Anda di halaman 1dari 4

CONTOH SOAL DAN JAWABAN.

BIAYA MODAL
PT Marcel membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya
sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari
masing-masing
masing-masin g sumber pendanaan tersebut:

1. Hutang Obligasi:
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp. 500.000 per
lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun.
Harga jual obligasi Rp. 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.
2. Saham Preferen:
Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp. 400.000.000,-. Harga jual saham preferen
sebesar Rp. 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp. 4.500,- per lembar.
3. Saham Biasa:
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Harga jual
saham Rp. 22.500,- dengan dividen sebesar Rp. 3.125,- setiap lembar dengan
pertumbuhan 5%.
Dari informasi di atas hitunglah:
1. Biaya modal secara individual
2. Biaya modal keseluruhan

Penyelesaiannya:
1. Biaya modal secara individual:
1). Biaya modal hutang obligasi
I = Rp. 500.000 x 20%
= Rp. 100.000,-
sehingga:

kd = I+(N-Nb)/n
(Nb+N)/2

kd = biaya modal hutang obligasi


I = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah
N = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
Nb = Nilai bersih penjualan obligasi
n = Umur obligasi

 jadi

kd = 100.000 + (500.000 - 462.500)/5

(462.500 + 500.000)/2

kd = 107.500  kd = 22,34%


481.250

l;
Selanjutnya ka disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :
ki = kd (1  – t)
kihy = 22,34% (1 - 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%
2). Biaya modal saham preferen
kp = Dp / PO
kp = Biaya saham preferen
Dp = Dividen saham preferen
PO = Harga saham preferen saat penjualan

kp = 4.500 / 31.250

kp = 0.144 =14,40%

c. Biaya modal saham biasa

ke = (Dl / PO) + g

ke = biaya modal saham biasa


Di = dividen
P0 = harga penjualan saham saat ini
g = Grow/ pertumbuhan

ke = (3.125 / 22.500) + 5%

ke = 0,1389 + 0,05% = 0,1889% = 18,89%

2. Biaya modal keseluruhan (weig hted averag e cos t of capital, WACC)


Biaya modal keseluruhan dengan menghitung besarnya WACC, sebagai berikut:
Sumber Dana Jumlah Dana (Rp) Proporsi Biaya Modal Biaya Tertimbang
(1) (2) (3) (4) (5) = (3)x(4)
Obligasi 500.000.000 25% 15,64% 3,91%
Saham Preferen 400.000.000 20% 14,40% 2,88%
Saham Biasa 1.100.000.000 55% 18,89% 10,39%
JUMLAH 2.000.000.000 17,18%

Jadi biaya modal keseluruhan atau biaya modal rata-ratanya adalah 17,18%
CONTOH KASUS
PT Kedaton dalam membiayai investasinya menggunakan
kombinasi beberapa sumber dana sekaligus, yaitu:

Sumber Total Dana Cost of Capital


Obligasi…………………… 40.000.000,-; 14,7% *)
Saham Preferen…………… 30.000.000,-; 18%
Saham Biasa………………. 90.000.000,-; 16%
*) setelah penyesuaian pajak.

Biaya Rata- rata Tertimbang Dihitung , sebagai berikut:

Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-


Obligasi……………… 40.000.000,-; 25% 14,7% *) 3,67
Saham Preferen……… 30.000.000,-; 18,75% 18% 3,37
Saham Biasa………… 90.000.000,-; 56,25% 16% 9,00
Total 160.000.000,- 100% 16,0

Biaya Modal Rata  – rata Tertimbang atau Weighted Average Cost


Of Capital (WACC) diperoleh sebesar 16,05%. Angka tersebut
merupakan pedoman atau tolok ukur (cut of rate) perusahaan
dalam mengambil keputusan suatu Investasi, diterima atau ditolak.

Contoh:

85. Resort merencanakan melakukan investasi dengan kebutuhan dana


kurang lebih sebesar Rp.85.000.000,-, sumber dana dipenuhi dengan
kombinasi menerbitkan Obligasi dan Saham (modal sendiri), sebagai
 berikut:
2. Biaya Rata- rata Tertimbang (WACC)
Sumber Total Dana Komposisi Cost Rata-
Obligasi……………… 20.000.000,-; 23,53% 19,38 % *) 4,56
Saham Preferen……… 25.000.000,-; 29,41% 15,69 % 4,61
Saham Biasa………… 40.000.000,-; 47,06% 14,58 % 6,86
Total 85.000.000,- 100% 16,03

Biaya rata- rata tertimbang (WACC) sebesar 16,03%.

SOLUSI
Biaya modal yang diperhitungkan digunakan oleh manajemen
sebagai Cut Of Rate atau sebagai
pembatas/pedoman menentukan  Rate Of Return  atau tingkat
pengembalian investasi yang
diharapkan, dalam suatu pengambilan keputusan investasi. Dari
contoh kasus di atas, dapat dilihat, tingkat pengembalian investasi
berada di bawah lima puluh persen. Dengan tingkat pengembalian
investasi seperti ini, kebanyakan manajemen akan mengambil
keputusan untuk menolak investasi yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai