Anda di halaman 1dari 10

DINASTI POLITIK PADA PEMILIHAN CALON KEPALA DAERAH LAMPUNG 2020

(STUDI PADA CALON KEPALA DAERAH LAMPUNG TENGAH NESSY KALVIYA


MUSTAFA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH 2020)

Eka Aprilianti

Email : Apriliantieka828@gmail.com

Abstrak

Peran partai politik sangat besar dalam melahirkan dinasti politik dalam merebutkan kekuasaan dilevel
regional hingga nasional. Oligarki di tubuh partai politik dari kecenderungan pencalonan kandidat oleh
partai politik yang lebih didasarkan pada keinginan elit partai. Pencalonan kandidat bukan melalui
mekanisme yang demokrasi dengan mempertimbangkan kemampuan serta intergritas calon.dinasti politik
dapat mematikan tatanan demokrasi dalam partai politik.regulasi yang lemah untuk memangkas dinasti
politik turut menjadi penyebab meluasnya dinasti politik dalam pilkada. Praktik politik dinasti juga akibat
lemahnya proses chek and balance hingga berdampak pada tindakan korupsi yang dilakukan. Tahun 2020
akan berlangsungnya pemilihan kepala daerah di Lampung Tengah yang menarik hadirnya sala satu calon
kepala daerah adalah istri dari mantan kepala daerah diwilayah yang sama yang terkena kasus korupsi.

Kata kunci : Dinasti politik, Demokrasi Pilkada

ABSTRACT

The role of political parties is very large in giving birth to political dynasties in seizing power at the
regional to national level. Oligarchy in political parties tends to nominate candidates by political parties
which are more based on the wishes of the party elite. Candidate nomination is not through a democratic
mechanism by considering the ability and integrity of the candidate. Political dynasties can kill the
democratic order in political parties. Weak regulations to cut down political dynasties also contribute to
the expansion of political dynasties in regional elections. Dynastic political practices are also a result of
the weak check and balance process which has an impact on corruption. In 2020, a regional head
election in Central Lampung will take place, which attracts the presence of one candidate for regional
head, who is the wife of a former regional head in the same region who was affected by a corruption
case.

Keyword : political dynasties, democracy, the regional head elections


PENDAHULUAN Dinasti politik ini adalah sebuah system,
tetapi bukanlah suatu system yang dapat
Dinasti politik merupakan fenomena yang
diterapkan di Indonesia. Indonesia menganut
tidak dapat dipungkiri pada system demokrasi
system politik demokrasi melindungi setiap
seperti di Indonesia, dinasti politik akan tumbuh
orang yang ada dipilkada, namun pada
subur dan mudah melenggang dijajaran elit
praktiknya politik dinasti ini menutup pintu
politik yang memiliki akses suara pendukung
akses peluang yang sama bagi setiap orang.
terbanyak. Dinasti politik pula dekat sekali
Dinasti politik seringkali menimbulkan kader
dengan kemungkian adanya kepentingan
partai secara instan dan bahkan bisa menggeser
kelompok, akibat dari politik dinasti ini maka
calon pertahanan partai, artinya dinasti politik
banyak pemimpin lokal menjadi politisi yang
melahirkan fenomena pencalonan pilkada
mempunyai pengaruh sehingga semua keluarga
disejumlah daerah yang masih memiliki
termasuk anak dan istri berbondong – bondong
hubungan keluarga. Dalam persoalan ini yang
untuk dapat terlibat dalam system pemerintahan.
paling ditakutkan cita – cita Negara tidak
terealisasi dengan baik karena bisa melahirkan
pemimpin yang tidak kompeten dan memiliki
kepentingan keluarga yang mengatas namakan
masyarakat. Sehingga didalam dinasti politik
rentan timbulnya oligarki di dalam partai politik
yang mengakibatkan mekanisme pencalonan
tidak berjalan sebagai mana mestinya.

Terkait persoalan dinasti politik


Pemerintah dan DPR RI sudah pernah membuat
rambu – rambu dengan memuat undang –
undang untuk membatasi pencalonan seseorang
menjadi gubernur/wakil. Wali kota/wakil. Atau
bupati/wakil bupati bila memiliki hubungan
darah dengan petahanan secara berurutan.
Namun, mahkamah konstitusi menghapuskan
pasal larangan tersebut dengan pertimbangan hal
itu membatasi hak – hak konstitusional wargan
Negara untuk maju menjadi gubernur/wakil,
bupati/wakil atau wali kota/wakil. Sebagai
Negara hukum dan demokratis, kita harus
tunduk pada putusan mahkamah konstitusi erat kaitanya dengan budaya politik tersebut.
dengan alasan bahwa semua orang mempunyai Sikap pro dan kontra akhirnya menimbulkan
hak memilih dan dipilih secara demokratis. perubahan pada RUU pilkada. Di satu sisi
seperti yang kita tahu ada pihak – pihak yang
Berdasarkan undang – undang Nomor 1
ingin adanya batasan terhadap keterlibatan sanak
tahun 2015 tentang pilkada membawa angin
saudara, sementara yang lain mengusulkan
segar dalam memberi batasan pada dinasti
dinasti politik tidakperlu dilarang, hanya saja
politik dengan menggunakan pendekatan
system kadernisasi daerah yang harus dibenahi.
larangan konflik kepentingan. Dalam
Maka pertanyaan yang relevan dalam
perjalanannya ketentuan tersebut dibatalkan
pembahasan dinasti politik adalah, bagaimana
melalui putusan MK Nomor 34/ PUU-
karakter preferensi budaya politik berkembang
XIII/2015, dengan alasan “konflik kepentingan
dalam pembentukan dinasti politik.
dengan petahanan”, hanya menggunakan
pertimbangan yang bersifat politis dan asumtif, MASALAH PENELITIAN
seolah-olah setiap calon yang mempunyai
Dinasti politik merupakan akses negatif
hubungan darah maupun hubungan perkawinan
dari otonomi daerah yang menjadikan demokrasi
dengan petahana dipastikan akan membangun
terbajak (hijacked democracy) oleh sirkulasi
dinasti politik yang akan merusak tatanan
hubungan inti genealogis, dinasti politik
bangsa, tanpa mempertimbangkan lagi sisi
dibentuk berdasarkan hubungan darah maupun
kompetensi, integritas, dan kapabilitas serta
perkawinan yang terjadi. Secara tidak langsung
memenuhi unsur akseptabilitas calon yang
dinasti politik dijadikan strategi dalam menjaga
bersangkutan secara objektif. Hubungan darah
kekuasaan dengan cara mewarisi kekuasaan
merupakan kodrat Ilahi yang hakiki dan asasi,
yang telah digenggam kepada sanak keluarga.
yang menurut agama manapun secara universal
Berdasarkan pandangan Wasisto (2013) ada dua
diakui sebagai hubungan yang sakral dan bukan
hal gejala yang mendasari terbentunya suatu
sebagai hubungan yang menghalangi untuk
dinasti, pertama, macetnya kadernisasi dalam
berkiprah dalam pemerintahan, demikian halnya
partai politik dalam menjaring pemimpin daerah
dengan hubungan karena perkawinan. Putusan
yang berkualitas, kedua, adanya keinginan
MK ini telah membuka jalan para kelompok
kepala daerah untuk berkuasa dengan cara
dinasti politik untuk turut berkontestasi dalam
mendorong sanak keluarga maupun orang
Pilkada tanpa harus menunggu selama 5 (lima)
terdekat untuk menggantikan pertahanan.
tahun kedepan.
Selama ini calon yang diusung partai
Timbulnya sikap pro dan kontra terhadap
bukan berasal dari pemilihan demokratis tetapi
kemunculan dinasti politik tersebut sangatlah
berdasarkan keinginan elit partai yang terkadang partai kuat salah satunya nasdem ada yang
tidak mempertimbangkan kemampuan dan terbilang unik dalam persoalan dinasti politik ini
intergritas calon. Dan secara pemahaman dinasti yaitu Bambang Kurniawan selaku mantan
politik harus membangun jejaring kekuasaan gubernur dicopot jabatanya atas kasus korupsi
dengan kuat agar dapat mempertahankan namun tidak menghancurkan citra Dewi
kekuasaanya ditubuh partai. Dalam praktiknya Handajani selaku calon bupati tanggamus saat
kita sering kali melihat pergeseran calon kepala ini, kemudian hal serupa bisa jadi terjadi dengan
daerah yang telah dipilih partai dengan Nessy Kalviya Mustafa selaku calon bupati
kedatangan kader baru yang memiliki relasi Lampung Tengah yang memiliki background
pada elit politik partai, kedua kita juga sering sebagai istri mantan bupati lampung tengah
sekali melihat fenomena di indonesia yang Mustafa yang tersandung kasus korupsi namun
melaksanakan dinasti politik seperti di Banten berdasarkan analisa lembaga survey Nessy
yang dikuasi oleh 9 garis keluarga, dan yang Mustafa mengantongi 50% suara pemilih.
baru – baru ini terjadi di solo dengan pencalonan
Berdasarkan paparan diatas, dinasti politik
anak nomor 1 di Indonesia Gibran Raka Buming
menjadi sebuah trend dan bisa jadi sekelompok
Raka, dan di medan yaitu Bobby Nasution
orang menganggap dinasti politik adalah hal
menantu dari presiden, yang kita juga tau bahwa
yang wajar dan sebagian lagi menganggap hal
mereka kader partai secara instan yang dalam
ini merupakan tekanan pada demokrasi.
waktu singkat dapat menggeser calon pertahanan
Demokrasi yang pada dasarnya menekankan
yang telah diusung partai sebelumnya.
pada trasfaransi akhirnya akan tertekan pada
Tidak hanya dikota – kota besar saja proses politik yang akan membahayakan
fenomena dinasti politik terjadi juga di Provinsi kelangsungan demokrasi di Indonesia. Maka,
Lampung yang memang dinasti politik terjadi bagaimana kelangsungan pemerintah local
dalam lingkup hubungan pernikahan, seperti terhadap banyaknya praktek dinasti politik ?
yang terjadi pada Dewi Handajani selaku bupati
KERANGKA TEORI
tanggamus pada periode 2018 – 2023 yang
terpilih melalui pilkada serentak pada tahun a. Dinasti Politik
2018 ia adalah istri dari bupati tanggamus
Dinasti politik dalam dunia politik modern
periode sebelumnya yaitu bambang kurniawan.
dikenal dengan elit politik yang berbasiskan
Saat ini lahir pula dinasti politik yang terjadi di
petalian darah ataupun hubungan pernikahan
lampung tengah yang diusung oleh nomor urut 3
sehingga sebagian pengamat politik
yaitu Nessy Kalviya Mustafa yang merupakan
menyebutnya sebagai oligarkhi politik. Dalam
istri dari mantan bupati lampung tengah yaitu
konteks Indonesia, kelompok elit adalah
Mustafa yang saat itu diusung oleh beberapa
kelompok yang memiliki kemampuan untuk orang – orang diluar dinasti. Hal ini sejalan
mempengaruhi prosespembuatan keputasa dengan pemikiran turner (dalam bathoro, 2011),
politik, sehingga mereka dapat dengan mudah bahwa suatu jaringan mempunyai pengaruh
menjangkau kekuasaan atau bertarung penting terhadap dinamika transisi kekuasaan
memperebutkan kekuasaan (Mietzner, 2009). politik yang bisa berdampak terhadap
Membangun dinasti politik berdasarkan tertutupnya rekrutmen politik. Sentimen negatif
kedekatan keluarga menyebabkan tertutupnya atas dinasti politik ini tidak terlepas dari
rekrutmen politik bagi orang – orang diluar berbagai kasus korupsi yang melibatkan kepala
dinasti. Menurut Pareto dalam Varma (2007) daerah dan dinasti politiknya.
yang disebut dengan kelompok elit adalah
Beberapa keluarga yang memiliki hubungan
sekelompok kecil individu yang memiliki
darah atau hubungan perkawinan, namun
kualitas – kualitas terbaik, yang dapat
dijelaskan hubungan dinasti tidak hanya
menjangkau pusat kekuasaan sosial politik.
didasarkan karena adanya hubungan perkawinan
Kumpulan elit politik merupakan orang – orang
atau karena adanya hubungan keluarga tetapi
yang berhasil menduduki jabatan tinggi dalam
karena adanya hubungan darah. Menurut Chony
lapisan masyarakat. Pareto pula menggolongkan
dalam Ali Imron (2005:27) sistem perkawinan
masyarakat pada dua kelas, lapisan atas (elite)
bukan karena hubungan darah melainkan juga
dan lapisan bawah (non-elite), lapisan atas atau
berasal dari kelompok keturunan (linege) atau
kelompok elit dibagi menjadi dua yakni,elit
garis keturunan (descent). Antara anggota
yang memerintah (governing elite) dan elit yang
kelompok keturunan saling berhubungan karena
tidak memerintah (non-governing elite).
memiliki nenek moyang yang sama dan
Dinasti politik dan dunia politik modern kelompok kekerabatan ini bisa bersifat
dikenal dengan elit poltik yang berbasiskan patrilineal atau matrilineal. Sistem kekerabatan
pertalian darah atau perkawinan sehingga para sekurang-kurangnya, mencakup beberapa unsur
pengamat politk menyebutnya sebagai oligarki antara lain: a. Interaksi yang intensif antara
politik. Dalam konteks Indonesia, kelompok elit warga b. Sistem norma-norma yang mengatur
adalah kelompok yang memiliki kemampuan tingkah laku semua warganya c. Adanya rasa
untuk mempengaruhi proses pembuatan kepribadian yang disadari semua warga.
keputusan – keputusan politik, sehingga mereka Berdasarkan unsur tersebut kemudian
relative mudah dalam menjangkau kekuasaan membedakan 3 kategori kelompok kekerabatan
atau bertarung merebutkan kekuasaan (Mietzner, berdasarkan fungsi sosialnya yaitu: 1)
2009). Akibat dari tumbuh suburnya dinasti Kelompok kekerabatan Berkorporasi yang
politik dan semakin menguat jaringan politiknya biasanya menyangkut adanya hak bersama atas
menyebabkan tertutupnya rekrutmen politik bagi dasar sejumlah harta 2) Kelompok kekerabatan
kadang kala yang hanya berkumpul jika ada masyarakat politik (polity) yang terbaik. Namun
kebutuhan yang diperlukan dan biasanya tidak demikian, definisi politik hasil pemikiran para
mempunyai ke-3 unsur diatas. 3) Kelompok filsuf tersebut belum mampu memberi tekanan
kekerabatan menurut adat, kelompok ini terhadap upaya-upaya praksis dalam mencapai
bentuknya sudah semakin besar, sehingga polity yang baik. Meskipun harus diakui,
warganya seringkali sudah tidak saling pemikiran-pemikiran politik yang berkembang
mengenal. dewasa ini juga tidak lepas dari pengaruh para
filsuf tersebut. Dalam perkembangannya, para
b. Pengertian politik
ilmuwan politik menafsirkan politik secara
Politik berasal dari bahasa Yunani ‘politeia’ berbeda-beda sehingga varian definisinya
yang berarti kiat memimpin kota (polis). Secara memperkaya pemikiran tentang politik. Gabriel
prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut A. Almond mendefinisikan politik sebagai
berperan serta dalam mengurus dan kegiatan yang berbuhungan dengan kendali
mengendalikan urusan masyarakat. Menurut pembuatan keputusan publik dalam masyarakat
Aristoteles , politik adalah usaha warga Negara tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini
dalam mencapai kebaikan bersama atau disokong lewat instrumen yang sifatnya
kepentingan umum. politik juga dapat diartikan otoritatif dan koersif. Dengan demikian, politik
sebagai proses pembentukan kekuasaan dalam berkaitan erat dengan proses pembuatan
masyarakat yang antara lain berwujud proses keputusan publik.
pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara.
Penekanan terhadap penggunaan instrumen
Dilihat dari sisi etimologi, kata politik berasal
otoritatif dan koersif dalam pembuatan
dari bahasa Yunani, yakni polis yang berarti
keputusan publik berkaitan dengan siapa yang
kota yang berstatus negara kota (city state).
berwenang, bagaimana cara menggunakan
Dalam Negara kota di zaman Yunani, orang
kewenangan tersebut, dan apa tujuan dari suatu
saling berinteraksi guna mencapai kesejahteraan
keputusan yang disepakati. Jika ditarik benang
(kebaikan, menurut Aristoteles) dalam hidupnya.
merahnya, definisi politik menurut Almond juga
Politik yang berkembang di Yunani kala itu
tidak lepas dari interaksi dalam masyarakat
dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi
politik (polity) untuk menyepakati siapa yang
antara individu dengan individu lainnya demi
diberi kewenangan untuk berkuasa dalam
mencapai kebaikan bersama. Pemikiran
pembuatan keputusan publik. Definisi politik
mengenai politik pun khususnya di dunia barat
juga diberikan oleh ilmuwan politik lainnya,
banyak dipengaruhi oleh filsuf Yunani Kuno.
yaitu Andrew Heywood. Menurut Andrey
Filsuf seperti Plato dan Aristoteles menganggap
Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa
politics sebagai suatu usaha untuk mencapai
yang bertujuan untuk membuat,
mempertahankan, dan mengamandemen kemasyarakatan yang mengacu kepada masalah
peraturan-peraturan umum yang mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian demokrasi
kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas paling klasik dan masih diakui akurasi
dari gejala konflik dan kerja sama. Dengan definisinya sampai sekarang adalah pengertian
definisi tersebut, Andrew Heywood secara demokrasi saperti disampaikan pada masa
tersirat mengungkap bahwa masyarakat politik Yunani Kuno, di mana demokrasi disebutkan
(polity) dalam proses interaksi pembuatan sebagai kekuasaan atau rakyat, yakni
keputusan publik juga tidak lepas dari konflik pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.
antara individu dengan individu, individu Semua konsep ini memakai istilah demokrasi
dengan kelompok, maupun kelompok dengan yang menurut asal kata berarti rakyat berkuasa
kelompok lainnya. Dengan kata lain, masing- atau government by the people (kata Yunani
masing kelompok saling mempengaruhi agar demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti
suatu keputusan publik yang disepakati sesuai kekuasaan/berkuasa). Berdasarkan deskripsi di
dengan kepentingan kelompok tertentu. Konflik atas, rakyat memiliki peranan penting terhadap
dan kerja sama dalam suatu proses pembuatan penyelenggaraan demokrasi di suatu negara. Di
keputusan publik adalah satu kesatuan yang tak zaman Yunani Kuno, demokrasi yang diterapkan
dapat dipisahkan sebagai bagian dari proses adalah demokrasi langsung (direct democracy).
interaksi antar kepentingan. Aspirasi dan
Dalam pandangan Yunani Kuno secara
kepentingan setiap kelompok dan individu
umum, tata-demokrasi hanya tercipta jika
dalam masyarakat tidak selalu sama, melainkan
terpenuhi enam syarat, pertama warganegara
