Anda di halaman 1dari 8

1.

Konsep Dasar Informasi


Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu
yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi
dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
bagi yang menerimanya.
Menurut Raymond Mcleod: “Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”.
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang
digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu.
Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah
transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata
adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-
betul ada dan terjadi. Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum
dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-
simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyal, gambar, dan sebagainya.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai
input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu
siklus. Siklus informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut:

1
Proses (Model)

Input Output (Information)


(Data) Dasar
Data

Data (Ditangap) Penerima

Keputusan tindakan
Hasil Tindakan

Gambar Siklus Informasi

Adapun fungsi-fungsi informasi adalah sebagai berikut :


1) Untuk meningkatkan pengetahuan bagi si pemakai
2) Untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan
pemakai
3) Menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari sesuatu hal.

2. Informasi yang Memiliki Nilai Ekonomis (Information Economics)

Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena
informasi pada hakikatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran
baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan
datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran
efeknya. Informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan
oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan
investasi. Apabila pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka

2
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima
oleh pasar.
Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham pada
waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima
informasi tersebut, dimana pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan
dan menganalisis informasi tersebut sebagai sinyal baik (good news) atau
sinyal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai sinyal
baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam harga saham saham, dimana
harga saham menjadi naik.
Pengumuman informasi akuntansi memberikan sinyal bahwa perusahaan
mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga
investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian
pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam harga saham.
Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan
keuangan, kondisi keuangan ataupun sosial politik terhadap fluktuasi harga
saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Efisiensi pasar merupakan konsep
dasar yang bisa membantu kita memahami bagaimana sebenarnya mekanisme
harga yang terjadi di pasar modal. Teori sinyal menjelaskan mengapa
perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan
keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan
informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan
pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan
dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditor).
Teori sinyal juga mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
berupa informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik atau pun
pihak yang berkepentingan lainnya (contoh: investor). Sinyal yang diberikan
dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan
keuangan, laporan apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk
merealisasikan keinginan pemilik, atau bahkan dapat berupa promosi serta
informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari

3
pada perusahaan lain. Laporan keuangan seharusnya memberikan informasi
yang berguna bagi investor dan kreditor terutama sekali karena kelompok ini
berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya, yang akan
digunakan untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis,
termasuk laporan arus kas karena laporan arus kas merupakan bagian dari
laporan keuangan sehingga laporan arus kas seharusnya juga berguna untuk
pengambilan keputusan. Dengan dilaksanakannya analisis terhadap laporan
arus kas, maka investor diharapkan akan dapat mengambil keputusan yang
berkaitan dengan investasinya, dengan kata lain informasi tersebut akan
menyebabkan harga saham berfluktuasi.
Kedudukan sistem informasi dalam suatu organisasi itu sangat
bermanfaat. Dengan adanya sistem informasi ini suatu organisasi akan
dipermudah dalam membantu pengerjaannnya sehingga akan menurunkan
biaya perusahaan (reduce cost). Hal ini terjadi karena sistem informasi dapat
mengelola data-data yang acak menjadi suatu informasi yang terstruktur
dengan efektif dan efisien. Selain itu, dengan adanya sistem informasi akan
dapat menurunkan tingkat risiko dari suatu organisasi, misalnya dalam
keuangan suatu organisasi.
Information Economics (IE) adalah metode perhitungan untuk
mendapatkan nilai ekonomis dari suatu proyek pengadaan dari suatu
Teknologi Informasi (TI). Metode ini dikembangkan oleh Marilyn M. Parker
pada tahun 1985 dan merupakan pengembangan dari metode Cost-Benefit
Analysis (CBA) tradisional. Metode IE dapat menganalisis dampak penerapan
teknologi informasi dalam domain bisnis dan teknologi. Hal ini membuat
suatu gagasan bahwa suatu perusahaan seharusnya menanam modal pada IT
yang secara langsung mendukung strategi bisnis yang efektif.
New Information Economics (NIE) adalah perusahaan hanya melakukan
investasi pada IT yang mendukung strategi bisnis dan operasionalnya.
Manajemen dapat mengontrol anggaran dan investasi IT dan meningkatkan
dampak bottom line TI secara konsisten memilih investasi IT yang penting
dan mengurangi aktivitas IT yang merugikan atau kurang penting.

