELAS VIII MINAT DAN BAKAT

MENGGAMBAR SMP ANGKASA KUPANG”

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :

Bagaimanakah upaya guru dalam penerapan teknik arsir saat menggambar bentuk huruf 3

Dimensi melalui metode meniru pada siswa-siswi Kelas VIII kelompok minat dan bakat

menggambar SMP Angkasa Kupang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah :
Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru dalam menerapkan teknik arsir saat

menggambar bentuk huruf 3 dimensi melalui metode meniru pada peserta didik minat dan

bakat menggambar SMP Angkasa Kupang.

D. Manfaat Penelitian

1. Untuk Siswa :

Sebagai salah satu referensi belajar bagi para siswa-siswi untuk memanfaatkan

pembelajaran seni rupa khususnya menggambar sebagai kegiatan pengembangan minat

dan bakat yang dimilikinya.

2. Untuk Program Studi Sendratasik :

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi

juga bagi masyarakat luas, karena Program Studi Sendratasik kedepannya diharapkan

menjadi pusat informasi untuksemua cabang seni.

3. Untuk Penulis :

Hasil penelitian ini menjadi bahan tulisan tugas akhir atau skripsi guna memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Sendratasik UNWIRA Kupang. Selain itu untuk menambah

pengetahuan tentang seni rupa menggambar bentuk sebagai kegiatan pengembangan

minat dan bakat di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai