Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI POLI BATUK PILEK/ ISPA DALAM RANGKA


PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DI LINGKUNGAN
PUSKESMAS KAJORAN 1

Disusun oleh:

NAMA : dr. Restuningdiah Dwi Sundari


NIP :198912272020122006
NO. DAFTAR HADIR :05
JABATAN : Dokter Ahli Pertama
UNIT KERJA : PUSKESMAS KAJORAN 1

COACH : Abdullah Maskur, SE, M.Si


MENTOR : Sugeng Supriyanto, SKM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 110


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
DENGAN BKPPD KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI POLI BATUK PILEK/ ISPA DALAM RANGKA


PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DI LINGKUNGAN
PUSKESMAS KAJORAN 1

Nama Peserta : dr. Restuningdiah Dwi Sundari


NIP : 198912272020122006
No. Daftar Hadir : 05

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari, tanggal :
Tempat :
Magelang,
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

dr. Restuningdiah Dwi Sundari NIP:


198912272020122006

Menyetujui,

Coach, Mentor

Abdullah Maskur, SE, M.Si Sugeng Supriyanto, SKM


Wiyasiwara Ahli Madya Kepala Puskesmas Kajoran 1 NIP.
196310121991031006 NIP. 19631211185031011

ii
HALAMAN PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI POLI BATUK PILEK/ ISPA DALAM RANGKA


PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DI LINGKUNGAN
PUSKESMAS KAJORAN 1

Nama Peserta : dr. Restuningdiah Dwi Sundari


NIP :198912272020122006
No. Daftar Hadir : 05

Dinyatakan telah diseminarkan pada :


Hari :
Pada Tanggal :
Tempat :
Magelang,
Mengesahkan,

Coach, Mentor

Abdullah Maskur, SE, M.Si Sugeng Supriyanto, SKM


Widyasiwara Ahli Madya Kepala Puskesmas Kajoran 1 NIP
196310121991031006 NIP.196312111985031011

Penguji/ Narasumber,

Widyaiswara
NIP.
PRAKATA

Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Rancangan Aktualisasi dan Habituasi dengan judul
“Optimalisasi poli batuk pilek/ ISPA dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan pasien di Puskesmas Kajoran 1.”
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu
persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CX tahun 2021 yang
diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
(BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk pemahaman konseptual
dan internalisasi nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan di lingkungan
Puskesmas Kajoran 1.
Penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Zaenal Arifin, S.IP selaku Bupati Magelang yang telah menjadi
panutan dan memberikan fasilitas kepada CPNS sehingga proses
Latihan Dasar CPNS dapat berlangsung;
2. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Derah (BPSDMD) Provinsi
Jawa Tengah yang telah mendukung kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan Dasar CPNS;
3. Kepala BKPPD Kabupaten Magelang, Eko Tavip Haryanto, dan
jajarannya yang telah memfasilitasi peserta Latihan Dasar CPNS
angkatan CX Pemerintah Kabupaten Magelang;
4. …………selaku narasumber/penguji yang memberikan saran,
masukan perbaikan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini
sehingga dapat diterapkan dengan lebih baik;
5. Kepala Puskesmas Kajoran 1, Sugeng Supriyanto, SKM selaku
mentor yang telah memberikan masukan, arahan dan dukungan
sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik;
6. Seluruh Coach/pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis sehingga rancangan aktualisasi ini dapat selesai
dengan baik;
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CX ;
8. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CX atas inspirasi,
kekompakan, bantuan, dan dukungannya;
9. Keluarga Besar Puskesmas Kajoran 1 yang telah memberikan
dukungan, semangat dan doa yang terhitung banyaknya.
10. Orang tua, suami, kakak dan seluruh anggota keluarga lainnya yang
selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada rancangan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada
semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan Rancangan Aktualisasi ini. Penulis
juga berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak

Magelang, Juli 2021


Penulis

dr. Restuningdiah Dwi Sundari


NIP. 198912272020122006
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
PRAKATA...........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA................................1
A. Gambaran Umum Organisasi............................................................1
B. Tugas Peserta.....................................................................................6
C. Role Model......................................................................................10
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI..........................12
A. Identifikasi Isu.................................................................................12
B. Analisis Isu......................................................................................13
C. Analisis Penyebab............................................................................17
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan..............................................18
E. Gagasan Pemecahan Isu..................................................................19
F. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi.................21
G. Jadwal Kegiatan...............................................................................52
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................57
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Identifikasi Isu..............................................................................12
Tabel 2.2 Analisis Isu APKL.......................................................................14
Tabel 2.3 Analisis Isu USG..........................................................................16
Tabel 2.4 Gagasan Pemecahan Isu...............................................................19
Tabel 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Tahun 2021................................................................................23
Tabel 2.6 Jadwal Rancangan Aktualisasi.....................................................52
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta wilayah Puskesmas Kajoran 1 ................................................2


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Kajoran 1...........................
BAB I. PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar hukum pembentukan organisasi
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Permenkes 43 tahun 2009
tentang Puskesmas dalah fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) yang
mengupayakan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerjanya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 yang
kemudian diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007yag telah diperbarui dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
(BLU) yang merupakan badan yang memiliki otonomi atau semi otonomi
dalam mengelola keuangannya.
Secara geografis, wilayah kerja Puskesmas Kajoran I

merupakan dataran tinggi yang terletak di Kabupaten Magelang.

Luas wilayah Puskesmas Kajoran I adalah 45,73 ha kawasan ini

memiliki sumberdaya alam yang berbeda walaupun ada yang

serupa. Pemanfaatan tanah antara lain sebagai pekarangan/tegalan,

bangunan/rumah, sawah dan lain-lain. Batas administratif wilayah

kerja Puskesmas Kajoran I adalah sebagai berikut :

 Batas Utara : Kecamatan Kaliangkrik


 Batas Timur : Kecamatan Tempuran
 Batas Selatan : Desa Ngendrosari Wilayah Puskesmas Kajoran II
 Batas Barat : Desa Krumpakan Wilayah Puskesmas Kajoran II
Wilayah kerja Puskesmas Kajoran I terdiri dari (15) desa , yaitu :
 Desa Kajoran terdapat 9 dusun
 Desa Madugondo terdapat 2 dusun
 Desa Banjaragung terdapat 4 dusun
 Desa Sukomulyo terdapat 4 dusun
 Desa Sukorejo terdapat 3 dusun
 Desa Sutopati terdapat 13 dusun
 Desa Sidowangi terdapat 3 dusun
 Desa Sidorejo terdapat 5 dusun
 Desa Sangen terdapat 2 dusun
 Desa Pucungroto terdapat 5 dusun
 Desa Bangsri terdapat 4 dusun
 Desa Wadas terdapat 3 dusun
 Desa Krinjing terdapat 5 dusun
 Desa Banjaretno terdapat 6 Dusun
 Desa Sukomakmur terdapat 6 dusun
Gambar 1.1 Peta wilayah Puskesmas Kajoran 1

B. Situasi kependudukan / Demografi

a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kajoran I tahun

2019 sebanyak 36.560 jiwa dengan prosentase jumlah penduduk

perempuan lebih sedikit, yaitu 49,35 % sedangkan laki-laki sebanyak 50,64

%. Puskesmas saat ini diharapkan dapat memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan tepat sasaran terhadap penduduk di wilayah

kerjanya. Tingkat partisipasi perempuan dapat dilihat diberbagai bidang,

mulai dari pertanian, produksi rumah tangga ataupun sebagai buruh pabrik.
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata penduduk

berpendidikan SLTA walaupun masih ada yang berpendidikan SLTP, SD,

ataupun tidak sekolah khususnya penduduk yang sudah tua.Hal tersebut

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Wilayah Puskesmas Kajoran I

N Tahun 2019
Tingkat Pendidikan
No Jumlah (jiwa)
1
1. Tidak tamat SD/Sederajat 5.363
2
2. SD/Sederajat 16.453
3
3. SLTP/Sederajat 5.336
4
4. SLTA/Sederajat 3.701
5
5. Diploma I, II dan III 230
6
6. Strata I 397
7
7. Strata II dan III 10

Sumber : Data Desa

c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Mata pencaharian sebagian besar penduduk masih mengandalkan pada sektor

pertanian, hal ini dapat dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang bergantung di sektor

ini.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Berdasarkan Mata Pencaharian


Wilayah Kerja Puskesmas Kajoran I.

Tahun 2019
N
Jumlah (jiwa)
No. Jenis Pekerjaan

1. Tidak Bekerja 5.584


2.
Sekolah 5.267

3. PNS 140

4. TNI 21

5. POLRI 17

6. BUMN/BUMD 14

7. Pegawai Swasta 5.262

8. Wiraswasta 2.030

9. Pedagang 862

10. Jasa 56

11. Petani 13.036

12. Buruh 872

13. Lainnya 1370

Sumber : data masing-masing desa

Puskesmas Kajoran 1 merupakan puskesmas puskesmas madya


yang merupakan unsur pendukung Dinas Kesehatan untuk melaksanakan kegiatan
teknis, bersifat fungsional, bekerja secara profesional dan bersifat otonom dalam
penyelenggaraan tata kelola puskesmas dan tata kelola klinis serta menerapkan
pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah. Puskesmas Kajoran 1
memiliki tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan
dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-
undangan. Puskesmas Kajoran 1 pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai
tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

1. Visi, misi, nilai organisasi


a. Visi Puskesmas
“Terwujudnya masyarakat Kajoran yang berbudaya hidup sehat
dengan pelayanan yang profesional”

Visi ini sesuai dengan visi bupati kabupaten Magelang yakni


terwujudnya masyarakat kabupaten magelang yang SEDAYA
AMANAH (Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah), hal ini
mengendung pesan bahwa seluruh pemangku kebijakan harus
menjaga amanah dalam menjalankan peran dan fungsinya.

b. Misi Puskesmas
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai

2) Menggerakkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam


mewujudkan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat
3) Mengembangkan sistem informasi dan perencanaan kesehatan yang
terintegrasi
Misi puskesmas selaras dengan misi Bupati Kabupaten Magelang
yakni meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera
dan berakhlak mulia, meningkatkan daya saing daerah yang
berbasis pada potensi lokal dengan tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup, dan mewujudkan tata kelola lingkungan yang
amanah.
c. Nilai-Nilai Puskesmas
Nilai dasar merupakan acuan bagi semua pegawai Puseksmas
Kajoran 1 dalam berperilaku yang menunjang tercapainya Visi dan
Misi. Nilai dasar diharapkan menjadi budaya organisasi dan menjadi
motivator bagi bagi setiap individu untuk senantiasa bekerja lebih
baik dan profesional dalam memberikan pelayanan. Setiap individu
Puskesmas Kajoran 1 bukan hanya mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan tetapi juga bersikap dan berperilaku yang baik pula.
Nilai dasar pada dasarnya merupakan nilai-nilai luhur yang
sudah menjadi tata nilai bagi para pegawai dan dirumuskan menjadi
budaya dalam bekerja sebagai berikut:
1) Kompeten
2) Enerjik
3) Ramah
4) Efisien
5) Normatif

2. Struktur organisasi dan Job diskripsinya


Job diskripsi
Berikut penjelasan uraian tugas pokok dari struktur organisasi :
1.) Kepala Puskesmas :
 Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam memimpin
puskesmas sebagai sebuah organisasi
 Mengkoordinir kegiatan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat
 Mengkoordinir pengembangan PKMD
 Membina karyawan/ karyawati lingkup kerja puskesmas
dalam pelaksanaan tugas
 Melakukan pengawasan melekat bagi karyawan/
karyawati lingkup kerja puskesmas dalam hal pelaksanaan
program dan kegiatan
 Mengadakan koordinasi lintas sektoral dalam upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
 Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak selalu
melibatkan masyarakat dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
 Menyusun perencanaan kegiatan puskesmas
 Memonitor dan mengevaluasi kegiatan puskesmas
 Melaporkan hasil kegiatan puskesmas kepada Dinas
Kesehatan, baik berupaoran rutin maupun khusus
 Membina petugas lingkup wilayah puskesmas dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan
 Melakukan supervisi dalam rangka pelaksanaan kegiatan
di puskesmas, puskesmas pembantu, PKD, puskesmas
keliling, pos pelayanan terpadu, dan pelayanan lainnya di
masyarakat.

2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Memimpin dan melaksanakan


kegiatan administrasi perkantoran, kepegawaian, keuangan, aset dan
perencanaan sesuai dengan peraturan yang berlaku agar berjalan
dengan tertib dan lancar.
B.Tugas Peserta
3. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas Aparatur Sipil
Negara adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut :
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggungjawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Selain mempunyai tugas dan kewajiban, ASN juga memiliki kode
etik berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 yaitu :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
4. Tugas Pokok Jabatan Fungsional Dokter Ahli Pertama
Menurut keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara no
139/KEP/M.PAN/11/2003, Dokter adalah Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.
Tugas pokok Dokter adalah memberikan pelayanan Kesehatan
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotive, preventif,
kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan derajat Kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Rincian kegiatan Dokter Pertama yaitu :
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat
pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter
Umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter
Umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan
epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana.

C. Role Model

Gambar 1.3 Almarhum Dr. dr. H. Erwin Santosa, Sp. A, M.kes


Role Model adalah seorang yang kita jadikan teladan yang baik
sehingga sikap dan tingkah lakunya dapat kita contoh, ikuti dan
teladani dalam kehidupan sehari-hari. Penulis memilih Almarhum Dr.
dr. H. Erwin Santosa, sp.A, M.kes. Lahir di Yogyakarta pada tanggal
16 Juni 1951. Menempuh Sekolah Dasar di SD Netral Jogyakarta
tahun 1963, Sekolah Lanjutan Pertama di SMP Negeri II Jogjakarta,
1966 lalu, melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Atas di SMA
Negeri III Jogjakarta, 1969. Mengenyam pendidikan dokter, dokter
spesialis anak dan manajemen rumah sakit di UGM.
Beliau pernah menjabat menjadi Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UMY sekaligus dosen pengajar ilmu kedokteran
anak, lalu alih jabatan menjadi ketua program studi Manajemen
Rumah Sakit UMY, beliau juga menjabat Wakil Ketua Majelis Pembina
Kesehatan Umat (MPKU) Muhammadiyah, BPH Stikes Aisyiyah
Yogyakarta, Ketua APKKM (Asosiasi Pendidikan Kedokteran dan
Kesehatan Muhammadiyah), dan Ketua KORSMA (Konsorsium RS
Muhammadiyah/Aisyiyah).

Almarhum dr. Erwin merupakan sosok pengajar yang baik. Beliau


memiliki sifat sederhana, disiplin dan ramah. Beliau sangat dekat dengan
murid, sangat mengayomi dan memotivasi muridnya untuk menjadi dokter
yang baik, yang memberikan pengobatan kepada pasiennya kelak dengan
formularium yang tepat..
Dari sudut pandang peran dan nilai dasar sebagai ASN, Almarhum dr.
Erwin, merupakan tokoh yang layak dijadikan panutan karena dedikasinya
yang tinggi dalam dunia Pendidikan. Beliau selalu menerapkan serta
mengajarkan sikap tanggung jawab, berintegritas tinggi, amanah dan
inovatif. Beliau memiliki sikap yang mencerminkan etika publik yang
baik yaitu sifat dan penampilan yang sederhana, mempunyai nilai
akuntabilitas dengan selalu solutif dalam memberikan nasehat kepada anak
didiknya. Beliau memiliki banyak inovasi dalam melakukan penelitian.
Hasil-hasil penelitiannya sangat bermanfaat untuk kemajuan Ilmu
Kedokteran. Beliau juga sering mengajarkan kepada anak didiknya untuk
selalu bersikap jujur, disiplin dengan tidak mengkorupsi waktu saat
belajar maupun bekerja dengan selalu datang tepat waktu.
Selain dikenal sebagai pengajar yang baik, beliau juga merupakan
sosok teman yang sangat baik. Beliau menerapkan nilai - nilai
nasionalisme antara lain selalu bersedia rela berkorban untuk membantu
setiap permasalahan yang dikeluhkan kepadanya. Beliau selalu terlihat
gembira dan bercanda, walau sedang menghadapi masalah yang berat.
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu
Isu suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang
apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Penanganan isu oleh suatu
organisasi/instansi menjadi suatu solusi pemecahan masalah agar visi dan misi
suatu organisasi dapat tercapai.
Berbagai isu yang disusun dalam Rancangan Aktualisasi inin bersumber dari
aspek kedudukan dan peran sebagai ASN yang tercakup dalam Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Isu yang diangkat pada rancangan
aktualisasi ini terdiri dari beberapa isu/permasalahan utama yang terjadi di
Puskesmas Kajoran 1 Kabupaten Magelang.
Sehubungan dengan tugas Pelatihan Dasar CPNS Angkatan CX tahun
2021 ini, Penulis mencoba mengidentifikasi beberapa isu yang ada di Puskesmas
Kajoran 1Kabupaten Magelang. Identifikasi isu tersebut adalah sebagai berikut :
Table 2.1 Identifikasi Isu

Kondisi yang
No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
diharapkan
1. Belum optimalnya alur Pelayanan Masih ada beberapa Semua pasien batuk
poli batuk pilek/ ISPA di Publik, pasien yang lolos ke BP pilek/ ISPA 100%
era pandemi covid-19 Manajemen umum/ poli non ISPA masuk ke poli ISPA
ASN, Whole
of
Governmen
t
2. Belum adanya lembar Pelayanan Batuk pilek/ ISPA pasien Lembar batuk pilek/ ISPA
tersedia di IGD
batuk pilek/ ISPA untuk Publik belum terdokumentasi
Puskesmas
pasien IGD Manajemen sesuai standar, seperti ada
ASN lembar batuk pilek/ ISPA
khusus untuk pasien
gawat darurat
Kondisi yang
No Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
diharapkan

3. Beberapa pegawai Manajemen Beberapa pegawai Pegawai puskesmas


mempunyai tugas ASN merangkap beberapa melakukan tugas sesuai
yang tidak sesuai tugas di puskesmas, dengan Tupoksinya di
dengan Tupoksinya antara lain sebagai lingkungan puskesmas.
di lingkungan pendaftaran,
Puskesmas Kajoran penanganan pasien
1 dan lain-lain.

4. Tempat lepas APD Manajemen Belum adanya tempat Tersedianya tempat


yang belum memenuhi ASN lepas APD yang sesuai pelepasan APD yang
syarat WoG standar di Puskesmas di sesuai standar
Kajoran 1

5. Belum optimalnya Pelayanan Penyeterilan alat yang Penyeterilan alat dapat


sistem sterilisasi alat- Publik telah digunakan tidak dilakukan dengan
alat kesehatan yang WoG segera dilakukan segera oleh petugas
telah digunakan. yang terlatih.

B. Analisis Isu
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat
bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan
kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan
melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan. Analisis penetapan isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu
APLK (Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency,
Seriousness, dan Growth).
1. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Kelayakan)
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat aktual,
problematik, kekhalayakan dan layak dari suatu isu yang ada.
Penjelasan dari analisis tersebut adalah :
a. Aktual yaitu isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat.
b. Problematik yaitu isu merupakan masalah mendesak yang
memerlukan berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas
dan tindakan nyata.
c. Kekhalayakan yaitu isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak
d. Kelayakan (Layak) yaitu isu tersebut masuk akal, pantas,realistis,
relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberi nilai masing- masing
1-5 pada setiap isu. Hasil analisis APKL terkait isu-isu di Puskesmas
Kajoran 1 antara lain :

Table 2.2 Analisis Isu APKL

Kriteria
Jumlah Peringkat
No Isu (skor)
A P K L
1 Belum optimalnya alur poli batuk 5 5 4 4 18 1
pilek/ ISPA di era pandemi covid-
19
2 Belum adanya lembar batuk pilek/ 5 4 4 3 16 2
ISPA untuk pasien IGD
3 Beberapa pegawai mempunyai 4 3 3 4 14 3
tugas yang tidak sesuai dengan
Tupoksinya di lingkungan
Puskesmas Kajoran 1
4 Belum optimal system sterilisasi 4 3 3 2 12 4
alat- alat Kesehatan yang telah
digunakan.
5 Tempat lepas APD yang belum 3 3 3 2 11 5
memenuhi syarat

Keterangan :
Penetapan skor kriteria APKL didasarkan pada angka Skala Likert
dengan batasan:
5 : Paling tinggi (100 %) 4
: Sangat tinggi ( 80 %) 3 :
Tinggi (60 %)
2 : Cukup tinggi (40 %)
1 : Rendah (20 %)
Hasil analisis isu di atas kemudian di rangking untuk
selanjutnya dilakukan penapisan isu dengan menggunakan Teknik USG
untuk mendapatkan isu inti (core issue).

2. Analisis Isu Menggunakan Kriteria USG (Urgency, Seriousness,


dan Growth)
a. Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas.
b. Seriousness yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahaas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
c. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak segera ditangani.
Hasil analisis isu USG terkait isu-isu yang terjadi di Puskesmas
Kajoran 1 adalah sebagai berikut :

Table 2.3. Analisis Isu USG

No. Isu Urgenc Seriousnes Growt Jumlah Rangking


y s h
1.        Belum 5 5 4 14 1
optimalnya alur
poli batuk pilek di
era pandemi
covid-19
2.        Belum adanya 5 4 3 12 2
lembar batuk
pilek/ ISPA untuk
pasien IGD
3.        Beberapa 4 3 3 10 3
pegawai
mempunyai
tugas yang tidak
sesuai dengan
tupoksinya di
lingkungan
Puskesmas
Kajoran 1

Keterangan :
Skor 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu


strategis yang perlu diselesaikan adalah “Belum optimalnya alur poli
batuk pilek/ ISPA di Puskesmas Kajoran 1.”
Isu trategis tersebut selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan
membuat gagasan-gagasan kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan dalam isu.
C. Analisis Penyebab
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG, maka isu strategis yang
perlu dicari penyelesaian masalahnya adalah “ Belum optimalnya alur poli batuk
pilek/ ISPA di Puskesmas Kajoran 1.”
Akar penyebab masalah selanjutnya akan dianalisis menggunakan metode
Fishbone Diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua
penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab
permasalahan yang digunakan sebagai awal meliputi manpower (sumber daya
manusia), material (bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan)
atau melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap suatu isu prioritas dengan


menggunakan fishbone diagram, maka diperoleh penyebab prioritas yang perlu
diselesaikan permasalahannya, yaitu :

1. Man : Petugas skrining yang kurang paham mengenai gejala covid-19


yang semakin bervariasi

2. Material : - Area batuk pilek/ ISPA yang belum sesuai standar


- Alat yang eror dan rusak

3. Method : - Belum adanya keterangan jenis ruang tunggu

- Denah ruang yang belum sesuai standar

4. Environment : - Gejala covid-19 yang semakin beragam

D. Dampak Apabila Isu tidak Diselesaikan


Dampak apabila alur poli batuk pilek/ ISPA tidak diperbaiki sesuai
standar kemenkes maka pasien dengan suspek gejala covid-19 dapat
menularkan ke pasien lain yang tidak memiliki keluhan tersebut. Bila
pemisahan ruang tunggu dan periksa poli tidak segera ditangani dengan baik
akan berimbas pada meluasnya covid-19 di lingkungan puskesmas dan
masyarakat.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Dari penyebab isu strategis yang kemudian dianalisis lagi menggunakan
fishbone diagram, maka dapat ditentukan beberapa gagasan kegiatan yang
digunakan untuk memecahkan isu prioritas tersebut berdasarkan
penyebabnya. Gagasan yang penulis susun adalah sebagai berikut :

Table 2.4 Gagasan Pemecahan Isu

No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah

1. 1. Berkonsultasi dan berdiskusi dengan atasan


Membuat papan nama
dan bagian terkait mengenai pengadaan
ruang tunggu untuk poli
papan nama.
batuk pilek/ ISPA
2. Melakukan koordinasi dengan bagian rumah
(Sumber: Inovasi)
tangga untuk pembuatan papan nama
3. Membuat papan nama untuk ruang tunggu
poli batuk pilek/ ISPA
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah

2.Memberikan pengarahan dan 1. Mencari referensi gejala-gejala covid yang


edukasi kepada petugas skrining terbaru
2. Membuat form checklist gejala
Sumber kegiatan : Inovasi 3. Memberikan edukasi kepada petugas
skrining

3 Melakukan pengecekan dan 1. Berkonsultasi dan berdiskusi dengan


pemeliharaan alat secara atasan dan bagian terkait mengenai
berkala rencana pemeliharaan alat secara berkala
2. Memilih petugas kalibrasi alat dari internal
Sumber kegiatan : Inovasi puskesmas
3. Mengecek dan memelihara fungsi alat
secara berkala
4. Memperbaiki area batuk pilek/ 1. Mencari dan mengumpulkan referensi
ISPA
mengenai area batuk pilek/ ISPA selama
pandemi covid-19
2. Mendiskusikan dengan atasan mengenai
Sumber kegiatan : Perintah
perbaikan area batuk pilek/ ISPA
atasan
3. Menata ulang area batuk pilek/ ISPA sesuai
dengan referensi
No. Gagasan Kegiatan Langkah-langkah

5. Membuat rancangan ruangan 1. Mencari referensi mengenai denah atau tata


khusus untuk poli batuk pilek/ ruang untuk poli batuk pilek/ ISPA yang
ISPA sesuai pedoman kemenkes
2. Menyusun denah atau tata ruang untuk poli
batuk pilek/ ISPA

Sumber kegiatan : Perintah 3. Mendiskusikan dengan atasan mengenai

atasan denah yang sudah dibuat

F. Matriks Rancangan Aktualisasi dan Habituasi


Unit Kerja : Puskesmas Kajoran 1
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya alur poli batuk pilek/ ISPA di era pandemi covid-19
2. Belum adanya lembar batuk pilek/ ISPA untuk pasien IGD
3. Beberapa pegawai mempunyai tugas yang tidak sesuai dengan
Tupoksinya di lingkungan Puskesmas Kajoran 1
4. Belum optimal system sterilisasi alat- alat Kesehatan yang telah
digunakan.
5. Tempat lepas APD yang belum memenuhi syarat

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya alur dan denah poli batuk pilek/ ISPA di era
pandemi covid-19 di Puskesmas Kajoran 1

Penyebab Prioritas :
1. Man : Petugas skrining kurang paham mengenai gejala covid-19 yang
semakin bervariasi
2. Material : Area batuk pilek/ ISPA yang belum sesuai standar
3. Method : Belum adanya keterangan jenis ruang tunggu
Denah ruang yang belum sesuai standar
4. Milieu : Gejala covid-19 yang semakin beragam

Gagasan Pemecahan Isu :

1. Membuat papan nama ruang tunggu untuk poli batuk pilek/ ISPA
2. Memberikan pengarahan dan edukasi kepada petugas skrining
3. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat secara berkala
4. Memperbaiki area batuk pilek/ ISPA
5. Membuat rancangan ruangan khusus untuk poli batuk pilek/ ISPA
Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Table 2.5 Matriks Rancangan Aktualisasi


KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Adanya denah ruangan Kegiatan ini Penguatan
rancangan denah khusus untuk poli batuk mendukung visi Bupati nilai
ruangan khusus Magelang yaitu organisasi :
pilek/ ISPA yang sesuai
untuk poli batuk “Terwujudnya Profesionalisme,
pilek/ ISPA standar pedoman masyarakat kabupaten integritas dan
kemenkes. Magelang yang tanggung jawab
Sumber : sejahtera, berdaya saing
Perintah atasan 1. Mencari referensi 1. Ada referensi Akuntabilitas dan amanah” dan misi
mengenai denah mengenai denah Bertanggungjawab dalam organisasi
atau tata ruang ruangan untuk poli mencari referensi denah poli “Memberikan
untuk poli batuk batuk pilek/ ISPA batuk pilek/ ISPA pelayanan kesehatan
pilek/ ISPA yang secara profesional
sesuai pedoman Nasionalisme sila dengan dukungan
kemenkes ke III sarana dan prasarana
Bersemangat dalam yang memadai
mencari referensi
mengenai denah
ruangan poli
batukpilek/ ISPA

33
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen Mutu (inovatif) ”
Mencari referensi Pustaka
yang jelas, berkualitas dan
mudah dipahami.

2. Melakukan 2. Ada denah poli batuk Akuntabilitas


penyusunan denah pilek/ ISPA yang Bertanggungjawab dalam
atau tata ruang sesuai dengan kondisi menyusun denah atau tata
untuk poli batuk Puskesmas ruang poli ISPA dengan
pilek/ ISPA memilih referensi yang
jelas.

Komitmen Mutu (efektif


dan efisien), Anti
korupsi
Melakukan pembuatan
denah untuk poli ISPA
dengan pedoman dan
disesuaikan dengan kondisi
Puskesmas.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Nasionalisme (Pancasila
sila III)
Melakukan penyusunan
denah poli ISPA dengan
bekerjasama dengan
bagian lain.

3. Mendiskusikan dengan 3. Ada hasil diskusi Nasionalisme (Pancasila


atasan mengenai denah tentang penyusunan sila ke IV)
yang telah disusun. denah poli ISPA Dalam menyusun denah
dengan atasan poli ISPA dilakukan
dengan bermusyawarah
dengan atasan untuk
mencapai kesepakatan.

Etika Publik
Melakukan diskusi dengan
atasan secara sopan santun
untuk mendapatkan arahan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Publik :
pembuatan denah
ruangan khusus dalam
rangka meningkatkan
mutu pelayanan pasien

Manajemen ASN :
Pembuataan denah
ruangan dilakukan
dengan mencari sumber
referensi yang jelas dan
dapat
dipertanggungjawabkan

Whole of Government :
dalam pembuatan
denah berkonsultasi
dengan senior dan
atasan
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

2. Memperbaiki Adanya pembagian area Kegiatan ini Penguatan


area poli batuk batuk pilek/ ISPA selama mendukung visi Bupati nilai
pilek/ ISPA pandemi covid-19 Magelang yaitu organisasi :
“Terwujudnya Profesionalisme,
Sumber : Tugas 1. Mencari dan 1. Adanya referensi Akuntabilitas (tanggung masyarakat kabupaten Integritas dan
Pokok (SKP) mengumpulkan mengenai pembagian area jawab) Magelang yang tanggung jawab
referensi mengenai batuk pilek/ ISPA selama sejahtera, berdaya saing
Bertanggung jawab dalam
pembagian area batuk pandemi covid-19 dan amanah” dan misi
pilek/ ISPA selama memperbaiki area batuk organisasi
pandemi covid-19 pilek/ ISPA yang ada “Memberikan
dengan memilih referensi pelayanan kesehatan
secara profesional
yang jelas.
dengan dukungan
sarana dan prasarana
Komitmen Mutu (efektif yang memadai”
efisien)
Mencari referensi pustaka
yang jelas, berkualitas dan
mudah dipahami
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2. Mendiskusikan 2. Ada hasil diskusi tentang Akuntabilitas
perbaikan area batuk perbaikan area batuk Melakukan diskusi
pilek/ ISPA dengan pilek/ ISPA. perbaikan area batuk pilek/
atasan dan bagian ISPA secara transparan
terkait lainnya. dan bertanggung jawab

Nasionalisme(Pancasila
sila ke IV)
Melakukan perbaikan area
batuk pilek/ ISPA dengan
berdiskusi dengan atasan
dan bagian terkait lainnya
untuk mencapai
kesepakatan.

Etika Publik
Melakukan diskusi
perbaikan area batuk
pilek/ ISPA dengan
sopan santun
dan saling menghargai
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
terhadap setiap usul yang
disampaikan.

3. Menata ulang area 3. Ada pembagian area Akuntabilitas


batuk pilek/ ISPA batuk pilek/ ISPA Melakukan penataan area
sesuai dengan selama pandemi covid- batuk pilek/ ISPA dengan
referensi 19 yang sesuai dengan jelas.
pedoman
Komitmen Mutu (efektif
dan efisien)
Dalam memperbaiki area
batuk pilek/ ISPA
dilakukan sesuai dengan
pedoman dan disesuaikan
dengan kondisi
puskesmas

Anti korupsi
Melakukan pendataan
perlengkapan yang
dibutuhkan secara jujur
dan sesuai dengan
kebutuhan

Pelayanan Publik :
Pembagian area dibuat
untuk mempermudah
pelayanan di poli batuk
pilek/ ISPA pasien selama
pandemi covid-19 di
Puskesmas
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Manajemen ASN :
Dalam memperbaiki area
batuk pilek/ ISPA, harus
disesuaikan dengan
referensi serta
berintegritas tinggi dalam
prosesnya.

