USULAN PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Administrasi Publik pada Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu sosial Dan Ilmu
Politik
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati bandung
Disusun Oleh :
Nina Melinda
1188010156
PENDAHULUAN
ditentukan oleh sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor
Ketenagakerjaan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Oleh karena itu, di dalam melaksanakan dan
sumber daya manusia-nya agar dapat mencapai tujuan organisasi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja serta prestasi kerja. Dalam hal ini, sumber daya
paling penting untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
sebuah motivasi yang diberikan oleh perusahaan kepada pegawai sebagai bentuk
penghargaan atau apresiasi atas apa yang dikerjakan sehingga pegawai mampu
bekerja dengan baik demi tercapainya tujuan organisasi. Akan tetapi, tingkat
signifikan. hal ini dikarenakan banyak orang yang tidak memperhatikan faktor-
kesejahteraan, karena tidak ada satupun kegiatan sumber daya manusia yang tidak
untuk menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa. Karena dengan adanya
pada standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dan
menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu.
Misal, seseorang ingin naik pangkat atau naik gaji, maka perbuatannya akan
dengan gaji dan upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang kondusif,
pimpinan yang adil dan bijaksana, sarana dan prasaranakantor yang memadai,
tempat kerja yang dhargai dan diakui oleh masyarakat, pemenuhan kebutuhan yang
diangap cukup dan yang paling terpenting yaitu dengan mengupayakan insentif
yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk ung atau
kepada pegawai di luar gaji pokok sesuai dengan jabatan dan prestasi kerja masing-
Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil Dan Calon Pegawai Negeri Sipil bahwa
pencapaian kinerja selama 1 (satu) bulan di luar gaji yang diterima dengan sah,
Dengan adanya suatu penghargaan terhadap apa yang telah dikerjakan, maka
yang kompetitif.
Tata Cara Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah Di
Namun dalam kenyatannya, terdapat bias yang tidak sesuai dengan produktivitas
diemban sesuai dengan jabatan dan golongan yang dimilikinya, setiap tugas-tugas
yang dikerjakan atau tidak dikerjakan akan dinilai setiap satu bulan sekali sebagai
bahan evaluasi produktivitas kerja pegawai dalam capaian target selama satu
bulan. Namun, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penelti masih
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Nilai sasaran kerja pegawai (SKP)
Periode Bulan Januari- Juni 2017
Mei
5 90 98 80 75 346
Pegawai Pegawai pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
346
7 90 90 89 70
Juni Pegawai
Pegawai Pegawai pegawai Pegawai pegawai
Sumber : Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Distaru Tahun 2017
beberapa target kerja yang belum tercapai dari setiap pegawai dan masih adanya
penulis lakukan dalam jam kerja berlangsung terlihat masih adanya pegawai yang
mengobrol dan bersantai ketika jam kerja berlangsung, serta masih adanya pegawai
rangsangan motivasi serta penghargaan yang diberikan kepada pegawai agar dapat
memperoleh kepuasan kerja pegawai sehingga pegawai merasa termotivasi
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan terget dan realisasi
empirik diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
memenuhi target.
Mengacu pada latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis menggolongkan kegunaan penelitian menjadi dua, yakni secara teoretis dan
praktis.
1. Secara Teoretis
kerja dan juga dapat mengetahui seberapa besar pengaruh insentif material
2. Secara Praktis
produktivitas kerja.
Kerangka yang dijadikan acuan dalam penelitian ini yaitu teori insentif
1) Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan atau pendorong kegiatan seseorang ke
arah tujuan tertentu dan melibatkan berbagai kemampuan yang dimiliki
untuk mencapainya.
2) Kedisiplinan
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan
tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan
atau ketaatan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah
yang berlaku. Disiplin juga berarti pengendalian diri agar tidak
melakukan sesuatu yang bertetangan dengan falsafah dan moral
pancasila.
3) Etos Kerja
Etos kerja merupakan salah satu faktor penentu produktivitas, karena
etos kerja merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita
melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil
yang terbaik dari setiap pekerjaan yang kita lakukan. Usaha untuk
mengembangkan etos kerja yang produktif pada dasarnya mengarah
pada peningkatan produktivitas yang bukan hanya saja produktivitas
individu melainkan juga produktivitas masyarakat secara keseluruhan.
4) Keterampilan
Faktor keterampilan, baik teknis maupun manajeria sangat menentuka
tingkat pencapaian produktivitas. Dengan demikian setiap individu
selalu dituntut untuk terampil dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) terutama dalam perubahan teknologi mutakhir.
5) Pendidikan
Tingkat pendidikan harus selalu dkembangkan, baik melalui jalur
pendidikan formal maupun informal. Karena setiap penggunaan
teknologi hanya akan dapat dikuasai dengan pengetahuan, keterampilan
dan kemmapuan yang handal. Di samping itu, faktor tersebut harus
betul-betul serasi dengan kemampuan, kebolehan dan batasan manusia
pekerja.
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Variabel X Variabel Y
Bentuk Insentif Material Faktor Yang Mempengaruhi
( Sarwoto,2014 ) Produktivitas Kerja
1. Bonus ( Sedarmayanti, 2014 )
2. Komisi 1. Motivasi
3. Profit Sharing 2. Kedisiplinan
4. Kompensasi Yang 3. Etos Kerja
ditangguhkan 4. Keterampilan
5. Pendidikan
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan dengan
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga
Bentuk hipotesis yang akan penulis ajukan dalam penelitian ini adalah
hipotesis asosiatif, yaitu menyatakan hubungan antar dua variabel atau lebih.
TINJAUAN PUSTAKA
terdahulu ini memiliki fungsi untuk mendapatkan bahan sebagai pembanding dan
sebagai acuan dalam penelitian. Maka dengan itu peneliti memaparkan hasil dari
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian Nama Persamaan Perbedaan
Peneliti
1 2 3 4 5
1 Pengaruh Insentif Neng Astri Terdapat Teori yang
Material Terhadap Wahyuni persamaan digunakan
Kinerja Pegawai Pada (2015) dalam variabel dalam variabel
Kantor Pusat PT. Pos penelitian X
Indonesia (Persero yaitu insentif (independen)
Bandung) material berbeda,
digunakan variabel Y
sebagai (dependen)
variabel X dan yang berbeda
juga yaitu kinerja
menggunakan pegawai
metode
penelitian
asosiatif
dengan
pendekatan
kuantitatif
2 Pengaruh Insentif Firsandy Teknik Teknik
Terhadap Prestasi Kerja Syafri pengumpulan pengambilan
Di Dinas Koperasi Dan Rusandi data sama, sampel atau
UMKM Provinsi Jawa (2015) yaitu teknik
Barat menggunakan sampling nya
kuesioner juga berbeda,
sebagai teknik dalam
dalam peneltian ini
pengumpulan menggunakan
data teknik
sampling
jenuh,
sedangkan
peneliti di
dalam
melakukan
penelitian
menggunakan
sampling acak
3 Pergaruh Insentif Ayu Shintya Metode yang Teknik
Material Terhadap Agintra digunakan pengambilan
Disiplin Kerja Pegawai (2015) sama yaitu sambel atau
Di Dinas Tenaga Kerja menggunakan teknik
Dan Transmigrasi metode sampling,
Provinsi Jawa Barat penelitian variabel Y
asosiatif atau (dependen)
hubungan yaitu disiplin
antara dua kerja pegawai
variabel atau
lebih.
Persamaan
variabel X
yaitu Insentif
material
material terhadap terhadap kinerja pegawai pada kantor pusat PT. Pos Indonesia
(Persero Bandung).”
Latar belakang penelitian ini yaitu kedisiplinan pegawai yang masih rendah. Hal
ini dilihat dari masih adanya pegawai yang tidak menyelesaikan tugas yang
insentif material terhadap kinerja pegawai yang ada di PT. Pos Indonesia.
hubungan-hubungannya.
Adapun hasil penelitian ini yaitu pengaruh pemberian insentif material terhadap
kinerja pegawai sebesar 0,732 atau 73,2% masuk dalam pengaruh kriteria yang
Jawa Barat.”
pegawai ditunjukan dengan nilai sasaran kerja pegawai kurang memenuhi nilai
yang sudah ditentukan, masih adanya capaian kerja pegawai yang memenuhi
tergadap prestasi kerja pegawai di Dinas Koperasi Dan Umkm Provinsi Jawa
pendekatan asosiatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang berada di dinas
koperasi dan UMKM. Sampel yang digunakan yaitu sampel jenuh sebanyak 97
pengaruh yang positif dari insentif terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas
sebanyak 117 orang, sedangkan sampel yang diambil yaitu 54 pegawai. Teknik
Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu tentang
pemberian insentif material terhadap disiplin kerja yaitu sebesar 40% sehingga
bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan ministrate. Ad yang berarti intensif dan
ministrate artinya to serve yang berarti melayani, membantu atau memenuhi. Jadi
“administratio” (Pimpinan).
bahasa Inggris yaitu dari kata administration yang bentuk infinitifnya adalah kata
to administrate. Administrasi juga berasal dari bahasa Belanda yaitu dari kata
Administrasi menurut The Liang Gie yang dikutip oleh Pasolong (2016:3)
menurut Siagian (2016:3) merupakan keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
dapat disimpulkan bahwa terdapat ciri-ciri pokok administrasi yaitu sebagai berikut:
setiap orang harus mempunyai tugas yang jelas sesuai dengan the right
ia mengemukakan bahwa:
suatu rangkaian yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat
sekedar dinyatakan;
orang-orang yang berada dalam lingkungan tersebut. Salah satu cara yang dapat
kualitas kerja para pegawainya. Pemberian insentif merupakan salah satu cara
kepada para pegawai. Karena pegawai membutuhkan siis finansial untuk memenuhi
berbentuk uang atau barang. Insentif material ini bernilai ekonommis atau bernilai
keluarga.
mendapatkan insentif yang baik dan positif. Yang dimaksud dengan insentif
dengan cara memberikan hadiah, baik berupa material maupun non material.
Sedangkan personel karyawan yang kurang berprestasi atau bekerja tidak sesuai
dengan harapan perusahaan dapat diberikan insentif yang bersifat negatif. Insentif
meningkatkan produktivitas kerja yang lebih baik agar mencapai tujuan secara
maksimal.
organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis.
Dalam hal ini produktivitas menjadi sangat penting dengan memanfaatkan perilaku
tidak optimal.
berikut:
bahwa pada dasarnya, tujuan utama dari pemberian insentif yaitu untuk
yang telah mereka kerjakan. Oleh karena itu, dengan adanya pemberian insentif
para pegawai akan merasa diuntungkan. Akan tetapi tidak hanya pegawai saja
yang merasa diuntungkan, instansi atau perusahaan pun merasa untung dengan
persaingan yang semakin ketat, yaitu produktivitas menjadi suatu hal yang sangat
penting.
sebagai berikut:
1) Insentif Individu. Program insentif individu bertujuan untuk
memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu
yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Insentif individu bias
berupa upa peroutput (misalkan menggunakan satuan potong) dan upah
per waktu (misalkan menggunakan jam) secara langsung. Pada upah
perpotong terlebih dahulu ditentukan berapa yang harus dibayar untuk
setiap unit yang dihasilkan.
2) Insentif Kelompok. pembayaran insentif individu sering kali sukar
untuk dilaksanakan karena untuk menghasilkan sebuah produk
dibutuhkan kerja sama, atau ketergantungan dari seseorang dengan
orang lain. Oleh sebab itu, insentif akan diberikan kepada kelompok
kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar yang telah
diterapkan. Para anggot anya dapat dibayarkan dengan tiga cara, yaitu
(i) seluruh anggota menerima pembayaran ynag sama dengan
pembayaran yang diterima oleh mereka yang paling tinggi prestasi
kerjanya, (ii) semua anggota kelompok menerima pembayaran yang
sama dengan pembayaran yang diterima oleh mereka yang paling
rendah prestasi kerjanya, dan (iii) seluruh anggota menerima
pembayaranyang sama dengan rata-rata pembayaran yang diterima
oleh kelompok.
hubungan antara hasil nyata maupun fisik dengan masukan yang sebenarnya.
pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut.
berarti rasio hasil yang dicapai dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk
menghasilkan sesuatu.
adalah:
masukan yang melakukan proses kegiatan yang bentuknya dapat berupa produk
nyata maupun jasa. Masukan atau faktor produksi dapat berupa tenaga kerja,
output dan input. Jika produktivitas naik, hal ini hanya dimungkinkan oleh adanya
peningkatan efisiensi dan sistem kerja, dan adanya keterampilan dari tenaga
kerjanya. Menurut Sinungan (1991:115) produktivitas kerja dapat dicapai apabila
pegawai taat terhadap aturan perusahaan dan disiplin sebagai kewajiban orang
berikut:
1. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan,
kerja
3. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan
mempertahankan produktivitas.
1. Kuantitas kerja adalah hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah
tertentu dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Kualitas kerja adalah suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari
suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan
suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan secara
teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
3. Ketepatan waktu adalah tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan
waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang
disediakan di awal waktu sampai menjadi output.
Pengukuran produktivitas kerja mempunyai peranan penting untuk
mengukur suatu produktivitas dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia,
yakni jam kerja yang harus dibayar dan jam kerja yang harus dipergunakan untuk
ukuran, panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan biaya tenaga kerja;
nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar, dan seterkusnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam melakukan
penelitian perlu adanya suatu metode, cara atau taktik sebagai langkah-langkah
yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk
arti luas merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk
digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut sehingga dapat memecahkan dari
masalah tersebut.
yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah dan menganalisis faktor-faktor yang
diperoleh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif dengan
(2014:11) adalah:
menggunakan data yang berbentuk angka atau dat akualitatif yang diangkakan.
Kota Bandung.
3.2.1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
semua pegawai Dinas Penataan Ruang Kota Bandung, dengan demikian jumlah
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
pengambilan data dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan
dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendai dari suatu populasi.
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple random sampling
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Adapun jumlah sampel yang akan peneliti pilih itu dengan menggunakan
rumus Slovin. Adapun rumus menghitung sampel menurut Slovin yaitu sebagai
berikut:
n = N/(1+(N x e2))
Keterangan:
n = 346 / ( 1 + 3,46))
n= 346 / 4,46
n = 77,5784753363
n = 78
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 346 populasi pada
objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan objek yang lain. Variabel
juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi,
dari setiap orang. Dinamakan variabel karena ada variasinya, jika variabel tidak ada
variasinya maka bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka
penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau objek yang
bervariasi.
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti atau ditarik
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
sebagai berikut:
Urutan temporal berarti bahwa suatu variabel mendahului variabel lain berdasarkan
waktu.
atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen juga sering disebut dengan
variabel bebas, predictor, stimulus. Adapun variabel independen atau variabel bebas
dipengaruhi oleh variabel independen. Oleh karena itu, variabel dependen atau
hasil dari pengaruh variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang
akibat karena adanya variabel lain. Variabel ini juga sering disebut variabel terikat,
1 2 3 4
Pindahan
1 2 3 4
Yang diinginkan
pimpinan
2) Selalu merasa
Likert
puas dalam
Melaksanakan
Pekerjaan
Keterampilan 1) Mampu bekerja
sama dalam
menyelesaikan
pekerjaan Likert
2) Pegawai dapat
mengoperasikan
teknologi yang
ada
Pendidikan 1) Latar belakang
pendidikan
sesuai bidang
kerja Likert
2) Memiliki
pengetahuan
oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan mencapai
tujuan penelitian. Oleh karena itu, data dan kualitas data merupakan pokok penting
dalam penelitian karena menentukan kualitas hasil penelitian. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis data berbentuk angka atau
perhitungan statistik.
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari situasi aktual ketika
peristiwa terjadi. Data primer yang penulis lakukan antara lain yaitu dengan
membagikan kuesioner dengan pegawai yang ada di Dinas Penataan Ruang Kota
Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau
dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan. Adapun
data sekunder, penulis mengambil teori dari literatur buku-buku terkait judul
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
data diantaranya:
(angket) untuk diisi sendiri oleh para pegawai Dinas Penataan Ruang Kota
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek yang akan diteliti.
satu sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini, salah satu teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara angket. Angket tersebut dibuat dalam
bentuk pernyataan yang didasarkan kepada setiap indikator yang diuraikan dalam
skala Likert. Menurut Sugiyono (2016:93) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah diterapkan secara spesifik oleh
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif. Nilai yang diberikan pada jawaban
pegawai dalam angket yang telah disediakan lima alternatif jawaban yang disusun
atas. Untuk mengkategorikan data yang diperoleh dari perhitungan angket, dan
untuk menyebutkan kategori tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu harus
sebagai berikut:
1. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah pernyataan dikali
jumlah responden.
2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pernyataan
dikali jumlah responden
3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks
minimum
4. Jarak interval adalah interval dibagi dengan jumlah jenjang yang diinginkan.
Maka dengan demikian:
melakukan fungsi ukurnya. Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian
Keterangan:
dalam melakukan fungsi alat ukurnya. Kriteria uji, apabila r hitung > r tabel maka
pengukuran tersebut valid, tetapi apabila r hitung < r tabel maka pengukuran angket
kekonsistenan alat ukur dalam mengukur konsep yang ingin diukur. Setiap alat ukur
secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas.
Cronbach karena instrument penelitian ini berbentuk angkat dan skala bertingkat.
sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang
memaknakannya sebagai berikut: Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika
alpha antara 0.70 – 0.90maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka
reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah,
hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen dengan satu
satu model regresi, sedangkan regresi linier berganda menggunakan dua atau
lebih variabel independen dalam satu model regresi. Analisis ini untuk
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel
sebagai berikut :
1) Buka program SPSS dengan klik Start >> All Programs >> IBM
2) Pada halaman SPSS 22 yang terbuka, klik Variable View, maka akan
X1, pada Label ketik lingkungan fisik. Pada kolom Name baris kedua
ketik X2, pada Label ketik perancangan sistem kerja. Pada kolom
Name baris kedua ketik X3, pada Label ketik penataan ruang kantor.
Pada kolom Name baris ketiga ketik Y, pada Label ketik kinerja
pegawai.
4) Jika sudah, masuk ke halaman Data View dengan klik Data View,
berikut:
Y’ = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan:
100%.
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinan
r2 = Korelasi product moment
Pedoman pengklasifikasian tinggi rendahnya koefisien, sebagai berikut :
Keterangan:
r = koefisien
n = banyaknya observasi
dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0.05), syaratnya:
• Jika t hitung < t tabel, maka variabel independen tidak mempunyai keeratan
Bandung. Dalam penelitian ini koefisien korelasi product moment, yait teknik
korelasi yang digunakan untuk mencari hubungan dua variabel atau lebih.
Rumus:
Keterangan
n : Banyaknya responden
Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2014:184)
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
No Tahapan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pengajuan Judul
6 Data
7 Bimbingan Skrispi
8 Penyelesaian Skripsi
9 Sidang Skripsi