OLEH :
PALU
2021
I. Rancangan Produk
Nama Produk : ASCAFF®
Nama Perusahaan : PT. FILOSOFI
Nomor Registrasi Sediaan :
DKL2112345610A1 Kandungan Aspirin/tab : 300 mg
Kandungan Caffein/tab : 30 mg
Bobot Tablet : 500 mg
Jumlah Tablet yang Dibuat : 10 tablet
Formula
Setiap 1 tablet sediaan mengandung 300 mg Aspirin dan 30 mg Caffein.
Jumlah
No Nama Bahan Fungsi
Dalam % Dalam g/ml
1. Aspirin Zat aktif - 300 mg
2. Caffein Zat aktif - 30 mg
3. Laktosa Diluent q.s q.s
4. Avicel Binders 10% -
5. Amylum maydis Disentegran 15% -
6. Asam stearat Lubrikan 1% -
7. Talk Glidant 2% -
Bahan Kemas
Primer : Aluminium Foil dan blister
Sekunder : Kertas Foto
Label : Stiker
Leaflet : Kertas 70 gsm
Klaim Etiket :
1 tab @ 1 strip, tiap 1 tablet mengandung 300 mg Aspirin dan 30 mg Caffein.
II. Rancangan Bahan Produksi
Nama Perusahaan : PT. FILOSOFI
Nomor Registrasi :
DKL2112345610A1
Avicel
Amylum Maydis
1. Pati jagung digunakan sebagai penghancur karena bahan ini bersifat inert, noniritan.
Membantu memecah sehingga lebih mudah diabsorbsi (Saryanti, D, dkk, 2019).
2. Pati jagung berfungsi sebagai penghancur. Kadar amilosa pati yang biasa digunakan
sebagai exicipient untuk pati jagung 35-39%. Semakin rendah rasio amilosa dan
amilopektin maka semakin lama waktu disintegrasi (Haeria, dkk, 2019).
3. Penggunaan Amylum maydis sebagai bahan pengikat tablet memilki keunggulan
dibandingkan bahan lainnya karena mudah didapat, harganya yang relative murah,
inert (Wattimena dan Charles, 1986).
Asam Stearat
1. Asam stearat biasanya digunakan dalam formulasi sediaan farmasi oral dan topikal.
Biasanya digunakan dalam formulasi oral pada tablet dan kapsul sebagai lubrikan
(HPE, 2009).
2. Penggunaan asam stearat sebagai bahan pelicin memiliki beberapa keuntungan,
seperti harganya yang murah dan mudah didapat. tidak diabsorpsi secara sistemik
sehingga tergolong tidak beracun; serta dapat berfungsi sekaligus sebagai bahan
pelincir, anti lekat dan bahan pelicin sehingga efeknya sebagai bahan pelicin dapat
optimal (Utama, 2010).
3. lubrikan yang lazim digunakan adalah logam stearat, stearowet C, asam stearat,
talk, amilum, natrium benzoat dan natrium klorida, natrium dan magnesium lauril
sulfat, polietilen glikol, dan gliseril behanat (Wukandari.,F. dkk, 2020).
Talk
1. Talk digunakan sebagai glidant dan ditambahkan sebelum proses penabletan untuk
meningkatkan kecepatan alir serbuk dengan konsentrasi 1% - 2% dari bobot tablet
(Julaikho R.Y, 2020).
2. Penambahan glidan yaitu talkum bertujuan untuk meminimalkan ketidak merataan
pada formula (Sulaiman T, 2007).
3. Glidan yang digunakan adalah talk, karena talk selain memiliki sifat alir yang baik
juga digunakan secara luas pada pembuatan produk control released sehingga cocok
digunakan pada pembuatan tablet dan granul (Wijayanti, dkk, 2009).
(Pubchem, 2021)
Pemerian : Hablur putih, umumnya seperti jarum atau lempengan
tersusun, atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau
berbau lemah, rasa asam
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol (95%)
P; larut dalam kloroform P dan dalam eter P; agak
sukar larut dalam eter mutlak
Khasiat : Analgetikum, antipiretikum
Kegunaan : Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Stabilitas : Stabil di udara kering; di dalam udara lembap secara
bertahap terhidrolisa menjadi asam salisilat dan asam
asetat
Inkompatbilitas Inkompatibel dengan asam bebas, garam Fe, sodium
fenobarbiton, garam kuinin, kalium iodida, natrium
iodide, alkali hidroksida, alkali karbonat, dan alkali
strerat
2. Caffein (FI Edisi III : 175, 1979)
Nama resmi : COFFEINUM
Sinonim : Kafeina
RM/BM : C8H10N4O2 / 194,19
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2021)
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk mengkilat biasanya
menggmpal, putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%) P;
mudah larut dalam kloroform P, sukar larut dalam eter
P
Khasiat : Stimulan syaraf pusat, kardiotonikum
Kegunaan : Zat aktif
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil pada suhu kamar 15-300C
Inkompatbilitas : Kompatibel dengan asam amino 8,5%; dextrose 5 atau
50% dalam air, dan emulsi lemak 20%
IV.3 Uraian Farmasetik zat tambahan
1. Amylum Maydis (FI Edisi IV, 1995 : 108)
Nama resmi : AMYLUM MAYDIS
Sinonim : Pati Jagung
RM/BM : -/-
Rumus Struktur : -
Pemerian : Serbuk sangat halus, putih, tidak berbau
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol (95%) P
Kegunaan : Sebagai bahan tambahan penghancur
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk dan kering
Stabilitas : Stabil jika dilindungi dari kelembaban tinggi
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan zat pengoksidasi kuat.
Berwarna senyawa inklus terbentuk dengan yodium
(Pubchem, 2021)
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan
hablur, putih atau pucat, mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam 20 bagian etanol
(95%)P, dalam 2 bagian kloroform dan dalam 3 bagian
eter P
Kegunaan : Zat tambahan pelicin
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil
Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan sebagian besar hidroksida
logam dan mungkin tidak sesuai dengan basa, zat
pereduksi, dan zat pengoksidasi.
4. Laktosa
Nama resmi : LACTOSUM
Sinonim : Lactose
RM/BM : C12H22O11.H2O / 36,30
Rumus Struktur :
(Pubchem, 2021)
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih ; sukar larut dalam etanol (95%) P; praktis
tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P
Kegunaan : Zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Stabilitas : Stabil disimpan pada tempat tertutup, kering dan eter
Inkompatibilitas : Laktosa anhidrat tidak cocok dengan oksidator kuat.
Campuran yang mengandung antagonis leukotrien
hidrofobik dan laktosa anhidrat atau laktosa
monohidrat disimpan selama enam menit minggu pada
40oC dan 75% RH, campuran yang mengandung
anhidrat laktosa menunjukkan penyerapan air yang
lebih besar dan degradasi obat.
5. Avicel
Nama resmi : CELLULOSE,MICROCRYSTALIN
Nama lain : Cellulosa gel
RM/BM : C14H26O11 / 370.35
Rumus struktur :
(Pubchem,2021)
Pemerian : Putih, tidak berbau, Kristal putih terdiri dari partikel
berpori.
Kelarutan : 5% w/v dalam NaOH, sukar larut dalam air, bahan yang
bersifat asam,dan pelarut-pelarut organik.
Penyimpanan : Tempat dingin, tempat kering.
Stabilitas : Material higroskopis yang stabil. Disimpan diwadah
tertutup rapat pada tempat yang sejuk.
Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan agen pengoksidasi yang kuat.
V. Rancangan Pengemasan
1. Label
2. Leaflet
3. Kemasan Sekunder
VI. Perhitungan
Dosis Sekali = 500 mg
Dosis Se hari = -
1. Perhitungan Dosis
Dosis Lazim
𝑛
=20 x DL
6
Usia 6 tahun =
6+12 x 500 mg = 166,6 mg
7
Usia 7 tahun =
7 +12 x 500 mg = 184,21 mg
8
Usia 8 tahun =
8+12 x 500 mg = 200 mg
9
Usia 9 tahun =
20 x 500 mg = 225 mg
Usia 10 tahun = 10 x 500 mg = 250 mg
20
Dosis Maksimum
-
Aturan pakai DL Usia 8 tahun = 200 𝑚𝑔
500 𝑚𝑔
166,6 mg
Usia 6 tahun = Usia 9 tahun = 225 mg
500 𝑚𝑔
500 𝑚𝑔
184,21 mg
Usia 7 tahun = Usia 10 tahun = 250 𝑚𝑔
500 𝑚𝑔
500 𝑚𝑔
Usia 11 tahun = 275 mg
500 𝑚𝑔
= 0,75 tab
= 0,8 tab
= 0,85 tab
= 0,9 tab
= 0,95 tab
= 1 tab
Aturan pakai DM
-
2. Perhitungan Bahan
Per tablet
Aspirin = 300 mg
Caffein = 30 mg
Avicel (10%) = 10
100 x 500 mg = 50 mg
Amylum maydis (15%) = 15
100 x 500 mg = 75 mg
Asam stearat (1%) 1
= 100
x 500 mg = 5 mg
Talk (2%) = 2
100 x 500 mg = 10 mg
Laktosa (q.s) = 500 mg - (300 mg + 30 mg + 50 mg + 75 mg)
= 500 mg – (455 mg + 5 mg + 10 mg)
= 500 mg – 470 mg
= 30 mg
Per Batch
Aspirin = 300 mg x 10 = 3000 mg
Caffein = 30 mg x 10 = 300 mg
Laktosa = 30 mg x 10 = 300 mg
Avicel = 50 mg x 10 = 500 mg
Amylum maydis = 75 mg x 10 = 750 mg
Asam stearat = 5 mg x 10 = 50 mg
Talk = 10 mg x 10 = 100 mg
VII. Skema Kerja
Ditimbang semua
bahan
Pengayakan
Cetak Tablet
VIII. Peralatan
1. Timbangan analitik
2. Lumpang dan alu
3. Ayakan nomor mesh 100
4. Alat pencetak tablet
5. Disintegration tester
6. Hardness tester
7. Friability tester
8. Kertas perkamen
9. Wadah
10. Sudip
11. Cawan porselin
IX. Rancangan Detail Proses Manufaktur
1. Penyiapan kemasan
Disiapkan alat dan bahan kemasan terlebih dahulu, lalu dibuat kemasan primer yang
akan di gunakan.
2. Penyiapan alat dan bahan obat
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat tablet Aspirin-Caffein.
3. Pencampuran
Ditimbang semua bahan menggunakan timbangan digital
Digerus semua didalam lumpang berupa zat aktif dan bahan tambahan lainnya.
4. Pengayakan
Disiapkan alat dan bahan
Diayak campuran serbuk homogen dengan ayakan No. 100 Mesh
5. Pembuatan/Pencetakan tablet
Disiapkan alat dan bahan
Dimasukkan campuran serbuk homogen yang telah diayak ke dalam mesin kempa
yang diatur kekuataan pengempaan
Dilakukan pengempaan tablet
Dimasukkan tablet yang telah dikempa dalam kemasan primer yang telah disiapkan
6. Labeling
Disiapkan alat dan bahan
Ditutup kemasan primer yang telah diisi tablet furosemid
Ditempel label yang telah dikempa dalam kemasan primer yang disiapkan
7. Kemasan sekunder
Dimasukkan strip tablet
Dimasukkan leaflet ke dalam box yang telah didesain.
DAFTAR PUSTAKA
Ambari Y, dkk. (2019). Optimasi Formulasi Tablet Ibuprofen Dengan Kombinasi CMC – Na &
Sorbitol Sebagai Pengikat dan Amilum Solani Sebagai Disintegran Terhadap Waktu
Hancur Tablet. Jawa Timur : J.Pham Vol.2 No.2.
Departemen Kesehata Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Departemen Kesehata Republik Indonesia. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Haeria, ddk .(2019). Studi Potensi Ubi Kelapa (Dioscorea alata L. ) Sebagai Bahan Penghancur
Tablet. Jurnal Ilmiah farmasi 15(1).
Hasyim, dkk. (2018). Karakteristik Metode Kerja Kempa Langsung Menggunakan Pengisi
Avicel Ph 102 Konsentrasi 6%, 5% Dan 4% Pada Pembuatan Tablet CTM. Makassar :
Jurnal Farmasi Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1
Hayatus dan fudholi. (2011). Optimasi Formula Tablet Teofilin Menggunakan Co-Processed
Excipients Campuran Laktosa dan Avicel. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Hayes dan Joyce. (1996). Farmakologi Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC.
Julaikho R.Y. (2020). Formulation and Evaluation of Tablet of Active Antioxidant Fraction Green
Grass Jelly Leaves. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Vol.12 No.1
Kuntari, T., dkk. (2017). Verivikasi Metode Penentuan Astosal Dalam Obat Sakit Kepala Dengan
Metode Spektrofotometri UV. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol 6 (1): 31-40.
Kumar, et all. (2019). Analysis and Design of Automated Medicine Vending Machine. Journal For
Advanced Research In Applied Sciences, Volume VI Issue II ; 93.
Meedscape. (2021). Diakses Pada Tanggal 08 Oktober 2021, Pukul 08.20 WITA.
Megawati, dkk. (2018). Karakteristik Metode Kerja Kempa Langsung Menggunakan Pengisi
Avicel pH 102 Konsentrasi 6%, 5% dan 4% Pada Pembuatan Tablet CTM. Jurnal Farmasi
Sandi Karsa Volume 5, Nomor 1.
Murtini, G., dan Elisa, Y. (2018). Teknologi Sediaan Solid. Jakarta : Kemenkes RI.
Rahayu, M. (2019). Analisis Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Denyut Jantung Pada Pemuda.
Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Teknik. Vol 6 (2): 5-12.
Sariyanti, D, dkk. (2019). Optimasi Campuran Pati Jagung Dan Avicel PH 101 Sebagai Bahan
Penghancur Pada Tablet Ekstrak Buah Pare (Momordica charantia L.) Secara Granulasi
Basah. Jurnal Ilmiah Manuntung, 5(1), 105-114, 2019.
Soeparno. (2021). Properti dan Teknologi Produk Susu. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Sulaiman T. (2007). Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet. Jakarta : Penebar Swadaya.
Suherman., H. (2017). Pengaruh Penggunaan Variasi Konsentrasi Avicel Ph-101 Pada Formula
Tablet Prednisolone. Viva Medika Edisi Khusus/Seri 1/ November/2017.
Sweetman S.C. (2009). Martindale The Complete Drug Reference Thirty-Sixth Edition. London :
Pharmaceutical Press.
Toruan. (2007). Fat-Loss Not Weight Loss : Gemuk Tapi Ramping. Jakarta : Transmedia Pustaka.
Utama,dkk. (2010). Pengaruh konsentrasi asam stearate sebagai bahan pelican terhadap sifat
fisik tablet pada pembuatan tablet vitamin E untuk anjing. Denpasar : Universitas Udayana
Wattimena, dkk. (1986). Beberapa Aspek Pokok Pengujian Mutu Perbekalan Farmasi. Bandung:
Depkes Republik Indonesia.
Wibowo A,D. dkk. (2011). Formulasi Sediaan Tablet Lepas Lambat Aspirin Dengan Etil Selulosa
Aqualon T10 Sebagai Matrik. Jurnal Pharmacy Volume 8 Nomor 1.
Wijayanti,dkk. (2009). Pengaruh Talk Pada Berbagai Konsetrasi Sebagai Bahan Pelicin
Terhadap Sifat Fisik Tablet Pada Formulasi Tablet Vit B Kompleks. Bali : Universitas
Undayana.
Wulandari F, dkk. (2020) . Formulasi dan evaluasi fisik sediaan kapsul ekstrak daun cincau
hijau (cyclea barbata miers ) sebagai anti inflamasi. As-Syifaa Jurnal Farmasi. 12(2) :
150-157.
Yousef, et all . (2018). Cleaner and Profitable Industrial Technology For Full Recovery of
Metallic and Non-Metallic Fraction of Waste Pharmaceutical Blisters Using Switchable
Hydrophilicity Solvents. Journal of Cleaner Production.
Yunita., B. dkk. (2011). Pengaruh bahan pengisi pada tablet ibuprofen dengan metode cetak
langsung. Majalah Farmasi Indonesia (22)4, 279 – 285, 2011.
Zaman N.N dan Sopyan I. (2020). Metode Pembuatan dan Kerusakan Fisik Sediaan Tablet.
Bandung : Mfarmasetika.