Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eunike Ivana Hartantio

NIM : 802020021
Kode MK : Bahasa Indonesia MU116K

Analisis Jurnal

A. IDENTITAS JURNAL
1. Nama Jurnal : Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat
2. Volume : 3
3. Nomor : 1
4. Halaman : 100-112
5. Tahun Penerbit : 2019
6. Judul Jurnal : Gereja Dan Kemiskinan: Diskursus Peran Gereja Di Tengah
Kemiskinan
7. Nama Penulis : Fibry Jati Nugroho

B. ISI JURNAL
1. Masalah Penelitian
Gereja memiliki tanggung jawab dan peran penting di tengah masyarakat. Gereja
yang sebagai mandataris Tuhan memiliki kewajiban untuk membantu masalah
kemiskinan yang terjadi di seluruh dunia.

2. Metode Penelitian
Menggunakan metode kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yaitu penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih
tanpa membuat perbandingan. Jenis metode ini digunakan untuk menyajikan data
secara menyeluruh dan mendalam terkait dengan literasi terhadap peran gereja di
dalam kemiskinan. Selanjutnya disajikan dalam sebuah uraian sebagai alternatif solusi
pengembangan gereja, dalam kerangka menjawab kebutuhan jemaat secara konkret.

3. Teori yang dipakai


Menggunakan pemikiran Karl Marx terkait dengan fakta sosial yang terjadi di tataran
praksis.

4. Hasil Penelitian
Kemiskinan sudah sering dibahas sejak lama karena bukan hanya
permasalahan satu bagsa tetapi global. Banyak negara sudah mencari berbagai cara
untuk mengatasi masalah kemiskinan. Orang yang miskin seringkali dijauhi oleh
masyarakat karena merasa jijik. Kemiskinan juga bisa menjatuhkan diri ke dalam
lingkar kejahatan. Di sisi lain tingkat kemiskinan penduduk menentukan maju atau
tidaknya suatu negara.
Gereja merupakan lembaga yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat,
mulai dari kaya sampai miskin. Ada banyak gereja yang mau turun ke masyarakat
untuk melakukan aksi sosial, membantu mereka yang mengalami penderitaan. Namun
gereja cenderung melihat masalah kemiskinan dari luarnya saja padahal masalah ini
sangat kompleks. Hanya sedikit yang mau mengambil peran membantu penindasan
ekonomi-sosial. Kebanyakan gereja menutup mata pada masalah kemiskinan dan
menjadi alat pendukung penguasa. Menurut Karl Marx ada dua kelas, yaitu borjois
(pemilik modal) dan proletar (buruh yang bekerja keras namun mendapat upah
sedikit). Kaum borjois seringkali memonopoli kaum proletary, bahkan sistem
ekonomi sampai masuk menguasai gereja.
Gereja tidak bisa melepaskan diri dari persoalan kemiskinan, tugasnya adalah
mnyuarakan hak-hak orang miskin. Jika tidak, gereja tidak memiliki makna. Gereja
harus mendorong jemaat untuk hidup sederhana dan menolong orang-orang miskin
sebagai wujud solidaritas. Gereja perlu secara proaktif dan rendah hati bersedia
bekerja sama dengan umat beragama lainnya untuk menanggulangi kemiskinan.
Gereja perlu terus menerus menyuarakan kritik profetisnya tanpa pandang bulu
terhadap berbagai penyalahgunaan kekuasaan, terjadinya ketidakadilan, terampasnya
hak-hak masyarakat, dan terhadap sistim yang menindas serta memiskinkan manusia.
Memparktikkan keteladanan Yesus yang menolak pemerasan orang kaya terhaap
orang miskin seperti dalam kisah Zakheus. Banyak yang Yesus kerjakan selama
hidupnya baik menolong orang miskin, maupun menghardik orang yang sengaja
memiskinkan sesamanya. Gereja perlu menyuarakan kepada orang kaya atau
penguasa untuk dapat menghargai dan mengasihi kaum miskin sebagai sesamanya.
Tidak lagi menginjak, mengeksploitasi, tetapi berbuat adil dalam rangka membantu
menyejahterakan hidupnya, dan mempermuliakan Allah dengan mempraktikkan
kehidupan yang berbagi dengan sesamanya.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan
Kelebihan dari jurnal ini adalah menggunakan bahasa Indonesia yang mudah
dimengerti. Dilengkapi dengan penelitian langsung dalam kehidupan masyarakat
sehingga banyak fakta yang terungkap. Mengangkat topik yang penting dan terdapat
banyak contoh konkrit yang sedang terjadi di masyarakat. Terdapat hal positif yang
bisa diambil seperti bisa belajar cerminan hidup Yesus pada zaman dahulu, hal ini
bisa dipraktikkan dalam membantu kita menyelesaikan masalah kemiskinan.

2. Kekurangan
Menurut saya ada beberapa kalimat yang diulang-ulang sehingga
menghasilkan inti pembicaraan yang sama. Hal ini membuat isi jurnal menjadi lebih
banyak sehingga membosankan. Setiap pergantian bab memiliki beberapa pokok
pemikiran yang sama, seharusnya tidak perlu diulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai