Anda di halaman 1dari 2

Estetika dalam

Arsitektur
Kamila Dibi Salsabila – 5112420014 – Rombel 1

Estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan. Ketika kita berbicara
tentang estetika, kita bicara tentang sesuatu yang bagus, indah, dan cantik.

Terdapat hal-hal yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan apakah sebuah objek
indah memiliki nilai estetik atau tidak, yaitu:

1. Berdasarkan objek itu sendiri, penilaian ini didasarkan pada parameter keindahan
seperti prinsip-prinsip desain, yaitu proporsi, komposisi, irama, keseimbangan,
skala, point of interest, dan kesatuan.
2. Berdasarkan pengamatnya (subjektivitas), penilaian ini didasarkan tanggapan
perasaan dan persepsi pengamat terhadap objek.
3. Berdasarkan ekspresi dan suasana yang dihadirkan (makna, tujuan, dan konsep
karya).

Estetika memiliki beberapa unsur,


diantaranya:
Merupakan unsur desain paling
a. Wujud/rupa (Appearance), sederhana yang sering digunakan
menyangkut bentuk (unsur yang dalam desain dan memegang peranan
mendasar) dan susunan atau struktur. penting dalam arsitektur.
b. Bobot/isi (content/substance),
menyangkut apa yang dilihat dan
dirasakan sebagai makna dari wujud,
seperti suasana, gagasan, dan pesan.
c. Penampilan/penyajian (presentation),
menyangkut cara penyajian karya
kepada penikmat.
Arsitektur merupakan bidang yang berkaitan
erat dengan estetika. Estetika dari sebuah bangunan
memiliki makna yang dalam bagi pemilik dan pengamat.
Terdapat pesan dan cerita khusus yang ingin
disampaikan. Orang akan melihat sebuah bangunan dan
memiliki persepsi tersendiri bergantung pada karakter
dari tiap-tiap individu terkait dengan pengalaman dan
latar belakang individu tersebut.

Beberapa estetika bangunan terlihat memiliki


citra khas yang tidak bisa disamakan antara persepsi
pengamat satu dan yang lainnya. Itulah yang dinamakan
citra. Citra ini bersifat subjektif, sistematis, dan
structural. Citra arsitektur yang khas akan menentukan
eksistensi arsitektur sebagai lingkungan buatan di tiap
lingkungan fisik, dan budayanya.

Semiotika adalah kajian terhadap tanda-


tanda. Estetika dalam arsitektur banyak
berkaitan dengan tanda-tanda semiotika yang
Contoh, bangunan yang berfungsi mencirikan fungsi dari bangunan tersebut,
sebagai taman bermain, bersifat dinamis seperti bentuk tempat ibadah, bentuk
dan memiliki warna-warni sebagai cerminan convention hall, dsb.
sifat kekanak-kanakan yang ceria.
Contoh lainnya yaitu ketika kita
Contoh ini menunjukkan bahwa melihat garis-garis vertical pada teralis
bentuk arsitektur akan rumah mengingatkan kita akan bentuk
mendukung untuk menimbulkan jeruji besi penjara, sehingga timbul kesan
sebuah citra tertentu yang jendela tersebut memiliki pesan penjara.
melahirkan semoitika.

Anda mungkin juga menyukai