Anda di halaman 1dari 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT


(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DI SDN 157/III PENDUNG MUDIK.

LAPORAN PKP

DISUSUN OLEH :

KERIN AFRISKA
NIM: 856584405

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ UT-JAMBI
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
“Pendidikan adalah usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-Undang No.20 tahun 2003
pasal 1 ayat 1)”.

Sesuai dengan undang-undang tersebut proses pembelajaran yang mampu


mengembangkan potensi siswa adalah proses pembelajaran yang berbasis aktivitas
dimana siswa berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan oleh guru.
Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari pengembangan
teknologi modern, mempunyai peren penting dalam berbagai displin dan
memajukkan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang
teori bilangan, aljabar, analisi teori peluang dan matematika diskrit. Untuk
menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini, Surya (2018:155).
Keberhasilan siswa dalam penguasaan materi matematika dapat dilihat dari
hasil belajar matematika, siswa dikatakan berhasil jika hasil belajar matematikanya
mencapai Kriteri ketuntasan Minimun (KKM) mata pelajaran matematika yang
telah ditetapkan oleh setiap sekolah. Sebaliknya jika siswa tersebut mendapatkan
nilai dibawah standar ketuntasan yang telah ditetapkan maka siswa tersebut belum
dapat dikatakan berhasil dalam belajar matematika.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di Sekolah dasar Negeri 157/III
Pendung Mudik yaitu hasil tes pada siswa tidak mencapai KKM, guru masih
melaksanakan proses pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah
siswa cenderung bosan dalam mengikuti pembelajaran Matematika, serta
kurangnya keingintahuan siswa terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Berdasarkan observasi diatas, maka perlu dilakukan perbaikan dan
pambaharuan dalam kegiatan belajar perlu diterapkan suatu model pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa secara keseluruhan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal sekaligus
mengembangkan aspek kepribadian seperti kerja sama, bertanggung jawab dan
disiplin. Salah satu model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga
memunculkan suasana yang mendukung dalam pembelajaran adalah menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tuornamen.
Menurut Kunandar (2010:359) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang
saling asuh antar siswa untuk mengindari ketersinggungan dan kesalahpahaman
yang dapat menimbulkan permusuhan.
Isojoni (2011: 83-84), Team Games Turnament adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menepatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotaan 3-6 orang siswa.
Pembelajara kooperatif model Team Games Turnament (TGT) adalah salah
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Para siswa
mengerjakan lembaran kegiatan dalam tim mereka utuk menguasai materi.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah peneliti kemukakan di atas
peneliti dapat mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan oleh guru
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika
3. Keterlibatan siswa dalam prose pembelajaran metematika masih kurang
C. PEMBATASAN MASALAH
Oleh karena luasnya masalaha yang sudah peneliti identifikasi maka peneliti
membatasi masalah pada :
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika.
2. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan oleh guru.

D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah kemukakan , maka dapat
dirumuskan masalah yaitu, Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams Games Tournsments) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada
siswa kelas III SDN 157/III Pendung Mudik ?

E. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa
kelas III melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams Games
Tournament) di SDN 157/III Pendung Mudik.

F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Bagi guru memberikan pengalaman dan tambahan informasi untuk guru tentang
pemanfaatan media kartu huruf untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan di sekolah dasar
2. Bagi perserta didik hasil penelitian ini dapat mengembangkan atau
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas III sekolah
dasar dengan cara menyenangkan, aktif dan kreatif.
3. Bagi sekolah menambahkan referensi kegiatan yang digunakan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah dan sebagai acuan dalam
menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TENTANG HASIL BELAJAR


