Anda di halaman 1dari 3

ULANGAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : MAP 618_Etika dan Perilaku Administrasi Publik


Nama : Muhammad Youri Alkayyis
NIM : S242008009
Dosen Pengampu : Dr. Didik G. Suharto, S.Sos., M.Si
Tugas:
1. Jelaskan dari perspektif perilaku, bagaimana tindak korupsi bisa muncul? Bagaimana
memberantas korupsi berdasar kajian-kajian dalam perilaku organisasi?
2. Jelaskan bagaimana dimensi “peran” dalam organisasi berkontribusi terhadap perilaku
pegawai!
3. Dalam praktek, etika dalam hal (isu) tertentu kadang masih menimbulkan kontroversi;
misal menyangkut vonis hukuman mati, aborsi, kloning, dsb. Bagaimana analisa saudara
tentang etika yang masih menimbulkan kontroversi di masyarakat? Mengapa bisa terjadi
kontroversi?
4. Jelaskan bagaimana nilai-nilai etis dapat terbentuk dalam diri seseorang!
Jawaban:
1. Tindak korupsi dalam perspektif perilaku
Perilaku muncul karena alasan-alasan dan ditujukan untuk mencapai maksud tertentu yang
dipercaya sebagai cara terbaik, terlepas dari benar/salah cara yang digunakan. Beberapa
faktor penyebab korupsi adalah keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan.
Keserakahan berpotensi dimiliki setiap orang dan berkaitan dengan individu
pelaku korupsi. Hal tersebut juga berkaitan dengan perspektif perilaku yang mengatakan
bahwa perilaku timbul karena adanya stimulus. Contohnya, ketika terdapat adanya
stimulus dari suatu sistem yang salah seperti ketika disekelilingnya atau lingkungannya
yang sudah korup dan jika ditolak akan dianggap aneh. Hal-hal inilah yang membuat si
pelaku harus ikut-ikutan bertindak korup. Lalu bagaimana memberantas korupsi
berdasarkan kajian dalam perilaku organisasi, diketahui bahwa suatu individu dan
organisasi memiliki karakteristik. Hal inilah yang selanjutnya dapat menjadi suatu cara
dalam melakukan pemberantasan korupsi, individu dalam organisasi diharusnya terikat
dalam suatu karakteristik organisasi antara lain: a) hirarki, 2) tugas-tugas, 3) wewenang, 4)
tanggungjawab, 5) sistem reward, dan 6) sistem kontrol. Tentu saja individu yang terikat
terdatap karakteristik organisasi tersebut dalam diminimalisir untuk melakukan tidak
korupsi sehingga dapat melakukan upaya pemberantasi korupsi dalam suatu organisasi.
2. Dimensi Peran dalam organisasi dapat dikatakan sebagai suatu pola tindakan yang
diharapkan dari seseorang dalam tindakan yang melibatkan orang lain dan pola perilaku
yang diharapkan memberikan kepada suatu posisi tertentu. Peran mencerminkan proses
orang dalam hak, kewajiban, kekuasaan & tanggungjawab masing-masing posisi yang
ditempati seseorang. Peran dapat berkontribusi terhadap perilaku pegawai dalam suatu
organisasi karena seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa peran dalam organisasi
berfungsi untuk menentukan posisi seseorang dan mengatur hak/kewajiban, kekuasaan dan
tanggungjawab. Selain itu, perilaku setiap pegawai dapat diatur dengan cara ditentukan
dalam uraian tugas (job description) yg mengatur posisi tertentu & cara berhubungan
dengan posisi lainnya di dalam organisasi. Sehingga peran tersebut menimbulkan perilaku
tertentu yang sesuai dengan setiap posisi seseorang dalam organisasi.

3. Etika atau filsafat moral adalah cabang filsafat yang mengulas baik buruknya sikap dan
tindakan manusia. Kita ambil contoh dari kontorversi yang saat ini sedang terjadi, yaitu
pandemi Covid-19. Berbagai persoalan etis muncul ke permukaan, dengan yang paling
menonjol ialah persoalan di bidang etika medis, karena para dokter dan para perawat harus
segera mengambil keputusan ketika berhadapan dengan pasien Covid-19.
Selain persoalan etika medis di atas, muncul juga persoalan etis dari para penentu
kebijakan publik. Para kepala negara dan pemerintahan di berbagai belahan dunia
termasuk Indonesia telah memberlakukan pembatasan mulai dari tingkat moderat, seperti
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga lockdown dengan maksud
menyelamatkan warga dari Covid-19. Para kepala negara dan pemerintahan di berbagai
belahan dunia termasuk Indonesia telah memberlakukan pembatasan mulai dari tingkat
moderat, seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga lockdown dengan
maksud menyelamatkan warga dari Covid-19. Dari contoh diatas kita bisa mengetahui
bagaimana suatu kontroversi bisa terjadi, contoh lainnya bila diambil dari bagaimana
pemerintah Dalam menyikapi pandemi Covid-19, para pengambil kebijakan kerap
berhadapan dengan keputusan dilematis. Contohnya kebijakan pemberlakuan PSBB. Di
satu sisi, kebijakan itu bertujuan menghentikan penyebaran virus corona agar masyarakat
tidak tertular. Namun, di lain pihak, hal itu dapat melumpuhkan roda perekonomian
sehingga dapat berdampak pada peningkatan angka pengangguran dan kemiskinan. Kalau
PSBB tidak diberlakukan dan roda perekonomian berlangsung normal, angka penularan
virus corona diperkirakan akan meningkat tajam. Korban meninggal pun tentu akan
semakin bertambah.
4. Etika tidak terlepas dari pilihan-pilihan dan isu-isu moral yang berkaitan dengan kaidah
benar versus salah, baik versus buruk. Implikasi etika dan moral banyak muncul disetiap
kondisi baik masyarakat dan dunia pekerjaan. Jadi etika merupakan standar moral perilaku
benar dan salah. Etika seseorang tercermin dalam perilaku menyikapi lingkungan sesuai
dengan norma masyarakat yang berlaku. Etika dapat dipertimbangkan sebagai suatu
batasan yang diterima terhadap suatu nilai moral dan dilandasi dengan kepercayaan,
tanggung jawab dan integritas yang menjadi bagian dari sistem nilai sosial masyarakat.
Proses bagaimana suatu nilai etis dapat terbentuk dalam diri seseorang antara lain karena
Salah satu kebutuhan manusia yang paling fundamental adalah mencari orientasi
(menentukan sikap, arah, tempat, yang tepat dan benar). Manusia sebelum melakukan
sesuatu, harus mencari orientasi terlebih dahulu. Orientasi yang dimaksud ialah suatu
proses pemahaman atau pengetahuan dimana ia berada, ke arah mana ia harus bergerak,
dan tujuan apa yang harus dicapai. Selain hal yang telah disebutkan diatas, sumber dari
nilai etis juga sangat berpengaruh terhadap terbentuknya etika dalam diri seseorang.
Sumber nilai etis tersebut antara lain: a) agama, b) kebudayaan, dan c) nasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai