21030118130095
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan media padat, media semi padat, dan media cair
berdasarkan komposisi dan fungsinya !
Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat
pemadat kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat.
Media ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya
yaitu, media tegak, media miring, dan media lempeng.
Media tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya,
media miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media
lempeng menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya.
Media ini umumnya digunakan untuk pertumbuhan koloni bakteri atau
kapang.Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15 gram tepung agar-agar per
1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis
atau kelompok mikroba yang dipelihara.
Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat, umumnya
dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga mikroba lain, terutama bakteri
dan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi sehingga jumlah tepung agar-agar
rendah.
Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah sehingga
penambahan tepung agar-agar haru sedikit. Media padat umumya dipergunakan untuk
bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang juga mikroalga
Media cair
Media dalam wujud cair yang digunakan untuk perbenihan/memperkaya sebelum
dikultur pada media padat. Media ini tidak dapat digunakan untuk mempelajari
koloni. Contoh media cair: media kaldu, alkali pepton, 7H9 dan lain-lain.
FASE STATIONER. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel yang
tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase ini menjadi lebih
kecil karena sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi sudah habis. Karena
kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan mempunyai komposisi yang berbeda dengan
sel yang tumbuh pada fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap
keadaan ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia.
FASE KEMATIAN. Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami
kematian karena beberapa sebab yaitu:
1. Nutrien di dalam medium sudah habis.
2. Energi cadangan di dalam sel habis.
5. Jelaskan apa yang dimaksud growth rate dan doubling time beserta rumus
perhitungannya!
Kecepatan pertumbuhan (μ):
2.303( log n−logn 0)
μ=
t−t 0
n0 = jumlah sel / ml awal
n = jumlah sel / ml setelah waktu t
t0 = waktu awal
t = waktu akhir
Doubling Time
Waktu yang dibutuhkan oleh suatu kultur untuk memperbanyak jumlah / massa /
komponen sel sebanyak 2x lipat, disebut juga waktu lipat dua
0.693
t g=
μ
Frekuensi waktu generasi untuk berbagai mikroorganisme, dapat dilihat pada gambar
di bawah ini .