Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Latar belakang dan tujuan pendidikan kewarganegaraan”

DI SUSUN OLEH :
NAMA : LENA FITRI YATIM
BP/NIMKO : 2001203005

JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRSAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SOLOK NAN INDAH
2020/2021
Kata Pengantar

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan
tinggi dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam makalah ini saya akan membahas tujuan mempelajari Pendidikan


Kewarganegaraan dan betapa pentingnya mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Mahasiswa.

Makalah ini penulis susun berdasarkan tugas dari mata kuliah ‘Pendidikan
Kewarganegaraan’.

Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik mengenai isi
maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini, penulis juga membuka diri terhadap kritik serta saran yang dapat
membangun dalam upaya penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai penunjang
pembelajaran di masa yang akan datang

Solok Oktober 2020

Penulis

Pendahuluan
Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. perubahan itu terjadi
karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu
pendidikan semakin mengalami kemajuan.

Pada dasarnya pendidikan adalah salah satu upaya untuk menciptakan manusia-manusia
yang memiliki sumber daya yang berkualitas.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sisdiknas, dikatakan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Depdiknas,
2003: 2)”

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran untuk membentuk diri supaya


menjadi warga Negara yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan Pancasila. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara agar dapat diandalkan oleh
bangsa dan negara. Mata pelajaran ini diajarkan dari SD, SMP, SMA, bahkan sampai jenjang
perkuliahan.

Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan
perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela
negara demi utuh dan tegaknya NKRI. Serta menjaga tali persaudaraan satu sama lainya, agar
terjadi kehidupan yang berkeluarga serta saling membantu satu sama lain.

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta


didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hakikat negara kesatuan
Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah
negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu
pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang
sama, walaupun warga masyarakat tersebut berbeda agama, ras, etnik, atau golongan.

Pembahasan
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada


pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa
untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Pendidikan
Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang dimulai dari
Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan dan


melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan
dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik sebagai individu,
anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun
2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran
Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan

.Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama
penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan
sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda
sesuai dengan jamannya.

Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang.
Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu
tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam wadah Nusantara.

Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945
tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan
untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai perjuangan Bangsa
Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia.
Selain itu, nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.
Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan
dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa
telah mengalami penurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh
globalisasi.

Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga kemasyarakatan


internasional, negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial
budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi
demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan
nasional.

Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi
transparan seolah–olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara.

Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan
kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan
masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi
masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap
warga negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada
khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan


Pendidikan kewarganegaraan juga memiliki landasan hokum, yaitu sebagai berikut:

A. UUD 1945
1. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi Bangsa
Indonesia tentang kemerdekaanya).
2. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan pemerintahan.
3. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara.
4. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
5. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.

B. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


C. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Dipelajari Diperguruan Tinggi

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib dari Sekolah
Dasar bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Setiap kali kita mendengar kata kewarganegaraan,
secara tidak langsung otak merespon dan mengaitkan kewarganegaraan dengan pelajaran
kewarganegaraan pada saat sekolah, dan mata kuliah kewarganegaraan pada saat kita kuliah.
Bisa jadi kata kewarganegaraan di dalam memori otak tersimpan kuat karena setiap tahun dari
sekolah dasar hingga sekolah menengah atas ada pelajaran kewarganegaraan yang harus
dipelajari, dan ternyata saat kuliah juga ada. Sejatinya, Pendidikan Kewarganegaraan yaitu yang
mempelajari tentang kehidupan kita sehari-hari, mengajarkan bagaimana menjadi warga negara
yang baik, warga negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila yang merupakan ideologi
atau dasar negara Indonesia.

Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran setelah terpecah dari PPKn


ataupun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pada awalnya di gabung menjadi satu,
karena isi dari Pendidikan Kewarganegaraan sendiri besumber dari Pancasila itu sendiri.
Selanjutnya di pecah menjadi mata pelajaran sendiri karena Pendidikan Kewarganegaraan
dianggap penting untuk di ajarkan kepada siswa dan dalam Pendidikan Kewarganegaraan
diajarkan materi kewarganegaraan yang lebih luas dan tidak hanya bersumber langsung dari
Pancasila. Mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan bagi sebagian mahasiswa tidak ada
bedanya dengan mempelajari Pendidikan Pancasila. Beberapa materinya memang berkaitan
ataupun sama. Itulah mengapa Pendidikan kewarganegaraan selalu “dianak tirikan” dalam
percaturan dunia pendidikan. Menurut orang kebanyakan, lebih penting belajar matematika
daripada Pendidikan Kewarganegaraan. Padahal Kewarganegaraan adalah pelajaran yang paling
penting dalam kehidupan kita bernegara dan berbangsa.
Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan sampai tingkat Perguruan Tinggi, itu
tercantum pada Pasal 37 ayat (1) dan (2)UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yang menyebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan wajib dimuat dalam
kurikulum pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan


kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan
bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
didalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan warga negara Republik Indonesia yang
sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

Pendidikan Kewarganegaraan diberikan di Perguruan tinggi dengan tujuan agar


mahasiswa memiliki wawasan akan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk bela negara dan
memiliki pola pikir, pola sikap dan prilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan
Pancasila. Segala hal tersebut diperlukan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap utuh
dan tidak terpecah belah.

Karena mahasiswa adalah penerus bangsa yang merupakan bibit unggul di mana pada
masanya nanti bibit ini akan melahirkan pemimpin dunia. Karena itulah diperlukan pendidikan
moral dan akademis yang akan menunjang sosok pribadi mahasiswa. Kepribadian mahasiswa
akan tumbuh seiring dengan waktu dan mengalami proses pembenahan, pembekalan, penentuan,
dan akhirnya pemutusan prinsip diri. Negara, masyarakat masa datang, diperlukan ilmu yang
cukup untuk dapat mendukung kokohnya pendirian suatu Negara.

Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas,
penuh rasa tanggung jawab dari Mahasiswa. Sikap ini disertai dengan perilaku yang:

1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai
falsafah bangsa
2) Berbudi pekerti luhur, disiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3) Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4) Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara
5) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.

Dengan dihasilkannya mahasiswa yang berkompetensi dalam pendidikan


kewarganegaraan, maka akan meminimalisir masalah yang kompleks dalam permasalahan
kesadaran dalam pendidikan bela negara dan bangsa Indonesia akan menjadi lebih aman dan
tentram. Bayangkan jika Pendidikan Kewarganegaraan bukan menjadi pelajaran yang wajib atau
tidak menjadi suatu mata pelajaran / mata kuliah. Mungkin akan banyak masalah yang terjadi di
Negara ini. Karena kurangnya pendidikan moral kebangsaan pada penerus-penerus bangsa.
Maka melalui Pendidikan Kewarganegaraan inilah, Mahasiswa sebagai penerus bangsa
diharapkan mampu “memahami, menganalisa, dan menjawab masalah–masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan berkesinambungan dengan cita–cita
dan tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945“.

Negara yang akan melangkah maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat,
membutuhkan tenaga kerja yang lebih berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi.
Negara didorong untuk menggugah masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan
serta rasa turut memiliki. Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan diri kepada
Negara dan bangsa

Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pelajaran yang memfokuskan dalam rangka
pembentukan moral yang wajib kita pelajari mulai dari SD hingga jenjang perkuliahan. Tujuan
dari adanya Pendidikan Kewarganegaraan di perkuliahan selain karena aturan Undang-Undang
yaitu, menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air
dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri
para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji
dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni.

Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kuliah yang sangat penting bagi Mahasiswa,
karena dengan dihasilkannya mahasiswa yang berkompetensi dalam Pendidikan
Kewarganegaraan inilah Mahasiswa mampu menciptakan moral yang berlandaskan pancasila.
Dan bisa membantu Negara untuk meminimalisir masalah yang kompleks dalam permasalahan
kesadaran dalam pendidikan bela negara dan bangsa Indonesia akan menjadi lebih aman dan
tentram.

Saran

Supaya terbentuknya karakter yang baik dan memiliki komitmen tinggi terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia pada Mahasiswa dan Mahasiswi, Dosen harus bisa mencerminkan
sesuatu hal yang baik atau karakter tersebut supaya bisa dicontoh oleh mahasiswa itu sendiri.
Dan Mahasiswa ataupun Mahasiswi bisa menerapkan apa yang ada didalam Pendidikan
Kewarganegaraan dalam kehidupan bernegara dan kesehariannya.

Daftar Pustaka
Rachmaeh Noer Elizma, 2015. Kompasiana. Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Dipelajari
Sampai di Perguruan Tinggi. (http://www.kompasiana.com/rachmaehnoer/mengapa-pendidikan-
kewarganegaraan-dipelajari-sampai-di-perguruan-tinggi_54f7ca71a333119a1d8b4a9f)

Abdul Aziz, 2010. Apa Itu PKN (http://sinaupkn.blogspot.co.id/2012/01/apa-itu-pkn.html)

Markus, 2013. Latar Belakang, Tujuan, & Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan –
Pengertian Bangsa & Negara serta Hak & Kewajiban Warga Negara
(https://markuskren.blogspot.co.id/2013/03/latar-belakang-tujuan-landasan-hukum.html)

Anda mungkin juga menyukai