Whole of Government :
Dalam melakukan perbaikan
area batuk pilek/ ISPA
melibatkan bagian medis
dan keperawatan serta
berkonsultasi dengan atasan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat papan Adanya papan nama Kegiatan ini Penguatan
nama ruang tunggu untuk ruang tunggu poli mendukung visi Bupati nilai
untuk poli batuk Magelang yaitu organisasi :
batuk pilek/ ISPA.
pilek/ ISPA “Terwujudnya meningkatka
masyarakat kabupaten n
Sumber : Inovasi Magelang yang Profesionalis
sejahtera, berdaya saing me, dan
dan amanah” dan tanggung
1. Berkonsultasi dengan 1. Disetujuinya rencana Akuntabilitas berkontribusi dalam jawab.
atasan mengenai pembuatan papan nama Melakukan diskusi secara misi organisasi
pengadaan papan nama ruang tunggu poli batuk transparan dan “Memberikan
ruang tunggu pilek/ ISPA bertanggung jawab pelayanan kesehatan
secara profesional
Nasionalisme(Pancasila dengan dukungan
sila ke IV) sarana dan prasarana
Melakukan diskusi dengan yang memadai”
untuk mencapai
kesepakatan.

Etika Publik
Dalam melakukan
konsultasi dengan atasan,
saya melakukannya
dengan sopan santun
untukmemperoleh arahan
dari atasan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Komitmen
Mutu(rasional)
Pembuatan papan nama
dilakukan dengan rasional
sesuai kebutuhan puskesmas

Akuntabilitas Bertanggung
2. Melakukan koordinasi
2. Ada kesepakatan jawab dalam menyusun
dengan bagian rumah
tangga untuk dengan bagian peralatan yang dibutuhkan
pembuatan papan nama rumah tangga untuk ketika berkoordinasi dengan
pembuatan papan bagian rumah tangga
nama
Nasionalisme (Pancasila
sila III)
Rela mengorbankan waktu
untuk berkoordinasi dan
berdiskusi dengan baik
disela-sela pekerjaaan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP VISI
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
MISI ORGANISASI
MATA PELATIHAN ORGANISAS

1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik
Melakukan diskusi
dengan sopan santun
dan saling menghargai
terhadap setiap usul
yang disampaikan.

3. Membuat papan nama 3. Adanya papan nama Akuntabilitas


ruang tunggu untuk untuk poli batuk Bertanggungjawab dalam
poli batuk pilek/ ISPA pilek/ ISPA membuat papan nama

Etika Publik
Meminta bantuan bagian
terkait untuk membuat papan
nama dengan sopan santun

Anti Korupsi
Pembuatan papan nama
dibuat dengan sebenar-
benarnya sesuai dengan
kebutuhan
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Publik :
Pembuatan papan nama
ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu
pelayanan pasien

Manajemen ASN:
Bertanggung jawab dalam
pembuatan papan nama
disesuaikan dengan SOP
yang ada

WoG:
Dalam pembuatan papan
nama berkolaborasi
dengan bagian rumah
tangga Puskesmas
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat form Adanya form checklist Kegiatan ini Penguatan
checklist skrining skrining yang terbaru yang mendukung visi Bupati nilai
yang baru dan sudah diterapkan oleh Magelang yaitu organisasi :
memberikan edukasi petugas skrining “Terwujudnya Profesionalisme,
kepada petugas masyarakat kabupaten Integritas dan
skrining Magelang yang tanggung jawab.
sejahtera, berdaya saing
Sumber : 1. Mencari referensi 1. Ada referensi Akuntabilitas dan amanah” dan misi
Inovasi mengenai gejala covid mengenai gejala Dalam mencari referensi organisasi
yang semakin beragam covid dari sumber gejala covid dibutuhkan “Memberikan
yang valid dilakukan dengan penuh pelayanan kesehatan
tanggung jawab. secara profesional
dengan dukungan
Komitmen Mutu sarana dan prasarana
Mencari referensi gejala yang memadai”
covid sesuai dengan
pedoman terbaru
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

2. Membuat form checklist 2. Ada form checklist Etika Publik Melakukan


skrining pasien skrining yang terbaru konsultasi dengan atasan
dengan sopan dan santun
untuk memperoleh arahan.

Nasionalisme (Pancasila
sila IV)
Berdiskusi dengan atasan
dan bagian terkait lainnya
dalam membuat form
checklist yang terbaru untuk
mencapai kesepakatan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

3. Memberikan edukasi 3. Petugas skrining Akuntabilitas


kepada petugas mengetahui tentang gejal Bertanggung jawab
skrining covid yang terbaru memberikan edukasi kepada
petugas skrining dengan baik
sesuai pedoman

Komitmen Mutu
Memberikan edukasi
dengan jelas sehingga
mudah dipahami

Nasionalisme sila ke II
Memberikan edukasi
kepada petugas
skriningdengan sopan
santun
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Publik :
Edukasi petugas skrining
dalam rangka
meningkatkan mutu
layanan

Manajemen ASN :
Melakukan tugas dengan
profesional
.

Whole of Government :
dalam pembuatan form
checklist skrining,
berkoordinasi dengan
atasan dan sesuai dengan
pedoman
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Melakukan Form jadwal pengecekan Kegiatan ini Penguatan
pengecekan dan alat mendukung visi Bupati nilai
pemeliharaan alat Magelang yaitu organisasi :
secara berkala “Terwujudnya Profesionalisme,
1. Berkonsultasi dan 1. Disetujuinya rencana Akuntabilitas masyarakat kabupaten Integritas dan
Sumber : berdiskusi dengan atasan pemeliharaan alat secara Melakukan diskusi secara Magelang yang tanggung jawab.
Inovasi dan bagian terkait berkala transparan dan sejahtera, berdaya saing
mengenai rencana bertanggung jawab dan amanah” dan misi
pemeliharaan alat secara organisasi
berkala Nasionalisme sila ke IV “Memberikan
Dalam rangka pelayanan kesehatan
pemeliharaan alat, saya secara profesional
berdiskusi dengan atasan dengan dukungan
dan bagian terkait lainnya sarana dan prasarana
untuk mencapai yang memadai”
kesepakatan.

Etika publik
Dalam melakukan
konsultas dengan atasan,
saya melakukannya
dengan sopan santun
untuk memperoleh arahan
dari atasan.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

2. Memilih petugas 2. Adanya petugas Nasionalisme (Pancasila


pengecekan alat secara pengecekan alat secara sila ke IV dan V)
berkala berkala Memilih petugas dengan
kerjasama saling membantu
dengan bagian lainnya.

Etika Publik
Melakukan komunikasi
yang baik dan sopan
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dalam koordinasi dengan
bagian lain.

Komitmen Mutu
Melengkapi kebutuhan
peralatan untuk pengaktifan
sistem Code Blue dengan
memilih alat yang
berkualitas dan sesuai
dengan anggaran rumah
sakit.

3. Melakukan 3. Terpeliharanya alat Akuntabilitas, Komitmen


pemantauan dan dengan baik. Mutu
pemeliharaan fungsi Melakukan pemantauan dan
alat secara berkala pemeliharaan alat dengan
teliti dan bertanggung
jawab.
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Etika Publik
Melakukan pemantauan dan
pengecekan alat dengan
cara yang sopan dan santun.

Anti korupsi

Dalam pemeliharaan
alat ini, dilakukan
dengan jujur sesuai
dengan kebutuhan yang
memang diperlukan dan
dapat
dipertanggunjawabkan

Pelayanan Publik :
Melakukan pemeliharaan
alat secara berkala agar
pemeriksaan pasien dan
kecepatan pelayanan bisa
dilakukan dengan baik
Manajemen ASN :
Melengkapi peralatan
sesuai dengan standar
yang ada serta dilakukan
dengan tanggung jawab
dan teliti
KONTIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN
TERHADAP
No. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI NILAI
VISI MISI
MATA PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Whole of Government :
Dalam melakukan
pengecekan dan pemeliharaan
peralatan dilakukan dengan
bekerjasama dengan perawat
G. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 2.6 Jadwal Rancangan Aktualisasi

Bulan
Bukti
No Kegiatan
Agustus September Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 2 3 4

1 Membuat rancangan Sumber pustaka,


denah untuk poli batuk foto kegiatan,
pilek/ ISPA gambar
rancangan denah

2 Memperbaiki area Sumber pustaka,


batuk pilek/ ISPA foto kegiatan,
data peralatan

3 Membuat papan Data peralatan,


nama ruang tunggu Foto kegiatan
untuk poli batuk
pilek/ ISPA
Bulan
Bukti
No Kegiatan
Agustus September Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

4 Memberikan Sumber
pengarahan dan edukasi pustaka, form
kepada petugas skrining checklist
skrining. Foto
kegiatan

5 Melakukan Data peralatan,


pengecekan dan form checklist
pemeliharaan alat pengecekan,
secara berkala foto kegiatan

Keterangan warna :

: pelaksanaan kegiatan

: hari libur (Minggu)

: hari libur Nasional


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A.S. 2018. Gambaran Pelaksanaan Code Blue di Ruang Rawat Inap
Dewasa RS. DR. Wahidin Sudirohusodo. (Skripsi), diakses dari
http://digilib.unhas.ac.id.
Humas UGM. 2008. “Prof. dr, Iwan Dwiprahasto, M. Med. Sc, Ph.D”,
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Iwan_Dwiprahasto, diakses pada 12
Juli 2021 pukul 15.01.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan
Angka Kreditnya.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III:Akuntabilitas. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015.Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III:Anti Korupsi. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III:Etika Publik. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III:Komitmen Mutu. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
:Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
:Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
:Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

61
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan Dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III:Nasionalisme. Jakarta:Lembaga
Administrasi Negara.
Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil.
Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Undang - Undang No.5 th 2014, tentang Aparatur Sipil Negara.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama Lengkap : dr. Restuningdiah Dwi Sundari
Jabatan : Dokter Pertama
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 27 Desember 1989
NIP : 198912272020122006
Status : Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Kaweron, Rt 02 Rw 04, Muntilan, Magelang
No. Telpon/ HP 085643341544
Email : restuningdiah@gmail.com
Instansi Kerja : Puskesmas Kajoran 1

B. Riwayat Pendidikan
Tahun
No. Pendidikan Nama Sekolah Jurusan
Lulus
1. SD - MI Muhammadiyah Kaweron -
2002
2. SMP SMPN 1 Muntilan - 2005
3. SMA SMAN 1 Muntilan IPA 2008
4. S-1 UMY Pendidikan Dokter 2012
5. Profesi UMY Profesi Dokter 2014
6. S-2 UMY MMR 2018

A. Riwayat Pekerjaan
No. Tempat Bekerja Tahun
1. RSUD Sleman (internship) 2015 - 2016
2. RSIA Muntilan 2016 - 2018
3. RSUD Tidar Kota Magelang 2016 - 2020
4. Puskesmas Kajoran 1 2021- sekarang

Anda mungkin juga menyukai