1. Definisi belajar
Belajar merupakan kata yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia,
itilah belajar tidak terlepas dari proses pendidikan bahkan masyarakat
memahami belajar adalah sebagai suatu properti sekolah. Kegiatan belajar
selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Travers (dalam Suprijono 2012:2)
menyatakan “belajar adalah proses menghasilakan penyesuaian tingkah laku”.
Berdasarkan pendapat tersebut belajar merupakan suatu proses yang
didalamnya terdapat berbagai macam aktivitas yang bertujuan untuk
menghasilkan perubahan perilaku. Belajar terjadi dengan didorong kebutuhan
dan tujuan yang ingin dicapai.
Winkel (dalam Purwanto 2011:39) menyatakan belajar adalah aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi akti dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
Slameto (2003:2) menyatakan belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebgai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses interaksi antara peserta didik terhadap lingkungannya yang
menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat permanen.
2. Definisi hasil belajar
Hasil belajar tidak terpisah dari proses belajar itu sendiri karena hasil belajar
muncul karena adanya aktifitas belajar. Dengan kata lain hasil belajar adalah
tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan belajar. Suprijono (2012:5) menyatakan
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-prngrtian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Menurut soedijarto (dalam 2011:46), hasil belajar adalah tingkat penguasaan
yang dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai
denga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan pendapat tersebut Uno (2008:213) menyatakan hasil belajar
adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai
akibat dari interaksi seseorang dengan lingkunganya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang dicapai setelah
melaksanakan proses belajar dimana perubahan perilaku tersebut meliputi aspek
kognitif, efektif dan psikomotor. Perubahan perilaku tersebut disebabkan karena
pencapaian penguasaan atas sejumalah bahan yang diberikan dalam proses
pemebelajaran. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
3. Jenis Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku pada diri siswa setelah
melaksanakan aktivitas belajar. Hasil belajar diukur untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, hasil belajar di bagi menjadi beberapa jenis.
Gagne (dalam Suprijono 2012:6) menyatakan bahwa hasil belajar berupa :
a. Infimasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koodirnasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasrkan
penilaian terhadap objek tersebut.

B. TINJAUAN TENTANG MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES


TOURNAMENTS)
1. Definisi model pembelajaran
Peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dapat ditempuh melalui
berbagai cara, antara lain peningkatan bekal awal siswa baru, peningkatan
kompetensi guru, peningkatan isi kurikulum peningkatan kualitas pembelajaran,
penilaian hasil belajar siswa, penyediaan bahan ajar yang memadai dan
penyediaan sarana belajar.
Menurut Joice (dalam Trianto 2010:52) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola
mengajar secara tatap muka didalam kelas atau mengatur tutorial dan untuk
menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku,
film-film, tipe-tipe, program media komputer, dan kurikulum.
Winataputra (2001:3) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang
akan digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.
2. Definisi TGT (Teams Games Tournaments)
Menurut Kumiasih (2012:47), Teams Games Tournaments (TGT) adalah satu
tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktifitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa
sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan. Sedangkan menurut
Kusumandari (2011: 47) bahwa Teams Games Tournaments (TGT) merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kolompok-kelompok belajar yang beranggota 3-6 orang.
3. Langkah-langkah model Pembelajaran TGT
Menurut Sutiman (2013:48), langkah-langkah pembelajaran TGT adalah :
a. Presentasi materi
b. Pembentukan kelompok
c. Games tournamen
d. Penghargaan kelompok
4. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran TGT
Menurut Surjana (dalam Ekocin 2011:48) menyatakan model pembelajaran
Teams Games Tournaments (TGT) memiliki beberepa kelebihan diantaranya:
(a) lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas, (b) mengedepankan
penerima terhadap perbedaan individual, (c) dengan waktu yang sedikit siswa
dapat menguasai materi secara mendalam, (d) proses belajar mengajar
berlangsung dengan keaktian dari siswa, (e) motivasi belajar lebih tinggi, serta
(f) mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain.
TGT juga terdapat kelemahan diantaranya: bagi guru sulitnya
mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi
akademis, serta adanya siswa berkemampuan tinggi yang kurang terbiasa dan
sulit memberikan penjelasan kepada temannya.
BAB III
PELAKSANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN


1. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III sdn 157/III Pendung Mudik
Tahun ajaran 2020/2021.
Tabel.1 Keadaan Siswa Kelas Simulasi
N Nama Jenis Kondisi saat belajar Skor
o Siswa Kelamin (aktif, biasa, tidak Test
aktif) Awal
1. Ahmad Gibril Seftian L Biasa 60
2. Airin Aulia P Tidak aktif 55
3. Angel Rahmadani P Aktif 70
4. Amira Lenas Putri P Tidak aktif 55
5. Azizah Ghaziya P Tidak aktif 55
6. Nasyifa Kanza Azhara P Biasa 65
7. Wengga Remadania P Biasa 60
Jumlah nilai 420
Nilai Rata-rata 60