berbeda bahkan dalam banyak hal bertentangan
harus serasi (harmonis) dalam kepentingan
satu sama lain. Oleh sebab itu, sebuah kelaziman
sehingga mereka mempunyai rasa yang kuat
apabila dalam realitas sehari-hari sering
untuk mendahulukan kepentingan umum.
dijumpai aktivitas politik yang tidak terpuji
Kedua, warga negara harus homogen dalam
dilakukan oleh kelompok politik tertentu demi
berbagai hal. Ketiga, jumlah warga negara
mencapai tujuan yang mereka cita-citakan. Peter
(warga polis) harus kecil. Keempat, warga
Merkl mengatakan bahwa politik dalam bentuk
negara harus dapat berkumpul dan secara
yang paling buruk, adalah perebutan kekuasaan,
langsung menetapkan undang-undang. Kelima,
kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan
partisipasi warga negara tidak terbatas pada
diri-sendiri.
pertemuan majelis untuk menetapkan undang-
c. Demokrasi undang dan kebijakan, tetapi juga harus aktif
dalam memerintah polis. Keenam, negara-kota
Demokrasi Pada hakikatnya, demokrasi
itu harus tetap otonom. Keenam syarat yang
adalah suatu konsep politik, yaitu konsep
diajukan oleh Dahl di atas tentu saja merupakan
gambaran utuh demokrasi pada zamannya di kehendak rakyat. Dengan demikian, demokrasi
Yunani Kuno. Namun dalam perkembangannya, sejatinya menghendaki adanya kebebasan dan
tak semua syarat tersebut relevan dengan situasi kesetaraan bagi setiap individu untuk menjamin
dan kondisi terkini khususnya jika diterapkan di partisipasi rakyat dapat tersalurkan.
negara dengan tingkat jumlah penduduk yang
Di sini pentingnya negara demokrasi
tinggi dan wilayah yang.luas. Oleh sebab itu,
menghormati nilai-nilai HAM, yakni
meskipun demokrasi langsung dianggap sebagai
kemedekaan berpikir dan mengeluarkan
demokrasi yang nyata, namun tak selamanya
pendapat, kebebasan pers, berorganisasi,
berjalan secara efektif dan efisien bagi negara-
kebebasan berbicara, kebebasan memilih wakil,
negara modern. Karena itu ciri demokrasi
bebas dari rasa takut, kebebasan memeluk
modern adalah demokrasi tidak langsung, yaitu
agama dan lain-lain. Kebebasan dan kesetaraan
sistem perwakilan.
memiliki peran penting untuk menerapkan
Namun jika dicermati lebih dalam, konsep demokrasi. Kesetaraan dalam kebebasan
demokrasi yang secara umum ditafsirkan merujuk pada kebebasan sebagai anugerah alam
sebagai “rakyat yang berkuasa” merupakan yang diberikan secara sama kepada seluruh umat
bentuk konsensus antar individu dalam suatu manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemerintahan. Di satu sisi, rakyat membuat demokrasi mendukung terhadap konsep hak
permufakatan untuk membentuk suatu asasi manusia. Seperti diketahui masalah hak
pemerintahan bersama yang dapat menjamin asasi manusia serta perlindungan terhadapnya
terpenuhinya hak-hak dasar setiap individu merupakan bagian penting dari demokrasi.
untuk mencapai sebuah kebaikan. Di sisi
Dengan demikian, dukungan demokrasi
lainnya, rakyat memiliki kewajiban untuk
terhadap perlindungan hak asasi manusia
mematuhi keputusan keputusan pemerintahan
merupakan upaya penting untuk memastikan
yang dibentuk selama penyelenggaraannya
kebebasan dan kesetaraan masyarakat dapat
didasarkan pada kehendak rakyat.
terjaga sehingga hal ini akan mendukung pula
Konseptualisasi demokrasi sebagai refleksi
terhadap penyelenggaraan demokrasi. Adapun
kehendak umum (common desire) yang
indikator suatu negara dikatakan sebagai negara
