Anda di halaman 1dari 8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi


Sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan
ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk
kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan. Sistem memiliki
beberapa karakteristik atau sifat yang terdiri atas komponen sistem, batasan sistem,
lingkungan luar sistem, penghubung sistem, masukkan sistem, keluaran sistem,
pengolahan sistem dan sasaran sistem. Sedangkan informasi adalah data yang
diolah menjadi lebih berguna dan berarti bagi penerimanya serta mengurangi suatu
ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dalam sebuah keadaan. (Anggraeni
dan Irviani, 2017).
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu
sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial
dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi guna dapat mneyediakan informasi
kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan dalam membantu
pengambilan keputusan.
2.1.1 Fungsi Sistem Informasi
Adapun beberapa fungsi dari adanya sistem informasi yakni sebagai
berikut (Anggraeni dan Irviani, 2017):
1. Untuk meningkatkan aksesibilitas data yang ada secara efektif dan efesien
kepada pengguna, tanpa dengan adanya perantara sistem informasi.
2. Memperbaiki produtivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
4. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6. Menetapkan investasi yang aka diarahkan pada sistem informasi.
7. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
2.1.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponenkomponen yang disebut
blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen
model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan
untuk mencapai sasaran. Adapun penjelasan dari masing-masing komponen adalah
sebagai berikut (Anggraeni dan Irviani, 2017):
1. Komponen input
Komponen input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi yang berupa keluaran yang berisikan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Komponen teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi.
Kompoenen teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen Basis data (database)
Komponen ini berupa kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Yang
mana data-data ini perlu disimpan guna untuk penyediaan informasi yang lebih
lanjut.
6. Komponen kontrol
Komponen ini adalah komponen yang mengendalikan gangguan yang ada
didalam sistem informasi. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi,
seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangankecurangan,
kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain
sebagainya.

2.1.3 Ciri-ciri Sistem Informasi


Adapun ciri-ciri sistem informasi adalah sebagai berikut (Anggraeni dan
Irviani, 2017):
1. Baru, adalah informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi
penerimanya.
2. Tambahan, adalah informasi dapat diperbaharui atau memberikan tambahan
terhadap informasi yang telah ada sebelumnya.
3. Kolektif, adalah informasi yang menjadi suatu koreksi dari informasi yang
salah sebelumnya.
4. Penegas, adalah informasi yang mempertegas informasi yang telah ada.

2.1.4 Elemen Sistem Informasi


Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang,
prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan
komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik
(Mahamudu,2018).
1. Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis
sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur merupakan elemen fisik dikarenakan prosedur sangat dibutuhkan
dalam pengembangan sistem informasi. Ada 3 jenis prosedur yang
dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan
masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat
pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal
masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
a. Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem
manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
b. Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
c. Aplikasi pernagkat lunak yang terdiri atas program
yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data adalah file yang berisi program dan data dibuktikan dengan
adanya media penyimpanan secara fisik seperti disket, hard disk,
magnetic tape, dan sebagainya.
6. Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.
7. Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi
yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan
informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam
bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.

Gambar 2.1. Hubungan elemen sistem informasi


(Sumber : Mahamudu, 2018)

2.2 Data Flow Diagram (DFD)


Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknik desain dan dokumentasi
sistem yang sering digunakan. DFD menggunakan simbol-simbol untuk
menyajikan entitas, proses, arus data dan penyimpanan data yang berkaitan dengan
suatu sistem. DFD digunakan untuk menyajikan sistem dalam beberapa tingkat
perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci. DFD juga banyak
digunakan oleh analis sistem untuk mewakili elemen logis dari sistem, namun
teknik DFD ini tidak mewakili sistem fisik. Dengan kata lain, DFD menunjukkan
tugas logis yang sedang dilakukan, namun tidak menunjukkan cara melakukanya
atau siapa (atau apa) yang melakukannya. DFD juga sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir (Kusumawardani,dkk,2017).
DFD sering disebut juga dengan nama bubble chart, bubble diagram,
model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu
DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan DFD logika (Logical Data Flow
Diagram). DFD fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem
diterapkan sedangkan DFD logika lebih menekankan proses-proses apa yang
terdapat di sistem.
Dalam DFD ini, sistem terdiri dari beberapa tingkatan diagram yang
berkaitan satu sama lainnya, yaitu: Diagram Konteks, DFD Level 0, serta Diagram
Rinci (Kusumawardani, dkk, 2017).
1. Context Diagram (CD)
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat
didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya
interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum
mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang
digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Gambar 2.2. Diagram Konteks


(Sumber : Kaunang, 2018)
Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Konteks
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Merupakan bagian luar
Eksternal Entity sistem atau sumber dari
input dan ouput
2 Menunjukkan arus data
Arus data yang masuk antar simbol
atau proses
3. Menujukkan sistem
Sistem ataupun proses

(Sumber : Tanjung dan Sukrianto, 2017)

2. Diagram Level 0
Diagram zero adalah diagram yang menggambarkan proses dri data flow
diagram. Diagram zero memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang akan ditangani. Pada diagram ini menggambarkan proses utama yang
terjadi pada sistem secara rinci.

Gambar 2.3 Diagram Level 0


(Sumber : Kaunang, 2018)

3. Diagram Rinci
Diagram ini adalah diagram yang diuraikan dari DFD Level 0 yang
menggambarkan sub-proses dari setiap proses utama pada DFD Level 0 secara
terperinci. Diagram rinci terdiri atas DFD level 1, DFD level 2, DFD level 3, dan
seterusnya sesuai proses yang akan dikembangkan.
Tabel 2.1 Simbol-simbol Diagram Konteks
No. Simbol Nama Simbol Keterangan
1. Merupakan bagian luar
Eksternal sistem atau sumber dari
Entity input dan ouput
2 Berupa suatu file atau
Data Store database pada suatu sistem
komputer atau data manual

3. Menujukkan proses dari


Proses data yang dimasukkan ke
dalam sistem yang
mengubah input menjadi
output
4. Menunjukkan arus data
Arus Data yang masuk antar simbol
atau proses

(Sumber : Tanjung dan Sukrianto, 2017)

Gambar 2.4 Data Flow Diagram


(Sumber : Tanjung dan Sukrianto, 2017)

Anda mungkin juga menyukai