Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

Kemunculan Perusahaan Digital


Semua perubahan yang baru kita jelaskan sebelumnya, disertai dengan perancangan
ulang perusahaan secara signifikan, telah menciptakan kondisi untuk mengoperasikan
perusahaan secara digital sepenuhnya. Perusahaan digital (digital firm) dapat diartikan sebagai
suatu organisasi yang menjalankan hampir setiap kegiatan bisnisnya, seperti berhubungan
dengan pelanggan, pemasok, dan karyawannya.

Proses bisnis (business process) mengacu pada serangkaian kegiatan logis terorganisasi
dan terkoordinasi yang dikembangkan secara logis dari waktu ke waktu untuk memberikan hasil
dan ciri khas yang unik bagi bisnis dan perusahaan. Aset penting perusahaan (key corporate
assets)-Sumber daya intelektual, keunggulan utama, serta sumber daya manusia dan keuangan
dikelola secara digital.

Perusahaan-perusahaan digital menerima informasi dan bertindak jauh lebih cepat


ketimbang perusahaan tradisional, sehingga memberikan mereka fleksibilitas dan waktu lebih,
dalam menghadapi situasi darurat. Banyak perusahaan, seperti Cisco System, 3M, dan IBM,
dalam waktu dekat akan beralih menjadi perusahaan digital,dan menggunakan internet dalam
menjalankan setiap aspek binis mereka. Sebagian besar tidak semuanya digital, namun terhubung
secara digital dan terintegrasi dengan pemasok, pelanggan, pembeli, maupun pegawainya.

Tujuan Bisnis Strategis Dari Sistem Informasi


Secara spesifik, terdapat 6 tujuan bisnis strategis, yang mendorong perusahaan bisnis
berinvestasi dalam jumlah besar dibidang system informasi antara lain:

1. Kinerja operasional yang memuaskan


2. Produk, layanan, dan model bisnis baru
3. Kearaban dengan pemasok dan pelanggan
4. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan
5. Peningkatan daya saing
6. Mempertahankan eksitensinya

Keunggulan Operasional

Perusahaan terus berusaha meningkatkan efisien kegiatan operasionalnya dengan tujuan


meningkatkan keuntungan perusahaan.
Produk, Layanan, dan Model Bisnis

Teknologi dan system informasi merupakan perangkat utama bagi perusahaan untuk
menciptakan produk dan layanan baru, hal demikian juga berlaku bagi model bisnis yang masih
baru. Model bisnis (business model) dapat diartikan sebagai cara perusahaan dalam
memproduksi, mengirim dan menjual produk ataupun jasa untuk memperoleh keuntungan.

Hubungan Pelanggan dan Pemasok

Ketika bisnis telah memahami dan melayani pelangganya dengan baik, umumnya
pelanggan tersebut akan kembali dating dan berbelanja lebih banyak. Hal ini akan meningkatkan
pendapatan dan laba. Demikian juga dengan pemasok. semakin sering bisnis berhubungan
dengan pemasoknya, semakin baik input vital yang dapat diberikan oleh pemasok tersebut. Hal
ini akan menurunkan biaya. Bagaimana cara memahami pelanggan dan pemasok adalah masalah
utama bagi bisnis yang memiliki jutaan pelanggan offline dan online.

Pengambilan Keputusan Yang Semakin Baik

Banyak pengola bisnis melakukan operasionalnya menggunakan sumber informasi yang


membingungkan, tidak pernah memperoleh informasi yang tepat, pada waktu yang tepat untuk
membuat keputusan yang tepat. Sebagai gantinya para pengola bisnis tersebut bergantung pada
ramala, perkiraan, atau lebih parah lagi keberuntungan. Dalam 10 tahun belakangan ini,
teknologi dan system informasi telah memungkinkan para manajer untuk mengakses data dari
pasar secara real-time saat pengambilan keputusan.

Keunggulan Kompetitif

Setelah perusahaan meraih satu atau lebih dari tujuan bisnis yang sebelumnya dibahas,
saat hal-hal tersebut ada, perusahaan dianggap telah mencapai keunggulan kompetitif.
Melakukan sesuatu lebih baik dari pesaing, membayar lebih murah untuk produk lebih bagus,
dan respons cepat dan terkini terhadap pelanggan dan pemasok semuanya dapat meningkatkan
penjualan dan laba yang tidak bias diikuti oleh para pesaing.

Kelangsungan Usaha

Perusahaan berinvestasi dalam teknologi dan system informasi karena perusahaan


memang membutuhkannya untuk melakukan bisnis. Kadang kebutuhan didorong oleh perubahan
dalam industry.

1.2 Perspektif Dalam Sistem Informasi


Secara teknis system informasi (information system) dapat didefinisikan sebagai
serangkaian komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan atau mendapatkan,
memperoses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan pengawasan didalam sebuah organisasi.

Sistem informasi berisi informasi-informasi penting mengenai orang, tempat/lokasi, dan hal-hal
yang berkaitan dengan organisasi terkait atau lingkungan disekitarnya. Informasi (information) dapat kita
artikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti dan fungsi bagi manusia.
Sebaliknya, Data (data) dapat diartikan sebagi sekumpulan fakta mentah yang mewakili kejadian-
kejadian yang terjadi dalam suatu organisasi atau lingkungan fisiknya, sebelum diolah dan dibentuk
kedalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan manusia.

Ada tiga kegiatan dalam system informasi yang diperlukan perusahaan dalam pengambilan
keputusan, pengawasan kegiatan operasional, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa
baru. Tiga kegiatan tersebut adalah input, proses, dan output. Input kegiatan mengumpulkan data dari
dalam atau luar organisasi. Pemrosesan (processing) kegiatan mengubah data mentah tersebut kedalam
bentuk yang memiliki arti (informasi). Output kegiatan menyalurkan informasi yang telah diproses
kepada pihak yang berkepentingan atau kepada kegiatan-kegiatan yang memerlukannya. System
informasi memerlukan umpan balik (feedback) dari anggota organisasi yang bersangkutan, dangan
tujuan mengevaluasi ataupun memperbaiki tahapan input.

Anda mungkin juga menyukai