SKRIPSI
Oleh :
MUSISKAH
109104000011
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirabbil’alamiin...
vi
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
ABSTRAK
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, mencapai 34 per 1.000 kelahiran
hidup. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dari sejak lahir sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan maupun makanan lain merupakan pengalaman awal bagi
ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik bayinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
desain fenomenologi deskriptif, data diperoleh melalui wawancara mendalam.
Partisipan berjumlah enam orang meliputi ibu primipara yang telah memberikan
ASI eksklusif dan usia anak tidak lebih dari dua tahun diperoleh melalui
purpossive sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman wawancara
dan catatan lapangan yang dianalisis dengan teknik Collaizi. Penelitian ini
mengidentifikasi delapan tema yaitu: 1) Makna ASI bagi ibu primipara; 2)
Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara; 3) Motivasi ibu primipara dalam
memberikan ASI eksklusif; 4) Perilaku ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif; 5) Perasaan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif; 6)
Hambatan ibu primipara selama memberikan ASI eksklusif; 7) Dukungan ibu
primipara dalam memberikan ASI eksklusif; dan 8) Mitos-mitos tentang ASI
eksklusif. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat
mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif.
Diperlukan penelitian selanjutnya mengenai eksplorasi mendalam tentang aspek
budaya dalam memberikan ASI eksklusif karena perilaku yang melekat pada ibu
berpengaruh oleh aspek budaya yang dimiliki dan penerapan teori maternal role
attainment-becoming a mother pada ibu primipara dalam memberikan ASI
eksklusif.
vii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH
NURSING SCIENCE PROGRAM
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY
JAKARTA
ABSTRACT
The infant mortality rate in Indonesia was still high, reach 34 per 1000 baby born.
Exclusive breastfeeding to infant since they was born until six months old without
extra food or liquid was the first experienced for primiparous mother that not easy
to do for the best life of their baby. The objective of this study was to explore the
experience of primiparous mother in giving exclusive breastfeeding. This research
was a qualitative with phenomenologi descriptive design, the sample data
gathered by depth interviewed. There were six participate of primiparous mother
that already give exclusive breastfeeding and the age of their child was no more
than two years old that achieved by purpossive sampling. The data that had been
gathered were an interview record and field note that analyzed by Collaizi
technique. This research identified eight themes, which are: 1) the meaning of
breastfeeding for primiparous mother; 2) the advantages of exclusive
breastfeeding for primiparous mother; 4) the motivation of primiparous mother in
giving exclusive breastfeeding; 5) the behavior of primiparous mother in giving
exclusive breastfeeding; 6) the emotion of primiparous mother in giving exclusive
breastfeeding; 7) the support of primiparous mother in giving exclusive
breastfeeding; 8) the myths of breastfeeding. The results of this research can give
an idea for the society about the experience of primiparous mother in giving
exclusive breastfeeding. Further research about deep exploration of cultural aspect
in giving exclusive breastfeeding is needed because of the behavior of a mother
was affected by cultural aspect that they got and application of the theory of
maternal role attainment-becoming a mother to the primiparous mother in giving
exclusive breastfeeding.
References : 59 (1995-2013)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
dan diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan.
menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih dan
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK Universitas
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S. Kep, M.KM selaku Ketua Program Studi
skripsi ini.
ix
6. Seluruh dosen PSIK yang telah memberikan ilmunya dan segala
7. Seluruh staff bidang akademik FKIK dan PSIK yang telah membantu
telah membantu dalam mencari data dan terima kasih atas perizinan dalam
penelitian ini.
9. Keluarga tercinta yaitu orang tua dan kakak penulis yang selalu memberi
kasih sayang, dukungan, do’a dan semangat demi terselesaikannya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat penulis angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam
11. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini baik dalam
kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dan semua
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
Pernyataan persetujuan..................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ......................................................................................... iii
Pernyataan Keaslian Karya .............................................................................. v
Lembar Persembahan ....................................................................................... vi
Abstrak ............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................ viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Gambar.................................................................................................. xiv
Daftar Bagan .................................................................................................... xv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 8
E. Ruang Lingkup.............................................................................. 9
xi
6. Manfaat ASI Eksklusif........................................................... 22
7. Teknik Menyusui ................................................................... 25
8. Masalah dalam Menyusui ...................................................... 26
C. Ibu Primipara................................................................................. 27
D. Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother.................. 28
Kerangka Teori.............................................................................. 32
BAB VI PEMBAHASAN
xii
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 86
B. Saran.............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1....................................................................................................... 18
Gambar 2.2....................................................................................................... 21
Gambar 2.3....................................................................................................... 21
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2015 harus mencapai 23 per
2010). Estimasi AKB di provinsi DKI Jakarta tahun 2007 mencapai 28 per
AKB pada tahun 2010 sebesar 8 per 1.000 kelahiran. Angka ini mengalami
penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang sebesar 8,4 per 1.000
Indonesia, antara lain bayi berat lahir rendah 29%, asfiksia 27%, tetanus dan
infeksi 15%, masalah pemberian minum 10%, masalah hematologi 6%, diare
Bayi yang diberikan ASI selama enam bulan atau lebih memiliki
ketahanan hidup 33,3 kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari 4
bulan, dan bayi yang disusui selama 4-5 bulan memiliki ketahanan hidup 2,6
kali lebih baik daripada bayi yang disusui kurang dari empat bulan (Nurmiati,
2008). Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian
akibat penyakit infeksi, resiko obesitas, diabetes tipe 1 dan tipe 2, leukemia,
1
2
dan kematian bayi secara mendadak. Ibu yang tidak memberikan ASI akan
(Stuebe, 2009).
berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam bulan, tanpa
tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih,
juga tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi ataupun tim (Roesli, 2008). ASI mengandung zat gizi
lengkap seperti protein, energi, laktosa, natrium, kalsium, fosfor dan zat besi.
Pemberian ASI merupakan awal yang sempurna bagi bayi untuk memulai
kehidupannya karena ASI mudah langsung tersedia, tidak mahal dan mudah
yang lalu dan juga telah dianjurkan dalam kitab suci Al-quran dalam surat Al-
ُ ﻋﻠَﻰ ْاﻟ َﻤ ْﻮﻟُﻮ ِد ﻟَﮫ َ ﺿﺎ َﻋﺔَ ۚ َو َ اﻟﺮ َﺎﻣﻠَﯿ ِْﻦ ۖ ِﻟ َﻤ ْﻦ أ َ َرادَ أ َ ْن ﯾُﺘِ ﱠﻢ ﱠ ِ ﺿ ْﻌﻦَ أ َ ْو َﻻدَھ ﱠُﻦ َﺣ ْﻮﻟَﯿ ِْﻦ ﻛ ِ َو ْاﻟ َﻮا ِﻟﺪَاتُ ﯾ ُْﺮ
ۚ ﺎر َوا ِﻟﺪَة ٌ ِﺑ َﻮﻟَ ِﺪھَﺎ َو َﻻ َﻣ ْﻮﻟُﻮد ٌ ﻟَﮫُ ِﺑ َﻮﻟَ ِﺪ ِه
ﻀ ﱠَ ُ ﺲ ِإ ﱠﻻ ُو ْﺳ َﻌ َﮭﺎ ۚ َﻻ ﺗ ٌ ﻒ ﻧَ ْﻔ ِ ِر ْزﻗُ ُﮭ ﱠﻦ َو ِﻛﺴ َْﻮﺗ ُ ُﮭ ﱠﻦ ِﺑ ْﺎﻟ َﻤ ْﻌ ُﺮ
ُ وف ۚ َﻻ ﺗ ُ َﻜﻠﱠ
َُﺎو ٍر ﻓَ َﻼ ُﺟﻨَﺎ َح َﻋﻠَ ْﯿ ِﮭ َﻤﺎ ۗ َوإِ ْن أ َ َردْﺗ ْﻢ ْ
ُ اض ِﻣﻨ ُﮭ َﻤﺎ َوﺗَﺸ ٍ ﻋﻦ ﺗ ََﺮ ْ َ ﺼﺎﻻ ً َ ِث ِﻣﺜْ ُﻞ ٰذَﻟِﻚَ ۗ ﻓَﺈ ِ ْن أ َرادَا ﻓ
َ ِ َو َﻋﻠَﻰ ْاﻟ َﻮ ِار
Ύ Ϥ
˴Α ˶ ͉
˴ ˴
ϥ͉
ϮϤ ˵˴Ϡ ϋ
˸ ϭ ͉
˴ ˴
Ϯ˵Ϙ͉Η ϭ
˴ن ϑ˶ ϭή˵ό˸ Ϥ ˸
˴ϟΎ Α
˶Ϣ ˸˵Θϴ
˸˴Η
Ύ ϣ
˴ Ϣ˸˵ΘϤ ˸Ϡ ͉ γ˴ ˴Ϋ·˶
Ϣ
˸Ϝ ˸˴Ϡ
˵ϴ ϋ˴ Ρ˴ Ύ ˴ϨΟ
˵ϼ˴˴ϓ ˸ϛ˵˴Ωϻ˴ϭ˸
Ϣ ˴ Ϯ˵όο˶ ή˴ ˸ Θδ˸ ˴Ηϥ˸ ˴
﴾233﴿ ﯿﺮ ٌ ﺼ ِ َﺗ َ ْﻌ َﻤﻠُﻮنَ ﺑ
Yang artinya :
Kesehatan pasal 128 ayat 1 yaitu setiap bayi berhak mendapatkan ASI
eksklusif sejak dilahirkan selama enam bulan, kecuali atas indikasi medis
Anak Bab I pasal 1 No.12 dan Bab II pasal 2 menetapkan bahwa hak anak
wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat,
pada Bab III pasal 2 bertujuan untuk, yaitu menjamin pemenuhan hak bayi
Infant and Young Child Feeding (IYCF) tahun 2007-2008 menunjukkan rasio
bayi 0-6 bulan pada tahun 2010 di provinsi Jawa Barat sebanyak 67,3%,
Dasar tahun 2010, bayi yang diberikan ASI eksklusif pada usia kurang dari
enam bulan hanya terdapat 15,3% saja. Angka tersebut masih rendah untuk
56,2% (Kemenkes RI, 2012). Kondisi ini terjadi karena faktor ekonomi,
ibu untuk menyusui bayi 0-6 bulan secara eksklusif baru mencapai 39%.
Kondisi ini terjadi karena adanya kepercayaan, adat kebiasaan dan mitos
ASI yang dihasilkan sedikit, kemudian pada ibu bekerja yang harus
bahwa ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama
enam bulan. Kondisi ini membuktikan bahwa banyaknya faktor yang dapat
(AIMI, 2010), ibu yang telah memiliki 3 anak berbagi pengalaman tentang
dan mengalami mild baby blues selama 3 hari, dimana setiap menyusui dari
formula karena kurangnya informasi dan orang tuanya juga mengatakan jika
diberikan ASI dan susu formula saja anak akan kelaparan sehingga ia
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu. Beberapa ibu primipara biasanya
bayinya. Hasil penelitian oleh Smith, dkk (2012) di Amerika Serikat, 4 dari 5
remaja sebagai ibu primipara memberikan ASI eksklusif selama 9 hari, dan
hanya satu remaja yang berhasil memberikan ASI eksklusif selama enam
bulan karena memiliki niat yang sangat kuat untuk menyusui bayinya,
menyatakan ASI adalah yang terbaik untuk kehidupan bayinya serta tidak
pemberian ASI eksklusif masih rendah terutama pada ibu primipara. Hal
tersebut dapat dilihat pada hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti,
penting dan merupakan pengalaman awal bagi ibu yang baru melahirkan anak
B. Rumusan Masalah
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai
usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih, juga tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biskuit, bubur nasi ataupun tim. Data survey WHO IYCF tahun
Bayi yang tidak diberikan ASI akan meningkatkan terjadinya kematian akibat
7
penyakit infeksi, resiko obesitas, diabetes tipe 1 dan tipe 2, leukemia, dan
kematian bayi secara mendadak. Bagi ibu yang tidak memberikan ASI akan
sindrom metabolik
Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
hidup dan baru menjadi seorang ibu. Menyusui merupakan pengalaman awal
bagi ibu primipara yang tidak mudah dilakukan untuk kehidupan terbaik
dalam pemberian ASI eksklusif belum ada padahal penting untuk diketahui
agar tidak terjadi kegagalan dalam menyusui terutama untuk para calon ibu.
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Praktis
wawasan pendidik dan peserta didik serta menjadi data dasar dalam
eksklusif.
c. Bagi masyarakat
E. Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengalaman
2008) diartikan sebagai sesuatu yang pernah dijalankan dan atau dirasakan.
diri terhadap dunia luar. Pengalaman hidup juga menjadi gambaran lengkap
kehidupan seseorang dimasa lampau mengenai hitam putih, baik buruk, yang
10
11
terjadi pada waktu dan tempat tertentu yang akan menjadi sumber
pengetahuan.
B. ASI Eksklusif
1. Pengertian
mengandung zat protektif dan semua zat gizi dengan komposisi sesuai
(Wong, 2008). ASI Eksklusif atau lebih tepat disebut pemberian ASI
secara eksklusif, artinya bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, juga
biskuit, bubur nasi ataupun tim mulai lahir sampai usia enam bulan
(Roesli, 2005).
2. Komposisi
hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih (Roesli, 2005). ASI
kalsium, fosfor dan zat besi. Pemberian ASI merupakan awal yang
a. Karbohidrat
laktosa sekitar 20-30% dari susu sapi (Roesli, 2005). Laktosa akan
asam laktat ini memberikan suasana asam di dalam usus bayi yang
b. Lemak
kalori untuk bayi yang sedang tumbuh (Roesli, 2005). Lemak ASI
akan mudah dicerna dan diserap oleh bayi, karena ASI juga
enzim, sebab enzim akan hancur bila dipanaskan. Itu sebabnya bayi
acid (AA). Lemak ini sedikit atau tidak ada pada susu sapi, padahal
c. Protein
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama yaitu
whey dan kasein. Whey adalah protein yang halus, lembut dan mudah
utama susu sapi adalah kasein. Rasio whey dan kasein pada ASI
adalah 60:40, sedangkan pada susu sapi rasionya 20:80. Hal ini tentu
d. Sel hidup
dari ASI. Sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-
atau susu formula (Wong, 2008; Lowdermilk, 2004). Vitamin ini yang
usus halus. Penyakit perdarahan pada bayi baru lahir terjadi karena
kedua jenis susu, tetapi besi dalam ASI lebih mudah diserap oleh
bayi (50%) dari pada susu sapi (10%), dan susu formula (5%)
(Lowdermilk, 2004).
susu sapi dan formula, tetapi rasio kalsium terhadap fosfat adalah
3. Pembagian ASI
a. Kolostrum merupakan ASI yang keluar dari hari pertama sampai hari
dapat pula jernih dan lebih menyerupai warna darah daripada susu,
c. ASI matang (mature), yaitu ASI yang keluar setelah hari ke-14 dan
4. Anatomi Payudara
kelenjar kulit khusus yang terdiri atas lemak, kelenjar, dan jaringan ikat
(Faiz & Moffat, 2004). Payudara terdiri dari bagian luar (eksternal) dan
bagian dalam (internal) (Roesli, 2005). Bagian luar terdiri dari sepasang
buah dada yang terletak di dada, puting susu, dan daerah kecoklatan di
sekitar puting susu (areola mammae). Bagian dalam terdiri dari empat
susu, serta jaringan penunjang dan pelindung, seperti jaringan ikat dan
Payudara memiliki berat kurang lebih 200 gram dan pada saat
hamil berat payudara meningkat menjadi 600 gram dan dapat mencapai
17
2004).
puting susu (gambar 2.1). Pada daerah ini terdapat kelenjar Montgomery
Dinding alveolus dan saluran laktiferus memiliki otot polos yang akan
5. Fisiologi Laktasi
susu) dimulai pada tahap akhir kehamilan dan terus berlanjut sampai bayi
(Lowdermilk, 2004).
yang keluar masih sedikit 1-10 ml setiap menyusui dan akan meningkat
menjadi 50-70 ml setiap menyusu pada hari ke 4-5. Produksi ASI dapat
mencapai 750-800 ml per hari pada minggu ke enam jika ibu terus
demand dan tidak terjadwal, yang ditentukan oleh rasa lapar untuk
sekresi prolaktin, ereksi puting susu, dan refleks let down. Prolaktin
prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola
ereksi. Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus-
refleks let down atau refleks ejeksi susu (Lowdermilk, 2004). Refleks let
Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang
Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar
terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik
oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di
durum) (gambar 2.3). Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara
keluar dari puting susu. Refleks menelan terjadi bila mulut bayi terisi
2006).
a. Bagi ibu
2005).
botol.
b. Bagi bayi
mineral dan vitamin, protein ASI terdiri dari whey protein yang dapat
sedang kasein lebih sulit dicerna (Wong, 2008). ASI memiliki asam
amino sistin dan taurin yang kadarnya lebih tinggi dari susu formula.
(Wong, 2008).
24
Hal ini penting karena pada masa bayi sampai usia satu tahun terjadi
c. Bagi negara
d. Bagi lingkungan
pembungkus, botol plastik dan dot karet. ASI tidak menambah polusi
7. Teknik Menyusui
payudara ibu ke bayi dengan efektif. Posisi dasar menyusui terdiri dari
posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara
ibu (perlekatan/ attachment). Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi
duduk, posisi tidur terlentang, atau posisi tidur miring (Hegar, 2008).
Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan
bahwa dagu harus menyentuh payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah
terputar keluar, lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada
bagian bawah, dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu
jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara
yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi
ASI kurang, ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar, ibu
pada ibu seperti puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara bengkak,
engorgement, mastitis dan abses, ibu hamil lagi padahal masih menyusui,
27
ibu bekerja, kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit,
sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang
C. Ibu Primipara
persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 (Hamilton, 1995). Ibu
primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup
dan baru menjadi seorang ibu (Lowdermilk, 2004). Beberapa ibu primipara
2004).
merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan
yang baru, dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap
Mikrosistem
Hubungan ibu-ayah
Relationship
IBU ANAK
Empati/ peka pada isyarat Temperamen /perangai
bayi, harga diri/konsep diri, Kemampuan untuk
pengasuhan, kedewasaan dan memberikan isyarat Sekolah
penampilan
fleksibilitas, sikap, kehamilan
karakteristik
dan pengalaman kelahiran, daya tanggap
peraw kesehatan
kesehatan secara keseluruhan,
atan dan konflik peran/ketegangan
Dukungan sosial
HASIL PADA ANAK
Kognitif / mental
KOMPONEN PERAN IBU Pengembangan
Keterikatan pada bayi, memperoleh Perilaku
kompetensi dalam perilaku ibu, dan Kesehatan
mengekspresikan kepuasan Kompetensi sosial
Fungsi keluarga
ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar
eksklusif selama enam bulan, dan adanya budaya yang dianut dalam
Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran
ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang
terhadap bayinya. Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu,
yaitu :
30
a. Anticipatory
b. Formal
belajar untuk mandiri dalam menjalankan peran ibu. Pada tahap ini ibu
ASI eksklusif.
c. Informal
yang unik menurut dirinya sendiri tanpa mencontoh peran ibu lain. Pada
d. Personal
Komponen utama dari peran ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan
kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi (Mercer, 1995 dalam Tomey
dan Alligood, 2006). Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang
pada bayi, keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya
Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas
model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi, harga diri
kesehatan secara keseluruhan, dan konflik peran atau ketegangan (Tomey dan
Alligood, 2006). Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu
refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan
yang dilakukan ibu. Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon
yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan (Tomey dan Alligood,
2006).
32
KERANGKA TEORI
A. Kerangka Konsep
pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak
dilahirkan sampai bayi usia enam bulan. Ibu primipara merupakan ibu yang
sebagai seorang ibu. Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh
ASI eksklusif.
B. Definisi Istilah
2. Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak
33
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pengalaman dan perilaku, dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan
mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang
sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
luas dan mendalam (Holloway, 2008). Spiegelberg (1975) dalam Streubert &
34
35
ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. Pada tahap intuisi ini peneliti
esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan
kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas
Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013.
C. Partisipan Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah
2010). Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah
memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang
diteliti:
D. Instrumen Penelitian
pertanyaan, alat bantu perekam (perekam suara dari handphone), alat pencatat
1. Pengumpulan data
partisipan sebenarnya.
partisipan.
ASI eksklusif.
isu, ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga
hasil wawancara.
ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moleong, 2010). Penelitian
memberikan ASI eksklusif. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:
diteliti.
partisipan.
G. Keabsahan Data
1. Kredibilitas (credibility)
isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci.
44
data.
transkrip data. Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
dialami partisipan.
2. Keteralihan (transferability)
3. Kebergantungan (dependability)
4. Kepastian (confirmability).
banyak orang, barulah dapat dikatakan objektif. Pada penelitian ini hasil
apakah hasil temuan itu benar-benar dari data, menelusuri data mentah
H. Etika Penelitian
penelitian.
menuliskan inisial.
3. Kerahasiaan (privacy)
partisipan.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam
partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam, ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil
memiliki luas bangunan/luas tanah 112/470 dan dipimpin oleh dr. Rosmawati
Wijaya.
terdiri dari 10 RW, 110 RT dengan jumlah penduduk 15.721 jiwa dan 5.148
RT, 37.584 KK, 140.201 jiwa dan luas area dengan kepadatan
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang
eksklusif.
47
48
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Partisipan
terakhir S1, agama Islam, suku bangsa Betawi, dan mempunyai anak
ASI bagi ibu primipara dapat diartikan dalam beberapa hal. Pada
bagi ibu primipara yang meliputi beberapa kategori yaitu: 1) air susu ibu,
2) cairan susu berwarna putih, 3) makanan pemula bagi bayi baru lahir,
air susu ibu. Berikut ini salah satu ungkapan dari partisipan yang
bulan:
cairan susu berwarna putih. Berikut ini salah satu ungkapan dari
“...ASI itu menurut saya merupakan cairan yang berasal dari dalam
tubuh ibu yang dikeluarkan melalui payudara bentuknya seperti
cairan susu warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi...ya
karena ASI itu memang sangat bagus untuk bayi (suasana tenang
dan partisipan terlihat sambil berfikir)...” (P4)
bahwa ASI adalah minuman atau makanan untuk bayi. Berikut ini
adalah ungkapannya:
51
5. ASI eksklusif
bagi bayi. Berikut ini adalah ungkapan dari partisipan yang bekerja
bagi ASI eksklusif yang tidak dimiliki oleh susu lain termasuk susu
1. Kandungan ASI
untuk bayi. Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja
bulan:
ungkapannya:
2. Kelebihan ASI
eksklusif itu tidak repot, instan, dan praktis. Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
“...ASI eksklusif itu tidak repot, instan, praktis, dan mudah, hehehe...
(sambil tertawa)...” (P2)
53
“...hmm.. pokoknya hemat biaya ya, ekonomis kalau ASI tuh...” (P1)
subtema:
kekebalan tubuh dan tidak mudah sakit. Berikut salah satu ungkapan
bagi bagi bayi adalah berat badan bayi menjadi bertambah. Berikut
salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah
“... ASI baik untuk bayi yang baru keluar yang masih belum ada
daya tahan tubuhnya, karena pada kolostrum itu dapat
meningkatkan daya tahan tubuhnya karna dia kan tidak makan...
(anak sedang tidur dipangkuan ibu)...” (P3)
guru:
(IMD), 2) posisi ibu saat memberikan ASI eksklusif, 3) posisi anak saat
cukup ASI, 6) pelekatan mulut bayi pada payudara ibu. Berikut kategori
tangga:
“...sambil duduk saya pangku terus juga sambil tiduran juga bisa...”
(P1)
3 bulan:
bulan:
“...sambil tiduran kalau anak saya mau tidur, cuma posisi saya itu
miring sesuai payudara mana yang mau saya berikan ASInya, anak
saya juga agak miring sedikit sambil saya ganjel pakai bantal kalau
sambil tiduran, hehehe...(sambil tersenyum)...” (P5)
terakhir SMA:
satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi setiap mau tidur. Berikut
ini ungkapannya:
terakhir SMA:
untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi tidak ada batasan dan
ASI eksklusif pada bayi sekitar lima sampai sepuluh menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali. Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi:
oleh bayi bahwa saat itu bayi sudah cukup ASInya. Berikut ini
tahun:
cukup ASI apabila bayi sudah kenyang dan tidak berlebihan. Berikut
terakhir SMA:
perasaan senang, bangga sebagai ibu, dan merasa puas. Berikut ini
bisa memberikan ASI eksklusif pada anak pertama. Berikut salah satu
“... saya senang ya, karena bisa memberikan ASI eksklusif. Terutama ini
anak pertama saya dan telah menjadi awal pengalaman bagi saya...”
(P4)
karena bisa selalu kontak dengan anak. Berikut salah satu ungkapan dari
partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan mempunyai anak
“... saya merasa puas yah... puas karena dapat memberikan yang terbaik
untuk anak...” (P1)
pada ibu maupun pada bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham
ungkapannya:
yang terjadi adanya rasa kantuk dan lelah ibu. Berikut salah satu
ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan
bersuku Betawi:
“... kadang kalau saya sudah ngantuk dan lelah banget terus anak
masih pengen terus netek rasanya gimana gitu, jadi kadang saya
tidur anak saya mah tetep aja tuh netek sampe-sampe gak tahu kalau
anak saya juga tidur,hehe (sambil tertawa)...” (P5)
ibu dalam memberikan ASI eksklusif dan sebagai salah satu wujud untuk
subtema:
1. Dukungan informasional
kalau anak lebih baik dan lebih bagus diberikan ASI eksklusif.
Berikut salah satu ungkapan dari partisipan yang bekerja sebagai ibu
“...suami bilang kalau anak lebih baik dan lebih bagus ASI eksklusif
daripada susu formula untuk anak kita berikan ASI eksklusif sampai
usia 6 bulan...” (P1)
“...teman saya juga bilang sama saya katanya ASI saja, ASInya juga
keluarnya banyak, ngapain harus susu formula...” (P4)
2. Dukungan emosional
ungkapannya:
“...teman saya juga mendukung. Teman saya bilang uda ASI aja,
walaupun keluarnya sedikit, nanti juga lama-lama banyak ASInya.
Bagusan ASI tahu untuk anak sampai 6 bulan...” (P6)
3. Dukungan instrumental
dikasih susu. Sering dibuatin sayur daun katuk katanya biar ASInya
banyak...” (P3)
Salah satu partisipan berusia 29 tahun dan pendidikan terakhir SMA juga
“...kalau itu sih cuma omongan yah, karena kalau sekarang itu kan harus
ditunjukkan secara medis tidak hanya sekedar omongan...” (P2)
makan pedes, asem, dan minum es. Berikut salah satu ungkapan dari
“...katanya sih, kalau selama memberikan ASI eksklusif itu gak boleh
makan yang pedes, bayi akan mencret-mencret-mencret, makan yang
asem juga sama. Banyak makan es juga anak saya jadi flu,tapi
tergantung dari kekebalan tubuh anaknya juga sih...” (P1)
dari partisipan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berusia 29
tahun:
PEMBAHASAN
Bab ini menjabarkan beberapa bagian yang terkait dengan hasil penelitian
selama proses penelitian yang telah dilakukan dengan proses yang seharusnya
memiliki sub tema dengan beberapa kategori makna tertentu. Tema tersebut
ASI memiliki makna yang begitu luas, yang mencakup penilaian serta
dipersepsikan bervariasi oleh para partisipan. Makna ASI bagi ibu meliputi
air susu ibu, cairan susu berwarna putih, makanan pemula bagi bayi baru
lahir, dan suplemen bagi bayi. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.33 tahun 2012 bahwa yang dimaksud dengan Air
68
69
Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar
payudara ibu. ASI adalah makanan pemula utama untuk bayi (Wong, dkk.,
2008). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan peneliti bahwa salah
utama untuk sang bayi dari pada susu formula lainnya dan partisipan lainnya
juga mengatakan bahwa ASI merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh
warnanya putih yang harus diberikan kepada bayi. Woolridge, Fisher (1988)
dalam Wong, dkk (2008), pada setiap awal pemberian makan yang dilakukan
oleh ibu, susu itu mengandung lebih sedikit lemak dan mengalir lebih cepat
akhir pemberian makan, susu ini lebih putih dan mengandung lebih banyak
lemak.
diberikan kepada bayi dari sejak dilahirkan sampai usia enam bulan tanpa
tambahan makanan dan minuman lain, hanya ASI saja yang diberikan.
eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia enam
bulan, tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih, juga tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur
vitamin, dan zat untuk kekebalan tubuh bayi. Hasil ini sesuai dengan teori
yang ditulis oleh Roesli (2008), bahwa ASI mengandung lebih dari 200
unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak, karbohidrat, vitamin,
mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan dan sel darah
putih.
mengungkapkan kelebihan ASI eksklusif itu tidak repot, instan, praktis, dan
mudah selain itu juga ASI eksklusif itu hemat biaya. Hal ini juga sejalan
dengan hasil penelitian Wen, et.al (2009) yang menyatakan bahwa sebanyak
52% ibu mengatakan ASI eksklusif itu lebih murah, biayanya efektif dan
sebanyak 29% mengatakan ASI eksklusif itu lebih mudah. Hasil penelitian
juga sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran
ASI eksklusif itu sangat ekonomis. Wong, dkk (2008) menjelaskan ASI
adalah makanan yang paling murah, selalu tersedia setiap saat, siap disajikan
dalam susuh kamar, dan bebas dari kontaminasi. ASI lebih mudah di
disiapkan, lebih mudah dicerna oleh bayi dan memberikan ASI akan
membuat perjalanan menjadi terasa ringkas dan mudah, selain itu juga gratis
(Roesli, 2008).
71
ASI eksklusif karena dapat memberikan manfaat pada ibu, bayi, keluarga,
eksklusif berarti keuntungan untuk semua. Bayi akan lebih sehat, cerdas, dan
untuknya adalah dapat mencegah kanker payudara. Hal ini sejalan dengan
setiap tahun selama menyusui. Donnelly, dkk (2013) juga melaporkan bahwa
payudara karena tidak menyusui bayi mereka. Penelitian ini juga didapatkan
badan dari berat badan sebelum hamil. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Wen, et.al (2009) di Australia bahwa sebanyak 10% ibu mengatakan manfaat
perkembangan bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi, anak menjadi lebih
adanya zat protektif untuk melindungi bayi dari infeksi. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Wen, et.al (2009) bahwa ASI baik untuk
kekebalan tubuh serta membantu menjalin kedekatan antara ibu dan anak.
mengatakan anak menjadi pinter dan cerdas setelah diberikan ASI eksklusif.
Menurut Roesli (2008), pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia
karena adanya nutrien yang tepat yang secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan bayi agar otak menjadi tumbuh dengan optimal. Hasil ini sejalan
perkembangan kognitif pada bayi yang diberikan ASI eksklusif lebih tinggi
4.431 pada yang diukur dengan skala kognitif Mullen dalam waktu sekitar
manfaat ASI sangat penting karena ASI adalah cairan yang pertama kali
diminum untuk mengawali kehidupan anak. Hal ini sejalan dengan teori yang
ditulis oleh Meadow (2005), bahwa pemberian ASI merupakan awal yang
menimbulkan banyak sampah, seperti kaleng dan kardus susu. Hal ini sejalan
73
dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2005), bahwa ASI akan mengurangi
kaleng susu, karton, kertas pembungkus, botol plastik dan dot karet.
yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat lima dari enam partisipan yang
dilahirkan, bayi diletakkan diatas badan ibu oleh bidan, diantara payudara di
bagian dada dalam posisi tengkurap, bayi saya masih belum bersih, masih ada
darah dan kotoran dari rahim. Salah satu ibu primipara lainnya mengatakan
memperagakan bayi untuk mencari puting. Hal ini sesuai dengan Depkes
dibiarkan berlangsung minimal selama satu jam pertama sejak bayi lahir. Hal
ini juga sejalan dengan hasil penelitian Haider, et.al (2010), bahwa prevalensi
satu jam pertama setelah lahir sebanyak 76%, pemberian kolostrum dan tidak
memberikan cairan lain atau makanan dalam tiga hari pertama sebanyak 54%,
96%, dan pemberian ASI eksklusif dari lahir sampai 6 bulan sebanyak 90%,
74
hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang bahaya menunda
inisiasi menyusui dini yang menjadi alasan ibu untuk melakukan praktek itu.
sampai 3 jam setelah melahirkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lee,
et.al (2013), didapatkan bahwa sebagian besar ibu yang pertama kali
Mereka mengatakan bahwa praktek inisisasi menyusui dini adalah tugas dari
dalam waktu satu jam setelah melahirkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa komponen utama dari peran
ibu terbagi menjadi tiga yaitu keterikatan pada bayi, memperoleh kompetensi
dalam perilaku ibu, dan mengekspresikan kepuasan dalam interaksi antara ibu
dan bayi. Pada komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi,
peran sebagai seorang ibu dilakukan dengan empat fase yang salah satunya
adalah fase formal, dimana pada fase ini ibu melahirkan anak pertama dan
belajar memberikan ASI untuk pertama kali dengan orang lain disini yaitu
dengan posisi duduk, tiduran, berdiri sambil jalan-jalan, dan salah satu
75
bayinya. Hal ini sesuai dengan teori yang ditulis Leifer (2005), bahwa
baik untuk ibu maupun bayi. Persiapan untuk ibu dan bayi salah satunya
adalah dengan posisi yang nyaman dan rileks dalam memberikan ASI
eksklusif pada bayi. Dewi (2011) juga menyatakan bahwa terdapat berbagai
macam posisi menyusui yang biasa dilakukan oleh ibu yaitu dengan posisi
duduk, berdiri, dan berbaring. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori
yang ditulis oleh Murray & McKinney (2006), bahwa ada empat posisi dasar
untuk memberikan ASI eksklusif yaitu posisi memegang bola kaki dimana
ibu akan lebih mudah melihat mulut bayi ketika menghisap puting, posisi
menggendong atau mengayun bayi terutama untuk bayi yang kecil, posisi
bayi saat menyusui menempel pada puting sampai menutupi bagian hitam
pada payudara (areola) dan salah satu partisipan mengatakan jangan sampai
hidung bayi menutupi payudara saat menyusui karena akan membuat bayi
tidak bisa bernapas. Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Lowdermilk
dengan puting untuk memulai refleks rooting. Bayi akan berputar ke arah
puting lalu mencium bau kolostrum dan susu dengan mulut terbuka.
Meletakkan mulut bayi pada payudara dengan menuntun puting dan jaringan
areola masuk ke mulut bayi di atas lidah. Menekan payudara dengan ibu jari
di atas areola dan jari-jari lain dibawah areola untuk memungkinkan bayi
menyatakan hal yang sama, bahwa puting dan sebagian besar areola harus
berada didalam mulut bayi. apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh
agar bayi dapat menghisap dengan efektif. Hasil penelitian ini sejalan dengan
teori Mercer (1991) yang menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai
seorang ibu terdiri dari tiga komponen yaitu keterikatan ibu dengan bayi,
partisipan lainnya memberikan ASI eksklusif saat anaknya mau tidur dan
bangun tidur. Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Murray &
77
dengan kelaparan. Pada kondisi itu ibu harus siap untuk memberikan ASI
kepada bayi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Kuzma,
kali perhari.
bahwa memberikan ASI eksklusif pada bayi sekitar 5 sampai 10 menit dan
diberikan sekitar dua sampai tiga jam sekali. Hanya satu partisipan yang
anak ingin menyusu langsung kasih dan kapan saja. Menyusui bayi sebaiknya
walaupun terkadang lebih. Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh
Hegar (2008), bahwa menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8
kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya
pada malam hari. Leifer (2005) juga menunjukkan bahwa, bayi yang baru
lahir perlu diberi makan setiap 2 atau 3 jam di awal kapasitas lambung bayi
baru lahir yang kecil. Umumnya bayi baru lahir menyusui selama kurang
78
lebih 15 menit pada payudara pertama, dan selanjutnya diikuti oleh payudara
payudara.
mereka sudah cukup ASI yang telah diberikan ketika bayi sudah tertidur
melepaskan payudaranya dan kenyang. Hal ini sesuai dengan teori yang
ditulis Leifer (2005), bahwa ibu harus diajarkan untuk mengetahui isyarat
pada bayi baru lahir, bagaimana menentukan ASI yang telah diberikan pada
bayi sudah cukup. Kecukupan ASI pada bayi dapat ditunjukkan pada pola
mengisap bayi yang baru lahir akan memperlambat, bayi yang baru lahir bisa
bangga sebagai ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Hal ini
sejalan dengan penelitian Wen, et.al (2006) yang menyatakan bahwa ketika
Swedia. Hasil penelitian yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa salah
satu partisipan mengatakan merasa puas dan lega karena dapat memberikan
yang terbaik untuk anak. Hal ini sejalan dengan teori yang ditulis oleh Wong,
dkk (2008), ibu memiliki perasaan yang menyatu sangat dekat dengan
anaknya dan merasa tuntas dan merasa puas ketika bayi menghisap ASI
79
darinya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori Mercer (1991) yang
menyebutkan bahwa untuk mencapai peran sebagai seorang ibu adanya fase
personal, dimana pada tahap ini ibu sudah menginternalisasi perannya, ibu
Eksklusif.
lecet pada putting, bengkak, terasa nyeri, produksi ASI yang kurang dan
adanya rasa kantuk serta lelahnya ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Ibu
umum. Beberapa kasus, komplikasi ini dapat dicegah jika ibu menerima
pendidikan yang tepat tentang menyusui (Perry & Wong, 2006). Hal ini
memberikan ASI eksklusif tetapi berhenti saat empat bulan pasca melahirkan,
hampir dua per tiga ibu remaja yang terdaftar lebih dari satu alasan untuk
berhenti menyusui yaitu kembali ke sekolah (34%), merasa bahwa ASI saja
tidak memuaskan bayi (33%), produksi ASI mereka tidak cukup (32%), nyeri
adalah persepsi ibu bahwa bayi terus menjadi lapar setelah diberikan ASI
80
(29%), masalah kesehatan ibu (26%), takut bayi menjadi kecanduan ASI
(26%), tekanan dari ibu mertua (25%), nyeri di payudara (25%), dan
kebutuhan untuk kembali bekerja (24%). Penelitian ini juga didapatkan hasil
bahwa pengalaman beberapa ibu merasa sangat sulit untuk menyusui selama
enam bulan. Hal ini karena mereka mengeluh bahwa payudara mereka sakit
sedangkan bayi mereka terus saja menghisap dengan kuat agar ASI bisa
didapatkan baik dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga seperti teman.
dukungan dari suami dan adanya dorongan dari keluarga mereka untuk
sesuai dengan teori Mercer (1991) bahwa untuk pencapaian peran sebagai
sosial. Hal ini juga sejalan dengan teori yang ditulis oleh Perry & Wong
(2006), dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor yang sangat
besar bagi ibu untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan ASI eksklusif.
