b. Ca sinonasal
c. Acustic neuroma
d. Ca nasofaring
e. Limfadenopati TB
10. Seorang pria berusia 70 tahun datang dengan keluhan berat badan
berkurang disertai dengan lemah badan yang sudah dirasakan hilang
timbul selama 2 tahun. Penderita juga merasa cepat kenyang bila makan.
Penderita sering merasa demam dan berkeringat malam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis dan pada pemeriksaan
abdomen teraba pembesaran hepar 3 cm di bawah arcus cpasientae dan
limpa schuffner 6. Pada pemeriksaan darah didapatkan hemoglobin 8
gr/dL;trombpasieni 60.000/μL; leukpasienit 2000/ μL. Hapusan
darah tepi tidak didapatkan sel blast dan dari pemeriksaan aspirasi
sumsum tulang tidak bisa diaspirasi (drytap). Patofisiologi terjadinya
splenomegali pada kasus ini adalah:
a. Infiltrasi sel-sel ganas
c. Hemopoeisis extramedullar
d.Myelofibrpasienis
.e.Acute myeloid leukemia
a. DIC
b. Trombothic Thrombocytopenia Purpura ( TTP )
d. Vasculitis
23. Seorang perempuan usia 38 tahun datang ke poli dengan keluhan mudah
lelah dan berdebar debar bila naik tangga yang dirasakan sejak 3 bulan
yang lalu. Sesak napas dan pingsan tidak ada. Riwayat menstruasi
didapatkan menometroragia sejak 1 tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak
sedang menstruasi. Tidak ada riwayat transfusi darah sebelumnya. Riwayat
konsumsi obat obat rutin disaangkal. PF: tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 92x/menit, frekuensi napas 16x/menit. Konjungtiva pucat, tidak ada
struma, ditemukan murmur sistolik di semua katup. Laboratorium: Hb 7.2
gr/dL; hematokrit 25%; leukosit 7200/µL; trombosit 520.000/µL;MCV 68
fl; MCH 20 pg; retikulosit 2.5%; saturasi transferin 10%, ferritin
6ng/mL. anemia heart disease
Terapi anemia yang paling tepat yang diberikan pada pasien ini adalah:
a. Eritropoietin 10000 unit subkutan 3x/minggu
b. Tablet ferrous sulfate 3x325 mg per oral
c. Iron sucrose 100mg intravena
d. Asam folat 2x5 mg per oral
e. Tranfusi PRC
24. Seorang laki laki usia 74 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
kepala, kesemutan, telinga berdengung, dan gatal gatal sejak 1 minggu
yang lalu. hasil Laboratorium: Hb 20 g/dL; hematokrit 62%; leukosit
15.600/µL; trombosit 850000/µL. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang
ditemukan hiperseluler trilinier dengan proliferasi sel eritroid, granulosit
dan megakariosit dan mutasi JAK 2 V617F (+). Pasien sudah mendapat
tindakan phlebotomi sebanyak 2x terakhir bulan yang lalu.
Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien saat ini adalah:
a. Flebotomi + interferon alfa+ aspirin+ antihistamin
b. Flebotomi + hydroxy urea + aspirin + antihistamin
c. Flebotomi + analgrelide + aspirin + antihistamin
d. Hydroxyurea + aspirin + antihistamin
e. Flebotomi + aspirin + antihistamin
26. Seorang laki laki usia 68 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama
nyeri pinggang hilang timbul yang memberat 1 minggu ini. PF:
konjungtiva pucat, pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil
laboratorium: Hb 8.2 g/dL; leukosit 5.600/µL; trombosit 132.000/µL;
albumin 2.1 g/dL; globulin 6.4 g/dL. Pada foto vertebrae lumbosakral
ditemukan multiple lesi litik pada coxae.
Diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini adalah:
a. Hiperparatiroid primer
b. Hiperparatiroid sekunder
c. Multiple Myeloma
d. Metastasis tulang
e. Osteoporosis
27. Seorang laki laki usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
lemas dan demam hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat dan tidak ditemukan
organomegali. Hasil laboratorium: Hb 5.2 g/dL; hematokrit 16%;
leukosit 800/µL; trombosit 8.000/µL; retikulosit 0.3%; hitung jenis
0/0/0/40/50/10. Berdasarkan hasil aspirasi sumsum tulang ditemukan
sumsum tulang hiposeluler dengan banyak sel lemak. Hasil biopsi
menunjukkan histopatologis sumsum tulang hiposeluler.→ aplasia
Terapi farmakologis yang paling sesuai untuk pasien ini adalah:
a. Immunoglobulin intravena (IVIG)
b. Methotrexate dan prednison
c. Antithymocyte globulin
d. Dexametasone intravena
e. Mikofenolat mofetil
28. Seorang laki laki usa 22 tahun datang ke poliklinik dengan benjolan
pada paha kiri sejak 8 bulan yang makin membesar dan dirasakan
kadang kadang nyeri sehingga pasien sulit berjalan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan massa mid femur kiri ukuran 15x12x8
cm, keras, terfiksir, warna kulit sama dengan sekitar, lain lain dalam
batas normal. Hasil jistopatologi menunjukkan. Pada pemeriksaan
penunjang tidak ditemukan metastase pada organ lain.
Tatalaksana pada pasien ini yang paling tepat adalah:
a. Kemoterapi neo adjuvant, operasi, kemoterapi adjuvant
c. Myelofibrosis primer
d. Trombositosis ensensial
e. Leukemia granulositik kronik
e. Rituximab
37. Seorang laki-laki 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan benjolan
di leher dan ketiak kanan sejak 6 bulan yang lalu dan disertai demam
tidak terlalu tinggi, penurunan berat badan dan keringat malam. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar getah bening di aksila
dekstra berukuran 2x3 cm dan leher berukuran 11x8 cm. Hasil
pemeriksaan penunjang histopatologi limfoma non Hodgkin. Secara
klinis system staging Ann Arbor, pasien ini masuk kategori limfoma non
Hodgkin stadium:
a. Stadium II A
b. Stadium II B
c. Stadium III A
d. Stadium II A bulky
e. Stadium II B bulky
38. Seorang laki-laki 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas
yang memberat sejak 2 hari sebelum MRS. Didapatkan dyspnoe de effort
dan paroxysmal nocturnal dyspnoe, batuk kering terutama
bila tidur dan bengkak kedua tungkai sejak 2 minggu yang lalu. Pasien
memilki riwayat thalassemia B mayor sejak usia 1 tahun, rutin transfuse
darah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 122x/menit, frekuensi nafas 24x/menit. Konjuctiva pucat,
sclera ikterik, JVP 5+4 cmH2O, murmur sistolik di seluruh katup dan
gallop S3. Ditemukan hepatosplenomegali dan edema di kedua tungkai
bawah. Hasil laboratorium: Hb 8,2 g/dL; ureum 92 mg/dL; kreatinin 2,2
mg/dL; ferritin 1 bulan yang lalu 8.700 ng/mL. EKG sinus takikardi.
Rontgen toraks ditemukan kardiomegali dengan edema paru. Tata laksana
kelasi besi yang paling tepat pada pasien ini adalah:
a. Deferaxirox 20mg/kgBB per hari
b. Desferoxamin kontinus 50 mg/kgBB per hari
c. Desferoxamin 30mg/kgBB subkutan per hari
d. Deferipron 50mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi
e. Deferipron 100 mg/kgBB per hari diberikan dalam 3 dosis terbagi
b. Pneumotoraks
c. Tamponade jantung
d. Sindrom vena cava superior
Jenis pemeriksaan yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis pada pasien ini
adalah:
a. D-Dimer
b. Arteriografi
c. CT angiografi
d. Rontgen toraks
e. Echocardiografi
45. Seorang laki –laki berusia 80 tahun , datang dengan riwayat tranfusi
berulang selama 6 bulan terakhir, sering mengeluh lemas. Pada
Pemeriksaan Laboratorium didapatkan Hb
8,5 gr/dL, Leukosit 3300, dengan monositosis , hitung neutrofil
64x10 3 /mm 3pada pemeriksaan darah tepi dan terdapat batang
aueur, trombosit 112.000. Indikator Prognosa Buruk pada pasien ini
disebabkan, KECUALI : (kasus : MDS)
a. Usia Lanjut
b. Trombositopenia
d. Batang Aueur
e. Neutropenia berat
46. Seorang perempuan berusia 28 tahun dibawa ke RSiisetempat karena
keluhan, sering demam dan pucat, Riwayat mimisan berulang. Pada
Pemeriksaan Fisik didapatkan T: 100/70 mmHg Nadi 92x/mnt RR 20
x/menit, T 38,9 derajat celcius .Pada pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemia, bintik perdarahan pada lengan dan kaki, tidak
didapatkan pembesaran organ. Pemeriksaan darah Hb 6,4 gr/DL Leukosit
3250 trombosit 42. 000. Pada pemeriksaan sumsum tulang ditemukan
gambaran hiposeluler dengan jumlah sel blast< 30%?? → aplasia
a. Tranfusi PRC
b. Tranfusi Trombosit
c. Kemoterapi
e. pemberian GCSF
47. Seorang laki laki usia 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
lemas dan demam hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat dan tidak ditemukan
organomegali. Hasil laboratorium: Hb 5.2 g/dL; hematokrit 16%;
leukosit 800/µL; trombosit 8.000/µL; retikulosit 0.3%; hitung jenis
0/0/0/40/50/10. Berdasarkan hasil aspirasi sumsum tulang ditemukan
sumsum tulang hiposeluler dengan banyak sel lemak. Hasil biopsi
menunjukkan histopatologis sumsum tulang hiposeluler.→ aplasia
Terapi farmakologis yang paling sesuai untuk pasien ini adalah:
a. Immunoglobulin intravena (IVIG)
b. Methotrexate dan prednison
c. Antithymocyte globulin
d. Dexametasone intravena
e. Mikofenolat mofetil
a. Whole Blood
a. Cryoprecipitated AHF
c. Vit K
d. Faktor IX
• 51. HOM: pasien thalasemia, tranfusi berulang, saat ini sesak nafas,
dyspnea d’effort, kardiomegali, ronki basah basal di kedua basal paru,
feritin 7000, creatinin 3. Tatalaksana yang tepat:
a.Deferasirox
b.Deferiprone
c.Diuretik
d. Diuresis
54. HOM: pasien B-ALL, datang dengan anemia Hb 8, leukosit 120 rb, asam
urat 15, data lab lain mengarah ke TLS. Tatalaksana yang tepat:
a. Hemodialisis
b. Hidrasi
c. SItoreduksi
d. Trf PRC
55. HOM: Pasien DM dalam terapi, Hb 8, MCV 78 MCH 26, GFR 30.
Pemeriksaan selanjutnya untuk melacak penyebab anemia:
a. Feritin dan saturasi transferin
b. Darah samar
c. Elektroforesis Hb
d. Darah lengkap
56. HOM: pasien usia tua, berat badan turun, anemia mikro hipo, tidak ada
perdarahan yang dikeluhkan. Pemeriksaan selnajutnya untuk mencari
penyebab anemia:
a. Darah samar feses
b. Elektroforesis Hb
c. Ferritin dan saturasi transferrin
d. Darah Lengkap
57. HOM: pasien usia tua dengan nyeri tulang. Hb 8, creatinin 3. diberikan
gambar BMD panggul dan lumbal dengan T score -6sd-7.→
osteoporosis/MM
Pemeriksaan selanjutnya adalah:
a. Kalsium dan paratiroid
b. Kalsium dan elektroforesis Hb
c. Tiroid dan kalsium
d. Kalsium dan Kalium
c. Christmas factor
d. BT CT
a. Besi intravena
b. Trf PRC + besi intravena
d. Besi oral
63. HOM: kasus MM. Hb 7, Sel plasma 30%, data beta 2 mglob (lupa).
Termasuk dalam:
a. Salmon durie 1
b. Salmon durie 2
c. Salmon durie 3
d. ISS 2
e. ISS 3
64. .HOM: kasus sepsis, Hb turun, AT turun, D- dimer naik, fibrinogen turun.
Terapi yang tepat adalah:
a. Trf PRC + FFP
b. Trf PRC + cryo
c. Trf PRC + TC
a. Jak 2
b. BMP
c. Bcr-Abl→ LGK
70. Seorang pria 55 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada leher kiri
yang dirasakan terus menerus selama 1 minggu dan terus memberat.
Pasien didiagnosa karsinoma nasofaring dan sudah menjalani
kemoterapi 1 x. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/70
mmHg, nadi 98 x/menit, pernafasan 20 x/menit,suhu badan 37,3 oC VAS
score 7/10.Terapi yang paling tepat diberikan pada pasien tersebut adalah
a. Asetaminofen
b. Asetaminofen + codein
c. Tramadol + asetaminofen
d. Fentanil
e. Tramadol +
71. Pasien laki-laki mengeluh pucat disertai lemah letih dengan urine pekat
kecoklatan terutama pada malam hari, CD 55, 59 (+), patogenesis
a. Mutasi JAK2
b. Defisiensi GPI-A
c. Mutasi BCR-ABL
d. Defisiensi ADAMTS13 gene
74. Pasien 56 thn, Hb 19, Tr 556.000, JAK2 (+), temuan pada BMP
a. Panmielosis pada ketiga seri hematopoietic, EPO level rendah
b. BCR ABL (+)
c. Panmielosis pada ketiga seri hematopoietik, EPO level subnormal
d. Panmielosis pada ketiga seri hematopoietic, EPO level tinggi
75. Pasien CKD, SI 34, TIBC 283, Hb 7.2. Penanganan anemia pada
pasien ini
a. Pemberian preparat besi iv
b. Pemberian preparat besi oral
c. Pemberian eritropoietin
d. Pemberian preparat besi oral
77. LMNH, Folikular dengan CD20 (+), dengan pembesaran KBG unilateral.
79. Pasien keganasan HOM, post kemo. Demam ANC <400, Sesak.
Pilihan antibiotik (low risk score MASCC)
a. Meropenem
b. Levofloksasin
c. Piperasilin tazobactam
d. Cefepime + Levofloksasin
80. Pasien perempuan, perut tidak nyaman, demam, lemah letih, anemis,
splenomegaly, dari BMP ditemukan blast 35%. Diagnosis pasien
a. LGK fase kronik
b. LGK fase akselerasi
c. LGK fase krisis blast
d. CML
a. Trombofaresis
b.ASA
c.Hidroksiurea +ASA
d.Renagelid+ ASA
e.Imatinib + ASA
83. Pasien laki-laki 36 tahun sering menegeluh gampang rasa kenyang dan
penuh di perut kiri, disertai penurunan berat badan dan gampang rasa
letih. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan splenomegali Schuffner 5
dan dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 10,8 WBC 121.000
PLT 125.000. didapatkan hasil BCR ABL +, tatalaksana yang dapat
diberikan pada pasien ini :
a. Hidroksiurea 2x500 mg
b. Imatinib 1x 400mg
c. Hidroksiurea 2x500 mg+ Imatinib 1x400 mg
d. Kemoterapi
86. Laki-laki umur 34 tahun, datang dengan keluhan bak warna cokelat pada
pagi hari, namun buang air kecil lama kelamaan bak seperti biasa.
87. Pasien laki-laki dengan kaki kiri lebih bengkak dari kaki kanan, dari hasil
pemeriksaan ddimer meningkat, kreatinin meningkat. Tatalaksana yang tepat
yang dapat diberikan adalah ?
a) Heparin
b) Enoxaparin / lovenox
c) Fondaparinux / arixtra
d) Dabigatran / pradaxa
e) Aspilet
88.Pasien usia tua dengan nyeri kepala, dari hasil pemeriksaan penunjang PLT
meningkat hingga 800.000.→ thrombositosis esensial terapinya?
a) Hidroksiurea+aspilet
b) Interferon alfa+aspilet
c) Hidroksiurea
d) aspilet
e) MP
89. sindrom lisis tumor, kalium 6.5, kreatinin 12, asam urat 12, ureum 200.
Tatalaksana yang tepat pasien ini adalah ?
a) nabic
b) insulin+hemodialisa cito
c) calcium glukonas
d) insulin
e) MP
92. Pasien dengan AML. Pem lanjutan utk menentukan jenis kelainan darah
a) Sitogenetik
b) Sitokimia
c) Imunophenotyping
d) Histopatologi
93. Pasien CML dg CD 20 positif??, uk tumor 2x3 cm, tdk ada perlengketan dan
metastase. Tatalaksana ?
a.RCHOP
b. RCHOP+radioterapi
c) kemoterapi
d) Radioterapi
98. Pasien dengan anemia e.c hematemesis melena. Dilakukan transfusi PRC
di ruangan. Pasien mengeluh sesak setelah dilakukan transfusi.
Patogenesis terjadinya keluhan tersebut:
a) Reaksi protein dan aktivasi komplemen yang terdapat dalam
eritrosit donor dan serum pasien
b) Reaksi protein dan aktivasi komlemen yang terdapat dalam serum
donor dan serum pasien
c) Aktivasi komplemen dan aktivasi imunologi neutrofil yang
berhubungan dengan anti HLA-kelas 1 dan 2 yang menyebabkan
reaksi fase akut
d) Aktivasi imunologi neutrofil oleh antibody yang berhubungan
dengan anti HLA kelas 1 dan 2 dan antibody anti neutrofil
e) Terjadinya mekanisme overload cairan akibat pemberian transfusi PRC
99. Laki-laki dengan bengkak lengan kanan, sesak, x foto radio opak
lobus atas kanan. TTB: lmnh. Terapi saat ini :→ SVCS??
a.Radioterapi
b.Kemoterapi
c.Dexamethasone 2x10mg
d.Stent JVP
e.Furosemid
Jika limfoma hodgkin: radioterapi
dan kemoterapi Jika limfoma non
hodgkin: kemoterapi
102. pasien terdiagnosis ALL, datang dengan anemia Hb 8, leukosit 120 rb,
asamurat 15, data lab lain mengarah ke TLS. Tatalaksana yang tepat:
a.Hemodialisis
b.Hidrasi
c.SItoreduksi
d.Trf PRC
unilateral.