Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN

ACARA VII
“MENGHITUNG ANALISIS USAHA”

Disusun Oleh :

Nama : Rahayu Widiastuti


Npm : E1J017111
Shift : Kamis, 10:00-12:00
Dosen Pembimbing : Ir. Priyatiningsih,M.Sc
Co-ass : Aji Satrio (E1J016010)
Yuliana S

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN


JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I

DASAR TEORI

1.1 Pendahuluan

Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 30–
60 cm. Daun tanaman jahe berupa daun tunggal, berbentuk lanset dan berujung runcing.
Mahkota bunga berwarna ungu, berbentuk corong dengan panjang 2 – 2,5 cm. Sedangkan
buah berbentuk bulat panjang berwarna cokelat dengan biji berwarna hitam. Berdasarkan
ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 varietas, yaitu jahe besar
(jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe merah dan jahe kecil
banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Sedangkan jahe besar dimanfaatkan sebagai
bumbu masak (Istafid, 2006).

Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak dan damar
yang merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan sejenis damar sebagai
pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol, shogaol, zingerone,
resin dan minyak atsiri. Persenyawaan zingerone tidak dalam bentuk persenyawaan keton
bebas, melainkan dalam bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh, terutama senyawa n-
heptanal (Ramadhan, 2010).

Parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dapat dilihat dari
adanya kandungan aktif non zat gizi. Hasier (1995) berpendapat, Sebagai bagian dari produk
pangan fungsional, minuman kesehatan harus memenuhi sifat fungsional secara fisiologis
yaitu mengandung komponen aktif zat gizi dan nonzat gizi dan dapat digunakan untuk
pencegahan atau penyembuhan sesuatu penyakit, atau mencapai kesehatan tubuh optimal
(Anonim, 2004). Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur unsur zat
gizi atau nonzat gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun tabled, dapat diminum dan
memberikan efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi
yang bersifat positif, sehingga dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi, 1996).

Minuman serbuk instan dari berbagi produk seperti jahe, kunyit, kopi, dan
sebagainya, sudah banyak ditemukan. Dengan model dibuat serbuk instan manis, maka 1)
mutu produk dapat terjaga, 2) tidak mudah terkotori, 3) tidak mudah terjangkiti penyakit, dan
4) produk tanpa pengawet. Dari sisi pemakaian, serbuk instan sangat mudah dibuat minuman
hanya cukup menambahkan dengan air panas atau dingin, hal ini merupakan daya tarik
masyarakat untuk mengkonsumsinya. Melalui proses pengolahan tertentu, minuman serbuk
instan tidak akan mempengaruhi khasiat yang terkandung dalam bahan tersebut, sehingga
baik untuk kesehatan badan (Rengga dan Handayani, 2009).

Kristalisasi merupakan proses pemurnian dari larutan. Pemurnian dilakukan dengan


cara pemekatan larutan dibiarkan beberapa menit. Setelah kristal terbentuk, larutan dari
kristal dapat dipisahkan secara mekanik. Kristalisasi ditempuh dengan jalan pemekatan
sampai lewat jenuh, kemudian dibiarkan beberapa lama agar mengalami kristalisasi. Setelah
terbentuk “mascecite” yaitu campuran antara kristal dan sirup, kristalnya dipisahkan antara
dengan cara pemutaran dengan sentrifusi. Kadang-kadang campuran tersebut tidak
dipisahkan misalnya dalam pembuatn gula tanjung, margarine dan susu kental
(Suryanto,2000).

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa dapat menghitung analisa usaha setiap kegiatan produksi pada praktikum
2. Mahasiswa dapat menentukan kelayakan usaha setiap produksi pada praktikum
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat terdiri dari :

1. kompor 8. baskom 15. centong

2. blender 9. ember 16. Papan pemotong

3. timbangan 10. plastik 17. Gelas takar

4. kuali 11. botol

5. panci 12. handseller

6. sutil 13. ulekan

7. saringan 14. pisau

2.2 Bahan terdiri dari :

A. Jahe Instan B. Jahe Sirup

1.2,4 kg Jahe 1. 2,2 kg jahe

2. 2 kg gula pasir 2. 1000 ml air

3.20 batang serai 3. 80 gr kayu manis

4. 80 gr kayu manis 4. 20 batang serai

5. 2,5 L air 5.1 kg gula pasir

6. sejumput garam 6. 2 kg gula merah

2.3 Cara kerja

A. Jahe Instan

1. Jahe dicuci dan dibersihkan menggunakan air, kemudian dipotong kecil. Serai juga
dicuci dan dibersihkan. Kemudian serai yang telah bersih di penyetkan menggunakan
batu giling.
2. Hasil potongan Jahe beserta air 250 ml, dimasukan kedalam Blender lalu di blend.
3. Jahe yang sudah di blend kemudian di saring menggunakan kain agar air terpisah dari
ampas Jahe. Ampas dan air perasan diletakkan dalam mangkok yang berbeda.
4. Hasil dari perasan didiamkan selama ± 10 Menit.
5. Air perasan kemudian dimasukan kedalam kuali. Kemudian hidupkan api kompor.
6. Masukan serai dan kayu manis kedalam air yang ada didalam kuali. Setelah 10 menit
masukan gula pasir kedalam air yang ada didalam kuali. Aduk setiap 5 menit sekali.
7. Setelah air sudah mulai mengental dan masak, angkat kuali kemudian aduk secara
merata.
8. Pengadukan dilakukan sampai mengkristal.
9. Setelah mengkristal, pisahkan antara ampas serai dan kayu manis dengan jahe yang
telah mengkristal. Kemudian jahe (mengkristal) yang masih belum halus disaring
menggunakan saringan agar bubuk jahe halus saja yang didapatkan.
10. Jahe yang masih belum halus dihaluskan dengan blender kemudian disaring lagi.
11. Bubuk jahe yang telah disaring dimasukan kedalam plastik, dimasukan kedalam
plastik dan ditimbang sampai berat bubuk mencapai 200gram.
12. Kemudian ujung plastik dipress menggunakan Hand Sealer dan diberi label.

B. Sirup Jahe

1. Jahe dicuci dan dibersihkan menggunakan air, kemudian dipotong kecil. Serai juga
dicuci dan dibersihkan. Kemudian serai yang telah bersih di penyetkan menggunakan
batu giling.
2. Hasil potongan Jahe dan air 1000 ml dimasukan kedalam Blender lalu di blend.
3. Jahe yang sudah di blend kemudian di saring menggunakan kain agar air terpisah dari
ampas Jahe. Ampas dan air perasan diletakkan dalam mangkok yang berbeda.
4. Hasil dari perasan didiamkan selama ± 10 Menit.
5. Air perasan kemudian dimasukan kedalam panci. Kemudian hidupkan api kompor.
6. Masukan serai dan kayu manis kedalam air yang ada didalam kuali. Setelah ± 5 menit
masukan gula pasir dan gula aren kedalam air yang ada didalam kuali. Aduk setiap 5
menit sekali. Dan apabila sudah mendidih, api kompor dibuat kecil.
7. Setelah 45 menit, angkat kuali dari kompor, kemudian dinginkan selama ± 2 jam.
8. Air Jahe yang telah dingin, dimasukan kedalam botol dan ditutup menggunakan tutup
botol. Kemudian di beri label.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Berikut adalah hasil yang didapatkan :

a. Penyusutan Peralatan

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Kompor Rp. 800.000 : 36 22.222
2. Blender Rp. 650.000 : 24 27.083
3. Timbangan Rp. 125.000 : 24 5.208
4. Wajan Rp. 200.000 : 24 8.333
5. Sutil Rp. 20.000 : 6 3.333
6. Baskom Rp. 50.000 : 6 8.333
7. Pisau Rp. 20.000 : 12 1.666
8. Hand sealer Rp. 400.000 : 24 33.333
9. Saringan Rp. 20.000 : 24 833
Jumlah 110,164

b. Biaya Variabel

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Jahe merah 2,4 kg x 2 x 26 x Rp. 10.000 1.248.000
2. Serai 10 batang 2000 x 2 x 26 104.000
3. Kayu manis 5200 : 80 x Rp.3500 227.500
4. Gula pasir 2 kg x 2 x 26 x Rp. 11.500 1.196.000
5. Air 250 ml 2 x 26 x 500 52.000
Jumlah 2.827.500
Biaya setiap kali produksi 108.750
Biaya persatuan
3.046,414

C. Biaya Produksi

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Biaya gas 1 tabung Rp. 22.000 x 26 572.000
2. Biaya listrik dan air 12.000 x 26 312.000
3. Karyawan 2 orang dengan gaji Rp.72.000,00/orang 144.000
4. Biaya pengemasan 200.000
Jumlah 1.183.000
Total biaya operasional
4.229.414
a. Total pendapatan
Pendapatan = penjualan jahe instan/hari x harga jual x 26 hari
= 36 buah x Rp. 15.000 x 26
= 14.040.000
b. Keuntungan = pendapatan – biaya operator
= Rp. 14.040.000 – 1.183.000
= Rp. 9.810.586 (Untung per kemasan=5.700)
c. BEP
a. BEP untuk volume produksi:
= Biaya operasioanal : selisih harga satuan
= 4.229.414 : (1500 - 5.194,44)
= 1.037,24 buah
b. BEP untuk harga produksi:
= Biaya operational ; volume
= 4.229.414 : 936 buah
= Rp. 10.866
d. Play back periode
Balik modal = total biaya investasi : keuntungan x 1 bulan
= Rp. 16.000.000 : Rp. 9.810.586 x 1
= Rp. 1.630 bulan atau 4 bulan
e. B/C = Hasil penjualan/biaya operasional
= Rp. 14.040.000/4.229.414
= Rp. 3.319.608

a. Penyusutan Peralatan

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Kompor Rp. 800.000 : 36 22.222
2. Blender Rp. 650.000 : 24 27.083
3. Timbangan Rp. 125.000 : 24 5.208
4. Wajan Rp. 200.000 : 24 8.333
5. Sutil Rp. 20.000 : 6 3.333
6. Baskom Rp. 50.000 : 6 8.333
7. Pisau Rp. 20.000 : 12 1.666
8. Hand sealer Rp. 400.000 : 24 33.333
9. Saringan Rp. 20.000 : 24 833
Jumlah 110,164
b. Biaya Variabel

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Jahe merah 2,4 kg x 2 x 26 x Rp. 10.000 1.248.000
2. Serai 10 batang 2000 x 2 x 26 104.000
3. Kayu manis 5200 : 80 x Rp.3500 227.500
4. Gula pasir 2 kg x 2 x 26 x Rp. 11.500 1.196.000
5. Air 250 ml 2 x 26 x 500 52.000
Jumlah 2.827.500
Biaya setiap kali produksi 108.750
Biaya persatuan
3.046,414
C. Biaya Produksi

No Uraian Jumlah (Rp.)


1. Biaya gas 1 tabung Rp. 22.000 x 26 572.000
2. Biaya listrik dan air 12.000 x 26 312.000
3. Karyawan 2 orang dengan gaji Rp.72.000,00/orang 144.000
4. Biaya pengemasan 200.000
Jumlah 1.183.000
Total biaya operasional
4.229.414

a. Total pendapatan
Pendapatan = penjualan sirup jahe /hari x harga jual x 26 hari
= 40 botol x Rp. 20.000 x 26
= 20.800.000

b. Keuntungan = pendapatan – biaya operator


= Rp20.800.000.– 4.229.414
= Rp. 16.570.586

c. BEP
 BEP untuk volume produksi:
= Biaya operasioanal : selisih harga satuan
=4.229.414: (20.000- 6.361)
= 310,07 buah

 BEP untuk harga produksi:


= Biaya operational ; volume
=4.229.414 : 311 botol
= Rp. 13.599.401

d. Play back periode


Balik modal = total biaya investasi : keuntungan x 1 bulan
= Rp.1.917.000 : 16.570.586 x 1
= Rp. 8,644 bulan atau 9 bulan
e. B/C = Hasil penjualan/biaya operasional
= Rp20.800.000/4.229.414
= Rp. 1,87

3.2 Pembahasan

Analisa usaha merupakan kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis biasanya digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah suatu gagasan usaha
tersebut diterima ataupun ditolak. Kelayakan usaha adalah kemungkinan dari gagasan suatu
usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat dalam arti finansial maupun sosial
benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam
memasarkan produk dapat dihindari.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, bahan utama yang digunakan yaitu
jahe.Jahe merupakan tanaman rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep
makanan dan minuman.Secara empiris jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk
angin, gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lain-
lain.Lantaran jahe sangat berkhasiat dan tidak enak untuk dikonsumsi langsung membuat
banyak orang mengolahnya menjadi sirup atau pun bubuk jahe.
Jahe yang di masak untuk menjadi bubuk, bobotnya mengalami penyusutan dari bobot
awal. Penyusutan ini terjadi dikarenakan adanya penguapan pada waktu pemasakannya dan
penyusunan bobot ini juga terjadi karena larut bersama air dan tambahan kayu manis yang di
masak pada waktu pemrosesan pembuatan jahe instan ini.Instan jahe tidak berwarna putih
tapi agak kekuning-kuninan karena masih ada pengaruh dari warna jahe yang
digunakan.Instan jahe ini juga rasa nya masih terasa pedas, dan untuk rasa manisnya
ditambahkan gula pada saat pemasakan. Di dalam pembuatan instan jahe ini untuk aromanya
ditambahkan kayu manis sebanyak 50 gram.
Pada pembuatan atau pemrosesan jahe menjadi jahe instan/bubuk di butuhkan waktu
kurang lebih 40 menit.Pembuatan jahe instan membutuhkan ketelitian dalam mengaduknya
sampai menjadi kental dan setelah dingin dapat diayak.Pengayakan ini di lakukan agar bubuk
halus dan bubuk kasar terpisah. Produk serbuk instan dihasilkandari teknologi sederhana
kristalisasi yang didasarkan pada pemanfaatan sifat gula pasir (sukrosa) yang dapat kembali
membentuk kristal setelah dicairkan
Untuk lebih menarik dan memikat minat konsumen untuk membeli produk saya,
maka selain dengan harga produk yang dapat di jangkau oleh semua kalangan masyarakat,
saya juga berusaha untuk melakukan  inovasi dengan cara membuat produk dengan berbagai
ukuran, seperti produk dengan isi 300mL, 600 mL, 1000 mL,dan juga 1200 mL, dan juga
saya akan membuat stiker untuk kemesan produk saya sehingga dapat menarik perhatian dari
konsumen, dan apabila produk saya ini sudah berkembang dengan baik, maka saya juga akan
membuat berbagai produk olahan lainnya yang berasal dari jahe, seperti selai jahe, manisan
jahe, permen jahe dan juga dodol jahe.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dalam
membangun usaha harus bersungguh – sungguh dan kita harus menghitung analisa
usaha, setelah itu jika usaha yang kita miliki memberikan manfaat setelah kita
melakukan studi kelayakan usaha maka usaha tersebut layak untuk diproduksi. Pada
praktikum ini kami membuat usaha nugget dan bakso dari ikan tuna setelah
melakukan analisis usaha maka usaha yang kami lakukan layak untuk di produksi.
2. Setelah melakukan analisis usaha terhadap usaha sirup jahe merah dan jahe merah
instan maka produk tersebutlayak untuk diproduksi dan dipasarkan karena
menguntungkan.
4.2 Saran

Sebaiknya pada saat dosen atau coass menjelaskan pratikan lebih memperhatikan agar
tidak ada salah mengerti dan pada saat bekerja hendaknya lebih berhati-hati.

DAFTAR PUSTAKA

Istafid,W.,2006. Visibility Study Minuman Instan Ekstrak Jahe Dan Mengkudu Sebagai
Minuman Kesehatan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Semarang. Semarang.

Muchtadi, 1996. Syarat Mutu Serbuk Minuman Tradisional. Badan Standarisasi Nasional.
Jakarta.

Ramadhan, A. E., dan Phaza, H. A., 2010. Pengaruh Konsentrasi Etanol, Suhu Dan Jumlah
Stage Pada Ekstraksi Oleoresin Jahe (Zingiber Officinale Rosc) Secara Bacth.
Skripsi, Universitas Diponegoro. Semarang.

Rengga Pita W.D dan Handayani Astuti P, 2009. Serbuk Instan Manis Daun Pepaya Sebagai
Upaya Mempelancar Air Susu Ibu. Jurnal Fakultas Teknik Kimia. Semarang:
Unversitas Negeri

Suryanto, R. 2000. Pembuatan Bubuk Sari Buah Sirsak (Annona muricata L.)selama
Penyimpanan. Skripsi. IPB, Bogor

Anda mungkin juga menyukai