berpatisipasi dalam merawat bayi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian
eksklusif adalah yang terbaik dan sehat untuk bayi. Penelitiannya juga
oleh ibu maternal 65%, teman 65%, dan dokter 61%. Bentuk dukungan selain
dari anggota keluarga juga didapatkan oleh ibu primipara berupa dukungan
penelitian ini tidak terdapat dukungan penghargaan yang diberikan. Hal ini
mereka telah memberikan ASI dan dan semua orang mendukung. Hal ini juga
sejalan dengan teori Friedman (1998), bahwa dukungan sosial dapat dibagi
individu lain. Dengan begitu individu merasa dihormati dan dicintai selain itu
ungkapan positif dari orang lain kepada individu yang mencakup dorongan
tindakan nyata, pemberian barang-barang nyata atau jasa individu pada saat
82
Hasil penelitian ini ibu kandung atau orang tua telah memberikan
dengan alasan untuk memperbanyak produksi ASI. Sebagian dari orang tua
mengajarkan bagaimana posisi yang baik saat memberikan ASI dan cara
selain itu dukungan informasional juga diberikan oleh suami dengan selalu
mengingatkan apabila bayi menangis untuk segera memberikan ASI. Hal ini
sejalan dengan teori yang ditulis oleh Roesli (2008), dari semua dukungan
bagi ibu menyusui, dukungan ayah adalah dukungan yang paling berarti bagi
ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
yang praktis. Dukungan lain yang dirasakan oleh ibu adalah dukungan dari
83
adanya mitos bahwa kolostrum adalah air kotor dan harus dibuang. hal ini
98% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayinya, hanya duapertiganya
yang diberikan oleh ibu yang menolak untuk memberikan kolostrum karena
limbah dari ibu, bukan makanan untuk anak, menular, dan dapat
bayi baru disusui bila air susu ibunya telah berwarna putih, yakni setelah
kolostrum dibuang. Hal ini sama seperti di Trunyan, Bali, kolostrum dibuang
Selama memberikan ASI eksklusif tidak boleh makan pedas dan asam karena
sakit flu. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Kuzma (2013) bahwa
84
pantangan makanan bagi wanita hamil dan menyusui di Desa Simpar dan
dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam
makanan yang dianggap baik, seperti daun katuk, daun bayam, kacang
panjang, dan daun pepaya. Daun-daunan ini dianggap dapat menambah air
makanan pantang karena dapat menyebabkan air susu menjadi amis. Mitos-
ASI eksklusif akan membuat payudara menjadi tidak kencang berbeda dari
disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan. Pada saat hamil, hormon-
dari ukuran biasanya. Ketika masa menyusui usai, ukuran payudara akan
2010).
85
B. Keterbatasan Penelitian
A. Kesimpulan
diwawancarai.
Makna ASI bagi ibu primipara merupakan air susu ibu, cairan yang
berwana putih, makanan pemula bagi bayi baru lahir, nutrisi bagi bayi, dan
ASI eksklusif. Keunggulan ASI eksklusif bagi ibu primipara karena adanya
banyak komponen yang bermanfaat dan kelebihan ASI itu adalah praktis dan
pada bayi yaitu anak menjadi sehat, ASI mengawali kehidupan anak,
86
87
diletakkan di tubuh ibu dan peragaan bayi mencari puting. Posisi ibu saat
memberikan ASI eksklusif terdiri dari duduk dan tiduran, berdiri sambil jalan,
dan sesuai posisi nyaman bayi. Posisi bayi saat diberikan ASI eksklusif yaitu
dipangku dan di miringkan ke tubuh ibu, tiduran sesuai posisi payudara yang
eksklusif dilakukan saat bayi menangis, sebelum bayi tidur, setelah bayi
bangun tidur, tidak ada batasan dan sesuai kebutukan anak, dan durasi dalam
sekali. Tanda bayi cukup ASI dapat dilihat dengan bayi tertidur, bayi tidak
bayi pada payudara yaitu mulut bayi menghisap puting sampai ke areola,
pelekatan dibantu dengan tangan ibu, dan payudara tidak menutupi hidung
bayi.
dilihat dari aspek psikologis bahwa ibu merasa senang, merasa bangga, dan
puting lecet, terasa nyeri, dan produksi ASI kurang dan masalah fisiologis ibu
baik dari dalam keluarga meliputi orangtua dan suami maupun dari luar
tentang ASI Eksklusif meliputi tidak tahu tentang mitos-mitos ASI eksklusif,
tentang mitos, pantangan makanan yaitu tidak makan pedes, asem dan minum
B. Saran
1. Pelayanan kesehatan
asuhan keperawatan pada pelayanan ibu dan anak serta menjadi landasan
2. Institusi keperawatan
3. Peneliti selanjutnya
perilaku yang melekat pada ibu berpengaruh oleh aspek budaya yang
Baskoro, Anton. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media,
2008
Dewi, Vivian Nanny Lia. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika, 2011
Donnelly, Tam Truong., dkk. Beliefs and attitudes about breast cancer and
screening practices among Arab women living in Qatar: a cross-sectional
study, 2013. diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalam
http://www.biomedcentral.com
Geddes, Donna T. Inside the Lactating Breast: The Latest Anatomy Research.
America : Elsevier Inc, 2007
Haider, Rukhsana., et.al. Breastfeeding in infancy: identifying the program-
relevant issues in Bangladesh, 2010. diakses pada tanggal 18 Desember
2013 dalam http://www.internationalbreastfeedingjournal.com
Hegar, Badriul. Bedah ASI. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2008
Hidayat, A. Azis. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi 2. Jakarta
: Salemba Medika, 2007
Kuzma, Jerzy. Knowledge, attitude and practice related to infant feeding among
women in rural Papua New Guinea: a descriptive, mixed method study,
2013. diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalam
http://www.internationalbreastfeedingjournal.com
Lee, Hope Mei Hong., Jo Durham., Jenny Booth., dan Vanphanom Sychareun. A
qualitative study on the breastfeeding experiences of first-time mothers in
Vientiane, Lao PDR, 2013. diakses pada tanggal 16 Desember 2013 dalam
http://www.biomedcentral.com
Leifer, Gloria. MA, RN. Maternity Nursing an Introductory Text, Tenth Edition.
USA: Saunders Elsevier, 2008
Nizar, Erfi. Anak Pertama Gagal ASI Eksklusif- Bagaimana Dengan Adik?.
Jakarta Selatan : AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), 2010. diakses
pada tanggal 20 maret 2013 dalam http://aimi-asi.org
Perry, Shannon E & Donna L.Wong. Maternal child nursing care, third edition.
MOSBY.2006.USA.
