Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Kepemimpinan

1. Jelaskan bagaimana kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang mengalami krisis!
2. Coba jelaskan secara teoritis dengan konsep kepemimpinan transformasional dan
contoh disekitar anda dalam prakteknya!
3. Jelaskan dua kecenderungan gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan
perannya sebagai pemimpin!

Jawab :

1. Kiat manajemen bagi pemimpin yang sedang mengalami krisis adalah sebagai berikut
:

a. Menjadi Visioner.

Di dalam dunia kerja, bukan hanya tantangan yang akan kita hadapi, namun juga
beberapa keuntungan lainnya yang dapat diraih setelah menghadapi semua ujian
tersebut. Penting bagi kita untuk menjadi seorang yang visioner agar kita dapat
memvisualisasikan masa depan karier atau bisnis kita.
Kita harus mulai menuliskan segala hal yang ada di dalam pikiran kita, bayangkan
dan rencanakan bagaimana kita dapat merespons setiap masalah yang ada. Dengan
memiliki bayangan tersebut, kita bisa mencari solusi sebelum semua permasalahan
tersebut benar-benar terjadi. Mencari pekerja yang baik, media yang tepat, dan
investor yang kuat. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang pertama adalah
berpikir visioner seperti para pemimpin yang hebat.

b. Memimpin dengan Rasa Empati.


Beberapa krisis yang terjadi perlu dikelola dengan perasaan empati yang tinggi.
Apabila kita menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ada tanpa rasa empati,
maka semuanya akan semakin kacau balau. Sebagai contoh, jika perusahaan kita
tersangkut masalah dan itu memang kesalahan dari perusahaan kita, maka solusi
ampuh yang paling tepat adalah meminta maaf dengan setulus hati kepada pihak yang
dirugikan.
Permintaan maaf yang sederhana dan tulus selalu menjadi solusi yang terbaik bagi
banyak permasalahan. Lebih baik lagi untuk meminta maaf secara langsung, bukan
melalui media sosial, web atau platform lainnya yang tidak secara langsung
berinteraksi dengan para pihak yang dirugikan.
Hal ini dilakukan karena kita mengerti perasaan dan kekecewaan mereka atas
kesalahan kita yang tidak disengaja. Selain itu, ini juga dapat membantu
menghentikan informasi-informasi negatif yang bisa saja dipublikasikan oleh media
sosial atau media berita lainnya. Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang kedua
adalah memimpin dan bertindak dengan rasa empati seperti para pemimpin yang
hebat.

a) Jangan Selalu Menghindari Risiko.


Kebanyakan para perusahaan dan bisnis yang sedang mengalami krisis atau membuat
suatu kesalahan, mereka memiliki divisi hubungan masyarakat (humas) yang sangat
defensif untuk membela dan menutup-nutupi kesalahan yang telah diperbuat oleh
perusahaan mereka. Mereka menutupinya dengan sangat baik. Bahkan, tidak sedikit
perusahaan yang mencoba ‘menutup mulut’ dari para klien agar tidak membeberkan
permasalahan yang ada kepada awak media.
Ini bukanlah strategi yang bagus untuk perusahaan kita saat menghadapi sebuah
krisis. Terlebih lagi, jika pihak yang menyebabkan masalah tersebut adalah kita.
Dalam hal ini, terlalu sering menghindari risiko yang datang, bukanlah hal yang baik.
Kita akan cenderung menjauhi konflik baik dan menghindari segala risiko yang
datang, sehingga kita tidak dapat belajar banyak dari segala permasalahan yang ada.
Jadi, cara menghadapi manajemen krisis yang ketiga adalah bertanggung jawab atas
segala yang kita lakukan, bukan terus-menerus menghindari risiko yang berdatangan,
itulah cara mengelola manajemen krisis seperti para pemimpin yang hebat.

b) Mengambil Tindakan dengan Cepat dan Tepat.


Apabila krisis terjadi karena kesalahpahaman dari pelanggan atau pelanggan sudah
terpengaruh dengan kesan-kesan buruk terhadap perusahaan kita, yang sudah terlanjur
tersebar di media sosial, maka jangan khawatir. Ada cara lain yang dapat kita lakukan
dalam hal ini yaitu, dengan membuat acara atau dukungan-dukungan lainnya yang
dapat mengubah pandangan para pelanggan terhadap perusahaan dan bisnis kita.
Kita perlu mengambil tindakan yang cepat dan tepat untuk segera menyelesaikan
kesalahpahaman yang terjadi. Misalnya, membuat pernyataan terbuka kepada para
pelanggan untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut. Positifnya, jika permasalahan
yang sama terjadi lagi kedepannya, kita dan rekan-rekan kerja lainnya sudah memiliki
prosedur dan template yang tepat untuk merespons kejadian yang ada.
Bila diperlukan, kita juga bisa memberikan janji-janji yang realistis kepada para
pelanggan, tentunya janji tersebut harus ditepati. Jangan lupa untuk belajar dari setiap
kesalahan yang kita perbuat, sehingga kedepannya kita bisa menghindari kesalahan-
kesalahan tersebut.
Saat kritis datang, jangan menjadi seorang yang terlalu berhati-hati, karena ini hanya
membuat kita terlihat ragu-ragu dalam menyelesaikan masalah. Intinya, kita perlu
berani mengambil tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi krisis seperti para
pemimpin yang hebat.

 Tetap tenang.
Dalam mengambil tindakan, kita juga perlu bersikap tenang. Tujuannya, agar
tindakan yang kita ambil bukanlah cerminan dari sikap gegabah kita. Saat keadaan
kritis datang menghampiri kita, jangan langsung mengambil tindakan di lima menit
pertama. Luangkanlah waktu untuk berpikir selama 15 hingga 20 menit, berpikir
dengan tenang sampai kita bisa mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan keadaan

2. Konsep kepemimpinan transformasional merupakan konsep kepemimpinan dimana


pemimpin akan meningkatkan sumber daya manusia dan berusaha akan memberikan
reaksi yang akan menimbulkan semangat dan kinerja para pengikut yang tinggi. Hal
tersebut dapat terjadi apabila seorang pemimpin memberikan contoh gaya
kepemimpinan yang baik dan patut untuk ditiru. Kepemimpinan transformasional
berusaha untuk menginspirasi kinerja yang luar biasa. Gaya kepemimpinan
transformasional memiliki berbagain cara untuk memberikan motivasi kepada
pengikutnya agar dapat meningkatkan kinerja pengikutnya dengan cara memberikan
dorongan yang lebih kepada pengikut. Contohnya, pemimpin akan memberikan
contoh untuk lebih mementingkan kelompok dari pada individu untuk kebaikan
bersama, dan memberikan fasilitas kepada pengikut untuk lebih semangat dalam
bekerja.

3. Gaya atau karakter pemimpin dalam melakukan perannya sebagai pemimpin adalah
sebagai berikut :
a. Gaya kepemimpinan demokratis.
Kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang ditandai oleh
adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis
bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan
mutu kerja, dan dapat mengarahkan diri sendiri.
 Gaya kepemimpinan otoriter.
Kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan
pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan
struktur sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.
 Gaya kepemimpinan bebas.
Kepemimpinan bebas adalah gaya kepemimpinan yang memberikan
kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar,
pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi
pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan.

Anda mungkin juga menyukai