1. Menurut pemahaman saudara, " apa itu filsafat " dan bagaimana cara berfikir filsafat.
Kemudian apa manfaatnya bagi saudara, jelaskan.
2. Pendekatan apa saja yang dilakukan untuk mencari dan menemukan "kebenaran"
ditinjau dari sudut pendekatan "ilmiah".
3. Apa pemahaman saudara mengenai Epistomologi, jelaskan, buatkan contohnya.
4. Bagaimana menurut pandangan dikemukakan Hospers dan Honderich, mengenai
sumber-sumber pengetahuan.
5. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan yang diterima dalam Epistomologi
(Barat dan Islam) diminta saudara menganalisis tentang "Perception
(persepsi/pengamatan indrawi) buat dengan contohnya.
Nama : Zilfaizah Nasution, S.Pd
NPM : 2120060002
Kelas : A Regular C
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu ( Ujian Tengah Semester)
Prodi : Magister Manajemen Pendidikan Tinggi ( MMPT)
Tanggal : 26 November 2021
Jawaban UTS
1. Filsafat adalah induknya ilmu pengetahuan yaitu mengenai ilmu pengetahuan tentang
kebijaksanaan untuk mencari dan menemukan kebenaran yang hakiki atau seutuhnya.
Manusia mencari kebenaran dari rasa ingin taunya terhadap sesuatu, sampai manusia
mendapat pengetahuan dari kebenaran apa yang dicarinya, kemudian pengetahuan yang di
peroleh itu menjadi ide pemikiran yang dapat dituangkan kedalam ilmu pengetahuan.
Contohnya para ilmuan seperti Aristoteles, Plato dan ilmuan lainnya. Mencari kebenaran
dari berbagai pengalaman mereka sehingga mereka dapat informasi ilmu dan membuat ide
pemikiran mereka kedalam cabang ilmu lainnya.
Cara berfikir Filsafat :
1. Cara berfikir Spekulatif adalah cara berpikir secara sistematis tentang segala sesuatu
yang ada untuk upaya pencarian tentang tatanan dari keseluruhan pengetahuan dan
pengalaman. Cara berfikir ini berupaya untuk menemukan keutuhan (totalitas) dan
koherensi dalam keseluruhan alam pemikiran dan pengalaman.
2. Cara berfikir Preskriptif adalah cara berfikir dengan berupaya menentukan standar
pengujian nilai, tindakan,dan apresiasi seni. Mengkaji apa yang kita maksud dengan
benar dan salah,baik dan buruk, serta indah dan jelek. Memasalahkan apakah sifat-
sifat itu melekat pada segala sesuatu dengan sendirinya atau apakah sifat-sifat itu
merupakan proyeksi dari pikiran kita dalam menentukan tindakan-tindakan dan sifat-
sifatnya yang berguna serta penjelasannya mengapa harus demikian.
3. Cara berfikir Analitis adalah cara berfikir memusatkan perhatian pada kata-kata dan
maknanya atau menyelidiki pengertian-pengertian tertentu. Contohnya,“sebab”,
“pikiran”, “kebebasan akademis”, dan “kesamaan kesempatan” agar dapat menilai
makna yang sesuai dalam konteks yang berbeda-beda. Ketidak konsistenan mungkin
timbul apabila makna yang sesuai dalam konteks tertentu diterapkan dalam konteks
lain. Filsafat analitis cenderung bersikap skeptis, berhati-hati, dan enggan untuk
membangun sistem pemikiran.
Kebenaran yang di dapat dengan cara ilmiah yang digunakan dengan logika dan bukti-
bukti empiris untuk menemukan suatu kesimpulan sebagai sebuah kebenaran. Cara
mencari kebenaran secara ilmiah dengan melakukan eksperimen (Penyelidikan) untuk
mencari data yang empiris dengan menggunakan cara dan prosedur yang ilmiah.
Contoh : Apakah pemberian pupuk pada jagung dapat menyuburkan tanaman jagung,
maka dilakukan percobaan dengan membuat dua kelompok objek penelitian, yaitu
kelompok 1 tanaman jagung diberi pupuk secukupnya dalam jangka waktu tertentu dengan
metode ilmiah. Sedangkan kelompok 2 tanaman jagung tidak diberikan pupuk, maka akan
terlihat hasil yang diperoleh pada waktu yang telah ditentukan.
3. Epistomologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat pengetahuan, cara kerja sebuah
sistem, kebenaran, logika atau berfikir secara sistematis. Epistomologi ini cabang filsafat
yang bertujuan untuk menemukan makna dari pengetahuan dan awal dari filsafat.
Contoh : Mengapa mobil dapat bergerak? Bagaimana cara kerja sebuah mobil sehingga
dapat bergerak ?
Penjelasannya : Mobil dapat bergerak karena ada sekumpulan benda yang memiliki fungsi
yang berbeda-beda dan saling melengkapi. Mobil dapat bergerak karena ada mesin, mesin
ini diberi bensin sebagai bahan bakarnya, sehingga mesin ini mempunyai energi untuk
menjalankan roda mobil.