Anda di halaman 1dari 12

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Belakangan ini banyak pembicaraan tentang watak bangsa. Berbagai kalangan


merasa bahwa watak bangsa kita telah merosot sangat dalam, tidak lagi memiliki karakter
yang jelas, menuju menjadi manusia pengecut tanpa pendirian, anarkis, keras kepala tanpa
harga diri, dan lain-lain, sehingga mengancam keberlangsungan kita sebagai bangsa dan
Negara kesatuan. Betulkah demikian?, penulis tidak dapat menyimpulkan secara pasti.

Sedemikian menghawatirkan kemerosotan watak ini sampai berbagai kalangan


pengamat dan akhli meneriakkan perlunya pendidikan watak. Pemerintah melalui
Kementrian Diknas juga meneriakkan hal yang sama. Menurut orang jawa , orang yang
berwatak baik itu akan tampil sebagai manusia yang konsisten dalam perkataan dan
perilaku, tidak mecle-mencle, katanya. Ini setara dengan ungkapan Batak :”risi-risi bata ni
jalma, lambok-lambok bata ni begu”, maksutnya adalah sebagai manusia harus berani
mengatakan kebenaran betapapun ia menyakitkan, orang yang bersilat lidah itu, orang
yang hanya mengungkapkan yang manis-manis saja, adalah begu (hantu/setan). Pada
orang Batak, manusia berwatak itu adalah manusia yang kenal akan dirinya. “tanda diri”

Itulah sebagian kecil pengertian watak di masyarakat. Setiap suku di Indonesia


ini pasti mempunyai pengertian tentang apa itu watak yang baik. Tetapi mau
dpermasalahkan dalamtulisan ini adalah tentnag usulan dari para akhli, sesepuh,
pemerintah, pengamat, dan lain-lain tentang perlunya memasukkan pendidikan karakter ke
kurikulum kampus.

Mereka sepertinya sudah lupa bahwa sudah lama kita memasukkan agama
kekurikulum kampus, toh kita tidak semakin bertuban. Sudah lama juga pendidikan moral
masuk kekurikulum kampus, toh kta tidak semakin bermoral. Bisa juga dilihat begini, tidak
oernah ada kurikulum korupsi di kampus tetapi kita sangat koruptif. Dikampus tidak ada
kurikulum atau pelatihan untuk tawuran, toh mahasiswa pada melakukannya, sampai
beberapa orang mati percuma saat tawuran. Apakah ada kamous yang mengajarkan
anarkisme, tidak ada, toh anarkisme berkembang sangat subur seperti cendawan di msim
hujan.

Pengertian Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang
menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur
pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh
wilayah Indonesia.Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta
India (Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang
artinya Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar. Pancasila
dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi yang
kuat dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka
Indonesia memiliki dasar atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah
dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain. Dasar negara Indonesia tersebut
dilambangkan dengan Garuda dimana terdapat gambar bintang, rantai, pohon
beringain, kepala banteng, padi dan kapas, yang mencerminkan arti dari 5 sila
Pancasila. Kemudian lambang negara Indonesia ini disebut dengan Garuda Pancasila.
Berikut adalah bunyi pancasila:

1. Ketuhanan yang maha Esa


2. Kemanusian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebiaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1. Urgensi pendidikan pancasila

2. Apa pengertian landasan historis, kultural, yuridis, dan filosofis pendidikan pancasila?

3. Deskripsi, visi, misi, dan tujuan pendidikan pancasila.

1.3 Tujuan

1. Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia


2. Untuk mengetahui pengertian landaasan historis, kultural, yuridis, dan filosofis
pendidikan pancasila.
3. Untuk mengetahui deskripsi, visi, misi, dan tujuan pendidikan pancasila.

Bab II

Pembahasan

2.1 A. Urgensi Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah, Idiologi dan alat
pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesiayang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila
terhadap bangsa dan negara Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan
sejarah dan kompleksitas keberadaan bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama,
bahasa daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu
sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.

Mata kuliah Pendidikan Pancasila diberikan karena adanya kesadaran akan


perlunya pendidikan yang berkesinambungan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan
tinggi. Diharapkan, dengan pemahaman yang semakin mendalam akan nilai-nilai
Pancasila, generasi muda dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,

Pendidikan Pancasila juga diberikan karena fakta kemerosotan penghayatan


nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik individual maupun kolektif
bangsa. Dengan kata lain, mata kuliah ini dihidupkan karena adanya kesenjangan antara
kata/pengetahuan dan perbuatan/tingkah laku. Hal yang cukup memprihatinkan bahwa di
kalangan mahasiswa pengetahuan tentang Pancasila sedemikian terbatas mulai dari segi
akses tentang pendidikan Pancasila namun juga pemahaman secara mendalam tentang
nilai-nilai pancasila yang sesuai dengan kapasitas seorang mahasiswa. Dari sini muncul
persoalan lagi dimana nilai-nilai dan esensi dari pancasila telah dipolitisir untuk
kepentingan pihak tertentu dan memanfaatkan sifat idealis mahasiswa yang ditunjang
dengan terbatasnya pengetahuan mereka tentang nilai-nilai pancasila. Inilah yang
menyebabkan banyak aksi protes yang menggunakan Pancasila sebagai landasan atau
sebagai alasan. Sehingga peran mahasiswa yang seharusnya bisa menjadi problem solver
malah menambah permasalahan dengan aksi atau aktivitas yang berbau politik dan
kepentingan dari pihak tertentu. Dari uraian diatas bisa diambil sebuah permasalahan
yang berkaitan dengan urgensi pendidikan pancasila di perguruan tinggi yaitu seberapa
jauh pentingnya pendidikan Pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di perguruan tinggi.

Pancasia berarti memahami makna Pancasila dan posisinya. Artinya dalam


kehidupan berbangsa dan bernegara bahwa pancasila mempunyai fungsi dan peranan
tersendiri. Sudah jelas bahwa Pancasila adalah dasar negara, namun disamping itu
Pancasila mempunyai fungsi sebagai pandangan hidup bangsa. Artinya bahwa
pandangan hidup sebuah bangsa lahir dari kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangs itu
sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.
Pandangan hidup merupakan masalah yang sangat asasi karena didalamnya merupakan
perwujudan dari watak dan cita-cita moral yang sudah sejak lama tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan bangsa (Indonesia). Sehingga dikatakan bahwa Pancasila
sebagai Pandangan hidup bangsa Indonesia karena merupakan bentuk konkrit dari nilai-
nilai yang sudah turun-temurun dari nenek moyang dan kepribadian bangsa Indonesia.
Selain itu Pancasila sebagai dasar Negara disahkan dalam pembukaan UUD 1945 yang
berarti kedudukan pancasila yuridis-konstitusional yaitu bahwa Pancasila sebagai aturan
dan norma tertinggi yang harus dan memaksa semua yang ada dalam wilayah kekuasaan
hukum negara RI mematuhinya, mengembangkan dan melestarikannya. Dengan
demikian kedudukan pancasila sebagai dasar negara juga mempunyai makna bahwa
Pancasila sebagai dasar negara juga mempunyai makna bahwa Pancasila sebagai aturan
tertinggi dimana semua aturan wajib dan harus sesuai dengan Pancasila termasuk
peraturan perundang-undangan.

Kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat disaksikan di semua


bidang kehidupan, dari semua kelas sosial, dan di hampir semua profesi.

Beberapa gejala yang mencerminkan kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila,


seperti kerusuhan dan sengketa berlatarbelakang SARA, kekerasan dalam rumah tangga,
kesenjangan ekonomi, ketakmampuan golongan rendah untuk masuk jenjang sekolah
dasar hingga perguruan tinggi, berbagai macam dan tingkat kriminalitas, diskriminasi
perempuan, dan lain-lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2.2 B. Pengertian Landasan Historis, Kultural, Yuridis, dan Filosofis Pendidikan Pancasila.

a) Landasan Historis
Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang mulai jaman kerajaan Kutai,
Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa Indonesia berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan memiliki suatu prinsip
yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup, di dalamnya tersimpul ciri
khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Oleh para pendiri
bangsa kita (the founding father) dirumuskan secara sederhana namun mendalam
yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi nama Pancasila.
Dalam era reformasi bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang
kuat (nasionalisme) agar tidak terombang-ambing di tengah masyarakat internasional.
Hal ini dapat terlaksana dengan kesadaran berbangsa yang berakar pada sejarah
bangsa.
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilainilai Pancasila
tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai
kausa materialis Pancasila.
b) Landasan Kultural
Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila bukanlah merupakan hasil konseptual seseorang saja melainkan merupakan
suatu hasil karya bangsa Indonesia sendiri yang diangkat dari nilai-nilai kultural yang
dimiliki melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara. Oleh karena itu generasi
penerus terutama kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk mendalami
serta mengkaji karya besar tersebut dalam upaya untuk melestarikan secara dinamis
dalam arti mengembangkan sesuai dengan tuntutan jaman.
c) Landasan Yuridis
Landasan yuridis (hukum) perkuliahan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
diatur dalam UU No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 39
menyatakan : Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan.
Demikian juga berdasarkan SK Mendiknas RI, No.232/U/2000, tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa,
pasal 10 ayat 1 dijelaskan bahwa kelompok Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi, yang
terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Sebagai pelaksanaan dari SK tersebut, Dirjen Pendidikan Tinggi mengeluarkan Surat
Keputusan No.38/DIKTI/Kep/2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK). Dalam pasal 3 dijelaskan bahwa kompetensi
kelompok mata kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan berfikir, bersikap
rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual. Adapun rambu-
rambu mata kuliah MPK Pancasila adalah terdiri atas segi historis, filosofis,
ketatanegaraan, kehidupan berbangsa dan bernegara serta etika politik.
Pengembangan tersebut dengan harapan agar mahasiswa mampu mengambil sikap
sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan rakyat,
mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilai-nilai budaya
demi persatuan bangsa.
d) Landasan Filosofis
Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia, oleh
karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten
merealisasikan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa
yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan obyektif
bahwa manusia adalah mahluk Tuhan YME. Setiap aspek penyelenggaraan negara
harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk sistem peraturan perundang-
undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam
proses reformasi dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa Pancasila merupakan
sumber nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional,
ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan keamanan.

2.3 C. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Pancasila

a. Visi Pendidikan Pancasila

Merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan


program study, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai
manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa
mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki Visi intelektual,
religious, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah air dan bangsanya.

b. Misi Pendidikan Pancasila


Membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila serta
kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung
jawab terhadap kemanusiaan. Membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya,
agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa
kebangsaan dan cinta tanah airdalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.
Berdasarkan praktik pendidikan selama ini Pendidikan Pancasila di Indonesia ternyata
tidak hanya menggambarkan misi sebagai pendidikan demokrasi. Pendidikan
Pancasila juga menggambarkan misi, sebagai berikut:
1). Pendidikan Pancasila dalam arti sesungguhnya yaitu civic aducation. Berdasarkan
hal ini pendidikan Pnacasila bertugas membina dan mengembangkan pengetahuan
dan kemampuan mahasiswa berkenaan dengan penerapan, tugas, hak, kewajiban dan
tanggung jawab sebagia warga negara dalam berbagai aspek kehidupan bernegara.
Misalnya pendidikan Pancasila dimunculkan dalam pelajaran civic (kurikulum 1957-
1962); Pendidikan Pancasila, yang merupakan perpaduan ilmu bumi, sejarah
Indonesia, dan civic (kurikulum 1968/1969)
2). Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan nilai dan karakter. Dalam hal ini
pendidikan Pancasila bertugas membina dan mengembangkan nilai-nilai bangsa yang
dianggap baik sehingga terbentuk warga negara yang berkarakter baik bagi bangsa
yang bersangkutan. Contoh: Pendidikan Pancasila dimuatkan dalam pelajaran PMP
(1975/1984), pelajaran PPKn (kurikulum 1994). Diperguruan tinggi diberikan mata
kuliah Pancasila dan filsafat Pancasila.
3). Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan bela negara. Pendidikan kesadaran bela
negara sehingga dapat diandalkan untuk menjaga kelangsungan negara dari berbagai
ancaman. Contoh, diberikan mata kuliah kewiraan di perguruan tinggi.
4). Pendidikan Pancasila sebagai pendidikan demokrasi ( politik). Pendidikan
Pancasila mengembangkan tugas menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang
demokratis untuk mendukung tegaknya demokrasi negara. Dengan Pendidikan
Pancasila dan menyebarluasan nilai-nilai demokarasi pada masyarakat.
c. Tujuan Pendidikan Pancasila
Dengan berdasarkan visi dan misi pendidikan Pancasila tersebut, maka tujuan
pendidikan Pancasila secara umum adalah memupuk kesadaran bela negara dan
berfikir komprehensif integral dikalangan mahasiswa dalam rangka Ketahanan
Nasional sebagai Geostrategi Indonesia. Geostrategi Indonesia didasari dengan:
1. Kecintaan kepada tanah air
2. Memupuk rasa persatuan dan kesatuan
3. Kesadaran berbangsa dan bernegara
4. Keyakinan akan ketangguhan Pancasila
5. Rela berkorban demi bangsa dan negara
Untuk mendasari tujuan tersebut, maka Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
memandang perlu menyempurnakan Kurikulum Inti Pendidikan Kewarganegaraan/
Pendidikan Kewiraan yang ditetapkan dengan keputusan Dirjen Dikti Nomor
151/DIKTI/Kep/2000, menjadi kurikulum inti Pendidikan Pancasila. Kemudian
sebagai keseragaman terakhir tahun 2006, berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor
43/DIKTI/KEP/2006 tentang rambu-rambu pelaksaan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi, yang didalamnya mencantumkan
juga substansi kajian mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Melalui Pendidikan Pancasila, Warga NKRI diharapkan mampu memahami,
menganalisa dan menjawab masalah-masalah yang terjadi dan harus dihadapi oleh
masyarakat, bangsa dan negara secara berkesinambungan dan konsisten cita-cita dan
tujuan nasional seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945.
Kompetensi yang singkat diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas yang
berkewenangan untuk menentukan sesuatu dengan penuh rasa tanggung jawab yang
harus dimiliki oleh setiap orang agar mampu melaksanakan tugas dalam bidang
tertentu dan memcahkan berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan menerapkan konsepsi Filsafat Pancasila, menerapkan konstitusi
Negara dalam kehidupan sehari-hari serta Geopolitik Indonesia dan Geostrategi
Indonesia. Pendidikan Pancasila yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari mahasiswa.
Sikap ini disertai dengan perilaku yang:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur serta disiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
c. Berjiwa nasionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan kesatuan
mengatasi kelompok dan seseorang
d. Bersifat professional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara serta sadar akan
hak dan kewajiban sebagai warga negara
e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk
keperluan kemanusiaan, bangsa dan negara.
Pendidikan Nasional Indonesia telah tertuang dalam GBHN tahun 1998 yang arah
kebijaksanaannnya adalah: “Pendidikan nasional yang berdasarkan pada kebudayaan
bangsa Indonesia, besdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Diarahkan untuk
meningkatkan kecerdasan pada kebudayaan bangsa dan kualitas SDA,
mengembangkan manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti yang luhur,
memiliki pengetahuan keahlian dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani,
berkepribadian yang mantap dan mandiri, menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta
tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, wawasan keunggulan, kesetiakawanan
sosial,kesadaran pada pada sejarah bangsa dan memiliki sikap menghargai jasa para
pahlawan serta berorientasi ke masa depan”. Selanjutnya disebutkan bahwa
Pendidikan Pancasila tersebut ditingkatkan agar mampu membentuk watak bangsa
yang kokoh, karena bangsa Indonesia selalu menghadapi banyak tantangan sepanjang
zaman.
Daftar Pustaka

Binsar A. Hutabarat, 2010. Karakter bangsa dulu dan Kiniln vestor Daily.

Memahamiblog.wordpress.com/2017/11/05/urgensi-pendidikan-pancasila/

http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/07/landasan -historis-kultural-yuridis-dan.html?m=1

https://forms.gle/VUMC9RhtahdPJQzr8

https://www.kompasiana.com/aguspasetyo/550ad6e4813311490eb1e69a/landasan-tujuan-
visi-misi-dan-kompetensi-penyelenggaraan-pendidikan-kewarganegaraan-di-perguruan-tinggi
Lampiran
PERTANYAAN

1. Apa yang mendasari 5 dasar dalam pancasila? (Lili)

2. Bagaimana proses landasan Historis, Kultural, Yuridis, dan Filosofis


Pendidikan Pancasila itu terjadi? (Ratna)

3. Maksud dari Eksistensi pendidikan Pancasila? (Ninit)

4. Hakikat asli makna Pancasila dan siapa saja yang menggagaskan isi
Pancasila? (Nauval)

JAWAB

1. Pancasila adalah dasar negara kesatuan republik Indonesia yang terdiri dari
dua suku kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar,
sehingga pancasila secara bahasa berarti lima dasar. Pancasila adalah pedoman
luhur yang wajib ditaati dan dijalankan oleh setiap warga negara Indonesia
untuk menuju kehidupan yang sejatera, tentram, aman dan sentosa.

Karena lima sila tersebut sudah cukup mendasari semua aspek kehidupan dan
sudah mampu menopang Negara Kesatuan Republik Indonesia. serta Hal ini
telah menjadi kesepakan Panitia 9 yang turut serta dalam penggagasan isi dari
Pancasila.

2. Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal Agustus 1945 dan tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II
No.7 bersama-sama batang tubuh UUD 1945. Sebagai dasar filsafat negara
Republik Indonesia, Pancasila mengalami berbagai macam interpretasi dan
manipulasi politik. Karena hal tersebut Pancasila tidak lagi diletakkan sebagai
dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia melainkan
direduksi , dibatasi dan dimanipulasi demi kepentigan politik penguasa pada
saat itu. Lembaga pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara
(LPPKB) telah berhasil menyusun Pedoman Umum Implementasi Pancasila
dalam Kehidupan Bernegara serta landasan pendidikan pancasila, namun masih
perlu dirumuskan kedalam paradigma yang secara operasional dapat digunakan
sebagai pedoman dan model baik dalam merumuskan kebijakan publik maupun
sebagai acuan kritik, untuk menentukan mana yang sesuai atau tidak sesuai
dengan pancasila.

3. Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian utuh dari sistem pendidikan


nasional. Oleh karena itu proses pendidikan kewarganegaraan perlu diwujudkan
dalam kurikulum dan pembelajaran pada semua jalur dan jenjang pendidikan.
fungsi dan peran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional,
pendidikan kewarganegaraan dirancang, dikembangkan, dilaksanakan, dan
dievaluasi dalam konteks pengejawantaha tujuan ppendidikan nasional. ketiga
hal tersebut merupakan landasan dan kerangka pikir untuk memahami serta
menerapkan Pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi bangsa dalam membangun
kehidupan yang aman, nyaman, damai, sejahtera. dalam membangun demokrasi
berkeadaban dibutuhkan generasi bangsa yang cerdas, berkarakter kokoh. Ada
beberapa alasan mengapa pendidikan kewarganegaraan sangat dibutuhkan,
pertama, meningkatnya gejala dan kecenderungan tidak political literacy dan
tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembaga-lembaganya; kedua,
meningkatnya politichal apatishm yang ditunjukkan dengan sedikitnya
keterlibatan warga negara dalam proses-proses politik. Pembentukan warga
negara yang cerdas secara intelektual, emosional, sosial serta spiritual benar-
benar merupakan tuntutan dan keniscayaan. Disinilah eksistensi pendidikan
kewarganegaraan menjadi sarana yang sangat penting bagi negara-negara
demokrasi termasuk negara Indonesia agar dapat melahirkan generasi bangsa
yang mengetahui nilai-nilai kebangsaan berdasarkan Pancasila dan memiliki
keterampilan yang diperlukan dalam mentransformasikan, mengaktualisasikan,
dan melestarikan segala hal yang dimiliki oleh NKRI.

4. Pancasila adalah ideologi yang paling mendasar bagi Bangsa Indonesia yang
juga berperan sebagai falsafah dan dasar negara yang kokoh. Serta menjadi
pondasi dengan dibangunnya Bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil
dan Makmur.Adapun makna masing-masing sila pada Pancasila sebagai
berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


- Adanya rasa percaya dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
disesuaikan dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Yang berdasarkan
kemanusiaan yang adil dan beradab

-Saling menghormati dan bekerjasama dengan pemeluk agama dan penganut


kepercayaan yang berbeda-beda agar tercipta kerukunan dalam hidup beragama

-Saling menghirmati dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya masing-masing.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

-Mengakui adanya persamaan derajat, hak dan kewajiban antar sesama manusia

-saling mencintai dengan sesama manusia.

-adanya sikap tenggang rasa

3. Persatuan Indonesia

- Cinta pada tanah air dan bangsa

-Rela berkorban untuk bangsa dan Negara Indonesia

-Bangga menjadi bagian dari Bangsa indonesia dan bertanah air indonesia.

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaa dalam permusyawaratan/


Perwakilan.

-Mengutamakan kepentingan Baangsa dan Negara Indonesia serta masyarakat.

-Tidak memaksakan kehendak sendiri pada siapapun.

-Mengutamakan musyawarh ketika sedang mengambil keputusan demi


keputusan bersama.

5. Keadilan Sosialnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

-Memiliki sikap yang adil

-Tidak boros

-Tidak bergaya hidup akan enak

Adapun tokoh-tok yang merumuskan isi pancasila dkk yaitu:

a) Ir. Soekarno
b)Moh. Hatta

c)Moh. Yamin

d)Soepomo

e)KH. Abdul Wahid Hasyim

Anda mungkin juga menyukai