2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas III SDN 157/III pendung Mudik Tahun Ajaran
2020/2021. Penelitian perbaikan diadakan di Kelas III karena penulis juga
mengajar di kelas ini.
3. Waktu penetian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2020/2021.
Tepatnya dilakukan mulai akhir Oktober sampai dengan akhir November tahun
2021.
Tabel.2 Waktu Penelitian
No Waktu Siklus
1. 20 Oktober 2021 1
2. 16 November 2021 2

B. DESKRIPSI PENELITIAN
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu membuat Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP), mempersiapkan sara yang
diperlukan di kelas, membuat instrumen soal tes formatif.
2. Pelaksanaan
Rencana Perbaikan Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,
inti, dan penutup yang sebelumnya telah direncanakan pada tahap perencanaan
dilaksanakan pada tahap ini. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
model TGT (Teams Games Tournament) dan media gambar sesuai skenario
yang telah dibuat.
3. Pengumpulan data
Pengamatan difokuskan pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
pecahan sederhana menggunakan model TGT (Teams Games Tournament) dan
media gambar yang meliputi
a. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dikelas
b. Kerjasama siswa pada saat belajar kelompok
c. Ketekunan dalam mengajarkan tugas yang diberikan guru
d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model TGT (Teams
Games Tournament)
4. Refleksi
Refleksi bertujuan untuk mengetahui apakah penelitian berhasil atau tidak.
Melalui refleksi peneliti juga dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan
dari tindakan yang telah dilakukan terhadap perbaikan atau peningkatan kualitas
proses pembelajaran.
C. PERENCANA TAHAP PENELITIAN
Penelitian direncanakan dalam 2 siklus, siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan, 1
pertemuan pembelajaran dan 1 tes formatif. Siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan, 1
pertemuan pembelajaran dan 1 tes formatif. Setiap siklus melalui 4 tahapan yaitu :
perencanaan, pelaksanaa, observasi, refleksi. Adapun rencana tindakan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
Siklus 1
Sekolah : SDN 157/III Pendung Mudik
Kelas/Semester : III (Tiga) / 1 (Satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Pecahan Sederhana
Hari/Tanggal : Rabu / 20 Oktober 2021
1. Tahap perencanaan (planning)
Langkah-langkah dalam perencanaan antara lain :
a. Menentukan kelas serta pokok bahasan yang akan di teleti
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
c. Menyusun instrumen tes (soal)
d. Menyiapkan lembar kerja siswa
e. Menyusun kriteria penilaian
f. Menyiapkan alat/media pembelajaran yang akan digunakan
g. Menyusun teknik analisis data
2. Tahapan pelaksanaan/Tindakan (acting)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang telah
direncanakan dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament).
Tabel.3 Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu
Kegiatan a. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum 10
awal memulai kegiatan pembelajaran menit
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran
kepada siswa
d. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah
dipelajari
Kegiatan a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang 45
pecahan sederhana menit
Inti
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
c. Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
d. Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga
serta menyiapkan papan ular tangga dan kertas
pertanyaan tentang pecahan sederhana

e. Siswa duduk berkelompok dan berdiskusi siapa


yang akan menjadi perwakilan kelompok untuk
bermain
f. Perwakilan kelompok duduk di meja tournament
setiap perwakilan bergantian melempar dadu
g. Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3,
maka harus berjalan 3 kotak pada permainan ular
tangga dan menjawab pertanyaan di kotak, jika
menjawab benar kelompok akan mendapatkan
poin 10 dan jika salah mendapat poin 0
h. Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak finish
akan menjadi pemenang dan mendapat bonus poin
100.
i. Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang
didapatkan oleh setiap kelompok akan ditotalkan
dan kelompok yang paling banyak poinnya itulah
yang menjadi pemenang.
j. Guru memberikan penghargaan pada masing-
masing teams.
Kegiatan a. Guru menyimpulkan pembelajaranserta 15
penutup Menit
menanyakan pemahaman siswa yang dipelajari
b. Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
c. Guru menutup pelajara dengan doa dan mengucap
salam

3. Tahapan Pengamatan (observing)


Pengamatan difokuskan pada aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
pecahan sederhana menggunakan model TGT (Teams Games Tournaments)
yang meliputi
a. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dikelas
b. Kerjasama siswa pada saat belajar kelompok
c. Ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model TGT (Teams
Games Tournaments)
4. Tahapan Releksi (reflecting)
Kegiatan refleksi melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memberikan penjelasan terhadap informasi yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan mengenai aktivitas belajar siswa
b. Menyimpulkan hasil pelaksanaan tindakan sehingga peneliti dapat
menentukan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan
c. Merencana tindak lanjut
Siklus II
Sekolah : SDN 157/III Pendung Mudik
Kelas/Semester : III (Tiga) / 1 (Satu)
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Pecahan Sederhana
Hari/Tanggal : Selasa / 16 November 2021
1. Tahap perencanaan (planning)
Langkah-langkah dalam perencanaan antara lain :
h. Menentukan kelas serta pokok bahasan yang akan di teleti
i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
j. Menyusun instrumen tes (soal)
k. Menyiapkan lembar kerja siswa
l. Menyusun kriteria penilaian
m. Menyiapkan alat/media pembelajaran yang akan digunakan
n. Menyusun teknik analisis data
2. Tahapan pelaksanaan/Tindakan (acting)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang telah
direncanakan dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament)
dan media gambar Pecahan sederhana
Kegiata Uraian Kegiatan Wakt
n u
Kegiata a. Guru mengucapkan salam dan berdoa sebelum 10
n awal memulai kegiatan pembelajaran menit
b. Guru mengecek kehadiran siswa
c. Guru memberi motivasi dan tujuan pembelajaran
kepada siswa
d. Guru mengaitkan pebelajaran yaang sudah
dipelajari
Kegiata a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang 45
pecahan sederhana menit
n b. Siswa memperhatikan penjelasan guru
c. Guru menunjukkan media gambar kue sebagai
Inti
pecahan sederhan

d. Siswa mengamati gambar kue pecahan sederhana


e. Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal
yang belum diketahui siswa
f. Guru membagikan siswa menjadi 2 kelompok
g. Guru menjelaskan aturan permainan ular tangga
serta menyiapkan papan ular tangga dan kertas
pertanyaan tentang pecahan sederhana

h. Siswa duduk berkelompok dan berdiskusi siapa


yang akan menjadi perwakilan kelompok untuk
bermain
i. Perwakilan kelompok duduk di meja tournament
setiap perwakilan bergantian melempar dadu
j. Jika dadu yang jatuh mennjukkan mata dadu 3,
maka harus berjalan 3 kotak pada permainan ular
tangga dan menjawab pertanyaan di kotak, jika
menjawab benar kelompok akan mendapatkan
poin 10 dan jika salah mendapat poin 0
k. Kelompok yang lebih dahulu sampai kotak finish
akan menjadi pemenang dan mendapat bonus poin
100.
l. Setelah semuanya selesai semua poin-poin yang
didapatkan oleh setiap kelompok akan ditotalkan
dan kelompok yang paling banyak poinnya itulah
yang menjadi pemenang.
m. Guru memberikan penghargaan pada masing-
masing teams.

Kegiata a. Guru menyimpulkan pembelajaran serta 15


n Menit
menanyakan pemahaman siswa yang dipelajari
penutup
b. Guru memberi PR untuk dikerjakan dirumah
c. Guru menutup pelajara dengan doa dan mengucap
salam

3. Tahapan Pengamatan (observing)


Pengamatan difokuskan pada aktifitas siswa dalam proses pembelajaran
pecahan sederhana menggunakan model TGT (Teams Games Tournaments)
yang meliputi
a. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dikelas
b. Kerjasama siswa pada saat belajar kelompok
c. Ketekunan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
d. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran menggunakan model TGT (Teams
Games Tournaments) dan media gambar pecahan sederhana
4. Tahapan Releksi (reflecting)
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang
dilakukan pada siklus 2. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses belajar mengajar pada siklus 2 berdasarkan hasil
analisis releksi pada siklus 1 dan 2 terhadap aktifitas peneliti menyimpulkan
jika refleksi belajar sesuai atau melampaui indikator keberhasilan yang
ditetapkan maka penerapan model TGT (teams games tournament) dapat
dikatakan berhasil dalam pembelajaran matematika pecahan sederhana di kelas
III sekolah dasar.

Anda mungkin juga menyukai