Faal kebuntingan pada ruminansia( kerbau),anjing dan kucing serta
hewan monogastric (kuda,babi) mengenai: 1.1 Tipe Plasenta, Struktur Anatomi, dan contoh hewan. Anatomi plasenta dapat dijabarkan sebagai berikut: - Plasenta mempunyai sekitar 16-20 kotiedon yang selanjutnya bercabang-cabang sehingga keseluruhannya mempunyai luas sekitar 11 meter persegi. - Plasenta mempunyai 2 permukaan yaitu part fetalis (ditutupi oleh lapisan amnion) dan part maternalis yang berhadapan dengan desidua dan akan membentuk sirkulasi retroplasenta. - Bentuk plasenta bervariasi dan sebagian besar memiliki ukuran : lebarnya sekitar 15-20 cm, tebalnya sekitar 2,5-3 cm, beratnya sekitar 1/6 berat janin, dan rata-rata 500 gram. 1.1 Tipe plasenta Secara anatomi, plasenta dibagi menjadi 4 tipe umum berdasarkan bentuknya, yaitu: 1.1.1 Plasenta diffusa - Terdapat pada kuda dan babi. - Plasenta diffusa hampir seluruh permukaan chorion dan endometrium uterus bersama-sama membentuk plasenta, kecuali bagian-bagian apek chorion yang berbatasan dengan chorion dari fetus disebelahnya. - Seluruh permukaan chorioallantois dipenuhi oleh celah villi dan mikrovilli yang masuk ke dalam kantong endometrium uterus (plasenta induk). 1.1.2 Plasenta kotiledonaria - Terdapat pada ruminansia (sapi, kerbau, domba, kambing dan ruminansia lainnya). - Beberapa tempat dari seluruh permukaan endometrium uterus membentuk plasenta induk yang disebut caruncula.. - Permukaanya berpori-pori halus dan pori-pori caruncula tersebut menjulur allanto-chorion. Penjulurannya disebut cotyledon. Bagian tersebut disebut placenta fetus. Cotyledon bersama-sama dengan - Bagian endometrium yang terletak diantara placentom-placentom disebut endometrium caruncularis dan cotyledonnya disebut “smoothchorion”. - Chorion yang bervili disebut chorionfrondosum. 1.1.3 Plasenta zonaria - Terdapat pada karnivora yaitu anjing dan kucing. - Plasenta ini mempunyai ciri–ciri plasentanya berbentuk sabuk, berada di tengah kantong chorion dan mengelilingi lumen uterus oviduct. 1.1.4 Plasenta diskoidalis - Terdapat pada hewan primata dan rodentia. - Plasenta berbentuk cakram atau oval berjumlah satu atau dua buah.
(Gambar bentuk tipe-tipe plasenta)
1.2 Fungsi Plasenta Berikut ini adalah fungsi dari plasenta diantaranya : - Pertukaran dan menyalurkan nutrisi, gas (respirasi), dan hormon. - Penjaga keseimbangan saat bunting. - Endokrin - Barier: pencegah bercampurnya darah induk dan fetus. 1.3 Indikasi kebuntingan secara external dan USG serta penentuan usia kebuntingan pada anjing, kucing, dan babi. 1.3.1 Diagnosa Kebuntingan Melaksanakan diagnose kebuntingan secara dini pada suatu hewan sangatlah penting meliputi manajemen pemeliharaan dan pemantauan kebuntingan pada hewan. Secara garis besar ada dua hal indikasi dalam menentukan kebuntingan yaitu indikasi kebuntingan secara external dan internal. 1.3.1.1 Indikasi Kebuntingan Secara External - Lewat catatan recording - Adanya anestrus - Pembesaran abdomen - Berat badan meningkat - Adanya gerakan fetus - Kelenjar air susu membesar - Gerakan sapi lambat - Bulunya mengkilat Metode diagnose kebuntingan dengan cara deteksi fetus dengan per- rektal (PKB) atau dengan USG, enentukan perubahan fisik tubuh induk serta perubahan terutama progesterone (P4) 1.3.2 Anjing Anjing yang digunakan adalah anjing Kintamani betina serta metode pemeriksaannya menggunakan Ultrasonography (USG). Pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan secara berseri setiap 2 hari sekali dimulai pada hari ke 15 setelah perkawinan sampai dideteksi bunting. Umur kebuntingan dicatat pada saat deteksi pertama. Penentuan kebuntingan ditentukan dengan tampaknya kantung kebuntingan, zonary, membrana fetus , embryo maupun detak jantung embryo. Pada pemeriksaan hari ke 18 dapat diamati kantong amion yang berwarna anecoic. Jaringan uterus mengelilingi kantong amnion dengan citra hiperechoic. Pemeriksaan dini pada kantong amion dapat terlihat pada hari 10-20. Embryo mulai terlihat pada hari ke 23 dengan bentukan oblongechogenic pada hari ke 25 mulai membesar serta terlihan penipisan pada kantong amion lapisan uterus terlihat hiperechoid dimana plasenta mulai terbentuk (Nyland,2015). Detak jantung terlihat jelas pada hari ke 28 dimana labih lambat daripada rata-rata pada beagle dimana dapat terlihat pada hari ke 25 Hal ini dapat dikarenakan pembentukan organ jantung pada anjing Kintamani lambat karena ukuran dari anjing kintamani lebih besar. Pertulangan mulai terlihat pada hari ke 34 terlihat bentukan tulang belakang serta kepala dari fetus. Pertulangan terlihat hiperekoic disertai acoustic shadow pada citra ultrasonografi. Pada hari ke 43 bilik jantung mulai terlihat dimana jantung berwarna hipoecoic hingga anecoic dan 4 bilik jantung bisa dibedakan dengan batas septa echoic antar ruangan. Lambung terlihat pada hari ke 57 dengan potongan sagittal dengan citra anecoic. Mendekati kelahiran cairan amion semakin menipis dan telihat penebalan pada dinding amion pada hari ke 60. 1.3.3 Kucing 1.3.4 Karakteristik kebuntingan normal Pada kebuntingan normal induk kucing diamati cervix uterus tidak jelas selama diestrus dan kebuntingan dan juga tidak ada perubahan pada vulva Pada akhir kebuntingan anemia normosistik dan normokromik dengan reticulocytosis sering terjadi. 1.3.5 Lama kebuntingan Lama kebuntingan pada kucing domestik, dari hari pertama atau terakhir kali kawin sampai terjadinya partus rata-rata 65.6 hari, dengan range antara 52-74 hari [1], [7], [9], dan [13]. Lama kebuntingan juga dapat disebabkan oleh variasi spesies dan secara umum lama kebuntingan ada hubungannya dengan ukuran badan dari kucing.