4
Information Economic memiliki tujuan yaitu menghubungkan aspek
kuantitatif dan kualitatif dari manfaat teknologi informasi, baik yang bersifat
tangible ataupun intangible. Information Economic sebagai pengembangan
dari traditional cost benefit analysis (CBA) yang dihubungkan dengan value
(nilai) berdasarkan pada kinerja bisnis untuk menangani hal-hal yang
memberikan dampak strategis bagi perusahaan. Ada empat tahap dalam
pengukuran information economic yaitu:

Mengindentifikasi nilai dan total biaya dari setiap proyek.

Menerapkan kriteria ekonomi secara luas dalam proses pembuatan keputusan.

Memperkirakan alternatif -alternatif yang ada.

Mengalokasikan sumber daya yang berharga untuk proyek yang penting atau
bernilai tinggi.

Ada beberapa macam informasi yang memiliki nilai ekonomis yang dapat
diperoleh. Oleh karena itu, informasi itu dapat memiliki nilai atau bermanfaat
dan ada informasi yang tidak mempunyai nilai atau tidak bermanfaat. Oleh
karena itu penting bagi suatu orang di dalam suatu organisasi atau perusahaan
mengetahui ciri-ciri informasi yang bernilai ekonomis. Berikut ini adalah ciri-
ciri informasi yang bernilai ekonomis, yaitu:
1) Accessible artinya suatu informasi harus dapat dengan mudah diakses ke
semua orang yang berkepentingan. Seperti contoh dalam jurusan misalnya,
SI (Sistem Informasi). Dalam jurusan ini dalam menyampaikan infomrasi
mengenai kuliah dapat dishare atau dipublish melalui website e-learning
yang terkoneksi dengan jaringan internet.
2) Accurate artinya suatu informasi terbebas dari error. Dalam
menyampaikan informasi, informasi yang diberikan harus ditransmisikan

5
atau disampaikan ke pencari informasi sesuai dengan informasi yang
disampaikan.
3) Complete artinya suatu informasi itu harus lengkap, contain (isinya) harus
memenuhi apa yang orang-orang yang butuhkan dari informasi itu.
Sehingga orang bisa mendapatkan informasi yang mereka cari.
4) Economical berarti suatu informasi itu harus mempunyai nilai ekonomis.
Maksudnya disini yaitu, suatu informasi itu memiliki nilai yang sama
dengan harga atau biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi
itu.
5) Flexible berarti informasi itu dapat digunakan oleh beberapa orang
dengan tujuan yang berbeda–beda. Contohnya informasi hasil penjualan
suatu produk di perusahaan. Informasi ini dapat digunakan oleh seoarang
manajer keuangan untuk menentukan berapa keuntungan perusahaan dan
segala macamnya.
6) Relevant artinya Informasi itu harus sesuai dengan apa yang memang
dibutuhkan oleh seseorang. Misalnya informasi mengenai hasil tugas
mahasiswa. Informasi ini cocok (relevant) jika diberikan untuk
Mahasiswa atau Dosen. Namun, tidak cocok atau relavant jika informasi
ini dipakai oleh seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan.
7) Realible jika terdapat beberapa sumber yang disertakan dalam informasi
tersebut. Hal ini dapat meyakinkan suatu decision maker untuk membuat
suatu keputusan dari informasi itu. Contohnya, dosen akan percaya bahwa
salah satu dari mahasiswanya sakit apabila mahasiswa yang bersangkutan
tersebut melampirkan beberapa sumber yang membenarkan informasi
tersebut. Seperti contoh, surat keterangan dokter.
8) Secure berarti Informasi harus mempunyai tingkat keamanan tertentu,
tujuannya yaitu agar tidak semua orang bisa mengakses informasi yang
diberikan. Bisanya, suatu informasi diberikan suatu kode atau password
untuk mengaksesnya. Contohnya yaitu: informasi mengenai saldo nasabah.
Informasi ini hanya dapat diakses oleh pihak bank yang bersangkutan dan
nasabah tersebut.
9) Simple berarti informasi yang diberikan harus sesederhana mungkin.
Artinya informasi tersebut tidak mengandung informasi – informasi lain

6
yang tidak dibutuhkan oleh pencari informasi. Contohnya seseorang ingin
mencari informasi mengenai gaji pegawai. Informasi gaji pegawai tidak
bisa dikatakan simple jika informasi gaji tersebut disertai dengan biodata
dari setiap pegawai yang menerima gaji itu.
10) Timely berarti informasi harus memiliki nilai waktu. Artinya informasi itu
mempunyai batasan nilai waktu. Salah satu contohnya yaitu informasi
mengenai cuaca di suatu tempat pada hari ini.
11) Verifiable. Suatu informasi dikatakan verifiable jika bisa dibuktikan
kebenarannya.

Informasi dapat dikatakan bernilai jika telah memenuhi karakteristik-


karakteristik informasi yang ada tersebut. Dengan adanya karakteristik-
karakteristik tersebut, organisasi, perusahaan atau individu dapat memilah
mana informasi yang tepat maupun tidak tepat bagi mereka. Informasi berasal
dari sekumpulan data-data yang sudah dimanipulasi, dikelola dan dimanipulasi
oleh suatu sistem yang dinamakan sistem infomasi. Sistem infomasi itu
sendiri memiliki pengertian kumpulan dari beberapa komponen yang saling
berinteraksi yang mempunyai fungsi mengumpulkan dan memanipulasi data
dan memberikan suatu feedback untuk proses selanjutnya.

Salah satu metode untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan


proyek adalah Information Economics (IE), yang dikembangkan oleh Parker
untuk menghubungkan kinerja bisnis dengan teknologi informasi. Pada model
ini, manfaat ditentukan melalui kombinasi dari analisis enhanced ROI,
penilaian bidang bisnis, dan penilaian bidang teknologi. Parker
menglasifikasikan manfaat SI/TI ke dalam tiga bagian (Parker, 1988) yaitu:
1) Tangible benefit
Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung terhadap
keuntungan perusahaan. Contohnya meningkatkan produktivitas,
mengurangi penggunaan kertas, dan sebagainya. Analisis terhadap
tangible benefit atau yang bersifat kuantitatif menggunakan
perhitungan dengan metode simple ROI-Traditional Cost-Benefit
Analysis (TCBA)

7
2) Quasi benefit
Manfaat yang berada di ruang “abu-abu”, atau yang berpengaruh
langsung terhadap keuntungan tetapi susah dihitung ataupun sebaliknya,
tidak berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat
dihitung. Contohnya memperbaiki proses perencanaan, perbaikan
pengambilan keputusan, dan sebagainya. Analisis terhadap quasi
benefit menggunakan perhitungan: Value Acceleration (VA), Value
Linking (VL), Value Restructuring (VR), dan Innovation Valuation
3) Intangible benefit
Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak positif
bagi perusahaan, tetapi tidak secara langsung berpengaruh pada
keuntungan. Contohnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan
moral pegawai, dan sebagainya. Analisis terhadap intangible benefit
menggunakan dua penilaian yaitu:
(1) Business Domain.
Komponen-komponen penilaian dari domain bisnis antara lain:
Strategic Match, Competitive Advantage, Management Information
Support, Competitive Response.
(2) Technology Domain.
Komponen-komponen penilaian dari domain ini antara lain: Strategic
IS Architecture, Defitional Uncertainty, Technical Uncertainty,
Infrastructure Risk.

Anda mungkin juga menyukai