Anda di halaman 1dari 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

Alamat: Gd. HZ Jl. Harapan No. 50 LentengAgung, Jakarta Selatan 12610


Telp: (021) 78894043-46, Fax: (021) 78894045
Website: www.stikim.ac.id , E-mail: stikim@stikim.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER


PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

MATA KULIAH : Desentralisasi Kesehatan


DOSEN : Dr. Rosidi Roslan, SH, MAP, MPH, CLH
NAMA : Diah Nurjanah Ramadhani
NPM : 01180100020

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit TBC pada saat Pandemi


Covid 19

Tuberkulosis atau yang dikenal juga dengan penyakit TBC adalah salah satu penyakit
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru dan juga Bakteri
tuberkulosis yang sudah menyerang paru-paru bisa menyebabkan gangguan pernapasan, seperti
batuk kronis dan sesak napas. Tuberkulosis atau TBC sendiri adalah salah satu penyakit
komorbit yang bisa memperburuk kondisi pasien menderita covid 19.
Penyakit Tuberkulosis atau TBC sebenarnya lebih jahat dari covid 19 walaupun mereka
sama sama penularannya melalui udara atau droplet dan memperburuk sistem pernafasan tetapi
dalam waktu pengobatannya penyakit Tuberkulosis atau TBC bisa menghabiskan waktu
mencapai 9 bulan dan harus rutin dan tepat waktu dalam meminum obat Tb dan untuk pasien
yang bandel yang baru beberapa bulan meminum obat Tuberkulosis dan ia merasa sudah sehat
lalu menghentikan pengobatan secara sepihak tanpa memberitahu petugas kesehatan seperti
dokter atau kader TB dalam waktu sebentar ia akan terkena resistensi obat dan harus beralis ke
pengobatan suntik di bokong yang lamanya bisa mencapai 64 hari dan jika sudah tidak mempan
juga hal yang paling fatal bisa menyebabkan Kematian sedangkan covid 19 dengan minimal
isoman 14 hari bagi penderita sedang dan 1 bulan atau lebih untuk penderita berat tanpa adanya
komorbit ia akan sembuh tetapi untuk penderita covid 19 yang memiliki komorbit yang berat dan
tidak dengan pengobatan yang benar juga akan mengalami kematian tetapi untuk jangka waktu
meminum obat sangatlah lama bagi penderita penyakit tuberkulosis.
Di indonesia Berdasarkan data Kemenkes 2020 penderita Tuberkulosis sudah mencapai
845 ribu orang dan membuat Indonesia sebagai negara tertinggi nomor 3 di dunia yang memiliki
kasus penyakit Tuberkulosis dan menurut WHO Tuberkulosis menjadi penyakit yang berada di
peringkat pertama sebagai penyakit menular yang paling mematikan di Dunia.
Gejala utama Tuberkulosis yaitu Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih, Batuk
dapat dikuti dengan darah, Sesak nafas, Badan lemas, Nafsu makan menurun, berat badan pun
turun, Demam dan berkeringat pada malam hari, kurang lebih satu bulan, Pada pasien HIV batuk
merupakan bukan gejala yang khas, sehingga gejala batuk tidah harus selama 2 minggu atau
lebih.
Dalam Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis yaitu harus dengan Membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat, perilaku etika batuk yang benar, Melakukan pemeliharaan dan
berbaikan kualitas Rumah dan lingkungan nya yang sesuai dengan standar Rumah Sehat,
Peningkatan daya tahan tubuh, Penanganan penyakit penderita Tuberkulosis dan Penerapan
pencegahan dan pengendalian infeksi Tuberkulosis di fasilitas pelayanan Kesehatan, dan diluar
fasilitas pelayanan kesehatan.
Walaupun pandemi covid 19 banyak memakan korban jiwa tetapi dalam pengobatan
tidak membutuhkan waktu yang sangat lama berbeda dengan penyakit Tuberkulosis yang bisa
menghabiskan waktu hingga setahun kurang 3 bulan untuk dinyatakan sembuh.
pemerintah Indonesia sudah memperkuat pencegahan dan pengendalian tubekulosis
dengan Gerakan TOSS TB (Temukan TB Obati Sampai Sembuh) yaitu merupakan sebuah
kegiatan kampanye penemuan kasus TB di indonesia dan semoga dengan adanya gerakan ini
indonesia bisa menurunkan angka kasus penyakit Tuberkulosis di indonesia dan menurunkan
rangking didunia dalam kasus penyakit menular Tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai