PETUNJUK UMUM
1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dahulu jumlah dan nomor halaman soal naskah ujian
2. Tulislah nomor peserta Saudara dan kode naskah pada lembar jawaban di tempat yang disediakan,
sesuai dengan petunjuk pengawas.
3. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal
4. Semua jawaban yang benar memiliki nilai yang sama, tidak ada pengurangan nilai untuk jawaban yang
salah
5. Jawablah lebih dahulu soal-soal yang Saudara anggap mudah
6. Tulislah jawaban Saudara pada lembar jawaban ujian yang disediakan dengan cara dan petunjuk yang
diberikan oleh pengawas
7. Perbaikan jawaban hanya diperkenankan satu kali, dengan cara mencoret jawaban pertama dengan dua
garis datar, lalu pilih jawaban yang lain.
8. Selama ujian, Saudara tidak diperkenankan untuk bertanya atau minta penjelasan mengenai soal-soal
yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas
9. Setelah ujian selesai, harap Saudara tetap duduk di tempat Saudara sampai pengawas datang ke
tempat Saudara untuk mengumpulkan lembar jawaban.
SOAL :
1. Metode gravimetri adalah salah satu metode 7. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan
analisis kuantitatif berdasarkan : untuk penentuan kloramfenikol dalam tetes
A. Pengukuran volume mata, KECUALI
B. Penimbangan bobot konstan A. Nitritometri langsung
C. Jumlah ml titran B. Diazotasi setelah dilakukan reduksi
D. Kesetimbangan asam basa C. Kolorimetri dengan perekasi INH
E. Pengukuran jumlah asam D. Pereaksi yang digunakan: serbuk Zn, KBr,
2. Penentuan kadar kofein dapat dilakukan dengan NaNO2
metode : E. Bukan salah satu
A. Nitritometri 8. Berikut ini yang TIDAK digunakan untuk analisis
B. Iodometri kuantitatif piperazin sitrat adalah :
C. Bromometri A. Kompleksometri
D. Asam Basa B. Kolorimetri
E. Argentometri C. Pembentukan kompleks piperazin dengan
3. Analisis kandungan sulfadiazin dalam tablet dengan brom timol blue
metode diazotasi dilakukan dengan menggunakan D. Pembandingnya adalah piperazin hexahidrat
larutan titran : E. Bukan salah satu
A. Perak nitrat 9. Pereaksi spesifik untuk analisis golongan
B. Sodium nitrit barbiturat adalah :
C. Sodium nitrat A. Parri
D. Natrium tiosulfat B. Murexid
E. Natrium hidroksida C. DAB HCl
4. Asam salisilat dapat ditentukan kadarnya D. Dragendorf
berdasarkan reaksi antara: E. Fehling
A. Asam lemah dengan basa lemah 10. Senyawa luminal yang terdapat dalam serbuk
B. Asam lemah dengan basa kuat campuran dapat ditentukan kadarnya dengan metode
C. Asam kuat dengan basa lemah argentometri dengan cara melarutkan luminal dalam
D. Asam kuat dengan basa kuat larutan natrium karbonat. Titik akhir titrasi ditandai
E. Asam kuat dengan asam kuat dengan :
5. Penentuan kadar asam salisilat dengan metode A. Munculnya warna merah
bromometri berdasarkan reaksi antara : B. Warna biru hilang
A. Inti benzen dengan brom C. Terjadinya kekeruhan
B. Asam karboksilat dengan brom D. Munculnya warna biru
C. Fenol dengan brom E. Hilangnya warna biru
D. Eter dengan brom 11. Iodometri dilakukan dengan cara melarutkan contoh
E. Ester dengan brom dalam HCl dan titrasi dengan I2 1 N, indikator amilum,
6. Larutan NaOH 20 ppm terdiri dari dan titik akhir titrasi ditandai dengan :
A. 20 gram NaOH dalam 1000 ml larutan A. Timbulnya warna biru : iodi
B. 20 gram NaOH dalam 100 ml larutan B. Timbulnya warna pink
C. 20 mg NaOH dalam 100 ml larutan C. Hilangnya warna biru
D. 20 mg NaOH dalam 1.000 ml larutan D. Warna pink hilang
E. 20 mg NaOH dalam 1.000.000 larutan E. Terjadinya endapan