Anda di halaman 1dari 5

PERSIAPAN PEMERIKSAAN ALAT TOMOGRAFI

I PUTU ANDIKA PRATAMA WISESA


1708521020

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
1. Persiapan Rontgen

Persiapan sebelum pemeriksaan dengan menggunakan sinar rontgen dapat dibedakan


sebagai berikut:
1. Radiografi konvensional tanpa persiapan
Maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan
tulang atau toraks.
2. Radiografi konvensional dengan persiapan
Pemeriksaan radiografi konvensional yang memerlukan persiapan di antaranya untuk foto
rontgen perut. Sebelum pelaksanaan, anak diminta untuk puasa beberapa jam atau hanya
makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun dapat dengan
jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
3. Pemeriksaan dengan kontras
Sebelum dirontgen, kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara diminum, atau
dimasukkan lewat anus, atau disuntikkan ke pembuluh vena. Alat rontgen yang digunakan
untuk pemeriksaan selanjutnya adalah fluoroskopi. Pemeriksaan dilakukan jika usus atau
lambung anak dicurigai terputar. Untuk anak yang dicurigai menderita Hirschsprung
(penyempitan di usus besar yang disebabkan bagian usus tidak memiliki persarafan pada
dindingnya), kontras dimasukkan lewat anus. Sedangkan untuk anak yang mengalami
kelainan ginjal atau saluran kemih, kontras dimasukkan lewat pembuluh vena atau
kandung kemih.
Setelah dilakukan tindakan ini, bukan tidak mungkin akan muncul reaksi alergi pada
beberapa anak. Indikasinya adalah gatal, kemerahan, muntah, tekanan darah turun hingga
sesak napas.
Oleh karena itu, alat/obat-obat untuk menangani kondisi ini harus tersedia di ruang
pemeriksaan yang merupakan bagian dari prosedur standar pelaksanaan rontgen
menggunakan kontras.
Untuk mencegah paparan radiasi, ada perlengkapan khusus yang digunakan selama
proses berlangsung. Misalnya organ vital anak akan ditutup selama pelaksanaan foto
rontgen, atau orang tua yang "memegangi" anaknya diharuskan memakai pelindung khusus
yang disebut shielding atau apron. Jatuhnya sinar ke tubuh anak pun harus melewati piranti
khusus guna meminimalisir kemungkinan bahaya radiasi. Intinya, persiapan matang sudah
dipikirkan untuk memprioritaskan keamanan pasien.

2. Persiapan CT Scan

Sebelum menjalani proses CT scan, persiapkanlah hal-hal berikut untuk mempermuda h


pemeriksaan:

1. Mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar


2. Melakukan puasa selama beberapa jam sebelum prosedur CT scan
3. Melepas benda-benda logam, seperti perhiasan, kacamata, gigi palsu, jepit rambut, jam
tangan, sabuk, dan bra yang dilengkapi kawat, agar tidak mengganggu hasil gambaran CT
scan
4. Membawa catatan tentang keluhan atau alergi tertentu yang dialami
5. Membawa riwayat kesehatan medis
6. Membawa catatan obat dan sumplemen yang dikonsumsi

Selama proses pemeriksaan CT scan, berikut adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui:

1. Anda akan diminta untuk mengganti baju dengan pakaian khusus yang disediakan pihak
rumah sakit.
2. Anda bisa mulai berbaring telentang di atas meja CT scan menggunakan bantal dan tali
untuk membantu mempertahankan posisi badan yang benar dan tetap diam selama
pemeriksaan.
3. Meja akan bergerak secara otomatis dan perlahan melalui mesin saat pemindaian CT
dilakukan.
4. Jika Anda merasa tegang atau memiliki fobia berada di ruangan tertutup, sebaiknya
bicarakan terlebih dahulu pada petugas medis.
5. Jika diperlukan Anda akan diberikan cairan kontras sebelum dilakukan CT scan untuk
membantu memperjelas gambar.
6. Selama proses CT scan dilakukan, Anda harus tetap berbaring dan tidak diperbolehkan
bergerak.
7. Anda mungkin akan diminta menahan napas selama proses pemindaian, karena setiap
gerakan tubuh, termasuk pernapasan, bisa memengaruhi kualitas gambar.

Hasil CT scan tidak langsung tersedia usai pemeriksaan. Komputer akan memproses
seluruh gambar dari proses pemindaian, yang kemudian akan dianalisis oleh dokter spesialis
radiologi. Rangkuman analisis biasanya akan dikirimkan oleh dokter radiologi dalam waktu
30 menit.

3. Persiapan MRI
Pemeriksaan MRI memanfaatkan medan magnet yang kuat. Maka pasien harus
melepaskan semua aksesori yang terbuat dari logam. Adapun pasien yang memiliki implan
logam, misalnya alat pacu jantung, tidak diperkenankan menjalani MRI kecuali atas arahan
dari dokter.

Kunci utama dalam pemeriksaan MRI adalah ketenangan. Pasien harus tenang
sebelum, saat, hingga sesudah MRI agar proses berjalan lancar dan hasilnya dapat
dimanfaatkan. Bila merasa gugup, pasien harus memberi tahu dokter. Kadang diperlukan
obat penenang agar pasien merasa relaks.

Ini terutama bagi pasien yang memiliki klaustrofobia atau ketakutan berlebih terhadap
ruangan yang sempit dan tertutup. Sebab, dalam proses MRI, pasien akan berada di dalam
mesin tertutup yang bisa memantik klaustrofobia.

Tidak ada aturan pasti harus puasa sebelum MRI. Namun dokter umumnya akan
memberitahukan aturan makan dan minum ketika konsultasi sebelum MRI berlangsung.
Pasien juga sebaiknya bersiap dengan datang lebih awal ke lokasi pemeriksaan setidaknya
30 menit sebelum jadwal pemeriksaan.

Pemeriksaan MRI dijalankan dengan prosedur ketat di ruangan khusus. Pasien akan
mendapat penjelasan tentang bagaimana MRI berjalan dari dokter atau radiolog sebelum
proses berlangsung. Sebelum menaiki tempat berbaring di mesin MRI, pasien harus berganti
pakaian sesuai dengan yang disediakan rumah sakit serta melepas semua aksesori yang
terbuat dari logam.
Lalu pasien akan dibantu berbaring dan dibuat senyaman mungkin, termasuk dengan
menyediakan bantal serta selimut. Karena akan ada suara bising dalam proses MRI,
mungkin disediakan penyumbat telinga atau headphone. Pasien juga bisa mendengarkan
musik dari headphone tersebut selama prosedur berlangsung.

Sebelum proses MRI, dokter akan menyuntikkan zat kontras ke pembuluh darah di
lengan. Zat kontras atau pewarna ini akan membantu dokter melihat struktur di dalam tubuh
Anda dengan lebih jelas. Zat yang sering digunakan dalam pemeriksaan MRI disebut
gadolinium.

Pasien yang berbaring di meja periksa akan dimasukkan ke mesin MRI. Tubuh
pasien mungkin sepenuhnya berada di dalam mesin, tapi bisa juga tidak. Tergantung tujuan
pemeriksaan MRI yang dilakukan. Ketika tubuh di dalam tabung, medan magnet dan suara
akan muncul dan menghasilkan sinyal yang kemudian ditangkap oleh komputer guna
membuat serangkaian gambar.

Pemeriksaan MRI biasanya berlangsung selama 20-90 menit. Seusai proses, pasien
bisa pulang langsung. Sebaiknya pasien pulang dengan ditemani pendamping, terutama bagi
yang harus mendapat obat penenang untuk menjalani MRI.

Anda mungkin juga menyukai