direpresentasikan oleh negara harus sesuai
demokrasi setidaknya dapat diukur dengan
dengan ide negara tentang kebaikan bersama
sejumlah prasyarat, diantaranya yaitu:
(common good). Sebaliknya, konseptualisasi
demokrasi sebagai manifestasi atas kebebasan 1. Akuntabilitas. Dalam demokrasi, setiap
dan kesetaraan warga negara untuk pemegang jabatan yang dipilih oleh
berpartisipasi dalam pemerintahan dan karena rakyat harus dapat mempertanggung
itu tindakan negara harus sesuai dengan
jawabkan kebijaksanaan yang hendak pendapat (freedom of expression), hak
dan telah ditempuhnya. Hal ini harus untuk berkumpul dan berserikat
dilakukan karena hakikatnya sebuah (freedom og assembly), dan hak untuk
jabatan yang diemban seseorang menikmati pers yang bebas (freedom of
merupakan amahan dari rakyat. the press).
2. Rotasi kekuasaan. Dalam demokrasi, Kelima indikator di atas dapat
peluang akan terjadinya kekuasaan dikatakan mutlak harus dipenuhi oleh
harus ada, dan dilakukan secara teratur suatu negara agar nilai-nilai demokrasi
dan damai. Rotasi kekuasaan selain dapat terwujud terlebih lagi kelima
menghindari kekuasaan yang absolut, indikator tersebut saling berhubungan
hal ini juga sebagai manifestasi sehingga akan mempengaruhi terhadap
kebebasan dan kesetaraan setiap orang. kinerja demokrasi.
3. Rekruitmen politik. Untuk
KESIMPULAN
memungkinkan adanya rotasi
kekuasaan, diperlukan suatu sistem Dinasti politik terbentuk karena adanya
rekruitmen politik yang terbuka. Dalam jaringan politik yang kuat atau dinamai elit
hal ini, demokrasi memungkinkan politik. Saat jaringan tersebut mendukung
bahwa setiap individu memiliki dinasti politik yang berkuasa, akan
kesempatan yang sama untuk terlibat memungkinkan lahirnya kekuasaan yang
dalam pemerintahan. absolut. Kalau terjadinya kekuasaan absolut
4. Pemilihan umum. Dalam suatu negara tidak menutup kemungkinan akan adanya
demokrasi, pemilu dilaksanakan secara penyalahgunaan kekuasaan yang semakin besar.
teratur. Setiap warga negara memiliki Menguatnya jaringan politik yang dibangun oleh
hak untuk memilih dan dipilih. dinasti politik berdasarkan kedekatan politik
5. Menikmati hak-hak dasar. Dalam suatu keluarga sehingga menutup rekrutmen bagi
negara demokratis, setiap warga orang – orang diluar dinasti. Fenomena diatas
masyarakat dapat menikmati hak-hak bisa jadi sebagian orang menganggap adalah hal
dasar mereka secara bebas, termasuk di yang wajar namun sebagian lagi menganggap
dalamnya adalah hak untuk menyatakan bahwa ini adalah tekanan bagi demokrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Varma,SP. 2007. Teori Politik Modern, Jakarta : Rajawali Press

Ali Imbron. 2005. Dimensi Sosial dalam Fiksi Indonesia Modern, Surakarta : Smat media
Heywood,Andrew. 2004. Political Theory An Introduction. Published by : PALGRAVE MACMILLIAN

Jurnal

Susanti, Martien. 2017. Dinasti politik dalam pilkada di Indonesia. Journal of Government and Civil
Society Vol 1.No 2 September 2017. Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Mahasiswa Universitas
Negeri Semarang

Roselina, Winda. 2018. Dinasti Politik dalam Pemerintahan Lokal Studi Kasus DInasti Kota Banten.
Jurnal Trias Politika Vol 2. No 2. : 233-247 Oktober 2018. Jurnal Ilmu Pemerintahan Mahasiswa
Universitas Riau Kepulauan

Undang – Undang

Undang – Undang nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.

Putusan MK

MK nomor 34/PUU-XIII/2015

Anda mungkin juga menyukai