Rosita, Ratna. Rencana operasional promosi kesehatan ibu dan anak. Jakarta,
2010
Stuebe, Alison. The Risk of Not Breastfeeding for Mothersand Infants. Chapel Hill
: Departement of Obstetrics and Gynecology, 2009
Tomey and Alligood. Nursing Theorist and Their Work sixth edition. USA :
Mosby, 2006
Tucker, Christine M., Ellen K Wilson., dan Ghazaleh Samandari. Infant feeding
experiences among teen mothers in North Carolina: Findings from a
mixedmethods study, 2011. diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalam
http://www.internationalbreastfeedingjournal.com
Wen, Li Ming., Louise A Baur., Chris Rissel., Garth Alperstein., dan Judy M
Simpson. Intention to breastfeed and awareness of health
recommendations: findings from first-time mothers in southwest Sydney,
Australia, 2009. diakses pada tanggal 18 Desember 2013 dalam
http://www.biomedcentral.com
WHO. Global Data Bank on Infant and Young Child Feeding (IYCF). USA : BPS
and Macro International, 2008
Wong, Donna.L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC, 2008
A. Petunjuk umum
a. Tahap perkenalan
b. Ucapkan terima kasih kepada partisipan atas ketersediaan dan waktu yang
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Suku bangsa :
Nama anak :
Umur anak :
Waktu :
Tempat :
D. Pertanyaan Wawancara
1. Menggali pengetahuan
2. Pengalaman
eksklusif?
b. Menurut ibu apa yang menjadi alasan ibu memberikan ASI eksklusif?
c. Menurut ibu, bagaimana teknik atau cara ibu dalam memberikan ASI
eksklusif?
d. Menurut ibu, apa hambatan atau masalah yang ibu alami dan rasakan
f. Manfaat apa yang ibu dapatkan setelah ibu memberikan ASI secara
eksklusif?
h. Menurut ibu apa saja mitos- mitos yang ada tentang ASI eksklusif?
Lampiran 2
P P P P P P
PERNYATAAN SIGNIFIKAN KATEGORI SUB TEMA TEMA
1 2 3 4 5 6
ASI itu Air Susu Ibu Air Susu Ibu Makna ASI bagi ibu √ √ √ √ √ √
primipara
ASI itu cairan yang berasal dari tubuh ibu Cairan susu berwarna √ √ √ √
yang dikeluarkan melalui payudara dan putih
bentuknya seperti cairan susu yang
berwarna putih yang sangat bagus untuk
bayi
ASI sangat bagus untuk bayi karena Memiliki banyak Kandungan ASI Keunggulan ASI √ √ √ √
banyak mengandung komponen- komponen yang eksklusif bagi ibu
komponen yang bermanfaat bagi tubuh bermanfaat primipara
bayi
Kalau yang saya tahu itu dapat mencegah Mencegah penyakit Memberikan manfaat Motivasi ibu √ √ √
terjadinya kanker payudara payudara pada ibu primipara dalam
memberikan ASI
eksklusif
Anak saya menjadi lebih sehat Anak menjadi sehat Memberikan manfaat √ √ √
pada anak
ASI itu langsung dari payudara, tidak Tidak menimbulkan Memberikan manfaat √ √ √ √ √ √
pakai kardus atau kaleng yang nantinya banyak sampah pada lingkungan
akan menimbulkan banyak sampah
Pada saat bayi dilahirkan, bayi saya Bayi diletakkan di Proses Inisiasi Perilaku ibu primipara √ √ √ √ √
diletakkan diatas badan saya oleh bidan, tubuh ibu Menyusui Dini (IMD) dalam memberikan
diantara payudara di bagian dada. Bayi ASI eksklusif
saya masih ada darah-darahnya lalu saya
langsung memeluknya sambil ditutupin
sama kain
Biasanya duduk terus juga sambil tiduran Duduk dan tiduran Posisi ibu primipara √ √ √ √ √ √
saat memberikan ASI
eksklusif
Anak dipangku sambil dimiringkan tubuh Di pangku dan di Posisi anak saat √ √ √ √ √ √
anak kebadan saya, nempel diperut terus miringkan ke tubuh ibu diberikan ASI
langsung mulutnya menghisap payudara eksklusif
diperut terus langsung mulutnya
menghisap payudara
Dia sudah tertidur nyenyak Bayi tertidur Tanda bayi cukup ASI √ √ √ √ √ √
Mulut anak saya menempel pada puting, Mulut bayi menghisap Pelekatan mulut bayi √ √ √ √
sampe menutupi yang hitam-hitam putting sampai ke pada payudara ibu
payudara areola
Saya merasa senang ya bisa memberikan Merasa senang Apek psikologis Perasaan ibu √ √ √ √ √
ASI eksklusif dan menjadi pengalaman primipara selama
pertama buat saya memberikan ASI
eksklusif
Saya merasa bangga sebagai ibu karena Merasa bangga √ √ √ √
sudah menjadi suatu kewajiban
Payudara saya terasa sakit Terasa sakit Masalah pada Hambatan ibu √ √
payudara primipara selama
memberikan ASI
eksklusif
Saat saya ngantuk dan lelah anak masih Rasa kantuk dan lelah Masalah fisiologis ibu √ √
pengen terus netek ibu
Kalau suami saya mendukung sekali ya. Dukungan Dukungan Dukungan ibu √
Suami paling sering menanyakan sudah informasional dari informasional primipara dalam
ditetein belum begitu, mengingatkan saya suami memberikan ASI
terutama jika anak menangis dan bangun eksklusif
tidur untuk ditetein
Hmm...pernah denger dari tetangga, ada Kolostrum kotor dan Mitos tentang √
yang mengatakan kalau kolostrum itu berwarna kuning kolostrum
harus dibuang karena kotor dan warnanya
agak kuning
Katanya sih, kalau selama memberikan Tidak makan pedes, Pantangan makanan √ √ √ √ √
ASI eksklusif gak boleh makan yang asem dan minum es
pedes, bayi akan mencret-mencret-
mencret, makan yang asem juga sama.
Banyak makan es anak saya jadi flu
Pernah denger dari orang, kalau Payudara menjadi tidak Perubahan bentuk √ √
memberikan ASI eksklusif itu payudara kencang payudara
menjadi seperti kendor, berbeda dari
sebelum melahirkan,hehe
Lampiran 3
RIWAYAT HIDUP
Nama : Musiskah
Telepon : 085697150636
Email : siezca_mu@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan
Organisasi
1. Pramuka [2003-2004]
2. Paskibra [2003-2004]
3. Rohis [2006-2009]
Pengalaman Pelatihan, Seminar, dan Workshop:
4. Seminar Nasional IMMPPG Ke-V “Produk Aman, Bergizi, dan Halal untuk