Anda di halaman 1dari 3

Halo, sahabat sains! Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya!

Di video kali ini


kita akan membahas distilasi kita langsung saja ya. (opening video)
*kalau ada karakter boleh ditampilin ya*
Ketika kita sedang melakukan perjalanan, lalu tiba-tiba habis bensin, nih! Pasti kalian
langsung mengisinya ke pertamina terdekat. Namun, pernahkah kalian terpikir, bagaimana
cara bensin terbuat? Apakah dicampur? Ataukah diambil saja dari lautan? Bagaimana dari
minyak bumi bias jadi bensin ya?
Jawabannya adalah distilasi! Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam penyulingan ini, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali kedalam bantuk cairan. Zat yang memliki titik didih lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu.

Bahkan, distilasi memiliki sebuah Prinsip kerja


:” jika suatu zat pada larutan tidak sama-sama menguap, itu artinya uap larutan akan
memiliki komponen yang tidak sama dengan larutan yang aslinya”. [Ini tolong teksnya
diperbesar atau highlight yaaa!]
Apabila salah satu dari zat menguap, Itu artinya pemisahannya terjadi secara sempurna.
Namun jika keduanya menguap, Proses pemisahannya terjadi secara sebagian tapi destilat
maupun produk akan memiliki kaya dapat dari komponen dibanding larutan aslinya.
Distilasi sendiri memiliki macam-macamnya loh! Yang pertama ada Distilasi sederhana.
Pada distilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauhatau
dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen
yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini
dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan
campuran air dan alcohol.
Selanjutnya ada Distilasi fraksionisasi
Fungsi dari distilasi fraksionasi sendiri adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua
atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada
tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada
industri minyak mentah, untuk memisahkan komponen- komponen dalam minyak mentah.
Perbedaan distilasi fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi.
Dikolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari
plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
Selanjutnya mungkin ini adalah distilasi yang hasilnya sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Itu adalah distilasi uap.
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai
200 °c atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawaini dengan suhu
mendekati 100 °c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat
yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasicampuran senyawa di bawah
titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat digunakan
untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat didistilasi dengan
air. Aplikasi dari distilasi uap adalahuntuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak
eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
parfum dari tumbuhan. Jadi apakah kalian pengguna parfum?
Sedari tadi kita bahas distilasi yang terdengar rumit, sekarang kita bahas Distilasi Normal!

Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu
hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau biasa
dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau
zat cair dengan zat padat atau minyak. Terdengar mudah, ya?

Yang terakhir kita bahas adalah, Distilasi Bertingkat (Fraksionasi)

Proses distilasi ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.
Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih
banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih
yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, karena
melewati kondensor yang banyak.

Masih banyak macam-macam distilasi yang digunakan dalam pemisahan ini. Namun, inilah
distilasi yang paling sering digunakan! Jika ingin mengetahui lebih lanjut, kalian bias
mencari sumber atau literasi lainnya ya!

Oh iya, Sebernarnya, dalam pemisahan zat kimia nih. Selain distilasi juga masih banyak cara
lainnya. Oleh karena itu, kita akan membahas keuntungan dan kekurangan distilasi agar lebih
jelas, benefit dari distilasi ini!

 Keuntungan

1. Dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi.


2. Produk yang dihasilkan benar-benar murni.

 Kekurangan

1. Berlaku hanya untuk zat dengan fase cair dan gas.


2. Hanya dapat memisahkan zat yang memiliki perbedaan titik didih yang besar.
3. Biaya penggunaan alat ini relatif mahal.

Bagaimana sabahat sains? Apakah kalian setuju? Tulis pendapat kalian di kolom komentar,
ya! Semoga informasi tadi bisa menambah wawasan kalian tentang distilasi! Jangan lupa
untuk tetap mencari sumber lain untuk memperluas wawasan kalian. Sampai jumpa di video
selanjutnya, sahabat sains! See you~
[catatan untuk video editor&VO]

Kalau bisa yang prinsip bener bener kaya quotes gitu ditampilinnya ya! Kalau kepanjangan
distilasi bertingkat boleh diskip

Anda mungkin juga menyukai