Universitas Indonesia
Departemen Biologi
November 2021
Abstrak
Kromosom poiliten adalah salah satu bentuk modifikasi dari kromosom. Kromosom politen adalah kromosom
yang terdiri dari kromosom- kromosom yang bersinapsis sehingga membentuk struktur raksasa. Kromosom platen
memiliki banding pattern yang gelap bernama band sedangkan yang terang bernama interband. Kromosom politen
terbentuk karena melewati proses endoreduplikasi yaitu replikasi DNA tanpa diikuti dengan pembelahan sel. Hal ini
menyebabkan bentuknya berukuran sangat besar. Kromosom politen memiliki peran penting bagi proses pertumbuhan
dan perkembangan sebab kromosom politen memproduksi banyak protein. Produksi protein yang berlebih ini disebabkan
oleh kromosom politen memiliki lebih banyak DNA pada lengannya. Untuk membuktikan eksistensi kromosom politen,
maka dilakukan praktikum ini dengan cara mengisolasi salivary glands pada larva instar III D. melanogaster. Dari
praktikum yang dilakukan, praktikan berhasil menemukan dan mengamati kromosom politen pada kelenjar ludah D.
melanogaster dan benar bahwa ukuran kromosom politen yang teramati jauh lebih besar dari kromosom pada umumnya.
Praktikum ini dilakukan untuk memahami pengertian, fungsi, struktur, proses terbentuknya serta cara mengisolasi
kelenjar ludah pada D. melanogaster.
Kata kunci: Kromosom politen; endoreduplikasi; larva instar III Drosophila melanogaster; banding pattern.
1
*)Kelompok B1 (Paralel Pagi)
pada salivary glands Drosophila melanogaster. terbentuk dari kromatin yang terkondensasi
Lalu Calvin Bridges segera membuat pemetaan lemah dan tersusun berjauhan serta bersifat aktif
mendetail serta menghubungkannya dengan peta secara genetik (Passarge 2007: 180). Bagian
genetik. Untuk membuktikan penemuan kromatin yang berwarna gelap disebut sebagai
kromosom politen pada salivary glands heterokromatin. Heterokromatin merupakan
Drosophila melanogaster, dilakukanlah bagian kromatin yang terkondensasi padat dan
praktikum ini. tersusun atas sekuens repetitif yang tidak aktif
Nukleus adalah tempat yang menyimpan secara genetik (Rittner & Mc Cabe 2004: 161).
informasi genetik dari suatu organisme. Eukromatin merupakan bagian besar materi
Informasi genetik yang terdapat pada DNA penyusun kromosom dan sebagian besar
selanjutnya dikemas bersama dengan protein merupakan tempat proses transkripsi terjadi
membentuk kromosom. Setiap kromosom (Pierce 2012: 294).
memiliki satu molekul DNA dan kompleks Pada bentuk kromosom seringkali
DNA yang membentuk kromosom disebut ditemukan suatu anomali, contoh anomali
sebagai kromatin. Kromosom berfungsi untuk bentuk pada kromosom adalah kromosom
meneruskan informasi genetik dari induk ke politen. Kromosom politen adalah kromosom
keturunannya. Sel adalah suatu substansi yang yang terdiri atas kromatid- kromatid identik
aktif membelah. Pembelahan yang terjadi pada yang bersinapsis serta memiliki ukuran yang
sel menyebabkan kromosom terduplikasi besar yaitu 100 kali lebih besar dari kromosom
membentuk salinan baru dari kromosom awal pada umumnya. Kromosom politen berukuran
yang disebut sister chromatids. Kromatid besar karena melalui proses endoreduplikasi.
bersaudara berikatan satu sama lain dalam Kromosom politen mengandung 1024 sampai
sebuah sekuen yang disebut dengan sentromer. 2048 molekul DNA yang tersusun atas lima
Sentromer membagi kromosom menjadi dua lengan berukuran sama besar. Lengan- lengan
bagian. Bagian yang pertama adalah lengan tersebut tergabung pada suatu titik disebut
pendek atau “p arm”. Bagian kedua adalah chromocenter. Chromocenter tersusun atas α-
lengan panjang yang disebut “q arm” (Campbell kromatin di bagian tengahnya dan β-
dkk. 2017: 102; Hartwell dkk. 2011: 81—82; hetekromatin yang berbentuk seperti jaring yang
NIH 2018:1). mengelilingi α-kromatin. Selain chromocenter,
Bila diamati, struktur kromosom terlihat kromosom politen memiliki struktur dan bagian
memiliki pola. Pola tersebut terlihat ada yang lainnya seperti pola pita (banding pattern) yang
berwarna gelap dan terang yang bergantung terdiri dari band (daerah berwarna gelap) dan
pada kepadatan kromatin sebagai penyusun interband (daerah yang berwarna terang) pada
kromosom. Bagian kromatin yang berwarna lengan kromosomnya, serta memiliki struktur
terang disebut sebagai eukromatin. Eukromatin kromosom yang membengkak dan menonjol
bernama puff (Hartl & Elizabeth 2005: 272; politen memiliki lebih banyak DNA pada
Hartwell dkk. 2011: 436; Henderson 2003: 16— lengannya (Muhlenberg college 2013: 1).
17). Kromosom politen dapat ditemukan di beberapa
jaringan seperti kelenjar ludah, usus, jaringan
Band adalah pola gelap pada lengan
lemak dan beberapa tipe sel pada saraf (D’
kromosom politen yang mengandung 80%
Amato 1997: 130). Kromosom politen yang
DNA. Kromatin pada band lebih terkondensasi
populer diisolasi di labolatorium adalah kelenjar
menyebabkan banyak kromosom yang terlipat
ludah (Salivary glands) Drosophila
sehingga lengan kromosom terlihat gelap
Melanogaster. Pengambilan sampel yang akan
(Passarge 2001: 174). Interband adalah pola
diamati dilakukan dengan mengisolasi kelenjar
terang pada lengan kromosom politen dan
ludah larva instar III spesies D. melanogaster.
mengandung 15% DNA (Passarge 2001: 174).
Pada larva instar III sangat merepresentasikan
Struktur puff juga dapat teramati pada lengan
tahap pertumbuhan dan perkembangan karena
kromosom politen. Struktur puff terbentuk
larva sedang mempersiapkan diri menuju fase
ketika bagian dari kromatin mengalami relaksasi
pupa. Fase pertumbuhan dan perkembangan
sehingga lengan kromosom sedikit terbuka.
memiliki hubungan erat dengan sintesis protein.
Terjadinya puffing mengindikasikan bahwa
Kromosom politen menghasilkan banyak sekali
DNA pada lengan kromosom sedang aktif
protein yang digunakan untuk perkembangan
bertranskripsi (Pierce dkk 2002: 297).
sehingga pada kelenjar ludah larva instar 3 dapat
Kromosom politen terbentuk karena ditemukan kromosom politen. Untuk
proses endoreduplikasi atau endomitosis yaitu mempersiapkan dirinya maka intensitas
proses replikasi DNA tanpa melibatkan konsumsi nutrisi pada larva semakin meningkat
pembelahan sel. Kromosom yang mengalami sehingga menyebabkan ukuran larva menjadi
replikasi DNA di fase S tidak melanjutkan ke besar dan mudah untuk diisolasi (Li dkk. 2008:
fase M sehingga kromatid bersaudara tidak 325—326).
memisah. Tidak adanya pembelahan sel Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah
mengakibatkan banyak salinan kromosom yang untuk mengetahui dan memahami pengertian,
terbentuk. Kromosom homolog lalu bersinapsis fungsi dan struktur kromosom politen. Selain itu
dan membentuk struktur kromosom raksasa juga untuk mengetahui proses terbentuknya
(Tamarin 2001: 120; Zhimulev dkk. 2004: 206). kromosom politen. Terakhir adalah untuk
Kromosom politen memiliki peran mengetahui cara isolasi kelenjar ludah larva
digunakan sebagai objek penelitian karena pada Pengamatan kromosom politen pada Drosophila
di dalamnya (Kalthoff 2001: 700—701). Salah mengisolasi kelenjar ludah larva instar III
satu kromosom yang dapat ditemukan adalah karena ukuran tubuh serta organnya yang besar
b
a
a
d
Keterangan gambar:
(a) Kromosenter
(b) Puff
Keterangan gambar: (c) Band
(a) Kromosom Politen (d) Interband