Anda di halaman 1dari 4

“UTS AKUNTANSI PERPAJAKAN”

Nama : Rahmania Arunita


NIM : 1901036135

1. Penjelasan mengenai pengenaan pajak atas penghasilan bunga dari


deposito/tabungan, dan jasa giro menurut PP 131 tahun 2000 jo.KMK-
51/KMK.04/2001 : Pengenaan Pajak Penghasilan atas bunga deposito dan tabungan
serta diskonto Sertifikat bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah
sebagai berikut.
 Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam
negri dan bentuk usaha tetap
 Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar
negeri.

2. Penjelasan kewajiban perpajakan bagi pemotong penghasilan dalam hal memotong,


menyetor dan melaporkan PPh atas penghasilan bunga dari deposito/tabungan , dan
jasa giro menurut PP 131 tahun 2000 jo.KMK-51/KMK.04/2001 ialah sebagai
berikut.
Pemotongan PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak dilakukan
terhadap :
 Bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia, sepanjang
jumlah deposito dan tabungan serta Sertifikat Bank Indonesia, tersebut tidak
melebihi Rp7.500.000,00 (tujuh juta lima ratus ribu rupiah)
 Bunga dan diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di
Indonesia, atau cabang bank luar negeri di Indonesia
 Bunga deposito dan tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia yang
diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana
Pensiun
 Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan
rumah sederhana dan sangat sederhana, kaveling siap bangun untuk rumah
sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri

3. Sistem pencatatan persediaan menurut akuntansi dan pajak disertai dengan


peraturan-peraturannya ialah :
 Sistem Pencatatan Persediaan Periodik (Periodic Inventory System). Pencatatan
persediaan sistem periodik disebut juga pencatatan fisik. Pada metode ini akun
persediaan akun diperbaharui nilainya hanya pada akhir periode saja sebelum
penyusun laporan keuangan, melalui perhitungan fisik persediaan (stock opname)
di gudang. Berikut ini perlakuan akuntansi untuk sistem pencatatan persediaan
periodik.
- Tidak ada pencatatan pada akhir persediaan
- Beban angkut pembelian akan didebet pada akun beban angkut pembelian
- Pembelian barang dagang secara tunai didebet pada akun pembelian, dan
dikredit pada akun kas. Jika pembelian secara kredit, dicatat pada akun utang
dagang
- Retur dan potongan pembelian akan dikredit ke akun retur dan potongan
pembelian.
- Potongan tunai pembelian akun dikredit ke akun potongan tunai pembelian
- Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan dihitung pada akhir periode
setelah melakukan perhitungan fisik dari penilaian persediaan akhir.
 Sistem Pencatatan Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System). Pencatatan
persediaan sistem perpetual merupakan perhitungan jumlah dan nilai persediaan
yang dilakukan secara terus menerus setiap kali terjadi transaksi yang berkaitan
dengan persediaan barang dagang. Berikut ini perlakuan akuntansi terhadap
sistem pencatata persediaan perpetual :
- Pembelian barang dagang akan didebet pada akun persediaan
- Beban angkut pembelian akan dikredit ke akun persediaan
- Retur pembelian akan dikredit ke akun persediaan
- Potongan pembelian akan dikredit ke akun persediaan
- Beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan diketahui bersamaan
dengan pengakuan penjualan dan akun persediaan akan dikredit

4. Dalam masa inflasi, mengenai dampak terhadap nilai persediaan akhir dan HPP
dari sistem penilaian persediaan untuk metode FIFO dan Average ialah menyebabkan
laba perusahaan menjadi lebih tinggi dan saham perusahaan dapat terjual dengan
harga yang menguntungkan perusahaan.

5. Pada tgl 1 Maret 2012, PT F membeli 325 lembar obligasi dari PT P dengan nilai
nominal Rp2.400,- per lembar, ditambah dengan biaya broker Rp2.600,-. Obligasi
tersebut berjangka waktu 4 tahun dengan tingkat bunga 9% p.a. Bunga dibayar dua
kali setahun yaitu setiap tgl 1 Maret dan 1 September. Pada tgl 1 September 2015, PT
F menjual 125 lembar obligasi PT P dan menerima uang tunai sebesar Rp 297.500,-
dikurangi biaya broker sebesar Rp750,-.
Diminta :

a. Buatlah jurnal yang diperlukan PT F pada tahun 2012.


Surat-surat berharga 70.200
Kas 70.200
b. Buatlah jurnal yang diperlukan PT F pada tgl 1 September dan 31 Desember 2015.
Kas 87.750
Surat-surat berharga 26.250
Laba atas penjualan surat-surat berharga 61.500

6. PT Peace merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultasi


manajemen keuangan dan perpajakan yang telah terdaftar sebagai PKP sejak tahun
2002. Di samping bergerak dalam bidang jasa konsultasi, perusahaan ini juga
memiliki kelebihgan ruangan gedung kantor yang disewakan/dikontrakkan kepada
perusahaan lain. Selama bulan Januari 2012 telah terjadi beberapa transaksi sebagai
berikut:
a. Menerima kontrak sewa kantor dari PT Damai SEBESAR Rp490.000.000,- (belum
termasuk pajak)
b. Menerima jasa konsultasi perpajakan dari PT Kuark sebesar Rp70.000.000,- (belum
termasuk pajak)
c. Membayar tagihan catering dari perusahaan catering BoBotop denga rincianbahan
makanan Rp500.000,- dan jasa catering Rp200.000,- (belum termasuk pajak)
Diminta :
Buatlah jurnal untuk transaksi di atas oleh kedua belah pihak (penerima penghasilan
dan pembayar beban):
a. Pada waktu menerima penghasilan dan membayar beban
 - Jurnal untuk PT Damai
Sewa DDM Rp490.000.000
PPN Masukan Rp49.000.000
PPh pasal 4 ayat (2) Rp49.000.000
Kas/Bank Rp490.000.000

- Jurnal untuk PT Peace


Kas/Bank Rp490.000.000
PPh Pasal 4 ayat (2) Rp49.000.000
PPN Keluaran Rp49.000.000
Pendapatan Sewa Rp490.000.000

-Jika non-PKP :
Sewa DDM Rp490.000.000
PPh Pasal 4 ayat (2) Rp49.000.000
Kas/Bank Rp441.000.000

 - Jurnal untuk PT Peace


Kas/Bank Rp75.600.000
PPh 23 dibayar di muka Rp1.400.000
PPN Keluaran Rp7.000.000
Pendapatan Jasa Rp70.000.000
Uang Katering Rp500.000
Beban Jasa Rp196.000
Utang PPh 23 Rp4.000
Kas/Bank Rp700.000

- Jurnal untuk Perusahaan BoBoTop


Kas/Bank Rp696.000
PPh 23 dibayar di muka Rp4.000
Piutang Rp500.000
Pendapatan jasa Rp200.000

b. Pada waktu menyetorkan pajak yang telah dipotong ke bank persepsi.


 - Jurnal untuk PT Damai
Tidak ada
- Jurnal untuk PT Peace
PPN Keluaran Rp49.000.000
Kas/Bank Rp49.000.000
- Jurnal untuk PT Kuark
Tidak ada jurnal

- Jurnal untuk PT Peace


PPN Keluaran Rp7.000.000
Kas/Bank Rp7.000.000

- Jurnal untuk Perusahaan BoBoTop


PPh 23 atas jasa Rp4.000
Kas/Bank Rp4.000

Anda mungkin juga menyukai