Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST

OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSU ROYAL PRIMA JAMBI

TAHUN 2022

Mata Kuliah : Proposal Skripsi

Dosen Pengampu : Ns. Margareta Pratiwi, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh : Elsa Hartati Monica Simanjuntak

Nim : 203001090032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat –

Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini tentang ” Hubungan Status Gizi Terhadap

Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea Di RSU Royal Prima Jambi Tahun

2022 “ tak lupa penulis juga berterima kasih kepada ibu Ns. Margareta Pratiwi, S.Kep, M.Kes

selaku dosen dalam mata kuliah Keperawatan Proposal Skripsi yang sudah memberikan tugas

ini.

Penulis berharap semoga Proposal ini dapat berguna dan juga bermanfaat serta

menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang Hubungan Status Gizi

Terhadap Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Dalam pembuatan

proposal ini penulis sangat menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan dan masih

butuh saran untuk perbaikannya. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih jika ada yang

memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.

Semoga proposal ini bisa dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami maknanya.

Penulis meminta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan proposal ini, serta bila ada

kalimat yang kurang berkenan dihati pembaca, kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 24 November

2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..........................................................................

1.2 Masalah Penelitian .....................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan merupakan fase terakhir yang terpenting dalam proses kehamilan. Masa

inilah yang banyak mendebarkan seorang wanita yang melahirkan, juga pasangannya.

Oleh karena itu, persalinan merupakan puncak dari segala proses dan upaya yang selama

ini dilakukan agar semuanya berakhir dengan lancar, yaitu ibunya dapat melahirkan

dalam keadaan sehat dan bayinya sempurna. Sectio caesarea secara umum adalah

didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui insisi pada dinding abdomen ( laparotomi )

dan dinding uterus ( histerotomi) ( Cunningham,et al, 2013 dalam Niainu Naesee,2015).

Luka adalah rusak atau hilangnya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat

disebabkan oleh trauma benda tajam, sectio caesarea juga merupakan tindakan dengan

pembedahan. Penyembuhan luka dapat di bagi ke dalam tiga fase, yaitu fase inflamasi,

proliferasi, dan remodelling (Vianti, 2015).

Masalah adanya komplikasi persalinan atau faktor penyulit menjadi faktor resiko

terjadinya kematian ibu sehingga perlu dilakukan tindakan medis sebagai upaya untuk

menyelamatkan ibu dan anak. Sectio caesarea merupakan proses persalinan yang di

lakukan dengan cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding pada uterus

melalui dinding depan perut atau vagina untuk melahirkan janin dari dalam mulut rahim

(Sugiarti, 2016).

Tindakan sectio caesarea menimbulkan suatu luka akibat sayatan pada abdomen. Pada

prinsipnya luka tersebut memerlukan proses penyembuhan salah satunya adalah nutrisi.

Nutrisi dapat membantu dalam kemampuan sel dan jaringan melakukan regenerasi atau

kembali ke struktur normal melalui pertumbuhan sel (Rivai, 2013).


Pada kenyataannya kebanyakan dari pasien masih mempunyai kekhawatiran apabila

makan – makanan yang mengandung protein sepeti telur, ikan, daging pasca sectio

caesarea akan mempengaruhi luka dan akan menyebabkan luka jahitan menjadi gatal dan

luka akan lama untuk sembuh (Imelda, 2018). Banyak faktor – faktor yang

mempengaruhi penyembuhan luka, infeksi luka sectio caesarea merupakan infeksi

nosokomial yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain mengabaikan

konsumsi protein yang kurang karena ketidaktahuan atau mungkin kepercayaan

masyarakat tentang konsumsi protein akan menghambat proses penyembuhan luka

(Kemenkes, 2017).

Kesembuhan luka operasi sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen dan nutrisi ke dalam

jaringan, nutrisi sangat berperan dalam proses penyembuhan luka. Status nutrisi pada

seseorang adalah faktor utama yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan

mempertahankan jaringan tubuh agar tetap sehat. Faktor nutrisi sangat penting dalam

proses penyembuhan luka (Barchitta, 2019).

Perbaikan status gizi pada pasien post sectio caesarea sangat penting untuk

mempercepat penyembuhan luka (Kawakita, 2019). Penyembuhan luka secara normal

memerlukan nutrisi yang tepat, karena proses fisiologi penyembuhan luka bergantung

pada tersedianya protein, vitamin (terutama vitamin A dan B) dan mineral (Barchitta,

2019). Kolagen adalah protein yang terbentuk dari asam amino yang diperoleh fibroblas

dari protein yang dimakan. Vitamin C dibutuhkan untuk untuk mensintesiskan kolagen.

Vitamin A dapat mengurangi efek negatif steroid pada penyembuhan luka. Elemen renik

zink diperlukan untuk pembentukan epitel, sintesis kolagen (zink) dan menyatukan serat –

serat kolagen (Imelda, 2018).

Nutrisi pada ibu bersalin terutama pada ibu dengan post sectio caesarea harus lebih

banyak mengkonsumsi makanan kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin A dan C serta
mineral yang sangat berperan dalam pembentukan jaringan baru pada proses

penyembuhan luka (Barchitta, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) peningkatan persalinan dengan sectio

caesarea di dunia telah meningkat tajam dalam 20 tahun terakir, pada tahun 2015

menetapkan standar rata-rata sectio caesarea di sebuah Negara sekitar 5-15 % per 1000

kelahiran di dunia (Gibbson, 2015 dalam Dony E, 2016). Kelayakan kenaikan angka

bedah masih diperdebatkan, WHO / UNFPA / Unicef mematok angka 15 % di banyak

Negara angka di atas 15 % tidak mengurangi angka kematian ibu dan perinatal. Jumlah

bedah sectio caersarea pada tahun 2001 adalah 5.185 dan pada tahun 2006 adalah 27.3 %

kenaikan 60.6 % dan untuk tahun 2006 angka ini cenderung naik tajam (Betran, 2016).

Di Indonesia angka kejadian sectio caesarea mengalami peningkatan. Data dari

Departemen Kesehatan RI tahun 2013 jumlah ibu bersalin sebanyak 4.725.841 jiwa,

sedangkan persalinan dengan sectio caesarea adalah 941.000 atau sekitar 19,97% dari

seluruh persalinan (Sri Handayani, 2015). Dari semua keseluruhan pasien hamil, yang

seharusnya perlu penanganan yang spesifik hanya sekitar 10 % dan hanya sebagian

diantaranya yang perlu bedah caesarea. Jadi angka bedah caesarea itu tidaklah lebih dari

15 – 20 %. Tetapi, data menunjukkan bahwa angka bedah caesarea di RS Swasta di kota –

kota di Indonesia diatas 30 % bahkan ada yang mencapai 80 % (Kemenkes, 2017).

Pada tahun 2003, menurut Dumilah angka kejadian infeksi luka operasi meningkat 4

% - 29 %, dan pada tahun 2007 menemukan bahwa kematian ibu pasca operasi sectio

caesarea elektif dari tahun 2000 – 2002 tercatat sebanyak 7 %. Perbaikan status gizi

pasien yang memerlukan tindakan bedah sangat penting untuk mempercepat

penyembuhan luka operasi (Novelia, 2017).


1.2. Masalah Penelitian

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalahnya “Adakah hubungan status gizi

terhadap proses penyembuhan luka post operasi sectio caesarea di RSU Royal Prima

Jambi Tahun 2022 ”.

1.3. Tujuan Penelitian

1.1.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan status gizi terhadap proses penyembuhan luka post operasi

sectio caesarea di RSU Royal Prima Jambi Tahun 2022.

1.1.2. Tujuan Khusus

(1) Mengetahui status gizi ibu post sectio caesarea

(2) Mengetahui proses penyembuhan luka post caesarea

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi pasien

Memberikan informasi bagi pasien tentang hubungan status nutrisi terhadap proses

penyembuhan luka post operasi, sehingga pasien menjadi tahu, paham dan dapat

menjalankan diet selama masa nifas dan masa penyembuhan luka post operasi sectio

caesarea.

2. Bagi peneliti

Sebagai bahan masukan dan pengalaman dalam menambah wawasan di bidang

penelitian keperawatan maternitas khususnya penyembuhan luka post operasi sectio

caesarea.

3. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan pertimbangan oleh petugas gizi dalam upaya peningkatan pelayanan

kesehatan khususnya dalam pemenuhan asupan nutrisi ibu post operasi sectio caesarea

di RSU Royal Prima Jambi.

Anda mungkin juga menyukai